Read More >>"> Just Me [Completed] (08 - Jalan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just Me [Completed]
MENU 0
About Us  

Sudah memasuki tiga bulan Viola sekolah disini, tak ada yang membuatnya jenuh selama ini. Sekarang Viola dan teman temannya tengah duduk di Kantin dan tiba-tiba saja ponsel Viola bergentar tanda ada peaan masuk

DianSnuransyah : Dek kangen ?

Viola Anandini : cie yang kangen ama gue

DianSnuransyah : hahaha iya dek main yuk, gue pengen main ke rmh lu nih udh berapa bulan kga ketemu ye, gue pengen ngajak lo jalan

Viola Anandini : ayo kak, tapi kan gue masih disekolah, yaudah mumpung gue hari ini bawa mobil, nanti pulang  gue mampir deh ke rmh lu

DianSnuransyah : ga usah dijemput. Nanti gue sama ade gue

Viola Anandini : oh oke, cie gue mau dikenalin

DianSnuransyah : oke ntar gue sekitar jam 2an ke rmh lu ya? Ih kan sekarang Sabtu nyon ya gue juga set hari lah, hahaha iya doungs

Viola Anandini : oiya gue lupa. yaudah gue tunggu ka. Udah dulu ya kak gue masuk nih

DianSnuransyah : oke

Read,

“asik banget lo chattan sama Raffa ya? Lu backstreet? Lu mah ga bilang bilang ngapain sih pake backstreet segala udah sih gaakan ada yang marah ini” kata Elen

“eng...” kata Viola terpotong oleh Angel

“Iya lo mah jahat, lo gamau dimintai PJ apa sampe segitunya. Pake backstreet segala. Marah ah marah” kata Angel

“ikh lo mah apaan sih siapa coba yang jadian sama Raffa dan chattingan sama dia makanya sebelum lo nuduh orang tanya dulu kepastiannya”

“terus? Lo chattan sama siapa?” Angel menaikkan sebelah alisnya

“gue chattan sama temen gue yang waktu itu ketemu di perkumpulan alam coy”

~~~~

“dek?” Dian memasuki Rumahnya dan tengah mencari keberadaan adiknya

“dek lo dimana sih? Anjir” Dian berteriak sambil naik ke lantai atas dan memasukki kamar adiknya itu

“apaan si, berisik!” Raffa menyelimuti dirinya lagi

“bangun dek, udah siang kaya gini. Lo pasti tadi ga sekolah kan? Lu tuh gimana sih susah banget di aturnya, bangun cepet“ Dian menarik selimut adiknya

“ish” Raffa menarik selimutnya lagi

“dek, lu mau gini terus, sampe kapan sih? Lu teh laki laki dek harusnya lu bisa tanggung jawab sama perbuatan lo. Ayo Bangun!”

“maksud lo tanggung jawab?” Raffa membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya

“gue tau lo tadi gasekolah gara gara lo tidur karena semalem gadang nonton bola iyakan? Lo harusnya bisa bertangggung jawab sama perbuatan lo, kalau sekiranya lo gabisa lo gausah lakuin lah” Dian duduk dikasur adiknya

“dan lo itu harusnya mikir dong lo tuh sekarang udah kelas 11 harusnya lo buat planning buat kehidupan lo nantinya, sebentar lagi lo kelas 12 lo ujian kalau lo sering bolos kaya gini nanti kalau lo ga lolos gimana? Kasian sama ayah sama bunda mereka capek kerja buat kita, yaudah sekarang lo bangun mandi. Lo temenin gue”

“oke ka gue minta maaf, gue bangun dan gue janji gaakan susah diatur lagi,gue gamau nyusahin lo karena gue sayang sama lo, oiyya dan lo jangan deh sangkut pautin mereka berdua yang ga peduli sama gue, peduli cuman sama uang, di rumah ini yang peduli sama gue Cuma lo sma Bi Irah aja gaada lagi yang lain” Raffa memeluk kakanya

“dek lo jangan ngomong gitu biar bagaimanapun mereka tetep orang tua kita, mereka cari uang buat sekolah kita, mereka mau kita hidup layak dek” Dian berusaha menjelaskan sambil melepas pelukan adiknya

“sayang kata lo? Ga kak mereka ga sayang sama gue ataupun lo kalau mereka sayang harusnya mereka ada disini dan ngurus kita, bukan ngejar uang dan kita yang terlantar” Raffa tersenyum miring

“tapi de..” belum sempat Dian melanjutkan omongannya sudah dipotong terlebih dahulu

“udah lah kak, gue mau mandi” Raffa turun dari kasurnya dan pergi meninggalkan kakanya di kamar miliknya

“percuma gue jelasin setiap hari kalau nyatanya dia ga ngerti dan tetep benci sama ayah sama bunda, yah bun Dian janji Dian pasti bakal rubah Raffa jadi kaya dulu lagi, semenjak Fani pergi dari hidupnya dia jadi berantakan yah bun, asal ayah sama bunda tau Raffa itu sebenernya pinter baik tapi dia telah kehilangan kasih sayang dari 3 orang yang dia cintai, kalau aja bunda bisa dirumah dan ga kerja bunda pasti tau Raffa sekarang gimana. Dian mungkin ngerti keadaan ayah sama bunda tapi Raffa? Oiya yah bun Dian berniat ngenalin Raffa sama seseorang mungkin dengan kedatangan dia dihidup Raffa Raffa jadi kaya dulu lagi” kata Dian kepada dirinya sendiri

   Raffa telah selesai mandi dia menggunakan kaos hitam dan dibalut kemeja merahnya yang ia biarkan terbuka tidak dikancing dan jeans hitam dengan sepatu putih

“lo udah siap dek?” Dian membuka pintu kamar adiknya, dan adiknya hanya berdehem saja sebagai jawaban iya

“sumpah, lo keren hari ini” Dian mengacungkan kedua ibu jarinya

“mau kemana sih?”

“ada deh, poknya gue mau kenalin lo sama temen gue” Dian sangat bersemangat

“ayo akh jalan lama deh” lanjutnya

    Mereka berdua menaikki mobil hitam milik Dian dengan Raffa yang menyetir mereka menyusuri jalanan yang tidak terlalu macet dan sampailah mereka di rumah itu tepat pada rumah yang berada dijalan anggrek 2 no 12a

“ayo kita masuk” Dian hendak membuka pintu mobilnya

“males”

 “dek, katanya lo sayang sama gue?”

 “iya kak, iya”

"Ini kan rumah Viola?" kata Raffa dalam hati

“ayo dek” Dian menarik adenya lalu Dian memencet bel rumah itu, dan dibuka oleh perempuan paruh baya yang tak lain adalah mamah Viola

“Olanya ada tante?” Dian menyalimi punggung tangan mamah Viola dan diikuti oleh Raffa

“eh Dian, ayo masuk. Daritadi udah siap siap juga Olanya”

“ada Raffa juga?” Raffa tersenyum

“iya dia adik saya” Indah tersenyum lalu mengangguk

“yaudah masuk dulu yuk, mau ketemu Ola kan? Sebentar dipanggilin ya?” kata Indah

“ada Dian tuh dibawah?” Kata Indah setelah sampai dikamar Viola

“oke aku kebawah”

“yaudah sana cepet, mamah mau bantu bu sur didapur”

“iya mah”

“kak Dian” Viola menghampiri Dian dan memeluknya

“lo? Ngapain disini?”

“tuh” Raffa menunjuk Dian Dengan dagunya

“loh kalian udah saling kenal?” kata Dian

“kita satu kelas”

“oh gue baru tau, berarti gue gausah susah susah ngenalin ya, kalau kalian udah saling kenal”

“kita mau kemana ka?” Viola mengalihkan pembicaraan

“jalan ke mall atau nonton film aja yuk?”

 “boleh” kini Rafa yang menjawab

“ga ngajak lo!” Viola sinis

“gue jawab pertanyaan ka Dian”

“udah udah gausah berantem jadi makin cocok kalian tuh, yaudah ayok kita jalan” kata Dian

“dimana mamah kamu kita pamit dulu” lanjut Dian

Setelah selesai berpamitan mereka menuju mobil hitam milik Raffa dan Dian nyuruh Viola buat duduk di kursi depan sebelah Raffa dan biarin Dian duduk dikursi belakang

“dasar anak jaman sekarang baju aja samaan kaya gitu” Indah tersenyum setelah anaknya pergi

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Andrean
10235      1782     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
RAIN
577      395     2     
Short Story
Hati memilih caranya sendiri untuk memaknai hujan dan aku memilih untuk mencintai hujan. -Adriana Larasati-
My Twins,My Hero
16128      3162     28     
Romance
Menceritakan kisah unik dari Alessa Samantha dan Andreas Sanjaya yang merupakan saudara kembar.
Stars Apart
585      407     2     
Romance
James Helen, 23, struggling with student loans Dakota Grace, 22, struggling with living...forever As fates intertwine,drama ensues, heartbreak and chaos are bound to follow
Let Me Go
468      341     4     
Short Story
Ignis Fatuus
1854      698     1     
Fantasy
Keenan and Lucille are different, at least from every other people within a million hectare. The kind of difference that, even though the opposite of each other, makes them inseparable... Or that's what Keenan thought, until middle school is over and all of the sudden, came Greyson--Lucille's umpteenth prince charming (from the same bloodline, to boot!). All of the sudden, Lucille is no longer t...
Trust
1849      757     7     
Romance
Kunci dari sebuah hubungan adalah kepercayaan.
LELATU
214      186     0     
Romance
Mata membakar rasa. Kobarannya sampai ke rongga jiwa dan ruang akal. Dapat menghanguskan dan terkadang bisa menjadikan siapa saja seperti abu. Itulah lelatu, sebuah percikan kecil yang meletup tatkala tatap bertemu pandang. Seperti itu pulalah cinta, seringkalinya berawal dari "aku melihatmu" dan "kau melihatku".
Diskusi Rasa
1100      644     3     
Short Story
Setiap orang berhak merindu. Tetapi jangan sampai kau merindu pada orang yang salah.
Call Kinna
5051      1880     1     
Romance
Bagi Sakalla Hanggra Tanubradja (Kalla), sahabatnya yang bernama Kinnanthi Anggun Prameswari (Kinna) tidak lebih dari cewek jadi-jadian, si tomboy yang galak nan sangar. Punya badan macem triplek yang nggak ada seksinya sama sekali walau umur sudah 26. Hobi ngiler. Bakat memasak nol besar. Jauh sekali dari kriteria istri idaman. Ibarat langit dan bumi: Kalla si cowok handsome, rich, most wante...