Read More >>"> Abay Dirgantara (11 : Si Masa Lampau) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Abay Dirgantara
MENU
About Us  

“Lo marah Na?”

“...”

“Gue minta maaf deh,”

“...”

“Na!”

“Serina!”

Perempuan yang dari tadi sibuk merapikan buku-bukunya langsung menatap kesal laki-laki di hadapannya. “Berisik banget sih, lo!”

“Ya nggak pa-pa lah berisik, kan udah pulang sekolah. Lagian, cuma ada lo doang kan,”

“Au ah!” serunya memutar bola matanya dan berusaha pergi meninggalkan laki-laki yang dari tadi sudah setia menunggu dan diabaikan oleh si perempuan.

Saat Serina baru sampai di ambang pintu, tiba-tiba Abay berteriak dan membuat Serina bungkam seketika.

“NA! LO BERDARAH!” Abay panik sendiri dan langsung berlari menghampiri Serina.

Abay membuka jaketnya lalu memakaikannya di pinggang Serina. Serina yang merasa jaraknya sangat dekat dengan Abay langsung merasa kalau jantungnya ini berdebar cepat. Astaga! Jangan sampai perasaan itu muncul lagi!

“Pantesan murung mulu, ternyata ini penyebabnya,”  gumam Abay diiringi kekehan manisnya. Ia menarik Serina lalu membawanya menuju rumah Abay.

***

Sesampainya di rumah Abay, Serina sudah mengganti semuanya. Serina juga dipinjamkan baju oleh Erta. Saking sakitnya perut Serina, ia tertidur nyenyak sekali. Kini ia sudah membuka matanya. Serina senyum-senyum sendiri ketika menyadari dirinya berada di kamar Abay. Kamar yang dulu ia sering datangi untuk bermain bersama Abay. Ah, seketika kenangan itu muncul kembali.

Pintu kamar terbuka menampakkan Abay dan Erta berjalan berdampingan. Erta duduk di tepi kasur dan Abay menaruh teh hangat lalu duduk di sofa besar itu.

"Gimana Na? Udah enakan?" tanya Erta khawatir.

"Alhamdulillah, udah agak enakan kok,"

Erta melirik teh yang Abay bawa, lalu menyodorkannya pada Serina. "Nih diminum dulu, Abay yang buatin lho,"

Serina refleks menoleh pada Abay. Yang ditatap seperti itu merasa malu lalu memalingkan wajahnya. Serina hanya tersenyum kecil lalu meminum minuman itu. Rasanya memang agak sedikit enakan.

"Ya udah, Mamih tinggal dulu ya? Kalian ngobrol dulu aja,"

"Iya, makasih Mih,"

Erta mengacungkan jempolnya seakan tidak masalah. Kini kamar besar ini terasa hampa lagi. Tidak ada suara yang beradu. Padahal ada dua makhluk di dalamnya.

Sampai akhirnya lima menit bungkam. Serina mulai bicara.

"Makasih. Gue ngerepotin lo terus,"

Abay terperangah. "Eh? Nggak papa kali, sans aja," katanya menggaruk tengkuknya. Gugup.

"Gue pulang aja kali ya," celetuknya. Serina melirik jam besar di kamar Abay. "Udah jam 10 tuh, nggak nyangka gue tidur lama banget,"

"Lo yakin mau pulang? Gue udah bilang ibu lo kok kalau lo di rumah gue,"

"Iya bener. Gue mau pulang aja. Gue baru inget kalau hari ini ibu lembur. Kasian Sandro di rumah sendirian,"

Ah benar juga. Ibunya Serina kan lembur, pasti Sandro--Nono sendirian. Kasihan dia.

"Ya udah gue anter," Abay bangkit mengambil kunci mobilnya.

Serina tersenyum mengangguk lalu dibantu Abay bangkit.

***

Abay sudah sampai di depan rumah Serina. Sebelum Serina benar-benar turun, Abay mencekal tangannya. Membuat Serina menoleh mengangkat satu alisnya.

"Maafin gue ya atas hal kemarin,"

Serina diam masih nggak menjawab. Ia sedang memikirkan apa yang kemarin terjadi.

"Tentang Zoella dan Bulan. Sori kalau lo cemburu," Abay berucap lagi seakan tahu isi kepala Serina.

Serina tersenyum tipis. "Apaan sih? Gue nggak marah karena hal gituan. Mungkin emang gue lagi bete aja. Sori kalau lo nangkepnya gue bete karena hal itu,"

Abay menggaruk tengkuknya. Sialan! Kenapa Abay merasa geer begini?

"Ya udah deh... lo hati-hati,"

Serina terkekeh. "Lo kali yang hati-hati. Jangan ngeluyur,"

Abay mengangguk. Serina keluar mobilnya lalu melambaikan tangan pada Abay. Abay pun membalasnya lalu langsung pergi melesat membelah dinginnya Jakarta. Ia akan mencari supermarket untuk makan mie sebentar.

***

Zoella merasa kelaparan. Ia berlalu menuju dapur, namun saat membuka kulkas, ia nggak menemukan apa-apa. Ah, pasti bibinya lupa belanja. Atau--mamihnya belum memberi uang belanja? Kalau begini ceritanya, pasti Zoella harus berangkat sendiri menuju supermarket.

Ia melirik jam dinding. Pukul 10 malam. Semoga saja supermarket masih ramai. Begini-begini ia takut dengan keadaan sepi di malam hari. Tunggu, bukannya itu hal yang normal?

Untungnya supermarket itu nggak terlalu jauh dari rumahnya. Jadi ia bisa berjalan kaki. Sesampainya di sana supermarket nggak seperti yang ia bayangkan. Supermarketnya terlihat sepi. Ah, Zoella jadi takut sendiri. Apalagi ini supermarket yang lumayan besar.

Tapi Zoella harus fokus mencari yang ingin ia cari. Ia ingin mengambil sebuah snack yang berada di paling atas. Baru saja ingin meminta tolong, ada tangan seseorang yang mengambilnya.

"Pasti mau ini kan?"

Seketika Zoella mematung. Suara itu. Astaga, kenapa manusia ini masih berada di sini. Kenapa manusia yang sudah ia kubur hidup-hidup ingatannya kembali datang? Astaga, Zoella ingin mati saja.

"Kok bengong? Nggak nyangka ngeliat gue lagi?" ucap suara berat itu.

Zoella kembali sadar. Bukannya menjawab, ia malah berusaha menjauh. Namun dengan cepat ia dicekal oleh si laki-laki.

"Mau kamu apa?" suara Zoella terbata-bata. Ia menunduk melihat sendalnya.

"Kamu takut sama aku?" katanya dengan nada yang lebih lembut dibanding dahulu.

Zoella nggak menjawab. Ia malah berusaha bergerak melepas tangannya yang dicekal oleh laki-laki itu.

"Aku udah berubah Zoe. Aku ke sini karena nyari kamu," katanya lagi membuat Zoella berhenti melakukan aktivitasnya melepas tangannya.

"Aku mau pulang... Leon..." seketika Zoella langsung menatap laki-laki yang bisa dibilang sangat tampan bagi kaum hawa. Karena memiliki warna bola mata yang sangat indah. Biru. Dan air mata Zoella jatuh.

Laki-laki bernama Leon itu langsung memeluk Zoella. Dipeluknya perempuan yang kini menjadi pribadi yang lebih dewasa. Walaupun ia tahu sebenarnya Zoella itu rapuh.

Dan bagai sedang menonton film. Abay menyaksikan itu semua dengan mulut yang menganga lebar. Untung saja nggak ada lalat di supermarket ini.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
BEST MISTAKE
10922      1843     3     
Romance
Tentang sebuah kisah cinta yang tak luput dari campur tangan Tuhan yang Maha Kuasa. Di mana Takdir sangat berperan besar dalam kisah mereka. "Bisakah kita terus berpura-pura? Setidaknya sampai aku yakin, kalau takdir memang tidak inginkan kita bersama." -K
Kepak Sayap yang Hilang
68      64     0     
Short Story
Noe, seorang mahasiswa Sastra Jepang mengagalkan impiannya untuk pergi ke Jepang. Dia tidak dapat meninggalkan adik kembarnya diasuh sendirian oleh neneknya yang sudah renta. Namun, keikhlasan Noe digantikan dengan hal lebih besar yang terjadi pada hidupnya.
P.E.R.M.A.T.A
1560      784     2     
Romance
P.E.R.M.A.T.A ( pertemuan yang hanya semata ) Tulisan ini menceritakan tentang seseorang yang mendapatkan cinta sejatinya namun ketika ia sedang dalam kebahagiaan kekasihnya pergi meninggalkan dia untuk selamanya dan meninggalkan semua kenangan yang dia dan wanita itu pernah ukir bersama salah satunya buku ini .
Bukan Kamu
13515      2040     7     
Romance
Bagaimana mungkin, wajahmu begitu persis dengan gadis yang selalu ada di dalam hatiku? Dan seandainya yang berada di sisiku saat ini adalah kamu, akan ku pastikan duniaku hanyalah untukmu namun pada kenyataanya itu bukan kamu.
Susahnya Jadi Badboy Tanggung
3907      1498     1     
Inspirational
Katanya anak bungsu itu selalu menemukan surga di rumahnya. Menjadi kesayangan, bisa bertingkah manja pada seluruh keluarga. Semua bisa berkata begitu karena kebanyakan anak bungsu adalah yang tersayang. Namun, tidak begitu dengan Darma Satya Renanda si bungsu dari tiga bersaudara ini harus berupaya lebih keras. Ia bahkan bertingkah semaunya untuk mendapat perhatian yang diinginkannya. Ap...
Melihat Mimpi Awan Biru
3373      1145     3     
Romance
Saisa, akan selalu berusaha menggapai semua impiannya. Tuhan pasti akan membantu setiap perjalanan hidup Saisa. Itulah keyakinan yang selalu Saisa tanamkan dalam dirinya. Dengan usaha yang Saisa lakukan dan dengan doa dari orang yang dicintainya. Saisa akan tumbuh menjadi gadis cantik yang penuh semangat.
Ballistical World
8914      1705     5     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
The Alpha
1298      642     0     
Romance
Winda hanya anak baru kelas dua belas biasa yang tidak menarik perhatian. Satu-satunya alasan mengapa semua orang bisa mengenalinya karena Reza--teman masa kecil dan juga tetangganya yang ternyata jadi cowok populer di sekolah. Meski begitu, Winda tidak pernah ambil pusing dengan status Reza di sekolah. Tapi pada akhirnya masalah demi masalah menghampiri Winda. Ia tidak menyangka harus terjebak d...
He Used to be a Crown Prince
2540      735     3     
Romance
Pacar Sera bernama Han Soo, bintang instagram terkenal berdarah campuran Indonesia-Korea. Han Soo hidupnya sederhana. Setidaknya itulah yang Sera kira hingga Xuan muncul di kehidupan mereka. Xuan membenci Han Soo karena posisinya sebagai penerus tunggal kerajaan konglomerat tergeser berkat ditemukannya Han Soo.
ATHALEA
1218      519     1     
Romance
Ini cerita tentang bagaimana Tuhan masih menyayangiku. Tentang pertahanan hidupku yang akan kubagikan denganmu. Tepatnya, tentang masa laluku.