Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kota Alkroma: Tempat Ternyaman
MENU
About Us  

Kina melihat dirinya di depan cermin yang menempel di lemari bagian depan. Dia saat ini memakai dress pendek berwarna putih yang melekat pas pada tubuhny. Rambutnya dia sanggul ke atas. Kakinya dia bungkus dengan high heels setinggi tiga sentimeter. Tampilannya sangat berbeda dari biasanya. Dia mengambil tas kecil berwarna putih. Ingatannya kembali melayang dengan kejadian beberapa hari yang lalu.

Ternyata Flora adalah anak dari Walikota Baron. Keluarga mereka sangat tertarik dengan tanaman obat. Kina lalu mengambil botol berisi serbuk sari yang sudah dia kumpulkan. Serbuk itu dia tambahkan dengan bulu-bulu ulat untuk menambahkan efeknya.

“Kakak cantik banget.” Gyn yang memakai dress bunga-bunga itu berjalan mendekat. Dia terpesona dengan kakaknya karena tidak sekalipun kakaknya mau berpenampilan seperti ini.

“Kamu juga.” Kina mengecek tampilan adiknya. Dress bunga-bunga berwarna biru dengan rambut yang dibuat gelombang. Make up-nya tipis dan cocok untuk anak seusianya. “Udah siap?” tanya Kina.

“Siap.”

“Kita punya waktu selama tiga jam sebelum ayah dan ibu pulang.”

Kina dan Gyn lalu pergi. Hari ini ayah dan ibunya sedang membeli tanah dan bibit untuk tanaman obat di luar kota. Mereka pasti membutuhkan waktu yang lama seperti biasanya. Untuk itu keduanya bisa menggunakan waktu ini dengan tenang.

Pesta ulang tahun untuk Yonel begitu mewah. Ada banyak orang kaya yang menghadiri acara ini. Suasananya lebih mirip sebagai acara bisnis daripada ulang tahun seorang anak SMP yang baru berumur empat belas tahun.

“Aku ke atas dulu. Kamu bisa menyisir di bawah. Nanti kalau ada apa-apa lari keluar, oke?” intsruksi Kina. Gyn mengangguk setuju dan mereka berpisah di tengah-tengah pesta.

Gyn berjalan mengendap-endap menyisir ruangan yang terletak di lantai pertama. Ada banyak ruangan yang diisi berbagai benda di dalamnya. Ada yang berisi seperti galeri seni, ada yang berisi peralatan musik, dan ada juga ruangan seperti perpustakaan.

Gyn sampai di pinggir kolam. Terdapat pesta juga di sana. Pesta orang dewasa yang hanya memakai bikini. Belum sempat Gyn mengeceknya, matanya ditutup oleh tangan seseorang. Orang itu lalu menariknya ke ruang baca. Dia melepaskannya dengan kasar hingga Gyn terdorong di pinggir rak buku. Salah satu buku setebal tiga ratus halaman dengan cover tebal itu terjatuh dan mengenai kepalanya.

“Auhhh, kepalaku.” Gyn memegang kepalanya dan tertunduk di lantai. Kepalanya seketika terasa pening.

“Kamu ngapain sampai di kolam renang? Itu kan bukan pestaku?” Yonel berbicara dengan pelan. Dia ikut merasa nyeri melihat buku tebal itu menghantam Gyn.

“Aku … aduhhh kepalaku pusing.”

Yonel lalu menarik Gyn dan mendudukkan perempuan itu di sofa tempat dia biasanya membaca. Dia berjalan ke kulkas berada. Kulkas kecil itu berada di dekat meja kerja ayahnya. Biasanya berisi alkohol, wine, dan air putih biasa. Dia mengambil dua botol air putih.

Salah satu botol kaca itu dia letakkan di atas kepala Gyn. Satunya lagi di berikan kepada Gyn untuk diminum. “Minum. Biar nggak pusing.”

“Makasih.” Gyn menerima dan meminum air itu. Tangan Yonel tidak berhenti untuk memegang botol, tangan itu bahkan mengikuti pergerakan kepalanya. Gyn menjadi tersentuh. Dia tidak menyangka bahwa Yonel bisa se-gentle itu.

“Pantas saja kamu berniat untuk datang ke pesta ulang tahunku, ternyata memang memiliki maksud tertentu.” Yonel berbicara dengan menatap wajah Gyn lekat-lekat.

“Emm … yah … karena paman kamu mau menggusur rumah keluargaku. Dia berniat untuk menggusur kota kecilku. Kau tahu, pamanmu itu bahkan memaksa penduduk untuk menyetujuinya.” Gyn mengatakan kejujurannya.

“Ohh … memang kan itu sengaja untuk menata kota. Kenapa kamu harus nggak setuju?” ucapan Yonel yang menggampangkan sesuatu itu terlihat tanpa empati sedikit pun. Memang benar kadang orang kaya tidak dilahirkan memiliki ilmu sosial yang baik.

“Kamu rela semisal rumah kamu yang besar ini dirobohkan dan diganti dengan rumah yang bahkan tidak akan ditinggali oleh orang setiap hari?” Gyn berkata dengan tegas. Matanya menatap tajam ke arah Yonel.

Laki-laki itu menunduk dan menyadari kesalahannya. “Udah nggak pusing?”

“Penting apa buat kamu?” Gyn berkata dengan sewot.

“Penting karena aku akan membawamu mendapatkan jawabannya.” Yonel menarik tangan Gyn ke suatu tempat.

***

Kina menemukan satu tempat di ujung lorong. Ruangan itu tidak terlihat dari luar, sepertinya tidak ada cahaya yang bisa masuk ke dalam ruangan itu. Kina lalu mencoba membuka pintunya, tapi tidak bisa sama sekali.

Dia kemudian mendengar langkah kaki banyak orang. Kina lalu bersembunyi di balik pilar besar. Dia beruntung memiliki tubuh kurus sehingga pilar itu mampu menyembunyikan dirinya.

“Ini adalah tempat di mana semua yang saya ucapkan tadi ada. Kami telah mencarinya ke seluruh penjuru negara ini. Kali ini kami menemukan sesuatu yang bagus.” Pria tua yang sepertinya pemilik rumah itu menjelaskan dan menyuruh anak buahnya untuk membuka pintu.

Mereka berjalan berurutan untuk masuk ke dalam sana. Kina berjalan dengan cepat dan masuk sebelum pintu itu tertutup. Dia terkejut melihat ruangan itu. Ruangan itu berisi tanaman obat yang bersinar dengan terang. Tempat ini seperti laboratorium botani. Hanya saja tanaman di dalamnya berisi dengan tanaman obat ajaib seperti miliknya.

Kina menelan ludahnya. Ternyata tidak hanya keluarganya yang mengetahui kehadiran tanaman ajaib ini. Kina berjalan ke belakang, tetapi pemilik rumah itu sepertinya mulai mengenali kehadirannya.

“Nona, kamu mau ke mana? Saya belum selesai menjelaskan.”

“Oh saya ingin ke kamar mandi.”

“Ahhh, baik.” Pria tua itu membiarkan Kina untuk pergi tetapi dia menyuruh asistennya untuk memberikan informasi kepada penjaga agar menghentikan gadis yang memakai gaun berwarna putih.

Kina menyadari keanehan yang ada. Dia lalu berlari sekuat mungkin. Benar saja para penjaga langsung siaga. Kina merutuki kesialannya. Dia lalu melepaskan sepatunya. Dia berlari tanpa alas ke seluruh penjuru lorong. Tepat saat berada di ujung gerbang, Kina mengambil semprotan serbuknya dan menyemprotkannya ke arah mereka. Seketika mata penjaga terasa perih dan menunduk. Kina lalu berlari dengan kuat sampai ke semak-semak.

“Kenapa lari, Kak?”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sebuah Surat Dari Ayah
2808      1780     4     
Short Story
Sebuah penjelasan yang datang untuk menghapus kebencian. Sebab, ayah adalah sosok yang tak mungkin kita lupakan.
Blue Island
146      123     1     
Fantasy
Sebuah pulau yang menyimpan banyak rahasia hanya diketahui oleh beberapa kalangan, termasuk ras langka yang bersembunyi sejak ratusan tahun yang lalu. Pulau itu disebut Blue Island, pulau yang sangat asri karena lautan dan tumbuhan yang hidup di sana. Rahasia pulau itu akan bisa diungkapkan oleh dua manusia Bumi yang sudah diramalkan sejak 200 tahun silam dengan cara mengumpulkan tujuh stoples...
Alfazair Dan Alkana
284      231     0     
Romance
Ini hanyalah kisah dari remaja SMA yang suka bilang "Cieee Cieee," kalau lagi ada teman sekelasnya deket. Hanya ada konflik ringan, konflik yang memang pernah terjadi ketika SMA. Alkana tak menyangka, bahwa dirinya akan terjebak didalam sebuah perasaan karena awalnya dia hanya bermain Riddle bersama teman laki-laki dikelasnya. Berawal dari Alkana yang sering kali memberi pertanyaan t...
Nothing Like Us
36320      4561     51     
Romance
Siapa yang akan mengira jika ada seorang gadis polos dengan lantangnya menyatakan perasaan cinta kepada sang Guru? Hal yang wajar, mungkin. Namun, bagi lelaki yang berstatus sebagai pengajar itu, semuanya sangat tidak wajar. Alih-alih mempertahankan perasaan terhadap guru tersebut, ada seseorang yang berniat merebut hatinya. Sampai pada akhirnya, terdapat dua orang sedang merencanakan s...
The Triple A (Remake)
4319      1463     5     
Mystery
Tim SMART telah kembali. Dengan misteri dan kasus yang baru. Lebih menantang! Lebih menegangkan! Bersiaplah untuk misteri yang akan menggugah pikiranmu!
Acropolis Athens
5493      2059     5     
Romance
Adelar Devano Harchie Kepribadian berubah setelah Ia mengetahui alasan mendiang Ibunya meninggal. Menjadi Prefeksionis untuk mengendalikan traumanya. Disisi lain, Aram Mahasiswi pindahan dari Melbourne yang lamban laun terkoneksi dengan Adelar. Banyak alasan untuk tidak bersama Aram, namun Adelar terus mencoba hingga keduanya dihadapkan dengan kenyataan yang ada.
Langkah yang Tak Diizinkan
195      163     0     
Inspirational
Katanya dunia itu luas. Tapi kenapa aku tak pernah diberi izin untuk melangkah? Sena hidup di rumah yang katanya penuh cinta, tapi nyatanya dipenuhi batas. Ia perempuan, kata ibunya, itu alasan cukup untuk dilarang bermimpi terlalu tinggi. Tapi bagaimana kalau mimpinya justru satu-satunya cara agar ia bisa bernapas? Ia tak punya uang. Tak punya restu. Tapi diam-diam, ia melangkah. Dari k...
Metanoia
3247      1188     2     
True Story
âťťYou, the one who always have a special place in my heart.âťž
Kata Kamu
1002      517     3     
Romance
Ini tentang kamu, dan apa yang ada di dalam kepalamu
Old day
578      424     3     
Short Story
Ini adalah hari ketika Keenan merindukan seorang Rindu. Dan Rindu tak mampu membalasnya. Rindu hanya terdiam, sementara Keenan tak henti memanggil nama Rindu. Rindu membungkam, sementara Keenan terus memaksa Rindu menjawabnya. Ini bukan kemarin, ini hari baru. Dan ini bukan,Dulu.