Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hello, Me (30)
MENU
About Us  

Kupandangi tulisan tanganku sendiri yang baru saja memenuhi halaman terakhir jurnal itu. Tanganku masih menggenggam pena, tapi pikiranku melayang ke malam yang baru saja lewat. Malam saat aku berkata "ya" pada seseorang yang ingin menua bersamaku.

Di atas meja, kotak cincin kecil dari Radit terbuka. Cincinnya sudah kupakai, melingkar manis di jari manis tangan kanan. Tapi kenapa rasanya… masih ada yang ganjil di dalam hati?

Aku tersenyum kecil, pahit.

“Aku bahagia. Tapi juga takut. Apakah dua hal itu bisa hadir bersamaan?”

Aku menulis kalimat itu sebagai penutup. Dan ternyata, iya. Sangat bisa.

**

Aku masih dua puluh lima tahun. Masih berjuang mengenali diriku sendiri, masih belajar menata hidup. Aku baru saja pindah kerja, mencoba membangun ulang kepercayaan diri setelah gagal jadi PNS, gagal beasiswa, dan gagal mempertahankan hubungan yang dulu kubela mati-matian.

Aku baru memulai pekerjaan baru yang belum sepenuhnya kupahami, belum juga merasa bangga atas apa pun. Aku bahkan masih sering merasa tertinggal saat teman-temanku satu per satu sudah menemukan 'tempat' mereka.

Dan sekarang, aku—yang bahkan masih sering ragu dengan keputusan kecil macam beli sandal atau tidak—dihadapkan pada pertanyaan besar: Siapkah aku menikah?

***

Setelah kubilang “iya” di tengah suara ramai café, Radit mengantarku pulang. Di depan pagar kos, kami duduk sebentar di atas motornya, berdua dalam diam yang nyaman.

“Na,” katanya sambil menatap lurus ke jalan, “Kita nggak harus langsung menikah, kok. Aku tahu kamu baru mulai kerja lagi. Kita jalanin aja pelan-pelan, ya?”

Aku mengangguk. Kali ini bukan karena bingung, tapi karena lega.

“Aku pengen kamu tetap jadi kamu. Nggak usah buru-buru berubah,” katanya.

Dan saat itulah aku makin sadar: Radit bukan orang yang ingin ‘memilikiku’… Dia ingin menemani.

Harusnya aku senang. Aku tidak lagi sendiri. Aku punya seseorang yang ingin menua bersamaku.

Tapi justru karena itulah aku gentar.

Bagaimana kalau aku belum jadi perempuan yang cukup dewasa untuk ini?

Bagaimana kalau aku masih ingin mencoba banyak hal sendiri?

Bagaimana kalau aku belum selesai menjadi “aku” yang belum penuh?

***

Malam itu, aku menelepon Radit.

“Dit,” kataku pelan, “Kamu yakin sama aku?”

Dia tertawa kecil di ujung sana. “Kenapa nggak yakin?”

“Karena aku belum beres. Aku masih… ya, gini. Berantakan. Ragu-ragu. Bingung. Kamu tahu semua itu.”

“Justru karena itu, Na,” katanya lembut, “Aku pengen jalan bareng kamu. Kita bisa saling beresin, kan?”

Setelah telepon ditutup, aku menatap cermin di dinding kamar. Cincin itu masih belum kupakai. Tapi malam itu aku tahu, ini bukan tentang siap atau tidak siap. Ini tentang keberanian.

Aku ingin bahagia. Aku memang bahagia.

Tapi kadang bahagia juga bisa bikin takut. Seperti berdiri di depan rumah impian, tapi belum punya kunci masuknya.

Malam itu aku mencatat di jurnal:

“Aku pernah pikir menikah itu tanda akhir pencarian. Tapi mungkin… pernikahan justru adalah awal dari perjalanan baru yang bahkan lebih asing.”

“Dan aku belum siap. Tapi aku ingin belajar.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Aku Ibu Bipolar
53      46     1     
True Story
Indah Larasati, 30 tahun. Seorang penulis, ibu, istri, dan penyintas gangguan bipolar. Di balik namanya yang indah, tersimpan pergulatan batin yang penuh luka dan air mata. Hari-harinya dipenuhi amarah yang meledak tiba-tiba, lalu berubah menjadi tangis dan penyesalan yang mengguncang. Depresi menjadi teman akrab, sementara fase mania menjerumuskannya dalam euforia semu yang melelahkan. Namun...
YANG PERNAH HILANG
1833      706     24     
Romance
Naru. Panggilan seorang pangeran yang hidup di jaman modern dengan kehidupannya bak kerajaan yang penuh dengan dilema orang-orang kayak. Bosan dengan hidupnya yang monoton, tentu saja dia ingin ada petualangan. Dia pun diam-diam bersekolah di sekolah untuk orang-orang biasa. Disana dia membentuk geng yang langsung terkenal. Disaat itulah cerita menjadi menarik baginya karena bertemu dengan cewek ...
Ruang Suara
209      146     1     
Inspirational
Mereka yang merasa diciptakan sempurna, dengan semua kebahagiaan yang menyelimutinya, mengatakan bahwa ‘bahagia itu sederhana’. Se-sederhana apa bahagia itu? Kenapa kalau sederhana aku merasa sulit untuk memilikinya? Apa tak sedikitpun aku pantas menyandang gelar sederhana itu? Suara-suara itu terdengar berisik. Lambat laun memenuhi ruang pikirku seolah tak menyisakan sedikitpun ruang untukk...
Nuraga Kika
35      32     0     
Inspirational
Seorang idola sekolah menembak fangirlnya. Tazkia awalnya tidak ingin melibatkan diri dengan kasus semacam itu. Namun, karena fangirl kali ini adalah Trika—sahabatnya, dan si idola adalah Harsa—orang dari masa lalunya, Tazkia merasa harus menyelamatkan Trika. Dalam usaha penyelamatan itu, Tazkia menemukan fakta tentang luka-luka yang ditelan Harsa, yang salah satunya adalah karena dia. Taz...
Menanti Kepulangan
47      43     1     
Fantasy
Mori selalu bertanya-tanya, kapan tiba giliran ia pulang ke bulan. Ibu dan ayahnya sudah lebih dulu pulang. Sang Nenek bilang, suatu hari ia dan Nenek pasti akan kembali ke bulan. Mereka semua akan berkumpul dan berbahagia bersama di sana. Namun, suatu hari, Mori tanpa sengaja bertemu peri kunang-kunang di sebuah taman kota. Sang peri pun memberitahu Mori cara menuju bulan dengan mudah. Tentu ada...
Diary of Rana
227      188     1     
Fan Fiction
“Broken home isn’t broken kids.” Kalimat itulah yang akhirnya mengubah hidup Nara, seorang remaja SMA yang tumbuh di tengah kehancuran rumah tangga orang tuanya. Tiap malam, ia harus mendengar teriakan dan pecahan benda-benda di dalam rumah yang dulu terasa hangat. Tak ada tempat aman selain sebuah buku diary yang ia jadikan tempat untuk melarikan segala rasa: kecewa, takut, marah. Hidu...
Yu & Way
169      137     5     
Science Fiction
Pemuda itu bernama Alvin. Pendiam, terpinggirkan, dan terbebani oleh kemiskinan yang membentuk masa mudanya. Ia tak pernah menyangka bahwa selembar brosur misterius di malam hari akan menuntunnya pada sebuah tempat yang tak terpetakan—tempat sunyi yang menawarkan kerahasiaan, pengakuan, dan mungkin jawaban. Di antara warna-warna glitch dan suara-suara tanpa wajah, Alvin harus memilih: tet...
Anikala
1460      637     2     
Romance
Kala lelah terus berjuang, tapi tidak pernah dihargai. Kala lelah harus jadi anak yang dituntut harapan orang tua Kala lelah tidak pernah mendapat dukungan Dan ia lelah harus bersaing dengan saudaranya sendiri Jika Bunda membanggakan Aksa dan Ayah menyayangi Ara. Lantas siapa yang membanggakan dan menyanggi Kala? Tidak ada yang tersisa. Ya tentu dirinya sendiri. Seharusnya begitu. Na...
Kamu Tidak Harus Kuat Setiap Hari
2483      1388     0     
Inspirational
Judul ini bukan hanya sekadar kalimat, tapi pelukan hangat yang kamu butuhkan di hari-hari paling berat. "Kamu Tidak Harus Kuat Setiap Hari" adalah pengingat lembut bahwa menjadi manusia tidak berarti harus selalu tersenyum, selalu tegar, atau selalu punya jawaban atas segalanya. Ada hari-hari ketika kamu ingin diam saja di sudut kamar, menangis sebentar, atau sekadar mengeluh karena semua teras...
Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu
2664      966     5     
Humor
Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu Buku ini adalah pelukan hangat sekaligus lelucon internal untuk semua orang yang pernah duduk di pojok kamar, nanya ke diri sendiri: Aku ini siapa, sih? atau lebih parah: Kenapa aku begini banget ya? Lewat 47 bab pendek yang renyah tapi penuh makna, buku ini mengajak kamu untuk tertawa di tengah overthinking, menghela napas saat hidup rasanya terlalu pad...