Loading...
Logo TinLit
Read Story - Main Character
MENU
About Us  

Setelah melakukan pengakuan cinta tak langsung, Leo kembali ke tenda. Duduk di samping Willy yang tengah tertidur nyenyak seorang diri. Leo memikirkan kembali perkataannya pada Mireya yang terlihat shock. Apa Leo sudah salah bicara? Seperti itulah yang ada dalam pikirannya. Gimana setelah ini Mireya menjauhi aku?

Andrea datang dan duduk di sisi lain Willy. Ia menoleh pada Leo yang sedang melamun, dan wajah Leo langsung mengingatkannya pada tangis Audry. "Le," panggil Andrea.

"Kenapa?" tanya Leo sembari menatap Andrea.

"Apa arti Audry di hidup lo?"

"Tentu saja keluarga kayak lo sama Willy, atau mungkin lebih? Walau usia kita sama kadang gue merasa Audry itu kayak sesosok adik perempuan," jawab Leo yang terlihat jujur.

"Jadi kalian gak bisa lebih?"

"Lebih? Maksud lo kayak pasangan?"

"Iya."

"Dari dulu gue gak punya perasaan seperti itu sama Audry."

Tentu saja Andrea tidak bisa berbuat apa-apa. Andrea sedih melihat Audry terlihat sesakit itu, namun ia hanya bisa diam. Tidak bisa Andrea memaksa Leo untuk mencintai Audry.

Beberapa saat kemudian semua murid dikumpulkan untuk jelajah malam (night tracking) dengan membagi para murid ke dalam beberapa regu, menjelajahi rute yang sudah ditentukan hanya dengan bantuan senter kecil. Di sepanjang rute, mereka akan menemui pos-pos berisi tantangan (menjawab teka-teki, permainan keberanian, atau uji kerja sama).

Tim Leo bergabung dengan tim Audry di mana Audry nampak senang. Karena ada salah satu anggota tim yang penakut, Mireya masuk ke dalam regu tersebut. Menemani siswi yang takut itu. Berjalan di samping siswi yang terus menatap ke setiap penjuru arah dengan bulu kuduk yang selalu berdiri.

Regu Mireya berhenti di pos 1 dengan tantangan 'tebak bayangan'. Semua orang terlihat serius menatap layar dari tenda di mana mereka harus menebak benda yang dibentuk dari bayangan senter di layar tenda.

"Kelinci!" tebak salah seorang siswi berambut hitam lurus sedikit di bawah telinga dengan cepat.

"Benar," kata anggota osis laki-laki itu yang menjaga pos 1.

Selanjutnya melaju pos 2!

Regu Leo diberikan kertas berisi kode morse. Mereka diberi waktu maksimal 10 menit untuk mengartikan pesan. Semua orang berkumpul untuk melihat isi pesan di mana nampak wajah-wajah bingung.

.--- .- -. --. .- -. / - .- -.- ..- - / --. . .-.. .- .--. --..-- / -.- .- -.. .- -. --. / - . .-. .- -. --. / -.. .- - .- -. --. / ... . - . .-.. .- .... -. -.-- .- .-.-.-

"Sumpah gue gak ngerti!" kata Willy yang terlihat frustasi.

Audry memperhatikan huruf-huruf itu dengan seksama, lalu mengangkat tangannya. "Jangan takut gelap, kadang terang datang setelahnya," ujar Audry dengan yakin.

"Benar," ujar anggota osis itu.

Willy dan yang lain langsung memasang wajah gembira. "Gimana bisa kamu menjawabnya?" tanya Andrea yang berjalan di samping Audry, penasaran.

"Dulu, waktu SMP aku pernah ikut eskul pramuka. Jadi masa rada ingat."

Tidak jauh dari pos 2, terdapat pos 3 yang sudah menunggu regu Leo. Di sana sudah terdapat beberapa ban di tanah. Membutuhkan satu perwakilan untuk melompati satu ban ke ban lainnya dengan mata tertutup. Mereka yang menjadi penonton boleh mengarahkan.

Willy maju sebagai perwakilan. Setelah matanya ditutup Willy mengambil langkah dengan sudah menghafalkan posisi ban ban itu.

Sudah masuk di ban pertama, Willy menjulurkan salah satu kaki ke arah ban selanjutnya sebelum melompat. "Kurang sedikit! Agak majuan!" ujar Audry.

Willy mengikuti interuksi Audry di mana ia berhasil melompat ke ban kedua, dan tersisa 3 ban lainnya. Salah satu kaki Willy kembali menjulur namun belum sampai posisinya. "Agak ke kiri sedikit!" kata Andrea. Willy kembali berhasil melompati sampai ban ke-lima dengan bantuan arahan teman seregunya.

Setelahnya pergi ke pos 4!

Anggota osis perempuan itu memberitahu bahwa regu yang terdapat Mireya itu diminta membuat cerita horor singkat selama 2 menit. Salah satu siswi berkacamata maju untuk membuat cerita.

"Pernah suatu malam saat Ibuku sedang melayani pembeli es di mana kami memiliki warung kecil di depan Rumah yang menjual berbagai macam es dan makanan ringan, salah seorang pembeli di mana seorang gadis SMA, bergeser dari posisi berdirinya sebelumnya. Ibuku bertanya pada gadis itu "es apa?" gadis itu berkata "anak kecil perempuan yang tadi ke mana?" Ibuku seketika bingung, dan bertanya anak kecil yang mana, gadis itu berkata anak kecil yang tadi berdiri di dekatnya, anak kecil yang gadis itu pikir ingin beli juga makanya gadis itu menyingkir sedikit, memberi anak kecil itu ruang untuk berdiri. Ibuku yang mulai merasa merinding pun berkata, kalau gak ada anak kecil perempuan di sana," cerita siswi itu dengan nada santai.

Berbeda dengan teman-temannya yang mendengarkan terlihat mulai takut. Bisa-bisanya bercerita horor di tengah sunyinya jalanan yang hanya terdengar suara jangkrik, dan pohon-pohon besar.

"Berhasil," kata anggota osis yang pasti sedang merinding. Haha

Siswi yang penakut itu menggandeng tangan Mireya, sedikit kencang. Mireya pun tentu mengerti dan membiarkan saja. Sampai mereka berjalan lagi menuju pos 5, ketika Mireya akan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan, ia baru menyadari bahwa gelangnya tidak ada! Di tengah langkah kaki Mireya bahkan sampai membuka jaket osisnya, dan gelangnya tetap tak ada.

"Ada apa?" tanya siswi penakut itu.

"Gelang aku hilang, entah terjatuh di mana." Dengan wajah panik.

"Apa sepenting itu?"

"Iya. Aku harus mencarinya, dan kamu bisa duluan bersama yang lain. Tenang saja, gak akan ada hantu yang muncul. Ada mereka yang akan menjaga kamu."

Akhirnya Mireya berpisah dengan regunya. Berjalan mencari ke gelang yang hilang di mana sudah tidak ada orang karena mereka regu terakhir. Mireya hanya fokus pada jalanan, berharap bisa menemukan gelang pemberian Leo itu, hingga Mireya tak sadar bahwa ia melangkah masuk jauh ke dalam hutan.

"Sepertinya aku tadi gak lewat sini," gumam Mireya dengan wajah cemas dan panik. Mencoba mengarahkan senter dari handphone ke berbagai arah, mencari jalan kembali. Pikirannya soal gelang mendadak hilang, walau tak hilang 100 persen. Mireya masih berharap bahwa gelangnya akan ia temukan, karena gelang itu cukup berarti.

Semua orang telah kembali ke tempat camping terkecuali Mireya, di mana orang-orang tak menyadari hilangnya Mireya kecuali gadis penakut itu yang memasang wajah khawatir, namun ragu untuk bicara. Mengumpulkan banyak keberanian, lalu mengangkat tangan di tengah Salsa yang sedang bicara.

"Ada apa?" tanya Salsa.

"Mireya kan sebelumnya berada di regu aku, menemani aku karena dia tahu aku penakut ...."

"Iya, terus kenapa?"

"Di tengah perjalanan menuju pos 5 Mireya kehilangan gelanganya dan dia berpisah dari regu dan sampai sekarang belum kembali!"

Semua orang yang mendengar itu langsung memasang wajah terkejut.

Terlihat Leo yang melangkah pergi dari sana, menarik perhatian beberapa orang.
Salah satunya Kinanti yang segera menyusul, karena ia tahu pasti—Leo akan mencari Mireya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Da Capo al Fine
342      280     5     
Romance
Bagaimana jika kau bisa mengulang waktu? Maukah kau mengulangi kehidupanmu dari awal? Atau kau lebih memilih tetap pada akhir yang tragis? Meski itu berarti kematian orang yang kau sayangi? Da Capo al Fine = Dari awal sampai akhir
Kursus Kilat Jadi Orang Dewasa!
586      259     11     
Humor
Didaftarkan paksa ke Kursus Kilat Jadi Orang Dewasa oleh ayahnya, Kaur Majalengka--si OCD berjiwa sedikit feminim, harus rela digembleng dengan segala keanehan bin ajaib di asrama Kursus Kilat selama 30 hari! Catat, tiga.puluh.hari! Bertemu puding hidup peliharaan Inspektur Kejam, dan Wilona Kaliyara--si gadis berponi sepanjang dagu dengan boneka bermuka jelek sebagai temannya, Kaur menjalani ...
Ada Apa Esok Hari
222      172     0     
Romance
Tarissa tak pernah benar-benar tahu ke mana hidup akan membawanya. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang sering kali tak ramah, ia hanya punya satu pegangan: harapan yang tak pernah ia lepaskan, meski pelan-pelan mulai retak. Di balik wajah yang tampak kuat, bersembunyi luka yang belum sembuh, rindu yang tak sempat disampaikan, dan cinta yang tumbuh diam-diamtenang, tapi menggema dalam diam. Ada Apa E...
Solita Residen
1885      950     11     
Mystery
Kalau kamu bisa melihat hal-hal yang orang lain tidak bisa... bukan berarti kau harus menunjukkannya pada semua orang. Dunia ini belum tentu siap untuk itu. Rembulan tidak memilih untuk menjadi berbeda. Sejak kecil, ia bisa melihat yang tak kasatmata, mendengar yang tak bersuara, dan memahami sunyi lebih dari siapa pun. Dunia menolaknya, menertawakannya, menyebutnya aneh. Tapi semua berubah seja...
PUZZLE - Mencari Jati Diri Yang Hilang
553      417     0     
Fan Fiction
Dazzle Lee Ghayari Rozh lahir dari keluarga Lee Han yang tuntun untuk menjadi fotokopi sang Kakak Danzel Lee Ghayari yang sempurna di segala sisi. Kehidupannya yang gemerlap ternyata membuatnya terjebak dalam lorong yang paling gelap. Pencarian jati diri nya di mulai setelah ia di nyatakan mengidap gangguan mental. Ingin sembuh dan menyembuhkan mereka yang sama. Demi melanjutkan misinya mencari k...
40 Hari Terakhir
805      548     1     
Fantasy
Randy tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan berakhir secepat ini. Setelah pertunangannya dengan Joana Dane gagal, dia dihadapkan pada kecelakaan yang mengancam nyawa. Pria itu sekarat, di tengah koma seorang malaikat maut datang dan memberinya kesempatan kedua. Randy akan dihidupkan kembali dengan catatan harus mengumpulkan permintaan maaf dari orang-orang yang telah dia sakiti selama hidup...
Aku yang Setenang ini Riuhnya dikepala
71      62     1     
True Story
No Life, No Love
1277      951     2     
True Story
Erilya memiliki cita-cita sebagai editor buku. Dia ingin membantu mengembangkan karya-karya penulis hebat di masa depan. Alhasil dia mengambil juruan Sastra Indonesia untuk melancarkan mimpinya. Sayangnya, zaman semakin berubah. Overpopulasi membuat Erilya mulai goyah dengan mimpi-mimpi yang pernah dia harapkan. Banyak saingan untuk masuk di dunia tersebut. Gelar sarjana pun menjadi tidak berguna...
Smitten Ghost
213      175     3     
Romance
Revel benci dirinya sendiri. Dia dikutuk sepanjang hidupnya karena memiliki penglihatan yang membuatnya bisa melihat hal-hal tak kasatmata. Hal itu membuatnya lebih sering menyindiri dan menjadi pribadi yang anti-sosial. Satu hari, Revel bertemu dengan arwah cewek yang centil, berisik, dan cerewet bernama Joy yang membuat hidup Revel jungkir-balik.
FAMILY? Apakah ini yang dimaksud keluarga, eyang?
225      188     2     
Inspirational
Kehidupan bahagia Fira di kota runtuh akibat kebangkrutan, membawanya ke rumah kuno Eyang di desa. Berpisah dari orang tua yang merantau dan menghadapi lingkungan baru yang asing, Fira mencari jawaban tentang arti "family" yang dulu terasa pasti. Dalam kehangatan Eyang dan persahabatan tulus dari Anas, Fira menemukan secercah harapan. Namun, kerinduan dan ketidakpastian terus menghantuinya, mendo...