Kay Naik Daun, Rahasia Mulai Terkuak
Tiga Minggu Setelah Debut
Kay meledak.
Fans club “KAYLIST” terbentuk dalam 24 jam.
Hashtag #KayGakBolehNikah sempat trending satu minggu.
Iklan pertamanya (parfum rasa durian) laku keras meski aromanya meragukan.
Rai (panik di kantor):
“Dia baru debut udah dapet iklan panci emas?! Gua waktu debut dikasih spons cabe-cabean!”
Jenni:
“Gua curiga dia bukan manusia.”
Nona Shin (serius):
“Dia bukan manusia.”
Semua menoleh.
Nona Shin:
“Aku pernah lihat dia… sebelum semua ini.”
---
Mata yang Terlalu Familiar
Jenni memutar ulang semua footage Kay: wawancara, vlog fans, bahkan video TikTok fans yang zoom 800x.
Lalu ia berhenti pada satu frame:
Tatapan mata Kay... sama persis dengan seseorang dari masa lalu.
Jenni (pelan):
“Itu... tatapan orang yang diburu para vampir tua.”
---
Rai dan Vidi Mulai Penyelidikan
Vidi (pakai hoodie hitam, bawa kamera):
“Kita lagi jadi detektif atau stalker sih?”
Rai (dingin):
“Kalau dia bahaya, kita harus tahu duluan sebelum dia jadi senjata musuh.”
Malam itu, mereka mengikuti Kay secara diam-diam ke... sebuah toko musik tua.
---
Pertemuan Aneh
Di dalam toko, Kay bicara pada seorang pria tua yang tampaknya... tidak melihat Kay sama sekali.
Pria Tua (berbisik):
“Kau seharusnya tak berada di sini. Dunia ini belum siap untuk darahmu.”
Kay:
“Tapi aku sudah memilih jalanku. Aku hanya ingin hidup sebagai... Kay.”
Vidi (berbisik):
“Dia bukan artis biasa. Dia... sesuatu.”
---
Kembali ke Kantor
Fajar membaca buku tua yang diberikan ibunya sebelum mereka berpisah di hutan. Di salah satu halaman, ada nama yang dicoret setengah:
> “Kael... anak dari silsilah yang hilang... pewaris darah abu...”
Fajar (pelan):
“Kay... Kael... jangan bilang...”
(Fajar menyadari sesuatu)
---
Ending Bab
Malam itu, saat semua orang sibuk dengan jadwal dan fans event, Jenni berdiri menatap Kay yang sedang syuting iklan minuman madu.
Kay (melihat ke kamera, tersenyum):
“Segarkan harimu... dan lupakan siapa aku sebenarnya
Setelah investigasi mereka, Jenni, Rai, Vidi, dan Fajar berkumpul diam-diam di apartemen Shin. Semua tampak serius.
Jenni:
“Namanya bukan Kay. Nama aslinya... Kael.”
Rai (mengangguk):
“Kael—nama dari silsilah kuno vampir yang dilenyapkan ratusan tahun lalu. Klan abu-abu. Netral, tapi dianggap berbahaya karena bisa menyeberang ke sisi gelap maupun terang...”
Vidi:
“Dan kabarnya... darah mereka bisa memutus kontrak keabadian vampir elit. Alias... bisa ngebunuh kita.”
Fajar (diam lama):
“Aku tahu ini. Ibuku pernah cerita... Kael adalah anak yang diselamatkan dan disembunyikan manusia. dan sekarang dia ingin menjadi artis melarikan diri dari dunia vampir, sama seperti kita "
Shin:
Padahal kan kamu manager nya? Kenapa kamu tidak tahu?
Fajar : bagaimana cara aku menjelaskan nya, pasti terungkap suatu hari nanti tunggu saja. Aku capek menghadapi tingkah gilanya, tenagaku terkuras setiap hari...Huft..."menghele nafas panjang
Oh iya aku sekarang berganti nama menjadi Fajar" Sambungan nya
Rai : Dawn, Nadir, kemudian sekarang Fajar.. Ckckck speechless saya..
---
Sisi Kael: Lelah Menjadi Bayangan
Di apartemen mewahnya, Kay—atau Kael—menatap pantulan wajahnya.
Kael (monolog):
“Aku tumbuh tanpa klan, tanpa arah... Aku pilih dunia hiburan karena satu hal: di depan kamera, semua orang bisa jadi siapa saja.”
Dia membuka laci, mengambil liontin kuno—berisi darah dari klan abu yang tersisa.
Kael:
“Mereka semua punya tujuan. Aku hanya ingin hidup normal... Tapi darah ini... menolak dilupakan.”
---
Pertemuan Diam-Diam: Jenni dan Kael
Jenni memanggil Kael ke atap studio, malam hari, dengan dalih pemotretan eksklusif.
Jenni:
“Aku tahu siapa kamu.”
Kael (tenang):
“Lalu kenapa kamu belum melaporkanku?”
Jenni:
“Karena aku juga bukan siapa-siapa di klanku. Sama kayak kamu.”
Kael:
“Beda. Kamu ditolak. Aku... dikutuk.”
Jenni:
“Kita berdua dibuang.”
(Hening sejenak)
Kael:
“Kalau dunia ini tahu siapa aku... mereka akan mengincar semua yang dekat denganku. Termasuk kamu.”
Jenni:
“Aku sudah dikejar wartawan, fans gila, dan iblis endorse palsu. Aku nggak takut.”
---
Bayangan Mulai Bergerak
Sementara itu, di tempat yang jauh dari studio...
Klan Gelap yang tersisa—terutama vampir veteran yang selamat dari Malam Tanpa Waktu—melihat berita Kay dari layar besar bawah tanah.
Pemimpin Gelap (senyum dingin):
“Dia hidup... Darah Abu masih mengalir.”
Anak buahnya:
“Apa perintah Anda?”
Pemimpin:
“Ambil dia. Tapi jangan bunuh. Darahnya... bisa jadi kunci membangkitkan kekuatan yang bahkan para leluhur tak bisa kendalikan.”
---
Jenni pulang dari studio, duduk di kamarnya. Di meja ada foto: dirinya kecil, kakaknya Teresme, dan... sebuah bayangan samar yang dulu ia kira hanya ilusi.
Jenni (pelan):
“Kenapa semuanya kembali sekarang?”
Di layar TV, berita gosip:
> “Kay Dituding Pakai Ilmu Hitam? Netizen: Aura-nya Terlalu Sempurna!”