Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Call(er)
MENU
About Us  

Pagi itu, langit di atas Callindra tampak berbeda. Bukan karena warna ungunya yang biasa, tapi karena aliran Fluvia Sentis—sungai emosi pusat dunia cinta—beriak tak beraturan. Sungai itu, yang biasanya berkilau tenang seperti permukaan kristal, kini menggulung seperti tengah meluapkan emosi.

"Jangan bilang ini efek dari pertarungan kita minggu lalu," gumam Freya sambil berdiri di atas balkon menara Match Breaker.

Raka muncul dari balik pintu, membawa dua gelas cokelat panas. "Kalau iya, berarti kita lebih dramatis dari telenovela."

Freya tertawa kecil, lalu mendadak menegang. Dari kejauhan, terlihat pasukan berpakaian hitam bergerak dari gerbang utama. "Lihat, mereka bukan pasukan biasa. Itu pasukan Penghapus Cinta."

Raka memalingkan pandangan ke arah yang ditunjuk Freya. Ekspresinya seketika saja tampak tegang "Berarti Raja Vergana sudah mulai bergerak."

"Ayo kita hentikan," ajak Freya sembari bersiap-siap

Raka mengangguk, lalu mengikuti langkah lebar Freya dari belakang. 

"Aku ajak Neo, Zayn, dan Yara juga, ya," usul Raka meminta persetujuan dari Freya.

"Jangan. Kekuatan ini terlalu berbahaya untuk manusia biasa."

Raka tertawa kecil. "Tenang, mereka sudah terlatih dan bisa diandalkan."

Sementara itu, Raja Vergana tengah duduk di ruang tahtanya, memandangi layar berisi statistik cinta dunia manusia. Grafik merah menunjukkan peningkatan drastis cinta-cinta liar, yang menurutnya adalah ancaman.

"Project Reversal gagal menstabilkan emosi para remaja. Sekarang waktunya mengambil alih dengan kekuatan," ujarnya dingin. Sorot matanya menyiratkan kekhawatiran, amarah, sekaligus rasa kecewa.

Di belakangnya, Liora berdiri tegak. "Yang Mulia, Freya mulai menyelidiki. Kalau dia tahu terlalu banyak ...,"

Raja Vergana menoleh, menatap tajam Liora dengan sorot mata berkilat. "Kita percepat penyebaran. Siapkan perintah penghapusan massal!"

Sementara di dunia manusia, Freya dan Raka menyelinap ke dalam ruang bawah tanah Callindra, berbekal kunci yang mereka curi dari meja Liora tempo hari, dengan sedikit bantuan seekor kucing lucu bernama Biskuit yang ternyata sangat pandai mencuri kunci. Itu pun atas usul dari Neo, remaja yang punya segudang ide absurd di kepalanya.

"Kenapa selalu tempat rahasia itu lembap dan berdebu?" keluh Raka, mengarahkan cahaya senter ke rak-rak yang dipenuhi dokumen.

Freya menahan tawa. "Karena kalau wangi bunga, semua orang bakal curiga."

Mereka menemukan satu folder bertuliskan: Project Reversal: Pengubah Arah Cinta. Di dalamnya, terdapat dokumen-dokumen tua bertuliskan catatan eksperimen energi cinta dan emosi.

"Tunggu dulu. Ini bukan tentang menghancurkan cinta. Ini tentang ..., menyeimbangkan," ujar Freya sembari membaca cepat.

"Kamu yakin, kalau Raja Vergana pernah percaya cinta bisa menyelamatkan dunia?" Raka mengangkat alis. "Itu lebih mengejutkan dari nilai raporku yang hampir merah semua waktu kelas delapan."

Freya menahan senyum, tapi matanya penuh kekhawatiran. "Kalau benar, berarti sistem Breaker ini lahir dari kegagalan sebuah eksperimen."

"Mumgkin saja."

****

Hari berganti malam. Freya, Raka, dan kelompok kecil remaja yang tersisa, sekaligus sahabat Raka, yaitu Zayn, Neo, dan Yara, berkumpul di atap SMA Lazuardi Mandiri, tempat Raka mengenalkan Freya pada ketiganya waktu itu. Raka memang sudah menceritakan perihal Callindra pada mereka bertiga, sehingga ketiganya tak lagi merasa kaget atau bertanya-tanya mengenai keadaan dunia yang sedikit mengalami perubahan.

"Aku dengar dari rumor, kalau Fluvia Sentis meluap. Bukankah itu menjadi pertanda kalau dunia cinta akan runtuh?" tanya Yara dengan nada cemas, sambil memeluk erat boneka RJ, sejenis alpaca, salah satu karakter BT21 kesayangannya. 

Neo bersiul. "Jadi, kita semua akan tenggelam dalam emosi tak stabil? Wah, ternyata ini yang menjadi salah satu alasan logis kenapa aku sering overthinking."

Zayn menatap bintang. "Kalau sungai itu meluap, kita harus punya penyeimbang. Cinta sejati, katanya."

Freya menatap Raka. "Kamu bilang cinta bisa menstabilkan realitas, bukan? Bagaimana caranya?"

Raka menatap benang biru samar yang melingkari jarinya. "Dengan menghubungkan semua energi yang belum terputus, kita bisa menciptakan resonansi baru. Tapi itu hanya bisa dilakukan jika kita percaya sepenuhnya pada cinta itu sendiri."

Keheningan tercipta di antara mereka. Semuanya larut dalam jalan pikiran masing-masing, menerka-nerka kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada dunia yang mereka tinggali saat ini.

****

Pagi berikutnya, pasukan Penghapus Cinta mendarat di kota. Langit berubah kelabu. Para siswa di SMA Lazuardi Mandiri mulai merasakan efeknya. Mereka mulai lupa dengan siapa yang mereka sukai, relasi menjadi dingin, beberapa bahkan merasa seolah hati mereka kosong.

Menyaksikan kehampaan yang terjadi di sekitarnya, Freya tak bisa tinggal diam. "Ayo kita lawan. Dengan cinta," ajaknya pada keempat remaja yang masih tersisa.

Neo mengangkat alis. "Itu terdengar seperti slogan salah satu superhero bucin, tapi aku tak akan pernah ragu untuk ikut. Ayo kita selamatkan dunia!" teriaknya penuh semangat sembari menghambur duluan ke jalan.

Dengan bantuan energi yang dikumpulkan dari hubungan yang masih bertahan—teman, keluarga, bahkan cinta yang ditolak tapi masih tulus—Freya dan Raka menciptakan lingkaran resonansi.

"Resonansi ini akan memperkuat benang cinta siapapun yang masih punya perasaan sejati," ujar Raka.

"Dan jika itu gagal?" tanya Zayn.

"Kita pelukan satu sama lain dan nangis bareng," canda Neo berusaha menghibur. Padahal sesungguhnya, dia juga tengah merasakan takut yang teramat sangat.

Pertempuran pun dimulai. Di tengah kota, pasukan Breaker menyebar, menghapus cinta satu per satu. Namun, energi dari lingkaran Freya menahan efeknya. Mereka berhasil menyelamatkan satu pasangan yang hampir kehilangan ingatannya.

Namun, saat itu juga, Liora muncul, membawa alat pemutus besar berbentuk sabit.

"Freya, kau seharusnya sudah keluar dari sistem ini," katanya dingin.

"Dan kau seharusnya tahu, bahwa cinta bukan untuk dikendalikan," balas Freya.

Mereka bertarung. Sabit Liora nyaris mengenai Freya, tapi ditahan Raka yang melindunginya dengan benang biru terang. Kilatan cahaya meledak, membuat seluruh kota melihatnya.

Namun, di tengah pertempuran itu, Fluvia Sentis benar-benar meluap. Sungai itu memancarkan cahaya merah muda menyilaukan ke seluruh dunia Callindra.

"Apa itu?!" seru Yara.

Freya terengah. Kedua matanya membelalak. "Itu... The Heartstorm. Badai Hati."

Sementara itu, di balik layar, Raja Vergana menatap dengan sorot penuh kecewa ke arah pemandangan sungai yang mengamuk. Raut wajahnya tak dapat menyembunyikan kegelisahan yang tiba-tiba saja menyergap.

"Badai ini ..., bukan yang kuharapkan," bisiknya.

Tiba-tiba saja, layar besar di dinding menunjukkan wajah seorang wanita dari masa lalu.

"Lyra ..., mengapa kau muncul lagi?" gumamnya lirih. Perasaan getir menyelimuti hatinya perlahan-lahan. Raja Vergana sangat membenci perasaan ini.

Liora yang tampak kewalahan, memilih untuk mundur sejenak dari pertarungan dan tengah berdiri di belakang sang raja pun terkejut. "Yang Mulia, itu siapa?"

Raja Vergana memejamkan mata. "Badai ini... dipicu oleh perasaan yang kukubur. Dan kini... semuanya kembali."


Sementara itu, di bumi, kelima remaja yang tersisa, masih mengerahkan serta menyatukan segenap kekuatan yang dimiliki. Dengan sekuat tenaga, mereka tak putus asa, terus berusaha melawan pasukan yang dikirim Raja. Saat Freya hampir terhempas oleh energi Heartstorm, tiba-tiba ia terlempar ke dimensi lain, ke sebuah ruangan putih dengan hanya satu benda yang tersisa. Sebuah cermin. Di dalam cermin itu, tampak pantulan bayangan dirinya mengenakan jubah kerajaan.

Lalu, terdengar sebuah suara misterius berbisik di dekat telinganya.

"Cinta terkuat, bukanlah yang kau temukan, tetapi yang kau lahirkan."

Freya menoleh ke arah sumber suara. Menyadari satu hal, kedua mata gadis itu pun terbelalak.

"Itu ..., suaraku sendiri?"

Belum terjawab rasa penasaran Freya, cermin pun mulai retak. Ruangan tersebut terasa bergetar hebat membawa tubuh gadis itu kembali terpental ke tempat semula. Anehnya, ia bukan kembali ke medan pertempuran, melainkan tengah bersama Raka menyusuri Callindra.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • baskarasoebrata

    Menarik sekali

    Comment on chapter World Building dan Penokohan
  • warna senja

    Sepertinya Freya sedang mengalami quarter life crisise

    Comment on chapter Prolog
  • azrilgg

    Wah, seru, nih

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Menjadi Aku
515      398     1     
Inspirational
Masa SMA tak pernah benar-benar ramah bagi mereka yang berbeda. Ejekan adalah makanan harian. Pandangan merendahkan jadi teman akrab. Tapi dunia tak pernah tahu, di balik tawa yang dipaksakan dan diam yang panjang, ada luka yang belum sembuh. Tiga sahabat ini tak sedang mencari pujian. Mereka hanya ingin satu halmenjadi aku, tanpa takut, tanpa malu. Namun untuk berdiri sebagai diri sendi...
From Ace Heart Soul
590      357     4     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.
Heavenly Project
590      400     5     
Inspirational
Sakha dan Reina, dua remaja yang tau seperti apa rasanya kehilangan dan ditinggalkan. Kehilangan orang yang dikasihi membuat Sakha paham bahwa ia harus menjaga setiap puing kenangan indah dengan baik. Sementara Reina, ditinggal setiap orang yang menurutnya berhaga, membuat ia mengerti bahwa tidak seharusnya ia menjaga setiap hal dengan baik. Dua orang yang rumit dan saling menyakiti satu sama...
Tic Tac Toe
468      372     2     
Mystery
"Wo do you want to die today?" Kikan hanya seorang gadis biasa yang tidak punya selera humor, tetapi bagi teman-temannya, dia menyenangkan. Menyenangkan untuk dimainkan. Berulang kali Kikan mencoba bunuh diri karena tidak tahan dengan perundungannya. Akan tetapi, pikirannya berubah ketika menemukan sebuah aplikasi game Tic Tac Toe (SOS) di smartphone-nya. Tak disangka, ternyata aplikasi itu b...
Enigma
26626      3594     3     
Romance
enigma noun a person or thing that is mysterious, puzzling, or difficult to understand. Athena egois, kasar dan tidak pernah berpikir sebelum berbicara. Baginya Elang itu soulmate-nya saat di kelas karena Athena menganggap semua siswi di kelasnya aneh. Tapi Elang menganggap Athena lebih dari sekedar teman bahkan saat Elang tahu teman baiknya suka pada Athena saat pertama kali melihat Athena ...
Ballistical World
10047      1978     5     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
GEANDRA
444      357     1     
Romance
Gean, remaja 17 tahun yang tengah memperjuangkan tiga cinta dalam hidupnya. Cinta sang papa yang hilang karena hadirnya wanita ketiga dalam keluarganya. Cinta seorang anak Kiayi tempatnya mencari jati diri. Dan cinta Ilahi yang selama ini dia cari. Dalam masa perjuangan itu, ia harus mendapat beragam tekanan dan gangguan dari orang-orang yang membencinya. Apakah Gean berhasil mencapai tuj...
Metanoia
3249      1190     2     
True Story
❝You, the one who always have a special place in my heart.❞
Survive in another city
145      121     0     
True Story
Dini adalah seorang gadis lugu nan pemalu, yang tiba-tiba saja harus tinggal di kota lain yang jauh dari kota tempat tinggalnya. Dia adalah gadis yang sulit berbaur dengan orang baru, tapi di kota itu, dia di paksa berani menghadapi tantangan berat dirinya, kota yang tidak pernah dia dengar dari telinganya, kota asing yang tidak tau asal-usulnya. Dia tinggal tanpa mengenal siapapun, dia takut, t...
THE HISTORY OF PIPERALES
2112      824     2     
Fantasy
Kinan, seorang gadis tujuh belas tahun, terkejut ketika ia melihat gambar aneh pada pergelangan tangan kirinya. Mirip sebuah tato namun lebih menakutkan daripada tato. Ia mencoba menyembunyikan tato itu dari penglihatan kakaknya selama ia mencari tahu asal usul tato itu lewat sahabatnya, Brandon. Penelusurannya itu membuat Kinan bertemu dengan manusia bermuka datar bernama Pradipta. Walaupun begi...