Hey mi panggilanku kesepupuku adalah mami
Saat menulis ini kami sekeluarga sedang berduka. Tulisan inipun target 40.000 kata masih kurang sekitar lima ribuan kata karena kemarin terjeda dalam duka. Bulik adiknya Ibuku paling kecil yang sempat aku ceritakan di judul Ibu kalau tidak salah, hari senin kemarin beliau berpulang setelah sakit lama yang dia derita. Pindah ikut sepupuku Alsya kurang lebih satu tahunan, dalam satu tahun itu enam bulannya mulai parah karena sudah tidak bisa jalan hanya tidur duduk di kursi sofa bed. Beliau sakit gula kering, dari lebaran kemarin kondisinya semakin menurun, sudah tidak ingat siapa - siapa. Keluar masuk rumah sakit sebelumnya sudah berkali - kali.
Sepupuku ini dua bersaudara perempuan semua. Alsya yang kecil, ibunya ikut dia. Karena kakaknya juga sibuk kerja. Ya walau sepupuku yang Alsya ini juga sibuk kerja, tetapi dia persis seperti mbakku yang dirumah, sabar dan telaten ngurusin Ibunya yang sakit. Dia jadi guru di salah satu SD mutual yang jauh dari rumahnya, rumah di daerah kabupaten, ngajarnya di kota yang jauh. Katanya tiap hari bangun jam empat pagi masak, menyediakan kebutuhan ibunya, nyibin, menyiapkan makanan semua untuk keperluan ibunya. Jadi ibunya ditinggal sendiri, suaminya sepupuku juga kerja di kota. Anak pertama yang sekolah SMP yang tidak jauh dari rumah, jadi ibunya nanti ada teman sepulang sekolah cucunya yang besar. Untuk anak kedua sekolah PAUD sekalian penitipan sampai sore dijemput. Tidak kebayang aku betapa capeknya sepupuku ini. Bangun pagi nyiapin semua untuk dirinya suami anak- anak untuk ibunya yang sakit, pulang jemput anaknya sampai rumah ngurusin ibunya lagi ganti pampers biasanya tiap sore gantiin ibunya pup. Pernah aku mampir sepulang kerja hujan itu sepupuku baru pulang kehujanan basah kuyup dia langsung ngurusin ibunya.
Alhamdulillahnya dia dapat suami yang sabar dan benar - benar membantu dia.
Aku salut banget sama sepupuku ini. Terlalu baik dia orangnya, selalu membantu aku disaat aku kesusahaan. Beliin jajan anak - anak, ngasih uang jajan ke anak - anakku. Sama keluarga itu dia selalu baik banget dan loyal. Perjalanan hidupnya juga luar biasa pindah - pindah tempat tinggal sampai akhirnya sekarang dia sudah punya rumah sendiri. Dia Orang baik dan tulus banget.
Aku sedih ketika mendengar dia kemarin bilang "rasanya aku belum maksimal ngurusin bue"katanya
"Kamu sudah luar biasa selama ini merawat bu', orang lain belum tentu bisa dan sekuat ini,bue sudah tidak sakit lagi. Alhamdulillah bue berpulang dengan mudah, ucapku.
Aku saksi bahwa dia sangat totalitas ngurusin ibunya dari rasa capeknya kerja dan ngurusin suami dan anak- anaknay dia tetap bisa ngurusin ibunya yang sakit. Yang tiap malam terbangun dengar suara ibunya entah teriak - teriak atau manggil - manggil.
Aku yakin bue bangga banget sama kamu mi. Bue sayang banget sama kamu. Bue sudah tenang disana, sudah tidak sakit lagi. Semasa hidup bue sudah tersakiti, oleh suaminya sampai akhir hayat kamu yang paling punya peran penting merawat bue dengan ikhlas.
Semalam tujuh hari bue berpulang. InsyaAllah husnul khotimah bue
Yang selalu gemati pas lahiran anak - anak bawain banyak banget hadiah untukku, bawa sayuran sekarung, bawa jarit dan lain - lain.
Bahagia disana ya bue.
Untuk mami hari - harimu saat ini pasti berbeda, ketika pulang kerja sudah tidak ada lagi yang menyambutmu dirumah untuk minta digantikan popoknya. Kamu kuat ikhlas untuk bue ya mi.
Kamu hebat mi.
Al fatihah Bue