Dari kecil ingin punya kamar sendiri punya meja belajar, lemari pakaian yang bagus. Dan terwujud ketika usiaku sudah dua puluh tahunan sudah kerja dan punya uang sendiri. Kamarpun tidak begitu bagus, sebuah ruangan di rumah yang tadinya ruang tamu aku bikin kamar dengan grc. Aku beli kasur kecil ukuran 120 x 200 lemari plastik kecil yang muatlah untuk bajuku yang juga tidak banyak. Kamarnya tidak terlalu kecil dan besar. Bukan kamar impianku, tetapi saat itu aku sudah senang bisa mewujudkan keinginanku dari kecil walau sederhana, walau hanya bisa bikin ngisi kamar dengan kasur dan lemari saja.
Sekarang kamar nya ditempati kalau aku mudik, ada dua kasur lemari besar milik keponakanku, boneka - boneka punyaku dulu dan beberapa barang - barang seperti baju yang sudah tidak terpakai.
Dari kamar pun aku butuh waktu yang sangat lama untuk mewujudkannya.
Apakah untuk rumah juga seperti itu?
Aku harus bekerja sangat atau lebih keras untuk bisa mewujudkan rumah impian yang pasti sangat sangat membutuhkan banyak biaya
Bagaimana sih punya hunian sesuai yang kita inginkan?
Bagaimana rasanya mendekorasi setiap sudut kamar, dapur, ruang tamu, ruang keluarga
Ah membayangkannya saja sudah bahagia
Aku ingin memutus rantai untuk anakku, aku ingin punya hunian yang layk nyaman untuk anak - anakku
Jalanku memang tidak pernah mudah
Jalanku penuh rintangan
Jalanku mencapai sesuatu harus dibarengi tangisan sampai kering
Tidak besar, cukup minimalis
Ah impian, Ah idaman
Ruang keluarga yang tidak terlalu besar
Tetapi menjadi pusat berkumpulnya untuk quality time
Yang bersebelahan dengan dapur
Ketika aku memasak anak - anak dan suami bercanda sembari menonton tv
Aesthetic, minimalis
Tidak perlu barang - barang mahal untuk isiannya
Semakin kesini ujian ekonomi semakin luar biasa
Apakah aku bisa punya rumah?
Aku tidak sanggup jika harus dengan waktu yang lama
Aku mulai lelah
Aku pesimis
Aku putus asa
Aku capek dengan keadaan
Depresiku muncul kembali
Akankah nasibku berubah kedepannya?
Aku ingin sebuah rumah
Wahai diriku ayo bekerja lebih keras dan giat lagi
Rumah impian sudah menanti
Perintis bukan pewaris
Walau setiap hari Ya Allah, Ya Allah. Faktanya kamu tetap bisa dan mampu melewatinya sampai detik ini.
Walau setiap hari lihat soklin lantai rasanya ingin meminumnya.
Ayo semangat percaya sebentar lagi pasti Allah kabulkan, Allah hadiahkan yang terindah dari banyaknya ujian yang sudah dilewati
Aku pasti bisa
Aku harus bisa
Aku harus bangkit, Aku harus sembuh dari depresiku dari berbagai rasa yang menyakitkan bagiku
Ada Ibu, Mbak, Suami dan anak - anak yang harus aku bahagiakan
Aku harus bisa sukses untuk mereka
Akan aku wujudkan rumah impian dan satu persatu impian - impianku
AKU PASTI BISA