Siang hari di kantorku sekitar jam satu siang lebih tiba-tiba aku melihat dari dalam kantor, aku menoleh kearah luar terlihat ada motor mendekat kekantor ku. Kok sepertinya tidak asing. Dan ya benar sosok laki – laki yang aku kenal tepat satu bulan. Kaget tidak menyangka dia main kekantor aku, dia tepat berdiri dipintu kantorku, satu tangan memegang sebuah plastik satu lagi memegang helm, diapun masuk keruangan tempat aku bekerja. Jadi aku bekerja sebagai staff ticketing pesawat, kereta api dan juga hotel offline dan online, aku bekerja sendiri karena atasanku stay dan bekerja diluar kota, tetapi keluarganya tinggal didekat kantor jadi tiap pagi aku ambil dan kembalikan kunci kerumah orangtua Bos ku.
Aku tersenyum terkejut senang dia sampai kantor aku coba. Dia memberikan kantong plastik tersebut.
"Aku bertanya apa ini?
"Es Sup Durian jawabnya.
"Waktu itu kamu bilang pengen kan, ucapnya.
Ya aku pernah berkomentar di story whatsapp dia waktu dia buka puasa dengan Es Sup durian. Jadi dia sering puasa hari senin dan kamis. Calon suami idaman sekali bukan. Hehe. MasyaAllah dibeliin beneran.
"Aku tanya habis darimana Mas?
"Dari kondangan di Mandala terus ya mampir, sambil senyum –senyum.
Dia bilang ini Es Sup Durian anggap saja hadiah satu bulan perkenalan.
Dan mulai membicarakan soal Sabtu yang benar-benar tanpa sengaja kebetulan semua mengalir begitu saja pas. Dia menyindirku, waktu sabtu kemarin waktu aku lewat terlihat aku menghitung dengan jari saat berkendara pelan melewati tempatnya bekerja.
"Kemarin aku lihat loh itu kamu pasti ngitung mampir tidak ya mampir tidak ya, gitu kan?
Aku ketawa ternyata dari dalam dia lihat, haduh malu ucapku.
"Aku jawab bukan itu, tapi aku hitung Mas diluar apa tidak, bukan mampir tidak ya gitu.
"Terus dia bilang tapi sama kok tadi waktu aku mau kesini aku juga gitu pakai koin, ke Ayu tidak ya, ke Ayu tidak ya, kalau yang keluar angka lima ratus berarti yak, dan benar makanya aku langsung kesini. Bisa gitu ya. Hehe
26 Februari 2019 Pukul. 10:57
Tanpa kita tahu Allah mempunyai hikmah dibalik anugerah
Jadi Simpel, masalah itu bukan beban tetapi adalah sebuah ujian
Sesuatunya ada hikmahnya
Saling instropeksi diri, kamu juga punya masalah sendiri untuk berbenah
Dan aku juga salut bisa mengenal bukan karena apapun
Tetapi simpel ada seseorang kaum hawa yang termotivasi
Untuk memperbaiki dirinya tanpa tapi
Jadi aku juga lebih terbangun ternyata ada lagi orang yang berproses inspirasi
Jadi lebih meningkatkan bagaimana berproses memperbaiki diri sendiri.
-S-
28 Februari 2019 Pukul. 10.40
Karena orang sudah niat itu mengalahkan kelemahan
Berarti itu atas dasar dari diri sendiri
Karena bagus bisa kenal orang – orang baik, lingkungan yang baik itu lebih bermanfaat.
Aku lebih suka ada yang tanpa terpaksa tetapi niat dari diri sendiri inisiatif itu lebih bagus. MasyaAllah luar biasa
Memberi support juga selalu ibadah dan mendapatkan pahala untuk hal positif dan lebih baik.
-S-
28 Februari 2019 Pukul. 11:11
Bangkit dari kegelinciran yang kedua itu lebih berat
Daripada bangkit dari kegelinciran yang pertama
Taubat dari kesalahan yang kedua itu lebih berat
Daripada taubat dari kesalahan yang pertama
Ibnul Qayyim #TipsIstiqomah
Kiriman dia siang itu sebuah foto situasi malam di Sekatenan Yogyakarta yang dia edit dan dia beri tulisan diatas.
28 Februari 2019 Pukul. 19:35
Sebelum bersedekah pada orang lain
Sedekahkan dulu walaupun sederhana orangtuamu itu yang dulu
Dengan cara bentuk perhatian dan kesederhanaan yang membuat sedikit bahagia.
-S-
28 Februari 2019 Pukul. 21:26
Kamu tidak boleh mengkhawatirkan sesuatu yang jadi ketetapan atau tidak jadi ketetapannya
Kalau kamu khawatir berarti kamu belum siap dan percaya pasrah semua urusannya sama Gusti Allah
Khawatir itu pasti ada tetapi tidak boleh berlebihan karena pertolongan semua atas siapa….?
Paham njeh?
Pokoknya kembali menata pada dirimu sendiri jernih dan tetap pemikiran positif disamping kamu juga masih punya pegangan dirimu sendiri yaitu KEIMANAN
-S-
Sabtu 2 Maret 2019
Hari ini sebenarnya kita janjian bertemu di asramanya Bu Ari, Bu Ari itu Ibu Panti, dia sering banget kesitu jika dia masuk sore atau libur kerja dia ikut membantu menjual dagangan ibu panti secara online jajanan frozen yang pernah aku beli. Dan ternyata tidak hanya jajanan frozen, ada nasi kebuli, pewangi laundry, jamu. Kemarin waktu chat aku ingin nasi kebuli terus sama dia dipesankan preorder hari sabtu ya nanti aku antar ke asrama aku kenalin sekalian ke ibu panti katanya.
Sabtu pun tiba, siang hari dia memberi kabar nasi kebulinya sudah ku ambil maaf bu Arinya ada acara sama teman – teman kajiannya mau jenguk orang sakit.
"Ini aku habis beli kado mau nyumbang tapi aku titipin ke teman karena acaranya di Solo.
"Eh motorku malah macet ini nanti COD aja ya nasi kebulinya dia bilang gitu.
Mendekati jam tiga sore, waktu dimana aku pulang kerja lebih awal karena hari sabtu, dia ngabarin motornya belum jadi.
"Aku balas chat dia bilang aku saja yang nyamperin dia. Dia bilang jauh banget pulang kok langsung nyamperin aku. Karena memang kerjaku di kota rumah aku kabupaten rumah dia Borobudur emang lebih jauh kalau dari Kota tapi ya tidak jauh banget tidak ada satu jam. Aku balas becandain jauh itu kalau nyamperinnya ke Temanggung jauh beda arah juga, Cuma Borobudur mah dekat kataku.
"Dia balas hehe becandaan ya kamu tuh, kasian kalau hujan.
"Aku balas aku becandain lagi biar kamu senyum –senyum.
"Alhamdulillah ada yang menguatkan kata dia.
Handphone dia sempat eror jadi balas agak lama lalu aku telepon saja.
"Motornya belum juga jadi nih katanya.
"Lalu aku bilang yaudah aku kesitu saja ya.
"Iya deh lalu dikasih alamat bengkel motornya.
"Aku bilang tungguin ya depan bengkel Mas.
Aku langsung bergegas menutup kantor dan langsung melaju kesana bersama derasnya hujan sore itu. Aku sempat mampir ke toko Roti membeli roti yang memang aku ingin berikan ke Bapak ibu dia jika nanti dia menyuruh ku mampir kerumahnya.
Tidak fokus aku malah sedikit terlalu maju melewati bengkel, terlewat dengan bengkel itu. Maaf kurang fokus hehe. Untung dia manggil jadi aku putar balik. Dan sampai disitu motor dia belum selesai juga, selagi menunggu dia cerita bahwa hari ini dia memang lagi diuji untuk bersabar, dia cerita pagi tadi dia COD terus jenguk tetangga sakit di Pabelan Muntilan, terus beli kado lanjut antar nasi kebuli rencananya mau diantar kekantor ku. Eh malah motornya macet katanya.
"Aku bilang tidak apa – apa lagi disuruh sabar Mas.hehe.
"Iya nih katanya Alhamdulillah ada yang menguatkan.
Terus tiba – tiba aku membahas whatsapp dia yang memang pengaturannya itu dibuat agar tidak terlihat jika sudah dibaca atau belum.
" Aku bilang saja, dosaloh mas jadi buat orang suudzon soalnya kan jadi tidak tahu sudah dibaca apa belum.
"Dia menjawab iya sih, tetapi aku males banyak yang modus-modus dan dia tidak suka, dia professional penjual dan pembeli maunya.
"Mas kenapa sih maaf tidak mau misal dicarikan jodoh oleh Bu Ari, kan InsyaAllah sosok seperti Bu Ari malah tidak sembarangan jika menjodohkan malah tidak salah pilih.
"Ya kemarin aku merasa ya ada yang seperti ingin dijodohkan dengan aku, tetapi tidaklah aku suka cari sendiri saja katanya.
Aku pun bertanya ingin tahu lebih banyak soal Bu Ari.
"Beliau punya dua anak, anak pertama laki - laki baru lulus sekolah ganteng ya memang ganteng aku pernah dikirimin fotonya Bu Ari dengan anaknya itu, anak kedua perempuan masih SD cantik dia bilang, lalu dia beri tunjuk foto anak perempuan tersebut ya memang cantik kata dia mirip bapaknya alias suaminya Bu Ari.
"Kamu mau nunggu disini aku pinjam motormu tak ambilkan nasi kebuli dirumah apa ikut kerumah? tanyanya.
"Ikut kerumah saja nanti disini seperti orang hilang jawabku.
"Yaudah bentar lagi selesai kok itu motornya.
Tak lama motornyapun selesai. Kita melaju menuju rumahnya masih hujan jadi aku masih memakai jas hujan. Tetapi dia tidak malah hujan – hujan pakai jaketpun tidak. Sampai dirumahnya aku dibuatkan teh hangat disuguhin pisang goreng.
"Ayo dimakan kamu lapar kan? Tanyanya.
"Tidak Mas tadi siang sudah makan bakso kok aku jawabku.
"Mas itu yang lapar siang belum makan kan? Tanyaku.
Oh iya hampir saja lupa sebelum nyamperin Mas Sofyan ke bengkel aku tadi terlebih dulu mampir ke toko roti untuk beli roti. Aku ambil roti itu dari motor aku berikan ke Mas.
"Mas ini untuk Bapak Ibu ya, ucapku sambil memberikan kantong plastik berisi dua box roti.
"Wah tidakusah repot - repot sebenarnya yu, jawabnya.
"Terimakasih ya yu.
Bapak dia datang menyalami ku dan layaknya tamu ya menyuruh aku untuk minum.
Mas Sofyan masuk kedalam dan mengambil kantong plastik yang isinya snack macaroni menaruhkan dimeja.
"Iniloh makaroninya, ucapnya.
Makaroni cemilan yang dia jual juga yang ambil dari bu Ari.
"Oh ini yang bumbu – bumbunya bisa bikin bersin kan ya? Tanyaku.
"Iya jawabnya.
Tiba – tiba muncul anak kecil dari dalam rumah dia, anak itu masuk lewat pintu belakang. Ternyata makaroni itu pesanan ibu anak itu, dan entah tiba – tiba Mas Sofyan memanggilku Dek, pertama kalinya panggilan dek secara langsung, diapun bilang eh maaf – maaf salah, aku pun hanya tersenyum sambil bilang, dek? Hehe tidak apa-apa juga panggil dek, tetapi dia bilang enggak – enggak ah yu aja.
" Kamu ganteng namanya siapa? tanyaku pada anak yang ngambil macaroni.
"Hisyam sambil malu – malu
"Kelas berapa? tanyaku lagi
"Kelas dua SD, dengan nada malu - malu anak itu menjawab.
Ini anak temannya Bu Ari rumahnya dibelakang tadi pesan makaroni sama Bu Ari tetapi lewat aku, kata Mas Sofyan.
"Mas sholat ashar dulu sana, kataku.
"Iya bentar tak mandi sekalian sholat, mau makan dulu.
Nawarin aku makan, tetapi karena aku masih kenyang aku pun menolak.
"Mas saja yang makan tidak apa-apa kan dari siang belum makan pasti kan karena sibuk muter - muter sana sini kataku.
"Beneran tidak apa-apa aku sambil makan? tanyanya padaku.
"Iya tidak apa-apa Mas jawabku.
Diapun beranjak dan mengambil makan. Makan diruang tamu sambil menemani ku sesekali ada obrolan. Dia makan sama oseng kacang dan gorengan. Makanpun selesai. Aku menyuruh dia segera mandi sholat Ashar.
"Mas sholat ashar dulu mending!
"Iya bentar biar agak turun nasinya katanya, setelah aku menyuruhnya sholat.
"Oke sekarang aku mandi dulu ya sekalian wudhu sholat ashar, katanya.
Dan tanpa disadari dia mulai melepaskan bajunya, aku kaget langsung tutup mata jadi belum lihat badannya ya. Ketika aku membuka mata dia sudah pergi menuju kamar mandi. Mandi sudah, sholat ashar sudah, berpakaian kaos untuk kerja dan prepare dia, bawa kaos bola ada temannya yang beli katanya mau diambil dikerjaannya, online kaos bola juga dia, bawa beberapa jajanan jumat berkah yang kemarin jumat belum jadi cod karena hujan jadi berangkat kerja ini sekalian nganterin pesanan.
"Bawa bekal mas? tanya ku.
"Emm enggak ah jawabnya.
Ibunya yang baru saja selesai mandi kehujanan habis jualan di Candi Borobudur menyalami ku lalu masuk kedalam. Akhirnya Mas Sofyan jadinya bawa bekal sudah dibungkusin sama Ibunya. Jam menunjukkan pukul lima sore lebih. Prepare dia pun selesai. Hayuk berangkat ajaknya. Diapun pakai jas hujan. Aku berpamitan dengan Bapak Ibunya keluarga yang hangat, sederhana, apaadanya.
Aku memakai jas hujan.
"Awas bedaknya luntur katanya.
"Apaan sih Mas, jawabku dengan sedikit malu digodain.
"Aku pakai bedak Cuma tadi pagi ini sekali doang inipun sudah luntur dari tadi sudah kehujanan kataku.
Kamipun berangkat.
"Mampir isi bensin dulu ya katanya.
"Iya mas.
"Mampir beli geblek dibawah gapura dekat pasar itu ya kata ku.
"Iya jawabnya.
Ya kita mampir - mampir.
"Aku beli geblek.
"Mas mau? tanya ku.
"Tidakusah jawabnya.
Selesai beli geblek kita melanjutkan jalan ternyata dia mengantar pesanan disebuah perumahan, cewek yang keluar, cewek itu senyum sama aku. Mereka terlihat akrab mungkin memang sudah langganan. Lanjut perjalanan lagi, mengantar pesanan ke dua. Orang yang dituju tidak ada, yang menemui adiknya laki – laki, ketika dia turun dan mengantar pesanan itu didepan rumah yang dituju aku menunggu dimotor ku. Aku lihatin dia, senyum – senyum sendiri aku, tiba – tiba aku merasa salut, kagum dan bangga dengan dia, dia seperti sosok laki – laki luar biasa. Pesanan selesai diantarkan, kita jalan lagi, berpisah dijalan aku arah pulang dia berangkat kerja. Entah waktu itu aku tidak langsung ingin pulang dan ikut dia mengantarkan pesanan - pesanan yang ternyata jadi lebih tahu tentang dia. Laki - laki sederhana, sopan, baik dan sholeh.
Berlanjut dichat. Aku mengirimkan foto nasi kebuli yang tadi aku pesan. Sedang aku makan.
"Enak ini Mas, enak lagi kalau hangat,hehe sambalnya kurang pedas kataku.
"Dia membalas pas hujan kok ya maaf jadi anyep.
"Alhamdulillah maaf ya kalau jam tiga itu nasinya lebih yahud, maaf banget pokoknya kamu jadi repot dan akunya malah repotin dan maaf jadi molor pulange kamu. Maaf tadi itu tidak sengaja pas bilang macaroni kok salah panggil MasyaAllah.
"Aku membalas ya ampun Mas kok minta maaf mulu, pertama aku tidak merasa direpotkan, kedua tidak apa – apa Mas tidak masalah aku pulangnya molor, ketiga tidak apa – apa juga panggil dek, justru yang bikin syok Mas buka baju, untung aku langsung tutup mata kataku.
"Ya pokoknya maaf njeh MasyaAllah banget pokoknya malu salah panggil dengan nada mesra, maaf aku tuh lupa kebiasaan dirumah sendiri langsung buka baju kirain bukan orang lain balasan dia. Hehe
Aku yang waktu itu sedang menjemput ponakanku dari tempat Mbahnya. Tiba – tiba ingin mengirimkan foto ku sebagai ganti dia pernah kirim fotonya pagi – pagi yang setelah dia malamnya potong rambut. Aku dengan pedenya mengirimkan foto.
"Dia balas berkomentar MasyaAllah capek itu kamu, Capek tetapi tetap manis dan cantik dan besok jangan kirimi foto ya, bikin aku tergoda. Huahaha katanya. Oiya aku sempat bilang suka ikut dia terjun langsung nganter pesanan.
Kuncinya sih lillah lahir batin
Tidak usah mikir bensin atau tombok lainnya
Allah pasti mudahkan dan berkahkan walau kadang ujian atau batu kerikil itu tetap sabar
-S-
Lanjut komentar soal foto. Dia bilang, habis tiba – tiba kamu itu kirim itu tahu saja kalau penghilang lelah tetapi jangan ya besok hahaha nanti indahnya berkurang.
"Sudah ah nanti aku tergoda indahnya berkurang katanya.
Salah panggil tidak fokus nanti.
"Dia tanya kamu tadi kenapa kok misterius tidak seperti biasanya. Iya memang ketika aku dirumahnya aku banyak melamun dan dia terasa aku tidak baik – baik saja.
Peka sekali ternyata dia. Batinku.
Aku berterus terang menceritakan bahwa aku capek dengan pacarku. Aku butuh pendamping tempat besandar yang menguatkan, berkeluh kesah berbagi semuanya.
"Dia bertanya kamu kenapa sih? kamu itu selama ini malah jadi benar – benar gimana gitu.
"Aku balas maksudnya?
"Kamu itu kenapa to MasyaAllah, Ya Allah kenapa sih kamu malah jadi begini? tanyanya.
Lalu aku ceritakan apa yang memang sedang aku rasakan.
"Jangan lelah kamu itu harus kuat, lelah saja tidak lebih dari hal yang ikhlas lahir batin, kamu tidak yakin sama Allah?
kata-kata dia yang membuat aku seperti tertampar saat itu.
"Terus kamu jadi takut? dan kamu motivasi berhijrah hanya karena gitu dari dulu? bukan memang terpanggil karena menjemput hidayah, hanya karena menuntut untuk menjadi? Jleb.
Aku benar - benar tertampar dengan kata - katanya. Lalu aku menjelaskan alasan aku berhijrah karena beberapa faktor, aku pernah kehilangan pacar, mbak kos ku di Semarang yang deket banget sama aku sudah dianggap adik sama dia. Mereka meninggal. Pacarku waktu aku SMK dia meninggal karena sakit. Mbak Kos juga. Itu yang membuat aku tersadar akan kematian dan takut. Itu yang membuat aku benar – benar ingin berhijrah.
"Aku takut jika kematian datang aku masih dalam kelalaian masih jauh dari Allah itu yang aku takutkan makanya jatuh pun berdiri lagi hijrah, tidak mudah memang tetapi terus, terus berjalan untuk berani berhijrah jangan kembali.
"Diapun bilang, oke itu alasan kamu ya kamu kok bisa bilang jangan kembali emangnya? Yang pasti kamu optimis dong yakin, jadi yakinku untuk memotivasi bukan jadi hal yang bisa membuat positif kalau kamu mikirnya begitu.
"Aku jawab, ya jangan kembali maksudnya jangan seperti masalalu yang mungkin jauh dari Allah. Misal masih merasa seperti akan hidup lama, sholat masih bolong - bolong belum lima waktu.
"Oke masalalu itu urusan kamu dengan segala sesuatunya, aku juga tidak mau tahu intinya tidak ada yang perlu dipermasalahkan dengan masalalu ketika kamu sedang ingin melakukan hal yang terbaik dan harus punya prinsip, yang pasti aku bilang usaha dan doa itu penyeimbang dari tindakan.
"Oke aku juga sih juga punya masalalu tetapi tidak perlu untuk menyesali karena masalalu bagian dari proses yang menguatkan iman dan Taqwa.
Kalau kamu kalah
berarti orang – orang disekitarmu
yang berusaha lebih mengkuatkanmu
lebih kalah hanya karena urusan duniawi saja.
-S-
Chat dari dia
Kamu itu wanita yang tidak akan bisa bohong atau menutupi segalanya kalau bertemu orang yang benar-benar nyaman. Tetapi sebaliknya ketika kamu itu bahagia banyak cara untuk mengekspresikannya. Dalem kata – katanya, tetapi habis itu ngejek Kumis lele, iya aku perempuan berkumis tipis, jadi bahan ejekan dia dari kemarin – kemarin. "Kumis Lele"
"Mas begadang ya? tanyaku.
"Aku ikut begadang ya.
"Kalau capek rehat saja kamu, balasnya.
"Ah belum bisa tidur Mas, kataku.
Pembahasan malam itu serius.
"Sok atuh kalau memang natapnya depan ok ok saja, berarti resiko pilihan dan kehidupan harus lebih kuat, karena tidak cuma soal komitmen dan sebatas pernikahan embel – embel saja, karena niatkan karena ibadah (ibadah itu ujiannya MasyaAllah) komitmen itu bisa goyah kalau tidak dilandasi dengan keyakinan dan iman. Selalu bijak bahasa dia.
Jatuh hati itu karena ridhoning Gusti
Jadi pada orang yang tepat
Dan tidak ada namanya kecewa ketika sudah melanjutkan
Tidak ada yang namanya kesalahan berlarut
Tetapi yang pasti itu bagian dari proses yang menguatkan
Ya siapa yang mengkuatkan?
Yang mengkuatkan hati dan pikiran itu adalah Iman, Taqwa dan Gusti Allah
-S-