"Alhamdulillah disyukuri kalau Mas ganteng, hati – hati dengan kegantengannya kataku padanya.
"InsyaAllah kamu juga cantik, dari jauh saja udah terpancar aura kecantikan, tidak tau juga aku MasyaAllah kata dia.
Aku membaca chatnya tersipu malu. Aku balas MasyaAllah Mas tidak terduga Mas bilang gini. Dia balas tapi emang kok dari dulu teman ku saja bapak – bapak di Pos sempat - sempatnya bilang cantik teman kamu asli pure dari aura.
Minggu, 3 Maret 2019 Pukul 07.57
Karena ketika hari sabtu waktu aku mampir rumahnya yang pas ambil nasi kebuli dari bengkel, aku membawa oleh – oleh untuk Bapak ibunya, karena merasa tidak enak waktu pertama mampir sebelumnya kesana tidak bawa apa – apa. Dan dia chat.
"Kamu itu tidak apa – apa kok misal kebetulan mampir kerumahku, besok – besok jangan bawa oleh- oleh dan sebagianya, sudah mau diampirke itu MasyaAllah terimakasih, besok – besok uangnya lebih baik buat kamu lebih perlukan mungkin nabung dll. Aku itu tidak apa – apa orangtua juga tidak apa-apa, sederhana saja yu katanya.
"Dan aku membalasnya jujur karena tidak enak waktu pertama mampir tidak membawa apa-apa.
"Dia membalas, tetapi kalau mampir dirumahku InsyaAllah jangan biasakan berlebihan, oke katakanlah kita baik tapi cara pandang orang beda – beda yu, yang pasti sederhana saja tidak usah aneh – aneh repot - repot ya, beda kalau lingkup sudah berkeluarga. Jujur aku membacanya mak deg, dan dalam hati MasyaAllah orang ini, benar – benar membuat saya semakin kagum dan kagum. Hal sekecil itu mungkin bagi orang lain tidak akan dibahas, bagi dia bisa dibahas sedetail itu.
Dia beberapa waktu lalu cerita soal ingin membelikan sepeda untuk Ibunya dan Alhamdulillah hari ini dia bisa membelikan sepeda itu, aku ikut senang, dia mengirimkan foto sepeda warna hitam yang sedang bapak dia naiki untuk dibawa pulang, tak terbayang aku bagaimana ketika sepeda itu sampai dirumah dan Ibu dia melihatnya. pasti senang. Sebelumnya aku merekomendasikan tempat yang jual sepeda dengan harga lebih miring, lebih murah karena belum lama aku mengantar Mbakku beli sepeda juga. Dan dia ternyata juga beli sepedanya ditempat yang aku rekomendasiin.
Senin 4 Maret 2019
Hari ini aku akhirnya jujur dengan pacarku bahwa aku punya teman baru laki – laki yang tidak sengaja mengenalnya. Aku ceritakan semuanya dan seperti yang sudah aku duga dari awal, dia akan sangat marah besar. Aku sudah benar- benar menerima semua resikonya, dia marah besar menuduh ku selingkuh menuduh ku kelewatan, ketika dia sedang mmebutuhkan aku, malah aku berteman dengan laki - laki lain, chat bahkan bertemu, dia tidak terima, siang itu dia chat marah – marah luar biasa. Dia bilang aku nanti malam kerumah kamu kita sudahi hubungan kita cukup sampai disini. Aku jelaskan bahwa aku tidak ada hubungan apa – apa dengan Mas Sofyan tetapi dia tetap menuduh ku selingkuh, selingkuh dan selingkuh. Awalnya aku balas apa tidak mau dibicarakan berdua dulu saja. Tidak usah nanti malam aku kerumah bilang kekeluarga kamu aku mundur karena kelakuan kamu seperti itu. Aku pun telepon Mas Sofyan menceritakan semuanya bahwa pacarku mengetahui aku berkenalan dengan Mas dan dia menuduh selingkuh. Awalnya aku telepon Mas Sofyan sudah ingin nangis, bingung, tetapi Mas Sofyan selalu bisa menenangkan, menguatkan bahkan malah jadi buat ku bisa tertawa dengan begitu lepasnya. MasyaAllah.
Jadi kalau memang harus aku tidak lagi jadi temanmu InsyaAllah kalau memang yang diharapkan begitu InsyaAllah jalan terbaik ridhonya Gusti Allah, aku dimanapun tetap jadi sahabatmu, yang bisa menjaga amanah tentang semua. Terimakasih juga kamu bisa mengkuatkanku tentang adanya rasa kekurangan. Dan aku pun menangis membacanya. Dan benar malamnya pacarku kerumah. Dia marah – marah dia bilang kekeluargaku kalau aku selingkuh, aku chat sama laki-laki bahkan ketemuan tanpa bilang ke dia, sebelumnya aku sudah bicara sama ibu dan mbakku bahwa aku kenal dengan orang baru laki-laki baik dan hanya berteman saja kok, hanya teman sharing ini itu yang kebetulan nyambung. Tetapi percumah Ibu malah jadi menyalahkan aku gara – gara kata – kata pacar aku yang menyudutkanku seolah – olah aku benar – benar selingkuh.
"Malam itu dia bertanya kamu mau maju atau mundur
"Kalau maju kamu harus jauhi laki – laki itu, kalau mau mundur oke tidak apa – apa. Kamu tahu sendiri resikonya bakal seperti apa, keluarga kita, orang – orang disekitar kita. Dan seketika aku terdiam kaku, aku tidak bisa menjawab. Dalam hatiku, aku memilih Mas Sofyan tetapi aku bingung, benar-benar bingung. Dia terus bertanya dan aku tetap tidak bisa langsung menjawab, sampai akhirnya dengan pertimbangan aku memikirkan keluargaku, keluarga dia, orang – orang sekitar dia. Berat hati dan mulutku akhirnya menjawab maju. Dia pulang dia tahu aku menjawab tidak dengan mantap, dia beri aku waktu satu hari untuk memutuskan semuanya. Aku chat Mas Sofyan aku bilang aku memilih lanjut dengan pacarku. Maaf Mas. Dengan sangat berat hati, sedih, nangis aku harus chat Mas Sofyan seperti itu. Aku melukainya. Aku melukai perasaan laki - laki baik dan sholeh itu. Padahal sejujurnya hati aku masih ragu untuk lanjut.
Selasa pagi aku memutuskan untuk tidak masuk sebenarnya aku ingin bertemu dengan Mas Sofyan. Tetapi jika aku mau bertemu dengan Mas Sofyan, pacarku ngotot untuk ikut, itu yang membuat aku tidak nyaman bahkan aku juga malah jadi tidak enak dengan Mas Sofyan kalau benar-benar terjadi pertemuan bertiga. Akhirnya aku bertemu dengan pacarku makan bersama diluar dan menyelesaikan semuanya.
Beberapa jam mengobrol pacarku sangat tahu sebenernya aku memilih Mas Sofyan dan mundur dari dia. Sampai pacarku bilang "Sudah mantapkan hatimu memilih siapa, atau aku yang mundur, kamu itu sudah terlihat memilih dia, kalau kamu katakan memilih aku itu karena kamu berat karena demi keluarga kita dan orang – orang sekitar kita kalau kamu siap dengan resiko itu aku serahkan kamu sama dia.
"Bahkan ayo ketemu sama dia sekalian, kalau memang dia justru bisa menjaga kamu membuat kamu bahagia, ucapnya.
Aku terdiam, hati kecil aku memang memilih Mas Sofyan, tetapi pikiran ku saat itu campur aduk soal keluargaku dan keluarga pacar. Aku diam tak sadar air matapun menetas deras. Berat sekali aku memutuskannya, akhirnya aku menjawab oke lanjut. Mungkin Mas Sofyan adalah ujian godaan buat saya dan pacar karena kita mau menikah.
"Ketika kamu lanjut berarti itu doaku juga terbaik dan itu memang harus jadi yang tugasku sebagai sahabat bisa menyelesaikan misimu. Tapi ketika kamu juga punya prinsip komitmen ketika kamu niat InsyaAllah ingin jadi diri sendiri dengan apa yang kamu terucap dan memperbaiki diri lha itu juga lebih, tetapi tidak serta merta langsung menentukan/menetapkan pilihan.
Tetapi aku yang minta maaf aku lebih bersyukur alhamdulillah berarti aku memberikan support motivasi untuk kembali meyakinkan bersama pasanganmu berhasil, ucap Mas Soyan dalam chat.
"Jadi InsyaAllah aku tidak memanfaatkan situasi atau celah disaat kamu sedang dilanda ujian untuk berniat negative, aku bersyukur, InsyaAllah pahala bertambah, jadi misal kamu sudah tidak berkomunikasi intens sama aku atas dasar kesepakatan kalian berdua.
Dan aku benar – benar merasa bersalah. Tetapi dia bilang kamu itu tidak salah, Ingat pasal ini kata Mas Sofyan
1. Wanita tidak pernah salah
2. Kalau wanita salah kembali ke pasal 2
"Jadi aku perlu dan patut minta maaf karena menganggu hubungan orang ketika kita jadi teman yang baik. MasyaAllah. Tidak ingin tetapi harus kok baik – baik karena itu kembali lagi, kita baik belum tentu baik dimata orang, tetapi kalau cemburu baik itu hanya Allah yang tahu dan iri untuk masuk surga.
"Aku bertanya soal cemburu, baik? dan Mas tidak menjawab.
"Aku bilang Mas harus sehat-sehat pintar jaga kesehatan jangan banyak pikiran Mas itu kuat, dan Salam untuk Bapak Ibu aku akan merindukan mereka.
"Diapun membalas Alhamdulillah tidak banyak pikiran, kamu itu harus sehat – sehat jangan drop lagi, dan tidakusah terlalu banyak memikirkan tekanan karena kamu sudah menyelesaikan permasalahan – permasalahan, tetapi bukan berarti kamu selesai, kamu harus kuat untuk naik ketingkat level berikutnya menyikapi sebuah permasalahan.
"Waalaikumsalam (jawaban salam darinya yang ku minta sampaikan salam untuk Bapak Ibu dia) .
"InsyaAllah yu, Bapak Ibu juga sudah dari awal aku ceritakan sejujurnya terutama ibu, jadi tidak ada masalah kok. Simbokku itu tidak merta ikut campur, dan simbok hanya berdoa yang terbaik.
Jujur ini membuat aku penasaran apa yang sudah dia ceritakan sejujurnya kepada Ibunya, tetapi yasudah itu agar tetap menjadi penasaran buatku.
Kalau Allah mengijinkan untuk mengetahuinya InsyaAllah suatu hari nanti aku akan mengetahuinya.
Lagi - lagi bahasa dia selalu menenangkan, menyikapi setiap masalah sepertinya dia memang selalu tenang. Membuat nyaman. Peka, pintar menyelesaikan masalah, tenang dan yang pasti sikap dia terhadap masalah itu dewasa.