Loading...
Logo TinLit
Read Story - No Life, No Love
MENU
About Us  

“Percobaan yang terlalu lama membuat sebagian besar orang khawatir karenanya.”

***

Menjadi penulis memang tidak mudah. Butuh waktu yang lama untuk melakukan riset dan menyelesaikan satu buku saja. Apalagi tulisan dengan genre tersebut belum tentu juga banyak disukai oleh orang, terlebih tidak tahu juga apakah penerbit akan menyukainya. Erilya menambahkan titik di akhir cerita. Dia lalu menatap pojok kiri Microsoft Word-nya. Dia tersenyum ketika berhasil menamatkan tulisan sepanjang seratus lima puluh halaman dengan susah payah. Jerih payahnya telah terbayarkan dengan lahirnya sebuah cerita fantasi petualangan itu. Erilya tersenyum bangga.

Selama hampir enam bulan dia mengurung dirinya di kamar dan hanya keluar untuk mengajar les. Tanpa terasa semua berjalan secepat itu. Dia juga melupakan kabar sahabat-sahabatnya. Hanya saja kemarin sebelum sibuk dengan novelnya, Erilya telah mengatakan kepada mereka akan menghindari media sosial terlebih dahulu. Entah apa kabar dengan kondisi mereka sekarang.

Erilya lalu mengambil ponselnya dan membuka grup chatnya. Tidak banyak pesan yang ditinggalkan dalam grup itu. Sepertinya semua orang sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Saat menggulirkan tangannya ke bawah, Erilya terkejut bukan main. Tiga bulan lalu Keira mengatakan bahwa dirinya hamil. Erilya senang mendengarnya dia lalu membalas pesan itu.

Erilya: Wah congrats, Ra. Akhirnya gue mau punya ponakan juga

Keira: Widih, habis dari goa. Ke mana aja lo?

Erilya: Sibuk nulis. Hari ini baru selesai. Kalian apa kabar

Velove: Setres banyak :”))

Xiandra: Kabarnya hari ini gue mau ganti cat rambut lagi

Erilya tertawa membaca balasan Xiandra. Hanya dengan membaca ketikannya, Erilya tahu keadaannya.

Keira: Kumpul yuk. Kangen nih

Erilya: Bentar gue bikin sinopsis dulu biar bisa di-submit ke email penerbit

Velove: Oke

Xiandra: Semoga lolos naksahnya

Erilya lalu menutup pesannya dan membuat sinopsis sebaik mungkin. Butuh satu jam untuk menyelesaikannya. Erilya lalu mengirimkan naskah itu kepada penerbit mayor yang menerima naskah fantasi. Erilya akhirnya bisa melakukan hal yang dari dulu dia inginkan. Dia bangga dengan dirinya. Dia sangat berharap tulisan itu mampu dilirik penerbit.

Setelah menyelesaikannya Erilya membasuh wajahnya ke dalam wastafel dan mencuci wajahnya. Tadi pagi dia sudah mandi jadi dia tidak ingin mandi lagi sebelum bertemu dengan sahabat-sahabatnya.

Kafe Lagollian tetap menjadi kafe terbaik untuk mereka, tanpa sadar harganya tiba-tiba sudah berubah. Erilya merasa dia baru keluar dari goa. Tidak menyangka bahwa hanya dalam enam bulan, semuanya telah bergerak maju.

“Waw, ternyata harganya udah naik,” celetuk Erilya menatap menu dengan bibir cemberutnya.

“Iyalah. Ini udah mau ganti tahun, Er.” Velove membalas Erilya dengan mata yang masih memandang buku menu. “Gue mau gelato deh, sama salad buah.”

“Gue burger delux sama milkshake.” Keira mengatakan pesanannya. Ketiganya langsung menoleh, mereka kemudian tertawa melihat Keira malu.

“Gue sosis besar deh, sama milkshake juga.” Erilya menutup buku menunya.

“Gue spageti ajalah sama es buah.” Xiandra mengatakan pesanannya dan menuliskan ke dalam nota. Dia lalu memberikan catatan itu kepada pelayan yang lewat di samping meja mereka.

“Jadi, lo udah nyelesain naskah lo?” Keira bertanya dengan semangat. Wajah wanita itu paling semangat di antara mereka semua.

“Yoi.” Jawab Erilya dengan sombong. Dia menepuk dadanya dengan bangga. Ya meskipun wajahnya terlihat seperti wajah panda, tapi rasanya lelah itu telah terbayarkan.

“Udah lo kirim ke penerbit berarti?” Velove bertanya dengan tenang. Tidak lama melihat Velove, perempuan itu terlihat lebih bijak atau mungkin lebih setres?

“Udah. Lo kenapa terlihat setres gitu, Ve?”

“Setres murid gue banyak. Tapi banyak yang suka semena-mena juga. Apalagi wali muridnya juga banyak yang menyebalkan. Gue capek banget rasanya.” Velove menyangga kepalanya yang terasa berat.

“Ututu, kasihan sekali. Sini-sini.” Xiandra lalu menarik kepala Velove untuk bersandar ke bahunya. Padahal perempuan itu juga sama setresnya tapi masih bisa menenangkan teman-temannya.

“Lo sendiri gimana, Shi? Udah dapet kerjaan?” tanya Erilya dengan pelan-pelan.

“Gue sekarang jadi streamer game sih. Ya enak ya nggak enak. Tapi gajinya oke sih.” Setidaknya Erilya juga sudah menemukan tambatan hatinya.

“Setreamer cocok kok buat lo yang easygoing ini. Semoga semakin sukses.” Erilya menepuk pundak sahabatnya yang terlihat menanggung beban berat. Raut wajahnya terlihat terpaksa mengambil pekerjaan itu.

“Lo sendiri gimana rasanya nikah dijodohin, Ra?” Xiandra mengalihkan pembicaraan. Dia tidak ingin berlarut-larut merasa sedih dengan pekerjaan yang tidak dia sangka-sangka itu. Padahal dia juga ingin bekerja di dunia perkantoran, tapi apalah nasibnya ini.

“Ya gitu. Enak kok. Suami gue baik banget, ngelayanin gue dengan baik, meluk gue tiap malam, kalau sedih dipukpuk sama dia. Terus dia nggak ngebiarin gue banyak melakukan pekerjaan rumah. Apalagi pas gue hamil trimester pertama ini, dia nggak ngebolehin gue buat melakukan apa pun. Hehe.” Keira bercerita dengan matanya yang bercahaya.

Ketiga sahabatnya hanya bisa melongo mendengar cerita Keira. Mereka merasa iri dan juga ingin memiliki suami seperti suami Keira. Tetapi masalahnya mereka semua tidak punya pacar. Sebenarnya Xiandra punya pacar tapi perempuan itu sering berganti-ganti pasangan. Anak gamers memang mudah untuk mendapatkan pacar, jadi mereka tidak kaget. Hanya saja, Xiandra sendiri memang belum ingin berkomitmen lebih jauh.

“Sepertinya menyenangkan kalau bertemu dengan orang baik.” Xiandra tersenyum dengan raut wajah sedihnya. Selama ini dia lebih banyak bertemu dengan laki-laki brengsek daripada baik. Jadi, tidak sesuai dengan pengalaman hidup Xiandra.

“Nanti juga lo ketemu kok, Shi. Tenang aja.” Keira menenangkan Xiandra. “Gue juga seneng kalian bisa menemukan sesuatu yang kalian inginkan dan masih berusaha mencari apa yang kalian sukai. Nggak kayak gue yang lebih memilih menyerah.” Kali ini Keira berkata dengan sedikit rasa iri.

“Udahhhh, kita udah nemu jalan masing-masing.” Velove menengahi. Dia tahu semua ini berat dan pilihan masing-masing orang memang tidak bisa disalahkan. “Fokus saja sama pilihan sendiri. Jangan merasa pilihan kalian buruk.” Velove yang jarang berbicara juga akhirnya mengeluarkan pikirannya. Selama ini dia lebih banyak berpikir sendiri dan fokus dengan dirinya, tetapi kenyataannya dia juga butuh kalimat penenang seperti yang dia sampaikan itu. Menjadi guru les benar-benar membuatnya lebih dewasa daripada sebelumnya.

“Kayaknya … kita emang udah dewasa ya?” Erilya berkata sambil melirik satu-persatu teman-temannya. Dulu semasa SMA tidak mungkin mereka akan membahas hal ini, sekarang pembahasan ini membuat mereka sadar bahwa pengalaman hidup dan umur yang semakin matang membuat mereka lebih memahami kehidupan.

“Gue seneng kalian dewasa dengan baik,” ucap Keira.

Keempatnya saling bangga satu sama lain. Perjalanan mereka memang masih panjang. Banyak hal yang harus mereka lalui. Umur pun semakin lama semakin naik, tidak hanya pikiran yang lebih dewasa, beban hidup juga ikut bertambah seiring bergantinya waktu. Setidaknya mereka masih memiliki waktu untuk bersama-sama.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Anikala
2158      831     2     
Romance
Kala lelah terus berjuang, tapi tidak pernah dihargai. Kala lelah harus jadi anak yang dituntut harapan orang tua Kala lelah tidak pernah mendapat dukungan Dan ia lelah harus bersaing dengan saudaranya sendiri Jika Bunda membanggakan Aksa dan Ayah menyayangi Ara. Lantas siapa yang membanggakan dan menyanggi Kala? Tidak ada yang tersisa. Ya tentu dirinya sendiri. Seharusnya begitu. Na...
Broken Home
40      38     0     
True Story
Semuanya kacau sesudah perceraian orang tua. Tak ada cinta, kepedulian dan kasih sayang. Mampukah Fiona, Agnes dan Yohan mejalan hidup tanpa sesosok orang tua?
Tanda Tangan Takdir
287      224     1     
Inspirational
Arzul Sakarama, si bungsu dalam keluarga yang menganggap status Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai simbol keberhasilan tertinggi, selalu berjuang untuk memenuhi ekspektasi keluarganya. Kakak-kakaknya sudah lebih dulu lulus CPNS: yang pertama menjadi dosen negeri, dan yang kedua bekerja di kantor pajak. Arzul, dengan harapan besar, mencoba tes CPNS selama tujuh tahun berturut-turut. Namun, kegagal...
Metafora Dunia Djemima
150      124     2     
Inspirational
Kata orang, menjadi Djemima adalah sebuah anugerah karena terlahir dari keluarga cemara yang terpandang, berkecukupan, berpendidikan, dan penuh kasih sayang. Namun, bagaimana jadinya jika cerita orang lain tersebut hanyalah sebuah sampul kehidupan yang sudah habis dimakan usia?
Main Character
2307      1282     0     
Romance
Mireya, siswi kelas 2 SMA yang dikenal sebagai ketua OSIS teladanramah, penurut, dan selalu mengutamakan orang lain. Di mata banyak orang, hidupnya tampak sempurna. Tapi di balik senyum tenangnya, ada luka yang tak terlihat. Tinggal bersama ibu tiri dan kakak tiri yang manis di luar tapi menekan di dalam, Mireya terbiasa disalahkan, diminta mengalah, dan menjalani hari-hari dengan suara hati y...
Segitiga Sama Kaki
1106      610     2     
Inspirational
Menurut Phiko, dua kakak kembarnya itu bodoh. Maka Phiko yang harus pintar. Namun, kedatangan guru baru membuat nilainya anjlok, sampai merembet ke semua mata pelajaran. Ditambah kecelakaan yang menimpa dua kakaknya, menjadikan Phiko terpuruk dan nelangsa. Selayaknya segitiga sama kaki, sisi Phiko tak pernah bisa sama seperti sisi kedua kakaknya. Phiko ingin seperti kedua kakaknya yang mendahu...
Sweet Seventeen
1766      1081     4     
Romance
Karianna Grizelle, mantan artis cilik yang jadi selebgram dengan followers jutaan di usia 17 tahun. Karianna harus menyeimbangkan antara sekolah dan karier. Di satu sisi, Anna ingin melewati masa remaja seperti remaja normal lainnya, tapi sang ibu sekaligus manajernya terus menyuruhnya bekerja agar bisa menjadi aktris ternama. Untung ada Ansel, sahabat sejak kecil yang selalu menemani dan membuat...
Kaca yang Berdebu
134      110     1     
Inspirational
Reiji terlalu sibuk menyenangkan semua orang, sampai lupa caranya menjadi diri sendiri. Dirinya perlahan memudar, seperti bayangan samar di kaca berdebu; tak pernah benar-benar terlihat, tertutup lapisan harapan orang lain dan ketakutannya sendiri. Hingga suatu hari, seseorang datang, tak seperti siapa pun yang pernah ia temui. Meera, dengan segala ketidaksempurnaannya, berjalan tegak. Ia ta...
Sweet Punishment
305      210     10     
Mystery
Aku tak menyangka wanita yang ku cintai ternyata seorang wanita yang menganggap ku hanya pria yang di dapatkannya dari taruhan kecil bersama dengan kelima teman wanitanya. Setelah selesai mempermainkan ku, dia minta putus padaku terlebih dahulu. Aku sebenarnya juga sudah muak dengannya, apalagi Selama berpacaran dengan ku ternyata dia masih berhubungan dengan mantannya yaitu Jackson Wilder seo...
Fragmen Tanpa Titik
51      47     0     
Inspirational
"Kita tidak perlu menjadi masterpiece cukup menjadi fragmen yang bermakna" Shia menganggap dirinya seperti fragmen - tidak utuh dan penuh kekurangan, meski ia berusaha tampak sempurna di mata orang lain. Sebagai anak pertama, perempuan, ia selalu ingin menonjolkan diri bahwa ia baik-baik saja dalam segala kondisi, bahwa ia bisa melakukan segalanya sendiri tanpa bantuan siapa pun, bahwa ia bis...