Loading...
Logo TinLit
Read Story - Liera and friends
MENU
About Us  

Keesokan harinya, mereka bangun pagi-pagi sekali untuk menyaksikan matahari terbit (sunrise) bersama. Langit perlahan-lahan berubah warna, dari gelap menjadi oranye dan kuning yang indah. Mereka mengabadikan momen itu dengan berfoto bersama, baik sendiri-sendiri maupun dalam kelompok. Saat semua orang sedang asyik berfoto, Ryan tiba-tiba menarik tangan Chloe dan mengajaknya menjauh dari kerumunan. Chloe merasa bingung, tapi ia mengikuti Ryan.

 

"Chloe, aku ingin mengatakan sesuatu," kata Ryan, dengan suara gugup.

 

"Ada apa, Ryan?" tanya Chloe, dengan rasa ingin tahu.

 

"Aku... aku menyukaimu," kata Ryan, dengan wajah memerah. "Aku sudah lama menyukaimu, tapi aku tidak pernah berani mengatakannya."

 

Chloe terkejut mendengar pengakuan Ryan. Ia tidak menyangka bahwa perasaannya terbalas. 

 

"Ryan, aku juga menyukaimu," kata Chloe, dengan senyum bahagia.

 

Ryan tersenyum lega. Ia merasa sangat bahagia karena Chloe juga menyukainya.

"Apakah kamu mau menjadi pacarku?" tanya Ryan.

 

"Tentu saja," jawab Chloe, dengan senyum lebar.

 

Mereka berdua berpelukan, merasa bahagia karena cinta mereka terbalas. Mereka kemudian kembali bergabung dengan teman-teman mereka, tetapi mereka menyembunyikan hubungan baru mereka untuk sementara waktu.

 

Setelah menikmati sunrise, mereka bermain air di pantai, berenang, dan membangun istana pasir. Mereka juga makan siang bersama di warung makan pinggir pantai, menikmati hidangan laut yang segar.

Setelah makan siang, mereka bersiap-siap untuk pulang ke Kampung Inggris. Mereka membersihkan tempat perkemahan mereka, mengemasi barang-barang, dan naik ke motor sewaan.

 

Perjalanan pulang terasa menyenangkan, meskipun mereka merasa lelah. Mereka bernyanyi bersama, bercanda, dan mengenang momen-momen indah yang mereka alami di pantai. Mereka tiba di Kampung Inggris pada malam hari. Mereka merasa lelah, tetapi mereka juga merasa bahagia dan puas. Mereka langsung beristirahat di kamar masing-masing, siap untuk menghadapi hari-hari belajar yang baru. Liburan ini memberikan energi baru bagi mereka semua.

 

 

Hari-hari berikutnya di Kampung Inggris berjalan lancar. Hubungan persahabatan mereka semakin erat, dan kisah cinta pun bermekaran. Leo dan Elara semakin mesra, tak pernah melewatkan kesempatan untuk menunjukkan kasih sayang mereka. Chloe dan Ryan juga tak mau kalah, hingga akhirnya hubungan mereka terungkap oleh teman-teman mereka.

 

Kai, yang tadinya menaruh hati pada Liera, mulai menerima kenyataan dan membuka hatinya untuk Indah. Mereka berdua semakin dekat, dan Kai merasa bahagia dengan perasaannya yang baru.

 

Evan, meskipun masih menyimpan perasaan pada Liera, memilih untuk mendekatinya secara perlahan. Ia tidak ingin perasaannya mengganggu persahabatan mereka. Ia hanya ingin berada di dekat Liera, mendukungnya, dan menjadi teman yang baik.

 

Sementara itu, Liera fokus pada dirinya sendiri. Ia tenggelam dalam dunia bahasa Inggris, belajar dengan tekun, dan menunjukkan kemajuan yang pesat. Mr. William merasa bangga dengan perkembangan Liera. Ia melihat Liera sebagai murid yang cerdas dan berdedikasi, serta teman yang baik.

 

Suatu sore, Mr. William mengajak Liera berbicara di warung kopi favorit mereka.

 

"Liera, saya sangat bangga dengan kemajuanmu," kata Mr. William, dengan senyum tulus. "Bahasa Inggrismu semakin lancar, dan kamu selalu menunjukkan semangat belajar yang tinggi."

 

"Terima kasih, Mr. William," kata Liera, tersenyum. "Anda adalah guru yang hebat, dan saya sangat berterima kasih atas bimbingan Anda."

 

"Kamu juga murid yang hebat, Liera," kata Mr. William. "Kamu memiliki potensi yang luar biasa.

 

Liera merasa tersentuh oleh pujian Mr. William. Ia merasa termotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya.

 

"Saya ingin terus belajar dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris saya," kata Liera. "Saya ingin mencapai impian saya."

 

"Saya yakin kamu bisa mencapainya, Liera," kata Mr. William. "Kamu memiliki tekad dan kerja keras yang dibutuhkan."

 

Mereka berdua melanjutkan percakapan mereka, membahas tentang bahasa Inggris, kehidupan, dan impian. Liera merasa nyaman dan bahagia berada di dekat Mr. William. Ia merasa seperti memiliki mentor dan teman yang selalu mendukungnya.

 

Di sisi lain, teman-teman Liera juga merasa bahagia melihat perkembangan Liera. Mereka bangga dengan pencapaian Liera, dan mereka terus mendukungnya dalam mengejar impiannya. Mereka tahu, Liera adalah teman yang berharga, dan mereka akan selalu ada untuknya.

 

 

Waktu berlalu begitu cepat, dan tibalah saatnya bagi mereka untuk meninggalkan Kampung Inggris. Liera telah menyelesaikan studinya dengan hasil yang memuaskan, bahkan melebihi ekspektasinya. Teman temannya juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan bahasa Inggris mereka.

 

Namun, di balik kebahagiaan itu, Liera teringat akan masalah keluarganya. Ia bertekad untuk menyatukan kembali orang tuanya, yang ia yakini masih saling mencintai namun terhalang oleh gengsi.

 

Malam itu, mereka mengadakan makan malam perpisahan di salah satu restoran favorit mereka di Kampung Inggris. Mr. William juga hadir, merasa sedih karena harus berpisah dengan murid-muridnya, terutama Liera, yang telah menjadi teman dekatnya.

Suasana haru menyelimuti mereka saat mereka mulai mengucapkan kata-kata perpisahan.

 

"Teman-teman, waktu yang kita habiskan di sini sangat berharga," kata Leo, dengan suara bergetar. "Aku tidak akan pernah melupakan kenangan indah yang kita buat bersama. Aku harap persahabatan kita akan terus berlanjut, meskipun kita berjauhan, dan aku harap hubungan kita akan tetap baik baik saja elara."ucap Leo dengan mengelus rambut elara.

 

"Ya, aku juga berharap begitu Leo. Dan aku juga merasa sangat sedih harus berpisah dengan kalian," kata Elara, dengan mata berkaca-kaca. "Kalian semua adalah teman-teman terbaik yang pernah kumiliki. Aku berjanji akan selalu menjaga hubungan kita."

 

"Aku sangat berterima kasih atas semua dukungan dan persahabatan kalian," kata Chloe, dengan suara pelan. "Aku belajar banyak dari kalian, tidak hanya tentang bahasa Inggris, tetapi juga tentang arti persahabatan sejati."

 

"Aku tidak menyangka waktu akan berlalu secepat ini," kata Ryan, sambil tersenyum sedih. "Aku akan merindukan momen-momen kebersamaan kita, canda tawa kita, dan semua petualangan kita di sini."

 

"Aku merasa sangat beruntung bisa mengenal kalian semua," kata Indah, dengan suara serak. "Kalian telah membuat hidupku di sini menjadi lebih berwarna dan bermakna. Aku harap kita bisa bertemu lagi di masa depan."

 

"Aku juga ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian semua," kata Kai, dengan senyum tulus. "Kalian telah membantuku menemukan diriku sendiri dan membuka hatiku untuk cinta yang baru."

 

Liera, yang merasa sangat emosional, akhirnya angkat bicara. "Teman-teman, aku tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaanku," katanya, dengan suara bergetar. "Kalian semua adalah bagian penting dalam hidupku. Aku tidak akan pernah melupakan semua yang telah kita lalui bersama."

 

"Dan, Mr. William," lanjut Liera, menatap gurunya dengan mata berkaca-kaca. "Terima kasih banyak atas semua bimbingan dan dukungan Anda. Anda bukan hanya guru, tetapi juga teman dan mentor bagiku. Berkat Anda, aku bisa menjadi diriku yang sekarang. Aku akan selalu mengingat nasihat dan kata-kata bijak Anda."

 

Mr. William, yang juga merasa terharu, tersenyum dan berkata, "Liera, kamu adalah murid yang luar biasa. Aku sangat bangga dengan pencapaianmu. Aku yakin kamu akan meraih kesuksesan di masa depan. Jangan pernah menyerah pada impianmu."

 

"Kalian semua adalah murid-murid terbaik yang pernah kumiliki," lanjut Mr. William, menatap semua muridnya dengan senyum hangat. "Aku akan merindukan kalian semua. Aku harap kalian akan terus menjaga hubungan baik dan meraih impian kalian masing masing."

 

Malam itu, mereka saling berjanji untuk tetap berhubungan dan tidak melupakan kenangan indah yang telah mereka buat di Kampung Inggris. Mereka yakin, persahabatan mereka akan terus berlanjut, meskipun jarak memisahkan mereka.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • laven

    Annyeong 👋

    Comment on chapter POV William
Similar Tags
The Flower And The Bees
3924      1653     9     
Romance
Cerita ini hanya berkisah soal seorang gadis muda keturunan Wagner yang bersekolah di sekolah milik keluarganya. Lilian Wagner, seorang gadis yang beruntung dapat lahir dan tumbuh besar dilingkungan keluarga yang menduduki puncak hierarki perekonomian negara ini. Lika-liku kehidupannya mulai dari berteman, dipasangkan dengan putra tunggal keluarga Xavian hingga berujung jatuh cinta pada Chiv,...
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
7154      2183     13     
Romance
Hidup Yoga berubah total setelah membeli sepatu butut dari seorang pengemis. Sepatu yang tak bisa dibuang dan selalu membawa sial. Bersama Hendi, teman sekosnya, Yoga terjebak dalam kekacauan: jadi intel, menyusup ke jaringan narkoba, hingga menghadapi gembong kelas kakap. Di tengah dunia gelap dan penuh tipu daya, sepatu misterius itu justru jadi kunci penyelamatan. Tapi apakah semua ini nyata,...
Candra
726      460     3     
Short Story
Pertemuan tidak terduga dimalam itu membuat Candra dan Agam merasa nyaman satu sama lain. Tapi ada hal yang Agam tidak tahu tentang Candra, satu hal yang sangat Candra sembunyikan..
Good Guy in Disguise
691      506     4     
Inspirational
It started with an affair.
The First
524      378     0     
Short Story
Aveen, seorang gadis19 tahun yang memiliki penyakit \"The First\". Ia sangatlah minder bertemu dengan orang baru, sangat cuek hingga kadang mati rasa. Banyak orang mengira dirinya aneh karena Aveen tak bisa membangun kesan pertama dengan baik. Aveen memutuskan untuk menceritakan penyakitnya itu kepada Mira, sahabatnya. Mira memberikan saran agar Aveen sering berlatih bertemu orang baru dan mengaj...
MERAH MUDA
518      376     0     
Short Story
Aku mengenang setiap momen kita. Aku berhenti, aku tahu semuanya telah berakhir.
DocDetec
580      360     1     
Mystery
Bagi Arin Tarim, hidup hanya memiliki satu tujuan: menjadi seorang dokter. Identitas dirinya sepenuhnya terpaku pada mimpi itu. Namun, sebuah tragedi menghancurkan harapannya, membuatnya harus menerima kenyataan pahit bahwa cita-citanya tak lagi mungkin terwujud. Dunia Arin terasa runtuh, dan sebagai akibatnya, ia mengundurkan diri dari klub biologi dua minggu sebelum pameran penting penelitian y...
Communicare
12334      1746     6     
Romance
Menceritakan 7 gadis yang sudah bersahabat hampir lebih dari 10 tahun, dan sekarang mereka dipersatukan kembali di kampus yang sama setelah 6 tahun mereka bersekolah ditempat yang berbeda-beda. Karena kebetulan mereka akan kuliah di kampus yang sama, maka mereka memutuskan untuk tinggal bersama. Seperti yang pernah mereka inginkan dulu saat masih duduk di sekolah dasar. Permasalahan-permasalah...
UnMate
1063      621     2     
Fantasy
Apapun yang terjadi, ia hanya berjalan lurus sesuai dengan kehendak dirinya karena ini adalah hidup nya. Ya, ini adalah hidup nya, ia tak akan peduli apapun meskipun...... ...... ia harus menentang Moon Goddes untuk mencapai hal itu
Ketika Kita Berdua
38166      5475     38     
Romance
Raya, seorang penulis yang telah puluhan kali ditolak naskahnya oleh penerbit, tiba-tiba mendapat tawaran menulis buku dengan tenggat waktu 3 bulan dari penerbit baru yang dipimpin oleh Aldo, dengan syarat dirinya harus fokus pada proyek ini dan tinggal sementara di mess kantor penerbitan. Dia harus meninggalkan bisnis miliknya dan melupakan perasaannya pada Radit yang ketahuan bermesraan dengan ...