Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Snow That Slowly Melts
MENU
About Us  

Setelah pengungkapan perasaan yang dilakukan oleh Rowoon kemarin, jujur... Yura jadi dibuat bingung sendiri. Bagaimana bisa Rowoon menyukainya? Perasaan mereka lebih banyak ributnya daripada akurnya.

Tuk tuk

Seorang lelaki yang bernama Go Minhyuk -iya, mereka memang berjanji untuk ketemu hari ini kan- yang duduk di depannya, mengetuk pelan jarinya di atas meja, mencoba menyadarkan dokter muda itu yang masih melamun entah ke mana.

Tolong jangan tanya seberapa senangnya Yura saat melihat Minhyuk benar-benar datang dan bahkan sudah duduk lebih dulu sebelum jam janji temu mereka di kafe rumah sakit. Saat membaca chat dari Minhyuk yang memberi tahu kalau dia sudah tiba, dia langsung lari kegirangan.

"Kau melamun? Tidak mau pesan kopi? Bukankah katanya kau mau mentraktirku kopi?"

"Ah iya benar juga. Kau mau apa?"

"Ice americano saja."

"Oke, hot americano."

Minhyuk melotot, tak habis pikir dengan perempuan yang sekarang sudah melenggang pergi ke kasir. Tapi sepersekian detik kemudian, dia tersenyum tipis. Entah kenapa, saat bersama Yura, rasanya seperti... dia berada di dunia lain. Untuk sesaat, pikirannya tak dipenuhi hal-hal menyakitkan itu.

Sama seperti waktu di Jakarta kemarin.

Tapi dia tetap enggan mengakui perkataan adiknya kalau sudah saatnya membuka lembaran baru.

Belum saatnya.

Tak lama, Yura kembali dengan dua cangkir kopi di tangannya. Wanginya bahkan sudah tercium meski dia belum sampai di meja.

"Hot americano. Cuaca lagi cukup dingin di depan, jangan minum yang dingin dulu."

Minhyuk tak berkomentar, hanya menerima kopi pemberian Yura. "Gomawo."

"Ah, aku teringat sesuatu. Hm.. Aku bingung sih mau bilang gimana." 

Otak Yura berputar dengan keras bagaimana cara untuk mengajak Minhyuk agar menjadi fotografer di acara tahunan rumah sakit di panti asuhan anak-anak yang akan diadakan sebulan lagi itu.

 Sementara itu, Mihnyuk menunggu dengan tenang sambil menyesap kopi panasnya. 

"Hm... Kami ada acara dari rumah sakit di panti asuhan binaan rumah sakit ini, diadakan sekitar sebulan lagi dari sekarang. Tapi kami belum menemukan fotografer. Lalu aku teringat kalau kau seorang fotografer, jadi.. apakah kau bisa membantu kami?" 

Akhirnya! Yura bisa mengatakannya, awalaupun dalam satu napas. Jantungnya kini berlari sambil menunggu jawaban. Jantungnya kini berdebar, menunggu jawaban Minhyuk. Matanya melirik sekilas, mencoba menebak reaksinya. 

Minhyuk menyesap kopinya lagi, lalu.. "Tidak." Untuk apa juga dia ikut, apalagi jika ada Yura disana. 

Sejenak Yura membeku. Pupus sudah harapannya. Bahunya langsung melorot. "Waeyo?" Raut wajahnya benar-benar kecewa.

"Nega isseunikka," jawabnya santai.  

Ah, jinjja. Yura benar-benar kecewa sekarang. 

Sedikit mendramatisir, Yura menjatuhkan kepalanya di atas meja, harus bilang apa dia dengan kepala suster sekarang. Hah...

Minhyuk memutar bola matanya, "jangan terlalu berlebihan. Aku hanya bercanda." Tidak, sebenarnya dia memang tidak mau ikut kalau ada Yura. Tapi melihat wajah kecewa perempuan itu... "Aku harus bertanya dulu pada agensiku. Karna aku bekerja untuk agensi juga."

Mendengar hal yang baru saja diberitau Minhyuk itu, tiba-tiba Yura langsung mengangkat kepalanya dengan senyum begitu cerah di wajahnya. Tubuhnya terduduk tegap. "Kalau masalah itu, biar aku sampaikan pada kepala bagian acara. Kalau perlu, aku akan meminta Minjun untuk ikutan mengajukan ijin pada agensi Minhyuk."

Di balik cangkir yang terangkat, Minhyuk tersenyum samar. "Terserah kau." Itu kata Minhyuk singkat pada Yura.

"ASSAAA!!

Buru-buru Minhyuk langsung meletakkan cangkirnya dan memajukan tubuhnya untuk menarik Yura duduk kembali. "Ya! Duduklah kembali. Jangan terlalu berisik." 

Seakan dihantam kenyataan, Yura buru-buru membungkukkan tubuhnya beberapa pada sekitar sambil menggumam minta maaf. "Kau ini," keluh Minhyuk, nyaris ingin menutupi wajahnya.

Yura menyengir, "maaf."

"Kau tidak sibuk?"

"Hei! Jangan bicara sembarangan. Ini rumah sakit, tau." Yura mendecak, merasa Minhyuk bisa saja membawa sial untuknya. Apalagi hari ini dia jaga malam. "Kau tidak boleh bicara sembarangan di rumah sakit, tau."

Minhyuk mendesah pelan, "kalau begitu, aku pergi dulu."

 "Beolsseo gayo? Tidak mau ketemu Minjun lagi?"

"Untuk apa bertemu dengannya lagi. Terima kasih untuk kopinya!"

Minhyuk mengangkat sedikit gelasnya sebelum melangkah pergi, meninggalkan Yura yang masih menatap punggungnya menjauh. Tapi tak lama, senyum muncul di wajahnya.

Pikiran kalau Minhyuk tidak ssedingin yang dulu ia tau, membuatnya sedikit senang. 

***

Yura sudah kembali ke ruang jaganya dengan wajah sumringah. Tak lupa dia juga memberitau pada kepala suster perkara Minhyuk tadi, dan kepala suster juga sudah setuju dan akan mengurus perihal surat pengajuan pada agensi Minhyuk nanti. 

"Pantas saja Yura ssaem wajahnya berseri dan senyum begitu. Ternyata habis ketemu calon pacar, ya?"

Aigoo. Wajahnya pasti memanas lagi sekarang. "Calon pacar apanya. Aku dan dia hanya berteman saja." 

"Eiii. Mana mungkin hanya teman tapi wajahmu sampai merah seperti ini."

Lalu tiba-tiba Rowoon datang lewat belakang Yura dan berdiri di sampingnya. "Ada apa ini? Seru sekali sepertinya."

Yura berdeham, bohong lah ya kalau dia tidak merasa sedikit terusik dengan kata-kata Rowoon semalam. Tapi sepertinya temannya ini baik-baik saja, seakan tidak ada yang terjadi semalam. Melihat Rowoon masih bisa tersenum padanya sekarang, yang Yura balas dengan senyum sedikit kikuk.

"Oh? Jung ssaem. Ini, tadi Yura ssaem sepertinya habis ketemu dengan orang yang ia suka."

"Suster Park!" protes Yura cepat. "Aku tidak menyukainya. Kami hanya kenalan!"

Rowoon berdeham pelan, lalu tersenyum jahil ke arah Yura. "Kau bisa suka dengan orang juga? Wahhhh. Aku jadi penasaran siapa orangnya."

"Aniranikka. Kau, kenapa kau kesini? Tidak ada pasien?" kata Yura berusaha untuk kabur dari obrolan itu.

Rowoon mengangkat kedua bahunya sebentar lalu menggeleng, "sedang istirahat. Hei, aku juga butuh istirahat ya. Tadinya mau kasi kau kopi, tapi kau ternyata sudah minum kopi juga. Jadi ini untuk Minjun saja nanti."

"Eo?? Mwoya Mwoyaaa?! Baik sekali Jung ssaem pada Yura ssaem," ledek suster Min Gayeong. Sementara kepala suster hanya tertawa kecil sambil memeriksa chart yang akan dibawa oleh Profesor Kim nanti saat visite.

"Tentu saja. Kau harus baik pada orang yang kita suka kan?"

Mendengar jawaban Rowoon, Yura langsung melotot padanya. Tapi pria itu hanya menanggapinya dengan senyum jahil. Sementara itu suster Min dan suster Park langsung heboh saling tertawa kecil mendengar jawaban Rowoon barusan.

Suster Park langsung meledek Yura dan Rowoon. "Jadi kalian berdua ada hubungan ini?"

Yura menggeleng dengan cepat. "tidak ada. Kami hanya berteman."

Rowoon tersenyum jahil dan tertawa kecil, "aku juga menyukai Minjun, menyukai Hyena, kepala suster, dan semua orang yang aku kenal. Majji, Yura-ya?" katanya sambil menyenggol bahu Yura dengan bahunya.

"Ei mwoyaa. Kami kira sudah ada pasangan baru di rumah sakit ini," kata suster Min dengan raut wajah sedikit kecewa tapi dalam kondisi jahil.

Yura tersenyum kikuk dan langsung mendorong tubuh Rowoon. "kau pergilah sekarnag. Sebentar lagi Profesor Kim akan datang. Shoo shoo!"

"Baiklah baiklah. Semuanya, aku pergi dulu ya! Sampai nanti lagi!"

Yura menggelengkan kepalanya saking tak habis pikir dengan temannya itu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Between Us
3292      1364     5     
Romance
Song Dami jelas bukanlah perempuan yang banyak bicara, suka tersenyum. Oke, mungkin iya, dulunya, tapi sekarang tidak. Entahlah, dia juga lupa alasan kenapa dia lebih banyak menyembunyikan emosinya dan memilih untuk melakukan apa yang disuruh padanya. Dan karna itu, Sangho, oppanya meminta dia untuk berhenti dari pekerjaannya yang sekarang karna Dami ternyata ditindas oleh sunbaenya. Siapa ya...
Love: Met That Star (석진에게 별이 찾았다)
1836      1041     2     
Romance
Kim Na Byul. Perempuan yang berpegang teguh pada kata-kata "Tidak akan pacaran ataupun menikah". Dirinya sudah terlanjur memantapkan hati kalau "cinta" itu hanya sebuah omong kosong belaka. Sudah cukup baginya melihat orang disekitarnya disakiti oleh urusan percintaan. Contohnya ayahnya sendiri yang sering main perempuan, membuat ibunya dan ayahnya berpisah saking depresinya. Belum lagi teman ...
Under The Moonlight
2278      1112     2     
Romance
Ini kisah tentang Yul dan Hyori. Dua sahabat yang tak terpisahkan. Dua sahabat yang selalu berbagi mimpi dan tawa. Hingga keduanya tak sadar ‘ada perasaan lain’ yang tumbuh diantara mereka. Hingga keduanya lupa dengan ungkapan ‘there is no real friendship between girl and boy’ Akankah keduanya mampu melewati batas sahabat yang selama ini membelenggu keduanya? Bagaimana bisa aku m...
Flower With(out) Butterfly
441      305     2     
Romance
Kami adalah bunga, indah, memikat, namun tak dapat dimiliki, jika kau mencabut kami maka perlahan kami akan mati. Walau pada dasarnya suatu saat kami akan layu sendiri. Kisah kehidupan seorang gadis bernama Eun Ji, mengenal cinta, namun tak bisa memiliki. Kisah hidup seorang gisaeng yang harus memilih antara menjalani takdirnya atau memilih melawan takdir dan mengikuti kata hati
Silent Love
1996      1173     2     
Romance
Kehidupan seorang Gi Do Hoon yang tenang dan tentram tiba-tiba berubah karena kedatangan seorang perempuan bernama Lee Do Young yang sekaramg menjadi penyewa di salah satu kamar apartemennya. Ini semua karena ibunya yang tiba-tiba saja -oke. ibunya sudah memberitahunya dan dia lupa- menyewakannya. Alasannya? Agar Do Hoon bisa keluar dari apartemennya minimal dua hari lah selain ke perpustakaa...
God's Blessings : Jaws
1880      856     9     
Fantasy
"Gue mau tinggal di rumah lu!". Ia memang tampan, seumuran juga dengan si gadis kecil di hadapannya, sama-sama 16 tahun. Namun beberapa saat yang lalu ia adalah seekor lembu putih dengan sembilan mata dan enam tanduk!! Gila!!!
My Noona
6149      1501     2     
Romance
Ini bukan cinta segitiga atau bahkan segi empat. Ini adalah garis linear. Kina memendam perasaan pada Gio, sahabat masa kecilnya. Sayangnya, Gio tergila-gila pada Freya, tetangga apartemennya yang 5 tahun lebih tua. Freya sendiri tak bisa melepaskan dirinya dari Brandon, pengacara mapan yang sudah 7 tahun dia pacariwalaupun Brandon sebenarnya tidak pernah menganggap Freya lebih dari kucing peliha...
Premium
The Devil Soul of Maria [18+]
16101      3801     3     
Inspirational
Ambisi besar Meira nyaris tercapai namun halangan mengesalkan datang dan membuatnya terhenti sejenak Di saat tak berdaya itu seorang pria menawarkan kesepakatan gila padanya Melihat adanya peluang Meira pun akhirnya masuk dalam permainan menarik kehidupan
Accidentally in Love!
452      301     1     
Romance
Lelaki itu benar-benar gila! Bagaimana dia bisa mengumumkan pernikahan kami? Berpacaran dengannya pun aku tak pernah. Terkutuklah kau Andreas! - Christina Adriani Gadis bodoh! Berpura-pura tegar menyaksikan pertunangan mantan kekasihmu yang berselingkuh, lalu menangis di belakangnya? Kenapa semua wanita tak pernah mengandalkan akal sehatnya? Akan kutunjukkan pada gadis ini bagaimana cara...
Last Hour of Spring
1535      811     56     
Romance
Kim Hae-Jin, pemuda introvert yang memiliki trauma masa lalu dengan keluarganya tidak sengaja bertemu dengan Song Yoo-Jung, gadis jenius yang berkepribadian sama sepertinya. Tapi ada yang aneh dengan gadis itu. Gadis itu mengidap penyakit yang tak biasa, ALS. Anehnya lagi, ia bertindak seperti orang sehat lainnya. Bahkan gadis itu tidak seperti orang sakit dan memiliki daya juang yang tinggi.