Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mentari Diujung Senja
MENU
About Us  

Fansya berlari masuk kedalam rumahnya. Bergegas menuju ruang keluarganya dengan wajah sumringah. Senyum lebar terpapar jelas di wajahnya.

" Ayah, bunda " Panggilnya menarik atensi kedua orang tuanya yang tengah mengobrol.

" Ada apa? " Tanya Percy.

Look at this " Fansya memberikan selembar kertas pada ayahnya.

" Ini... " Areena menutup mulutnya tak percaya. Senyum terukir indah di wajah cantiknya.

" Kenapa kamu bertindak sendirian, Fansya? " Tanya Percy.

" Karena Fansya yakin " 

" Cuma bermodalkan rasa percaya? "

Fansya menggeleng " Kenyataan "

Percy mengangkat sebelah alisnya " Data tentang Sasha bukan sengaja disembunyikan, tapi orang yang namanya Verdasha Serana Kana itu emang nggak ada " Jelas Fansya.

" Melisa Audya, orang yang udah beli Sasha, dia yang ngubah namanya " Lanjutnya.

" Jadi anak itu.. "

" Iya bun, dia Sasha nya kita. Verdasha Seara Alteronya kita "

Areena langsung memeluk putranya, menangis bahagia. 

Percy kembali menatap kertas hasil tes DNA itu " Pasti kamu mendesak Balray ya " Tebak Percy.

" Harus dong, kalo nggak didesak bakal lama keluarnya "

Areena melepas pelukannya. Menghapus air matanya yang berlinang " Sekarang kita jemput Sasha bareng-bareng.

πŸ’

" Heh Sha, lo kenapa? " Tanya Mathilda.

" Iya, daritadi tuh muka ditekuk mulu " Ucap Abica Maya Setuju.

" Kalian emang nggak tahu? " Tanya Mariana.

" Apa emang? "

Mariana menatap Sasha, meminta persetujuan dari sang empu " Sasha sama Senja berantem "

" Hah?! "

Seketika keempat gadis itu menatap Sasha heran.

" Lo berantem kenapa? " Tanya Bica.

" itu.. cuma salah paham " Sasha menundukkan kepalanya. Mathilda lantas menangkup wajah Sasha, mengangkatnya agar dapat melihat jelas wajah gadis itu.

" Jangan Sedih  gitu dong " Ucap Mathilda.

" Kalo salah paham ya jelasin, lurusin gitu " Ujar NIla Naomi.

" Masalahnya Nil, bukan aku yang-- "

" Sha! Itu apa? " Sela Arastra Leana sambil menunjuk leher Sasha dan membuat gadis itu sontak menutupi lehernya.

" Jangan-jangan, lo sama Aigar? " Ucap Bica menerka-nerka.

" Nggak, kita nggak ngelakuin apa-apa " Bantah Sasha atas segala yang ada di dalam pikiran Bica.

" Terus? "

Sasha terdiam " Oke kalo emang nggak mau cerita dulu " Mathilda mengelus-elus punggung Sasha.

" Semangat Sha " Ucap keempat gadis itu.

" Sha " Kini Erza yang datang.

" Ya Za? "

" Aigar nyuruh lo buat pulang bareng sama Clara. Kalo nggak mau sendiri juga boleh " Ucapnya menyampaikan pesan dari Senja.

" Lah emang Aigar kemana Za? " Tanya Astra.

" Udah pulang duluan " Jawab Erza.

Sasha kini sadar bahwa lelaki itu tak ada disana ' Gimana mungkin aku nggak sadar? ' Gadis itu mengedarkan pandangannya ke sepenjuru ruangan. Benar kata Erza. Senja tak ada di sana.

" Oke girls, gitu aja ya. Gua permisi "

Sasha berdiri sesaat setelah Erza pergi " Sha? "

" Aku duluan " Sasha langsung pergi tanpa sepatah katapun.

πŸ’

Sasha berlagi menuju parkiran. Mencari keberadaan Senja. Benar dugaannya. Senja masih ada di sana. Tengah menghisap sebatang rokok di tangannya. Asap mengepul di sekitarnya.

" Aigar! " Sasha berlari menghampiri lelaki itu.

Senja yang merasa namanya terpanggil lantas menoleh " Ngapain lo ke sini? " kata sambutan yang dilontarkan oleh lelaki tinggi itu.

" Itu... Aku mau... "

" Mau apa lagi? Ngobrak-abrik hidup gua lagi? Hidup tenang tanpa masalah gua mau lo rusak lagi? Hah? Iya? "

Sasha bungkam. Apa maksudnya? Bukannya dia sendiri yang buat masalah?

" Lo tahu? Sebelum lo hadir, hidup gua tuh adem ayem. Nggak ada masalah. Tapi sejak lo dateng banyak masalah yang datang nimpa gua dan keluarga gua "

" Ini di luar kuasaku Aigar. Aku aja nggak pernah tahu ka-- "

" Shttt. Udah. Gua nggak butuh penjelasan nggak guna lo itu. Yang gua butuhin sekarang lo jelasin semuanya ke Zea. Bilang ini cuma salam paham semata "

Sasha mengernyitkan dahinya. Menjelaskan pada Zenith? Bukannya itu tugas Senja. Dia sendiri yang menyebabkan semuanya. Dia pelakunya. Sasha kan hanya korban.

" Lo boleh ikut gua kalo lo mau jelasin semuanya. Tapi kalo nggak, silahkan pulang sendiri " 

Sasha ingin menolak tentunya. Ini bukan salahnya. Tapi dia menimang-nimang lagi. Ini sudah malam. Dia akan kesulitan jika harus pulang sendiri. Transportasi sudah jarang ditemukan.

" Oke, aku ikut " Ucap Sasha akhirnya

Good " 

Senja masuk ke dalam mobil. Begitupun Sasha.

" Clara? " Tanya Sasha

" Dia pulang bareng temennya. Dia kan punya banyak temen, nggak kayak lo "

Gordon mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

" Gimana lo jelasin semuanya ke Zea? " Tanya Senja

" Aku bakal bilang ini cuma salah paham aja "

" Oke. ngomong sekarang "

Senja menyodorkan ponselnya pada Sasha. Menampilkan roomchat nya bersama si gadis blasteran.

" Apa nggak sebaiknya pakai hp ku sendiri aja? "

" Kenapa? "

" Kalau Zenith tahu kalau kita-- "

" KITA?! "

" Aku sama kamu. Kalau dia tahu aku sama kamu bareng mungkin dia bakal tambah marah "

Senja mengangguk setuju " Yaudah cepet "

Sasha mengeluarkan ponselnya dan menambahkan nomor Zenith ke daftar kontaknya. Dia masih ragu untuk memencet ikon telephone di layar ponselnya.

" Cepetan jirr "

" Iya sabar "

Sasha memulai panggilan telpon. Tak langsung dijawab tentunya. Butuh beberapa kali panggilan baru Zenith menjawabnya. Sasha meneguk salivanya saat panggilan tersambung.

Zenith = Hallo? Dengan siapa?

Sasha  = Ini Sasha

Zenith = Sasha? Kenapa lagi?

Sasha  = Itu...

Zenith = Apa? Kamu mau jelasin yang tadi? Nggak perlu. Aku nggak butuh penjelasan apa-apa

Sasha  = Tapi...

Zenith = Shttt. Udah. Lanjutin mesra-mesraan nya sama Aigar sana

tuttt

Panggilan terputus secara sepihak. Sasha menundukkan kepalanya " Maaf aku-- "

" NGGAK GUNA!! CUMA SURUH NGEJELASIN AJA NGGAK BISA!! " Ucap Senja meledak-ledak

" Pak Gordon Stop!! " Suruh Senja

Gordon segera melaksanakan perintah tun mudanya.

" Keluar sekarang " 

" Ini udah malem Aigar "

" Gua nggak perduli. Keluar!! "

Sasha terdiam. Matanya mulai terasa panas 

" Oke. Jangan salahin gua main kasar "

Senja keluar dari mobil. Menyeret paksa Sasha dari sana.

Please Aigar. ini udah jam setengah 12. Jalanan udah sepi "

Seaakan tuli, Senja tetap menarik gadis itu untuk keluar dari mobil. Sasha tertarik jatuh ke trotoar.

" Aigar!! "

Senja kembali masuk ke dalam mobil " Ayo pak, jalan " Suruh Senja

" Tapi tuan-- "

" Nggak denger perintah gua? Jalan! "

Dengan berat hati Gordon kembali menjalankan mobil. Meninggalkan Sasha sendirian di jalanan sepi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Perverter FRIGID [Girls Knight #3]
1507      656     1     
Romance
Perverter FIRGID Seri ke tiga Girls Knight Series #3 Keira Sashenka || Logan Hywell "Everything can changed. Everything can be change. I, you, us, even the impossible destiny." Keira Sashenka; Cantik, pintar dan multitalenta. Besar dengan keluarga yang memegang kontrol akan dirinya, Keira sulit melakukan hal yang dia suka sampai di titik dia mulai jenuh. Hidupnya baik-baik saj...
Da Capo al Fine
343      281     5     
Romance
Bagaimana jika kau bisa mengulang waktu? Maukah kau mengulangi kehidupanmu dari awal? Atau kau lebih memilih tetap pada akhir yang tragis? Meski itu berarti kematian orang yang kau sayangi? Da Capo al Fine = Dari awal sampai akhir
29.02
447      239     1     
Short Story
Kau menghancurkan penantian kita. Penantian yang akhirnya terasa sia-sia Tak peduli sebesar apa harapan yang aku miliki. Akan selalu kunanti dua puluh sembilan Februari
Premium
RESTART [21+]
9790      3332     22     
Romance
Pahit dan getir yang kurasa selama proses merelakan telah membentuk diriku yang sekarang. Jangan pernah lagi mengusik apa yang ada di dalam sini. Jika memang harus memperhatikan, berdirilah dari kejauhan. Terima kasih atas semua kenangan. Kini biarkan aku maju ke depan.
My Rival Was Crazy
139      122     0     
Romance
Setelah terlahir kedunia ini, Syakia sudah memiliki musuh yang sangat sulit untuk dikalahkan. Musuh itu entah kenapa selalu mendapatkan nilai yang sangat bagus baik di bidang akademi, seni maupun olahraga, sehingga membuat Syakia bertanya-tanya apakah musuhnya itu seorang monster atau protagonist yang selalu beregresi seperti di novel-novel yang pernah dia baca?. Namun, seiring dengan berjalannya...
Aromantic Roomates
160      144     1     
Non Fiction
Raya dan Rafa sahabat sejak kecil yang tak pernah terpisahkan Suatu saat keduanya diperhadapkan dengan masalah orang dewasa pada umumnya pernikahan Raya dan Rafa yang tak pernah merasakan jatuh cinta memutuskan untuk menikah demi menyelesaikan masalah mereka Akankah takdir membuat keduanya saling mencintai atau akankah perasaan mereka tetap pada tempatnya hingga akhir
FAYENA (Menentukan Takdir)
536      351     2     
Inspirational
Hidupnya tak lagi berharga setelah kepergian orang tua angkatnya. Fayena yang merupakan anak angkat dari Pak Lusman dan Bu Iriyani itu harus mengecap pahitnya takdir dianggap sebagai pembawa sial keluarga. Semenjak Fayena diangkat menjadi anak oleh Pak Lusman lima belas tahun yang lalu, ada saja kejadian sial yang menimpa keluarga itu. Hingga di akhir hidupnya, Pak Lusman meninggal karena menyela...
Liontin Semanggi
1649      975     3     
Inspirational
Binar dan Ersa sama-sama cowok most wanted di sekolah. Mereka terkenal selain karena good looking, juga karena persaingan prestasi merebutkan ranking 1 paralel. Binar itu ramah meski hidupnya tidak mudah. Ersa itu dingin, hatinya dipenuhi dengki pada Binar. Sampai Ersa tidak sengaja melihat kalung dengan liontin Semanggi yang dipakai oleh Binar, sama persis dengan miliknya. Sejak saat...
Konstelasi
914      477     1     
Fantasy
Aku takut hanya pada dua hal. Kehidupan dan Kematian.
Say You Love Me
188      160     0     
Romance
Mendapati suaminya sendiri berselingkuh dengan adik tirinya, Adelia merasa hatinya hancur berkeping-keping. Ia akhirnya percaya, bahwa peringatan Raffi - sahabatnya - benar. Namun semuanya telah terlanjur terjadi, ia telah memilih melepaskan Raffi dan menerima Morgan sebagai pemilik hati.Β  Setelah pernikahannya rusak, hidupnya perlahan hancur, kemalangan terus menerus menimpanya. Hingga berak...