Hari pertama Isaura dan Aldi di sekolah berjalan dengan baik. Mereka berdua masuk ke kelas yang sama. Mei dan Narra juga satu kelas dengan mereka.
Keempatnya berjalan di koridor kelas setelah pelajaran selesai. Mereka hendak mengerjakan tugas di perpustakaan.
"Semalam kenapa Shilla dan Ayu tiba-tiba pindah?" tanya Isaura.
"Oh, Ayu dan Shilla itu...mereka memang sedang menjalani pelatihan untuk menjadi pengurus asrama," jawab Mei. "Jadi mereka pindah ke kamar asrama yang letaknya dekat dari rumah ibadah,"
Isaura manggut-manggut
"Itu mereka dipilih atau keinginan sendiri?" tanya Aldi yang penasaran.
"Kalau Shilla itu memang sejak kecil diasuh oleh salah satu suster di sini, Suster Agnessia. Dan Suster Agnessia memang menginginkan Shilla mengikuti jejaknya," jelas Mei.
Isaura teringat dengan sikap Shilla yang sedikit malu saat berinteraksi dengan Aldi dan mengatakan untuk tidak terlalu akrab dengan lawan jenis. Sepertinya penjelasan Mei menjelaskan alasan dari sikap Shilla yang seperti itu.
"Kalau Ayu, dia awalnya hanya membantu-bantu para suster untuk mendapatkan uang. Tapi sepertinya lama-lama ia tertarik juga ingin mengikuti jejak sahabatnya. Mungkin karena dia tidak tahu apa yang ingin ia lakukan dengan hidupnya setelah kedua orangtuanya meninggal," tambah Narra.
"Padahal seharusnya Ayu bisa menggantikan mendiang ibunya untuk mengelola restoran dan toko kue,ya," kata Mei sambil tertawa.
"Tapi katanya sih, sekarang bibinya yang mengurus usaha ibunya," sambung Narra.
"Eh, tapi menjadi pengurus asrama juga tidak buruk," balas Aldi. "Keahlian memasaknya juga bisa disalurkan. Berkat para suster, kita tidak kelaparan di asrama ini. Iya, kan?"
"Hahaha, betul juga ya, Aldi," Narra membalas sambil tertawa.
"Oh, jadi di sini selain bersekolah kita bisa bekerja juga,ya," kata Isaura.
"Ya," sahut Mei. "Anak-anak di asrama ini biasanya mendapat upah dari membantu para suster mencuci baju, memasak, atau menjual kue. Kalau Shilla, dia membantu memasak dan menjual kue,"
Aldi dan Isaura berpandangan.
"Oh ya, Aldi, Isaura, kalian mau mencoba bekerja juga?"
Aldi terlihat sedikit terkejut mendengar pertanyaan Narra yang seolah bisa membaca pikirannya. Isaura pun memberitahu kakak angkatnya itu tentang kemampuan Narra.
"Ya, kurasa aku tertarik," jawab Aldi kemudian.
"Narra kebetulan bekerja paruh waktu sebagai pelayan di restoran. Mungkin nanti dia bisa mencoba mencari tahu pekerjaan paruh waktu yang dibutuhkan di sekitar asrama ini," kata Mei.
"OK, terima kasih, ya,"
Pembicaraan keempat remaja itu pun terhenti saat mereka sampai di perpustakaan.
****