Read More >>"> Pojok Asrama (Bab 6) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Pojok Asrama
MENU
About Us  

Kamar asrama putri Asrama Bastari bisa dibilang memiliki ruangan yang berukuran luas. Kamar itu memiliki lima buah tempat tidur single yang letaknya berjajar. Tiap tempat tidur dibatasi oleh lemari pakaian. Tempat tidur Isaura terletak di bagian pojok kamar. Sementara tempat tidur Mei paling dekat dengan pintu keluar. Shilla dan Ayu di tengah. 

Jendela kamar terletak di samping pintu keluar, ditutupi gorden berwarna hijau toska. Di dekatnya ada meja kayu panjang yang dilengkapi cermin berbentuk bundar. Sementara itu kamar mandi dan tempat untuk mencuci pakaian terletak di luar.

"Ada satu tempat tidur kosong di dekat milik Shilla dan Ayu. Memang satu kamar di asrama ini biasanya diisi berapa orang?" tanya Isaura. 

"Yah...biasanya 4-5 orang, sih," jawab Mei. "Narra belum kembali, ya?" 

Isaura terlihat bingung. Narra?

Mei sepertinya bisa menebak ekspresi Isaura yang bingung, lalu bercerita. "Sebenarnya kami punya satu teman sekamar lagi. Narra namanya. Tapi sejak seminggu lalu, ia izin pulang kampung..."

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka. Keempat gadis itu menoleh dan terkejut saat melihat seorang gadis berkacamata dan rambut ikal cokelatnya tergerai, membuatnya terlihat mirip salah satu karakter Harry Potter, Professor Sybill Trelawney. Yang membedakan tentu saja parasnya yang cantik dan kemeja kotak-kotak hijau yang dikenakannya.

"Kudengar kalian sedang membicarakanku,ya?"

"Yah, tadi Mei yang menyebut namamu," tunjuk Shilla.

Ternyata gadis itu adalah Narra. Ia melangkah ke tempat tidur kosong yang ada di sebelah tempat tidur milik Shilla dan Ayu. Sudah jelas tempat tidur itu miliknya.

"Ya, tadi aku memang menyebut namamu," Mei mengaku. "Ngomong-ngomong kau dari mana saja? Kau bahkan tidak memberitahu kami kalau ingin kembali,"

Narra diam. Ia lalu menatap Isaura yang terlihat gugup.

"Kau anak baru,ya?" tanya Narra. 

"Eh? I-iya,"

"Kau punya kakak yang juga ikut pindah ke sini,kan?"

Pertanyaan itu membuat Isaura kaget. Bagaimana Narra tahu segala hal tentang dirinya, sementara mereka baru saja bertemu?

"Iya...benar," jawab Isaura takut-takut.

"Narra itu punya kemampuan khusus, Ra," jelas Shilla. "Dia bisa meramal seseorang, dia juga seorang indigo,"

Isaura ternganga tidak percaya.

Sementara itu, setelah menaruh beberapa barang di atas tempat tidurnya, Narra mendatangi Isaura sambil menyodorkan tangannya, mengembalikan kesadaran gadis itu.

"Ngomong-ngomong, salam kenal. Aku Narra. Semoga betah di sini, ya,"

Isaura mengangguk. "Salam kenal juga,"

Malam itu Isaura terlelap di tempat tidurnya, bersama teman-teman sekamarnya, yang sekaligus mengawali malam pertamanya di Asrama Bastari.

***

Bunyi dentang jam besar membangunkan Isaura dari tidurnya. Saat melihat jam di ponselnya, ternyata sudah pukul enam pagi. 

"Selamat pagi," sapa Shilla yang melihat Isaura.

Isaura beranjak dari tempat tidur, lalu membalas sambil menguap, "Selamat pagi..." 

Isaura melihat Shilla yang sudah tampak rapi mengenakan seragam Asrama Bastari. Ayu sedang menjepit rambut, sedangkan Mei sedang memakai pelembab bibir. Isaura kemudian melihat ke arah tempat tidur di sampingnya. Berbeda dengan yang lain, Narra justru masih tidur.

"Lho? Narra tidak sekolah?" tanya Ayu.

"Tadi sudah kutanya begitu. Tapi dia mau izin dulu hari ini. Dia masih capek karena baru kembali dari kampung halamannya," jawab Mei.

"Memang kampung halamannya di mana?" tanya Isaura.

"Surabaya," jawab Mei. "Oh ya, kau juga hari ini tidak sekolah,ya, Isaura," 

"Ah, benar juga. Dia murid baru,kan. Dia butuh adaptasi dulu selama 3 hari," sahut Mei. "Oh ya, subuh tadi Shilla sudah membuatkan sarapan untukmu dan Narra. Sudah kutaruh di meja dekat jendela. Jangan lupa dimakan,"

"Terima kasih," ucap Isaura. "Oh ya, teman-teman. Ada yang punya nomor WhatsApp (WA) Penny? Ketua asrama putri?"

"Aku punya," Ayu berjalan ke tempat tidur Isaura sambil membawa ponselnya. Gadis blasteran Jepang itu menyebutkan nomor Penny. Isaura langsung mencatat dan menyimpan nomor itu di daftar kontaknya. Tak lupa, Ayu juga memberikan nomor WA-nya pada Isaura.

"Kalau ada apa-apa, telepon saja," pesan Ayu.

Isaura mengangguk. "Iya, terima kasih,"

"Nanti malam saja tukar-tukaran nomor WA. Kita mau berangkat dulu," pamit Shilla.

"Ah, ya. Hati-hati," balas Isaura. Shilla, Ayu, dan Mei kemudian keluar kamar sambil membawa tas berisi perlengkapan sekolah masing-masing, lalu menutup pintunya. 

Kini Isaura hanya tinggal bersama Narra yang masih tidur. Gadis berambut panjang itu kemudian melihat menu sarapan yang ditinggalkan Shilla untuknya. Nasi goreng dan telur mata sapi.

Isaura memotret menu sarapannya dengan kamera ponsel, lalu mengirimnya pada Aldi melalui WhatsApp.

[*FOTO*]

[Selamat pagi]

[Jangan lupa sarapan]

[Bagaimana semalam?]

Tiga baris pesan itu terkirim. Ia kemudian memakan nasi gorengnya. Rasanya lumayan enak. Ternyata Shilla pandai memasak.

Isaura baru memakan lima suap saat Narra tiba-tiba bangun.

"Pagi," sapa Isaura. Ia menawarkan sarapannya pada gadis berambut ikal itu. "Makan, Ra,"

"Ah, ya. Sarapan buatan Shilla, ya," kata Narra dengan suara parau, mungkin karena masih mengantuk. Ia kemudian mengambil piring nasi goreng yang ada di atas meja dan ikut makan bersama Isaura.

"Mei dan yang lain cerita kalau kamu dari Surabaya, ya?" tanya Isaura. Ia berusaha mengajak gadis itu mengobrol.

Narra mengangguk.

"Jauh, ya," Isaura memaklumi. Jarak ke Surabaya sangat jauh. Jika ditempuh dengan kereta api bisa memakan waktu hampir 12 jam. Wajar saja jika gadis itu kelelahan.

Tiba-tiba terdengar bunyi di ponsel Isaura. Terdapat balasan dari Aldi.

[Pagi]

[Not bad. Teman sekamarku baik. Mereka membawakan sarapan]

Isaura tersenyum. 

"Sedang chatting dengan kakakmu?" tanya Narra, yang dengan kemampuannya mengetahui dengan siapa Isaura berkomunikasi.

"Ya," jawab Isaura yang sepertinya mulai terbiasa dengan gadis indigo itu.

Tiba-tiba Isaura dan Narra mendengar pintu diketuk. Isaura bergegas membukanya. 

"Oh, Penny,"

Penny tersenyum pada Isaura. Ia menyerahkan sebuah kantung plastik besar. "Ini, aku datang mengantar seragammu,"

Isaura menerimanya, tak lupa ia mengucapkan terima kasih. Setelah itu ia menutup kembali pintu kamar.

"Seragam baru, ya," kata Narra begitu melihat Isaura membawa barang pemberian Penny. Kedua mata Isaura berbinar saat melihat seragam barunya.

Seragam Asrama Bastari terdiri dari kemeja putih dengan rompi terusan bermotif kotak-kotak warna biru muda. Seragam itu juga dilengkapi almamater berwarna biru tua, sepasang kaus kaki putih panjang, serta kotak yang berisi sepasang sepatu Mary Jane warna hitam yang mengkilat.

"Seragam yang cantik," puji Isaura.

Narra meneguk segelas air, setelah menelannya ia kemudian berkata,"Mau coba seragamnya?"

"Kurasa tak ada salahnya," angguk Isaura. Ia kemudian pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaian. Tak sampai lima menit kemudian, ia keluar dengan mengenakan seragam baru. 

"Wah, seragam itu cocok untukmu!" puji Narra begitu ia melihat Isaura.

"Benarkah?"

Narra mengangguk. 

Isaura tersenyum senang. Rasanya, ia tak sabar menunggu hari pertama sekolah.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ken'ichirou & Sisca
8668      2285     0     
Mystery
Ken'ichirou Aizawa seorang polisi dengan keahlian dan analisanya bertemu dengan Fransisca Maria Stephanie Helena, yang berasal dari Indonesia ketika pertama kali berada di sebuah kafe. Mereka harus bersatu melawan ancaman dari luar. Bersama dengan pihak yang terkait. Mereka memiliki perbedaan kewarganegaraan yang bertemu satu sama lain. Mampukah mereka bertemu kembali ?
Mutiara -BOOK 1 OF MUTIARA TRILOGY [PUBLISHING]
11997      2363     7     
Science Fiction
Have you ever imagined living in the future where your countries have been sunk under water? In the year 2518, humanity has almost been wiped off the face of the Earth. Indonesia sent 10 ships when the first "apocalypse" hit in the year 2150. As for today, only 3 ships representing the New Kingdom of Indonesia remain sailing the ocean.
NADI
5271      1398     2     
Mystery
Aqila, wanita berumur yang terjebak ke dalam lingkar pertemanan bersama Edwin, Adam, Wawan, Bimo, Haras, Zero, Rasti dan Rima. mereka ber-sembilan mengalami takdir yang memilukan hingga memilih mengakhiri kehidupan tetapi takut dengan kematian. Demi menyembunyikan diri dari kebenaran, Aqila bersembunyi dibalik rumah sakit jiwa. tibalah waktunya setiap rahasia harus diungkapkan, apa yang sebenarn...
Sejauh Matahari
489      293     2     
Fan Fiction
Kesedihannya seperti tak pernah berujung. Setelah ayahnya meninggal dunia, teman dekatnya yang tiba-tiba menjauh, dan keinginan untuk masuk universitas impiannya tak kunjung terwujud. Akankah Rima menemukan kebahagiaannya setelah melalui proses hidup yang tak mudah ini? Happy Reading! :)
Gomawo
2219      873     10     
Fan Fiction
Dia, datang. Dia, merubah. Dia, dunia. Hidup seorang Park Jihoon berubah 180 derajat setelah bertemu dengannya. Seorang yeoja bernama Yi Rang yang telah merubah dunianya. Yang membuatnya bahagia sekaligus berdebar menunggu kedatangannya. Yang membuatnya mampu untuk berani menggenggam tangan yeoja tersebut dengan penuh ketulusan.
29.02
374      176     1     
Short Story
Kau menghancurkan penantian kita. Penantian yang akhirnya terasa sia-sia Tak peduli sebesar apa harapan yang aku miliki. Akan selalu kunanti dua puluh sembilan Februari
L.o.L : Lab of Love
2677      857     10     
Fan Fiction
Kim Ji Yeon, seorang mahasiswi semester empat jurusan film dan animasi, disibukan dengan tugas perkuliahan yang tak ada habisnya. Terlebih dengan statusnya sebagai penerima beasiswa, Ji Yeon harus berusaha mempertahankan prestasi akademisnya. Hingga suatu hari, sebuah coretan iseng yang dibuatnya saat jenuh ketika mengerjakan tugas di lab film, menjadi awal dari sebuah kisah baru yang tidak pe...
The Bet
14251      2243     0     
Romance
Di cerita ini kalian akan bertemu dengan Aldrian Aram Calton, laki-laki yang biasa dipanggil Aram. Seperti cerita klise pada umumnya, Aram adalah laki-laki yang diidamkan satu sekolah. Tampan? Tidak perlu ditanya. Lalu kalau biasanya laki-laki yang tampan tidak pintar, berbeda dengan Aram, dia pintar. Kaya? Klise, Aram terlahir di keluarga yang kaya, bahkan tempatnya bersekolah saat ini adalah mi...
The Cherlones Mysteries (sudah terbit)
11142      1904     13     
Mystery
Chester Lombardo dan Cheryl Craft tidak pernah menyangka kalau pembunuhan trilyuner Brandon Cherlone akan mengubah hidup mereka untuk selamanya. Selain bertemu dengan tiga sosok keluarga Cherlone yaitu Don, Sarron, dan Farah, mereka juga ikut menyingkap berbagai misteri dahsyat di dalam keluarga tersebut, selama 12 jam. Cerita ini menjadi pembuka kisah perdana dari Duo Future Detective Series ya...
Dimensi Kupu-kupu
11261      2335     4     
Romance
Katakanlah Raras adalah remaja yang tidak punya cita-cita, memangnya hal apa yang akan dia lakukan ke depan selain mengikuti alur kehidupan? Usaha? Sudah. Tapi hanya gagal yang dia dapat. Hingga Raras bertemu Arja, laki-laki perfeksionis yang selalu mengaitkan tujuan hidup Raras dengan kematian.