Read More >>"> RUMIT (28 September 2018) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - RUMIT
MENU
About Us  

Pada Jumat di sore hari, seorang anak lelaki bernama Ahmad Azfar, biasa dipanggil Azfar, berpamitan pada Ibunya untuk pergi mengikuti kegiatan Pramuka di sekolah. Ia pun mencium telapak tangan Ibunya, kemudian:

“Bu, Azfar berangkat dulu, ya.”

Ibunya tersenyum. “Iya. Hati-hati ya, Nak. Jangan ngebut! Pelan saja, asalkan selamat sampai di sekolah.”

Nama Ibu Azfar Azizah. Ia seorang janda. Umurnya genap 40 tahun. Umur yang terbilang sudah memasuki masa tua, tapi nampak di wajahnya terlihat awet muda. Hanya ketika ia mengukir senyum saja keriput di wajahnya timbul.

Azfar adalah anak yatim, ia ditinggalkan sang Ayah ketika berumur empatbelas tahun. Azfar punya adik bernama Adirah, umurnya enam tahun. Adirah sekarang sekolah di bangku kelas satu SD. Usia Azfar sekarang genap enambelas tahun, dan ia sekarang duduk di bangku kelas XI di SMA Sis Al-Jufrie, mengambil jurusan IPS.

Di sekolah, Azfar adalah siswa yang berprestasi. Belum lama ini, ia mewakili sekolahnya untuk mengikuti Raimuna Nasional ke-IV di Riau. Raimuna Nasional adalah pertemuan seluruh anggota Pramuka penegak atau tingkat SMA/SMK dari sabang sampai merauke. Azfar juga selalu mendapatkan ranking terbagus di kelas, kalau bukan ranking dua, tiga. Bukan hanya prestasi di dalam sekolah, Azfar juga sering mendapatkan juara di lomba Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) dan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), ia adalah seorang Qori, suaranya sangat merdu melantunkan ayat suci Al-Quran.

Sinar mentari masih menyengat panas walau hampir tiba waktu sore. Azfar memebelah jalanan menggunakan motornya. Jarak rumahnya dengan sekolah tujuhbelas kilometer. Rumah Azfar berada di Kabupaten Donggala, Kecamatan Banawa, tepatnya di desa Loli Saluran.

Azfar pun tiba di sekolah pukul tiga lewat tigapuluh menit. Di lapangan yang berhadapan langsung dengan kantor sekolah sudah ada beberapa temannya berkumpul dengan seragam Pramuka yang lengkap. Azfar segera menghampri teman-temannya.

Assalamualaikum,” Azfar mengucapkan salam pada teman-temannya yang sedang berkumpul.

Kompak teman-temannya membalas salam dari Azfar, “Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Kelompok anggota Pramuka di tingkat SMA/SMK disebut dengan 'Ambalan'. Di dalam ambalan ada yang namanya 'Pradana'. Pradana adalah ketua dewan penegak dalam sebuah ambalan. Dan, Pradana ambalan tersebut adalah Azfar.

Waktu sudah menunjukan pukul empat sore. Kakak Pembina meniupkan peluitnya—pertanda agar semua anggota pramuka segera berbaris. Nama Kakak Pembina tersebut adalah Andi, biasanya anak-anak Pramuka memanggilnya Kak Andi.

Azfar dipersilahkan oleh Kak Andi untuk mengatur barisan. Ketika barisan sudah teratur dengan rapi, kemudian Kak Andi mengambil alih barisan.

Barisan sudah diambil-alih oleh Kak Andi. Ia basa-basi terlebih dahulu; menanyakan kabar para anggota Pramuka: datang latihan sore ini naik apa, dll. Dan Kak Andi juga menegaskan, bahwa anggota pramuka SMA Sis Al-Jufrie harus lebih giat lagi latihan PBB, karena di bulan oktober nanti akan ada lomba gerak jalan yang diselenggarakan oleh Wali Kota Palu.

Latihan dimulai, barisan diambil-alih lagi oleh Azfar. Suaranya lantang memimpin barisan. Sesekali anggota salah—kadang lupa mana kiri mana kanan.

Tigapuluh menit berlalu, akhirnya latihan pramuka pada hari ini pun selesai. Sekarang sudah pukul lima lewat tigapuluhmenit. Langit sudah mulai gelap. Satu per-satu anggota Pramuka mulai meninggalkan sekolah.

Biasanya pulang dari latihan pramuka, Azfar akan mampir ke Kedai Baroqah untuk membeli Terang Bulan untuk diberikan kepada keluarga di rumah. Karena sering membeli Terang Bulan di Kedai Baroqah, Mas Candra—pemilik Kedai Baroqah sudah tahu Terang Bulan toping apa yang akan dipesan Azfar.

"Mas, seperti biasa, ya." Azfar memesan.

"Oke, Mas Azfar."

Tangan Mas Candra cekatan membuat Terang Bulan. Sepuluh menit, pesanan Azfar sudah siap, ia pun memberikan uang pada Mas Candra kemudian berlalu pergi meninggalkan kedai.

Waktu Magrib sudah hampir tiba, Azfar mengendarai motornya membelah jalanan kota, ia akan singgah di salah satu Masjid untuk salat saat azan sudah dikumandangkan. Ketika dalam perjalanan, tiba-tiba hal aneh yang sama sekali tidak pernah dibayangkan kehadirannya, muncul: Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang Kota Palu dan sekitarnya. Guncangan yang sangat kuat hingga membuat sebagian bangunan ambruk seketika. Azfar terjatuh dari motornya karena saking kuatnya guncangan gempa tersebut. Mulutnya tak henti-henti mengucapkan dzikir.

Semua orang keluar dari gedung dan rumah masing-masing untuk menyelamatkan diri agar tidak tertimpa reruntuhan bangunan. Semua panik. Ada seorang ibu menangis sambil memanggil-manggil anaknya yang entah di mana. Ada yang menangis karena keluarganya tertimpa bangunan yang entah bagaimana nasibnya sekarang. Seketika itu juga Azfar teringat pada Ibu dan adiknya di rumah. Azfar langsung menyalakan motornya menuju ke rumah yang jaraknya masih sangat jauh. Jalanan macet karena dipenuhi kendaraan dan penduduk kota.

Baru saja beberapa meter menaiki motor, tiba-tiba ada fenomena aneh muncul. Terdengar suara bergemuruh dari arah timur, semua penduduk kota semakin panik. Dari mana asal suara gemuruh itu? Tiba-tiba saja muncul lumpur yang sangat banyak menelan semua apa yang dilewatinya. Teriakan-teriakan ‘Lari’ dari mulut para penduduk menggema di udara. Azfar tak bisa melarikan diri menggunakan motor, karena jalanan macet, maka ia turun dari motornya, berlari secepat mungkin untuk menghindari lumpur itu. Terdengar suara dari salah satu penduduk kota: “Cari dataran yang tinggiii!!" Dataran yang tinggi? Di tengah-tengah kota kan tidak ada dataran tinggi. Dari kejauhan terlihat oleh Azfar banyak penduduk kota naik ke atap rumah. Astaga! Ternyata itu hanya sia-sia, lumpur semakin tinggi sampai ke atap rumah, apa lagi rumah yang sudah retak karena guncangan gempa tadi, terkena hantaman lumpur langsung ambruk seketika.

“Larii! Terus lari secepat mungkin!!” seruan untuk ‘lari’ dari penduduk terus menggema di udara.

Di belakang sana sudah banyak manusia tertelan lumpur. Azfar dan para penduduk kota lainnya terus berlari secepat mungkin, tapi apa daya, itu hanya sia-sia, lumpur itu mengalahkan kecepatan lari mereka. Tubuh Azfar dihantam  lumpur, satu badannya sudah tertutup lumpur, tapi kedua tangannya terus ia angkat ke atas, mencari sesuatu agar bisa dipegang. Terus berusaha. Satu-dua kali wajahnya bisa terangkat ke permukaan—masih  bisa mangambil napas. Tiba-tiba tangannya merasakan sesuatu. Ya, ia akhirnya memegang sebuah papan yang lebar, mungkin bekas puing-puing rumah penduduk. Azfar segera memegang kedua papan lebar itu lalu menaikkan wajahnya ke permukaan. Ia belum bisa melihat karena matanya masih tertutup lumpur. Tangan kirinya mencoba menghilangkan lumpur yang ada di wajahnya, samar-samar ia melihat lumpur masih saja bergerak menelan apa saja yang dilewatinya.

Azfar terus berdzikir di atas lumpur yang berjalan. Ia yakin, pasti masih ada kesempatan untuk selamat.

 

***

 

Seketita lumpur berhenti berjalan. Langit sudah gelap, hujan mulai turun. Tak nampak cahaya setitik pun. Juga tak nampak biar satupun rumah atau bangunan lainnya berdiri, menyisakan rintik hujan dan kabar duka yang mendalam bagi semua warga kota Palu dan sekitarnya.

“Tolong…. Tolong.... Ada orang di sana?!” Azfar berteriak sekeras mungkin, boleh jadi ada yang mendengarnya. Ia menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Beberapa saat kemudian, melintas dua helikopter tepat di lokasi terjadi lumpur berjalan. Melihat helikopter di udara, Azfar langsung berteriak meminta tolong. Mereka mendengar suara Azfar yang meminta tolong, tapi belum tahu di mana sumber suara teriakan 'tolong' tersebut. Helikopter itu mencari sumber suara dengan cahaya senter besar dan terang. Azfar terus berteriak sambil melambaikan satu tangannya ke atas. Cahaya helikopter yang besar itu menemukannya. Satu helikopter merendah lalu menurunkan satu petugas dengan tali yang terikat di pinggangnya. Saat sudah meraih tubuh Azfar, petugas tersebut langsung mengikatkan sebuah tali ke perut Azfar, mereka pun berpelukan lalu ditarik ke helikopter. Helikopter itu berwarna oranye, mereka sangat cepat tanggap menolong korban, termasuk Azfar. Mereka adalah anggota Basarnas, sebuah organisasi relawan non kementrian yang sudah terkenal di Indonesia; dikenal dengan aksi cepat tanggapnya dalam melakukan pertolongan pertama. Basarnas biasa juga disebut dengan tim SAR.

Suara helikopter terdengar di mana-mana. Bukan hanya helikopter Basarnas yang turun langsung melakukan penolongan pertama, namun juga ada helikopter TNI dan POLRI.

“Ambilkan kain dan air mineral!!” perintah salah satu tim SAR kepada rekan lainnya. Mereka masih berada di udara—di dalam helikopter.

Badan Azfar dipenuhi lumpur, bajunya banyak yang sobek, dan sebagian badannya terluka karena terkena hantaman lumpur yang membawa puing-puing bangunan. Wajahnya masih dipenuhi rasa takut.

“Minum air ini, Nak.” Tim SAR itu memberikan air mineral pada Azfar. Ada juga tim SAR yang membantu menghilangkan lumpur di badan Azfar menggunakan kain.

Malam itu, selama proses pencarian korban, sepertinya hanya Azfar sendiri yang selamat dari musibah lumpur berjalan itu. Hal Itu merupakan sebuah anugrah yang besar dari Tuhan untuk Azfar. Tuhan masih memberikan ia kesempatan untuk hidup. Alhamdulillah!

Di helikopter itu, Azfar kepikiran dengan Ibu dan adiknya yang ada di Kabupaten Donggala. Wajahnya panik. Bagaimana kabar Ibu dan Adirah? Apakah mereka baik-baik saja? batin Azfar, ia sangat cemas.

Helikopter pun mendarat di sebuah lapangan yang luas. Lapangan itu sudah ramai oleh para petugas. Ada TNI, POLRI, BASARNAS, BNPB, dan penduduk kota yang selamat dari bencana. Azfar dibawa ke sebuah tenda darurat yang dibangun oleh petugas. Untuk sementara ia dirawat di tenda darurat tersebut.

Kali ini—di tenda darurat, TNI yang ahli di bidang kesehatan yang merawat Azfar. Salah satu TNI memberikan Azfar sebuah kaos loreng milik TNI. Azfar menerimanya. Ia pun membuka seragam Pramukanya yang sudah sobek, lalu memakai kaos loreng tersebut.

Kata para Ahli Geologi, fenomena 'lumpur berjalan'  dinamakan Likuifaksi. Luas wilayah kota yang terdampak Likuifaksi mencapai 180,06 hektar.

Dalam proses perawatan, Azfar mencoba bertanya kepada TNI yang merawatnya. “Bagaimana dengan Kabupaten Donggala bagian Banawa, Pak?”

“Sepanjang Teluk Palu, khsusunya pesisir Kecamatan Banawa dihantam gelombang tsunami setinggi tujuh sampai sepuluh meter,” jawab TNI yang sedang memeriksa lengan kiri Azfar.

“Apa? Tsunami setinggi tujuh sampai sepuluh meter, Pak?” Azfar terkejut mendengar jawaban dari TNI tersebut, betapa tidak, rumahnya tak jauh dari bibir pantai.

TNI itu mengangguk.

Gempa berkekuatan 7,4 skala richter mengakibatkan tsunami setinggi tujuh sampai sepuluh meter dan likuifaksi atau lumpur berjalan. Ada tiga kota yang terdampak sangat parah atas musibah ini, yakni Palu, Sigi, dan Donggala.

“Bisa antarkan saya ke Banawa, Pak? Tepatnya di Desa Loli Saluran. Saya khawatir dengan keluarga saya di sana. Rumah kami tak jauh dari bibir pantai,” pinta Azfar pada TNI yang merawatnya.

“Maaf, Dik, kami belum bisa mengantar kamu ke sana, karena sepanjang jalan Poros Palu-Donggala tertutup puing-puing bangunan. Kalau kamu meminta kami mengantar menggunakan helikopter, kami juga tetap belum bisa, karena helikopter masih digunakan untuk mencari korban lainnya.”

Sepanjang Jalan Poros Palu Donggala bersebelahan dengan garis pantai dan di hiasi rumah-rumah warga yang berjejer rapi. Rumah-rumah berjejer rapi itu telah bersih disapu tsunami.

“Kapan Jalan Poros Palu Donggala bisa dilalui, Pak?” tanya Azfar.

“Besok pagi. Malam ini sudah ada beberapa alat berat diarahkan ke sana untuk memebersihkan puing-puing bangunan,” jawab Bapak TNI.

Musibah yang menimpa hari ini akan membekas di hati semua korban. Jumat, 28 September 2018 akan menjadi hari bersejarah memilukkan bagi kota Palu, Sigi, dan Donggala.

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Luka Dan Perkara Cinta Diam-Diam
5813      2215     22     
Romance
Kenangan pahit yang menimpanya sewaktu kecil membuat Daniel haus akan kasih sayang. Ia tumbuh rapuh dan terus mendambakan cinta dari orang-orang sekitar. Maka, ketika Mara—sahabat perempuannya—menyatakan perasaan cinta, tanpa pikir panjang Daniel pun menerima. Sampai suatu saat, perasaan yang "salah" hadir di antara Daniel dan Mentari, adik dari sahabatnya sendiri. Keduanya pun menjalani h...
KILLOVE
3704      1228     0     
Action
Karena hutang yang menumpuk dari mendiang ayahnya dan demi kehidupan ibu dan adik perempuannya, ia rela menjadi mainan dari seorang mafia gila. 2 tahun yang telah ia lewati bagai neraka baginya, satu-satunya harapan ia untuk terus hidup adalah keluarganya. Berpikir bahwa ibu dan adiknya selamat dan menjalani hidup dengan baik dan bahagia, hanya menemukan bahwa selama ini semua penderitaannya l...
Seiko
484      371     1     
Romance
Jika tiba-tiba di dunia ini hanya tersisa Kak Tyas sebagai teman manusiaku yang menghuni bumi, aku akan lebih memilih untuk mati saat itu juga. Punya senior di kantor, harusnya bisa jadi teman sepekerjaan yang menyenangkan. Bisa berbagi keluh kesah, berbagi pengalaman, memberi wejangan, juga sekadar jadi teman yang asyik untuk bergosip ria—jika dia perempuan. Ya, harusnya memang begitu. ...
Mr.Cool I Love You
102      87     0     
Romance
Andita harus terjebak bersama lelaki dingin yang sangat cuek. Sumpah serapah untuk tidak mencintai Andrean telah berbalik merubah dirinya. Andita harus mencintai lelaki bernama Andrean dan terjebak dalam cinta persahabatan. Namun, Andita harus tersiksa dengan Andrean karena lelaki dingin tersebut berbeda dari lelaki kebanyakan. Akankah Andita bisa menaklukan hati Andrean?
A Day With Sergio
1317      643     2     
Romance
Dandelion
374      236     1     
Inspirational
Masa lalu yang begitu menyakitkan, membuatnya terpuruk. Sampai pada titik balik, di mana Yunda harus berjuang sendirian demi sebuah kesuksesan. Rasa malas dan trauma dari masa lalu ditepis demi sebuah ambisi yang begitu berat. Memang, tidak ada yang bisa mengelak dari masa lalu. Namun, bisa jadi masa lalu itu merupakan cambukan telak untuk diri sendiri. Tidak masalah pernah terpuruk dan tertin...
Different World
704      372     0     
Fantasy
Melody, seorang gadis biasa yang terdampar di dunia yang tak dikenalnya. Berkutat dengan segala peraturan baru yang mengikat membuat kesehariannya penuh dengan tanda tanya. Hal yang paling diinginkannya setelah terdampar adalah kembali ke dunianya. Namun, ditengah usaha untuk kembali ia menguak rahasia antar dunia.
SEMPENA
3092      1072     0     
Fantasy
Menceritakan tentang seorang anak bernama Sempena yang harus meraih harapan dengan sihir-sihir serta keajaiban. Pada akhir cerita kalian akan dikejutkan atas semua perjalanan Sempena ini
Dapit Bacem and the Untold Story of MU
6418      1973     0     
Humor
David Bastion remaja blasteran bule Betawi siswa SMK di Jakarta pinggiran David pengin ikut turnamen sepak bola U18 Dia masuk SSB Marunda United MU Pemain MU antara lain ada Christiano Michiels dari Kp Tugu To Ming Se yang berjiwa bisnis Zidan yang anak seorang Habib Strikernya adalah Maryadi alias May pencetak gol terbanyak dalam turnamen sepak bola antar waria Pelatih Tim MU adalah Coach ...
Manuskrip Tanda Tanya
4350      1444     1     
Romance
Setelah berhasil menerbitkan karya terbaru dari Bara Adiguna yang melejit di pasaran, Katya merasa dirinya berada di atas angin; kebanggaan tersendiri yang mampu membawa kesuksesan seorang pengarang melalui karya yang diasuh sedemikian rupa agar menjadi sempurna. Sayangnya, rasa gembira itu mendadak berubah menjadi serba salah ketika Bu Maya menugaskan Katya untuk mengurus tulisan pengarang t...