Read More >>"> Bumi yang Dihujani Rindu (Cara Tuhan Menjawab Doa) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bumi yang Dihujani Rindu
MENU
About Us  

Dulu, aku punya pikiran seperti Fritz. Menganggap isbal ini hanya perkara remeh. Sepele. Meski aku sudah sering mendengar beberapa kajian ustadz dari dalam dan luar negeri. Membaca artikel dari berbagai sumber. Banyak sekali hadits yang meriwayatkan tentang larangan berisbal ini. Lebih dari dua puluh sahabat telah meriwayatkannya. Bahkah hadits-hadits larangan berisbal itu telah mencapai derajat mutawatir maknawi.

Bahkan hari ini terkadang kita terlalu mudah meremehkan sebuah perkara. Padahal bisa jadi di zaman Nabi, semua itu termasuk perkara besar dan mereka menganggapnya perbuatan dosa. Seperti halnya perkara isbal ini. Sebagian muslim memandang ini hanya perkara remeh. Sepele. Padahal tidak demikian bagi Umar bin Khatab. Bagi beliau hal ini perkara yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebagaimana kisah Umar yang tercatat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari.

Saat itu, beliau tengah terbaring tak berdaya akibat luka tikaman. Banyak orang yang datang menjenguknya. Salah satu di antara pembesuk itu adalah seorang pemuda Quraisy. Pemuda itu memberi salam kepada Umar karena hendak pulang. Saat itu beliau melihat pakaian sang pemuda Quraisy dalam keadaan isbal. Umar pun memanggilnya. Lalu menasihatinya.

 Bagaimana bisa ini adalah perkara remeh? Bahkan dalam kondisi perut robek hingga cairan yang beliau minum keluar melalui robekan tersebut usai ditikam, Umar tetap menasehati seorang pemuda yang membesuknya. Bahkan dalam keadaan kritis Umar bin Khatab tidak enggan sedikit pun untuk meminta pemuda itu untuk mentaati Allah. Pada pemuda itu beliau mengatakan: “Angkat pakaianmu karena hal itu lebih bersih bagi pakaianmu dan engkau lebih bertaqwa pada Rabbmu.” Bagaiman mungkin kita sebut ini perkara yang remeh, sementara Umar bin Khatab dalam keaadaan kritis, masih sempat memperhatikan masalah ini?

Bukankah bagi seorang muslim tidak layak bagi kita meremehkan dosa? Sekecil apa pun itu. Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasehati kita agar berhati-hati terhadap dosa-dosa yang dianggap remeh?” Sebagaimana sabdanya: “Hati-hatilah terhadap dosa-dosa yang diremehkan.”

***

“Bukankah Fritz pernah bilang kalaupun kau memakainya di bawah mata kaki maka tidak akan berdosa?”

Felix mengingatkanku lagi tentang kejadian tempo hari saat kami berdiskusi di tepi Sungai Saskatchenwan. Saat itu Fritz mengatakan bahwa keharaman itu jika disertai dengan kesombongan. Jika tidak disertai degan rasa sombong, hanya sebatas makruh saja. Sebagaimana pendapat sebagian para ulama.

“Lalu kenapa kau selalu memakai celana cingkrang, Fyan?” tanya Felix.

“Sederhana saja. Bagiku cara seperti ini adalah bentuk paling mudah menjalankan salah satu sunnah Nabi. Sebab sunnah-sunnah yang berat aku masih tak sanggup. Maka apa salahnya jika aku meneladani sunnahnya dari hal paling kecil. Memakai celana cingkrang seperti ini misalnya. Nggak susah kok. Cukup meninggikan celana sedikit. Dan masih tetap keren kan?” jawabku sambil melirik ke arah Fritz.

Fritz seolah tak mendengarkanku. Matanya melihat kemana-mana. Ke arah yang entah. Sementara Felix tersenyum melihat Fritz yang salah tingkah.

Salat malam masih terlalu berat bagiku. Puasa sunnah Nabi Daud pun tak sanggup kulakukan. Maka jika ada pilihan sunnah yang mudah, mestinya itu bisa mudah terlaksana. Banyak orang melakukan sesuatu atas dasar contoh dari Nabi. Lalu mengapa masih saja ada yang risih saat ada sebagian yang lain mengikuti cara berpakaian dari sosok manusia mulia? Sosok manusia paling bertakwa dan paling tawaduk di antara manusia.

“Jika tidak mengikut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai role model, lalu kepada siapa lagi umat Islam ini harus mencari teladan yang sempurna?” ucapku sambil memberikan benang dan jarum kepada Fritz.

***

Fritz melangkah keluar sambil membawa jarum dan benang yang baru saja kuberikan. Sesaat sebelum keluar ia berbalik badan.

“Sepertinya kau harus segera memutuskan bagaimana kelanjutan hubunganmu dengan Kiara.”

Fritz urung keluar. Ia kembali melangkah mendekat.

“Aku kasihan melihatnya,” ucap Fritz tampak sedih. Lalu ia menceritakan kejadian beberapa waktu lalu saat ia bertemu dengan Kiara. Siang hari tadi saat melihatku tertidur, Fritz langsung menuju apartemen Kiara di lantai lima untuk mencari jarum dan benang. Namun, ia sedih mendapati Kiara yang tengah murung.

“Kau tahu kan apa sebabnya?”

Aku mengangguk, merasa bersalah. Bagaimanapun aku telah membuat hatinya resah. Bukan hanya dia, aku pun sama.

“Aku tahu kau sangat menghormati dan menyayangi ibumu, tapi sebagai lelaki kau harus bersikap tegas.”

Aku menatap langit-langit dengan mata yang berkaca-kaca. Ucapan Felix benar. Aku tak ingin membiarkan ini berlama-lama. Semakin lama hanya semakin membuat sesak di dada. Akan semakin membuat hati yang lain tersiksa karena terus menanti harapan yang tak kunjung tertuntaskan. Jujur aku bingung harus melakukan apa.

Aku tak bisa menyenangkan hati keduanya. Namun, aku pun tak bisa melihat ada hati yang terluka. Aku harus memilih satu di antara mereka. Emak atau Kiara? Sungguh sebuah pilihan yang sangat berat. Ya Rabb, apa yang mesti kuperbuat? Mungkinkah aku menyenangkan hati keduanya? Mungkihkah tak ada hati terluka dengan keputusan yang akan kubuat? Duhai Tuhan semesta raya, bantulah hamba memilih satu di antara dua.

“Kau tak perlu menunggu esok atau lusa. Kau harus tuntaskan sekarang juga,” tegas Fritz.

Aku yakin, apa pun keputusanku nanti, tentu akan ada hati yang terluka. Satu dari dua hati wanita akan kecewa. Jika aku menuruti kata Emak, maka hati Kiara akan patah. Sebaliknya, jika aku tak menuruti kata Emak, maka hatinya pasti akan sangat kecewa. Simalakama.

“Jangan lupa minta petunjuk Tuhanmu, Fyan,” ucap Felix sambil menepuk pelan pundakku.

“Insyaallah, apa pun keputusanmu, itu yang terbaik untuk semuanya,” tambah Fritz, “kau sudah menelepon Emakmu lagi?”

Aku menggeleng. Pelan-pelan aku mundur ke belakang, lalu duduk di tepi tempat tidur. Aku menatap kosong ke depan.

“Aahh, permasalahan percintaan saja sampai membuatmu begini, Fyan. Seperti tidak ada hal lain saja yang mesti kau pikirkan,” ucap Fritz kesal, lalu berjalan mendekat padaku.

Fritz menyodorkan handphone-ku yang ia ambil dari atas meja belajar.

“Segera hubungi Emakmu.”

Aku memandang lurus ke arah Fritz. Fritz mengangguk. Aku mengambil handphone-ku.

“Aku yakin kau pasti bisa menentukan pilihan yang terbaik,” ucap Fritz sambil menepuk pelan lenganku.

Aku mengangguk, lalu aku menghubungi Emak.

 “Bismillah .…”

Aku akan memastikan lagi ucapan Emak tempo hari. Aku pun akan meyakinkan lagi padanya bahwa pilihanku adalah yang terbaik. Bukan hanya untukku, tapi insyaallah untuk keluarga dan tentu untuk agama. Namun, apa pun jawaban Emak nanti, aku harus siap. Manis ataupun pahit harus siap kutelan. Aku harus menyiapkan hati seluas samudera jika ternyata tidak sejalan dengan rencana yang kupunya. Aku pun harus menyiapkan hati yang rendah agar kelak tak jumawa jika semua berjalan sesuai rencana.

Rabb

Luaskan hati hamba

Mencari seribu cara

Berbaik sangka

Bukan semata percaya pada angin

yang berembus dingin

 

Apa pun itu, semoga itu adalah sinyal terbaik, sebagai bentuk cara Allah menjawab doaku di istikharah malam tadi.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta Semi
1443      636     2     
Romance
Ketika sahabat baik Deon menyarankannya berpacaran, Deon menolak mentah-mentah. Ada hal yang lebih penting daripada pacaran. Karena itulah dia belajar terus-menerus tanpa kenal lelah mengejar impiannya untuk menjadi seorang dokter. Sebuah ambisi yang tidak banyak orang tahu. Namun takdir berkata lain. Seorang gadis yang selalu tidur di perpustakaan menarik perhatiannya. Gadis misterius serta peny...
Demi Keadilan:Azveera's quest
636      343     5     
Mystery
Kisah Vee dan Rav membawa kita ke dalam dunia yang gelap dan penuh misteri. Di SMA Garuda, mereka berdua menemukan cinta dan kebenaran yang tak terduga. Namun, di balik senyum dan kebahagiaan, bahaya mengintai, dan rahasia-rasasia tersembunyi menanti untuk terungkap. Bersama-sama, mereka harus menghadapi badai yang mengancam dan memasuki labirin yang berbahaya. Akankah Vee menemukan jawaban yang ...
Salon & Me
2869      900     11     
Humor
Salon adalah rumah kedua bagi gue. Ya bukan berarti gue biasa ngemper depan salon yah. Tapi karena dari kecil jaman ingus naek turun kaya harga saham sampe sekarang ketika tau bedanya ngutang pinjol sama paylater, nyalon tuh udah kaya rutinitas dan mirip rukun iman buat gue. Yang mana kalo gue gak nyalon tiap minggu rasanya mirip kaya gue gak ikut salat jumat eh salat ied. Dalam buku ini, udah...
Project Pemeran Pembantu
3647      1273     0     
Humor
Project Pemeran Pembantu adalah kumpulan kisah nyata yang menimpa penulis, ntah kenapa ada saja kejadian aneh nan ajaib yang terjadi kepadanya dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dalam kumpulan cerita ini, penulis menyadari sesuatu hal yang hilang di hidupnya, apakah itu?
Rewrite
5961      2106     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Let's See!!
1368      664     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
SORRY
13011      2586     11     
Romance
Masa SMA adalah masa yang harus dipergunakan Aluna agar waktunya tidak terbuang sia-sia. Dan mempunyai 3 (tiga) sahabat cowok yang super duper ganteng, baik, humoris nyatanya belum untuk terbilang cukup aman. Buktinya dia malah baper sama Kale, salah satu cowok di antara mereka. Hatinya tidak benar-benar aman. Sayangnya, Kale itu lagi bucin-bucinnya sama cewek yang bernama Venya, musuh bebuyutan...
Samudra di Antara Kita
20508      3581     136     
Romance
Dayton mengajar di Foothill College, California, karena setelah dipecat dengan tidak hormat dari pekerjaannya, tidak ada lagi perusahaan di Wall Street yang mau menerimanya walaupun ia bergelar S3 bidang ekonomi dari universitas ternama. Anna kuliah di Foothill College karena tentu ia tidak bisa kuliah di universitas yang sama dengan Ivan, kekasihnya yang sudah bukan kekasihnya lagi karena pri...
Under a Falling Star
657      399     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
Lullaby Untuk Lisa
3240      1107     0     
Romance
Pepatah mengatakan kalau ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya. Tetapi, tidak untuk Lisa. Dulu sekali ia mengidolakan ayahnya. Baginya, mimpi ayahnya adalah mimpinya juga. Namun, tiba-tiba saja ayahnya pergi meninggalkan rumah. Sejak saat itu, ia menganggap mimpinya itu hanyalah khayalan di siang bolong. Omong kosong. Baginya, kepergiannya bukan hanya menciptakan luka tapi sekalig...