Read More >>"> Hujan Paling Jujur di Matamu (Doa Sang Pengantin) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hujan Paling Jujur di Matamu
MENU
About Us  

Senja redup. Malam datang, azan berkumandang. Hujan, semakin deras. Maghrib itu Yudis salat di rumah. Berjamaah dengan istri dan ibunya.

 Semenjak menikah, Yudis menjadi lebih taat beribadah. Jika dulu Yudis sering dengan sengaja meninggalkan Salat, tapi kini terkadang Yudis telah siap ke masjid sebelum tiba waktu salat. Pernikahanya dengan Ratri membuat perubahan besar dalam hidup.

Usai salat maghrib yang dilanjutkan dengan zikir dan doa, Yudis dan Ratri bersantai di ruang tengah. Di luar hujan masih deras. Sementara Bu Farida masih dalam kamar. Seperti biasa ia baru akan keluar setelah salat isya.

“Mau kopi, Aa?” tanya Ratri yang tak pernah jauh dari Yudis.

“Boleh, gulanya setengah sendok aja ya!” jawab Yudis.

“Kenapa?” sahut Ratri.

“Kan yang bikinnya udah manis, takut kemanisan. Hehe ….”

“Ih gombal ah!” Ratri mencubit tangan Yudis dan segera beranjak menuju dapur. Yudis tersenyum gemas.

Tak lama Ratri sudah kembali. Bersamaan dengan itu di halaman sebuah avanza putih berhenti. Dari dalamnya keluar Rio dengan Tante Diana yang langsung masuk setelah mengucap salam.

“Ciee … pengantin baru. Lengket banget,” seloroh Rio.

“Harus dong,” jawab Yudis sambil memeluk Ratri yang hanya tersenyum.

“Kita ngeganggu tidak nih?” seru Tante Dian.

Yudis nyengir. “Ganggu dong!”

“Ada apa Dian?” tanya Bu Farida yang tiba-tiba saja keluar dari kamar masih memakai mukena.

Sebelum menjawab, Tante Diana berdiri dan mencium tangan Bu Farida. Sebagai seorang adik, Tante Diana memang sangat hormat kepada kakaknya. Begitu juga dengan Rio. Ia segera mencium tangan Bu Farida. Setelah itu kembali duduk.

“Begini loh, Teh. Saya mau minta tolong sama Neng Ratri supaya Ustadz Suhada nanti bisa mengantar Rio menikah. Sekaligus ingin tanya soal benar tidaknya jika seorang wanita yang sedang hamil itu tidak boleh menikah. Andai menikah, maka setelah anak lahir nanti, maka harus menikah kembali,” ucap Tante Diana sambil menatap Ratri.

“Kenapa tidak langsung bicara sama Abi langsung, Tante?” sahut Ratri

“Tante malu, Neng.”

“Idih pake malu segala. Kita kan sudah jadi keluarga,” jawab Ratri. ”Iya kan Aa,” lanjutnya sambil menatap Yudis.

“Iya tante, biar lebih jelas tanya aja langsung,” timpal Yudis.

“Atau telepon saja, Tante!” Sahut Ratri.

“Tante malu, Neng. apalagi kalau telepon. Seperti kurang sopan.”

“Ya sudah, besok kan saya ke Jakarta. Sebelum ke Jakarta, saya anterin dulu Tante dan Ratri ke Pesantren. Ibu mau ikut?”

“Ke Jakarta, emoh ah!” seru Bu Farida.

“Bukan, ke Pesantren. Jadi selama Yudis belum pulang, Ibu dan Ratri tinggal dulu di Pesantren. Nanti saya jemput kembali.”

“Ide bagus tuh, Aa. Tapi habis salat subuh langsung ya. Biar Aa juga nggak kejebak macet.”

“Tante ikut apa kata kamu deh. Tapi Neng Ratri nanti bantuin tante ngomong sama Ustad ya!”

Ratri mengangguk dan tersenyum. Malam semakin berkuasa. Hujan telah reda. Tante Diana dan Rio berpamitan. Bu Farida segera masuk kamar. Begitu dengan Yudis dan Ratri. Mereka masuk kamar.

“Kita belum salat loh Aa!” Seru Ratri begitu Yudis duduk di tepian tempat tidur.

“Mau Berjamaah lagi?”

“Ayo ayo ...,” sahut Ratri dengan mata berbinar. Baginya salat berjamaah dengan suami adalah kebahagiaan yang tak ternilai harganya.

Setelah mengambil wudhu, mereka menggelar sajadah. Yudis berdiri di depan. Di belakang, Ratri menatap pundak suaminya sambil tersenyum penuh kebahagiaan. Sebelum mengangkat tangan untuk bertakbir, Yudis kembali menoleh kebelakang. Senyum manis mekar dari bibir sepasang insan yang sedang dimabuk cinta ini. Ketika Yudis mulai bertakbir, hati mereka bergetar hebat. Mahabbah penuh syukur diungkapkan denga ruku dan sujud. Doa-doa melesat, menemui Tuhan. Memohon kebersamaan untuk selamanya hingga nyawa terpisah dari badan.

Yudis memutar tubuhnya. Disambut oleh senyum manis sang bidadari bermata jeli yang langsung menggenggam dan mencium tangannya. Yudis mengecup kening Ratri begitu mesra penuh rasa cinta.

Usai salat, Yudis duduk di tepian tempat tidur menatap Ratri yang sedang merapihkan diri di depan cermin rias. Ratri tahu kalau Yudis sedang menatapnya, tapi ia pura-pura tak tahu. Ia masih saja sibuk menyisir rambut yang sebenarnya tak pernah kusut. Dia berharap Yudis memanggilnya, karena meski mereka sudah menikah lebih dari seminggu, namun Ratri masih terlihat malu-malu ketika berduaan di kamar. Bagi Ratri dan Yudis, semua malam adalah malam pertama. Malam di mana mereka saling mengenali tubuh masing-masing. Malam di mana Iblis terbirit ketika birahi menjadi suci. Malam panjang dalam perjalanan menuju fajar.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ksatria Dunia Hitam
617      422     1     
Short Story
Dia yang ditemui bersimbah darah adalah seorang ksatria dunia hitam yang kebetulan dicintainya
Looking for J ( L) O ( V )( E) B
2004      811     5     
Romance
Ketika Takdir membawamu kembali pada Cinta yang lalu, pada cinta pertamamu, yang sangat kau harapkan sebelumnya tapi disaat yang bersamaan pula, kamu merasa waktu pertemuan itu tidak tepat buatmu. Kamu merasa masih banyak hal yang perlu diperbaiki dari dirimu. Sementara Dia,orang yang kamu harapkan, telah jauh lebih baik di depanmu, apakah kamu harus merasa bahagia atau tidak, akan Takdir yang da...
Our Son
478      251     2     
Short Story
Oliver atau sekarang sedang berusaha menjadi Olivia, harus dipertemukan dengan temanmasa kecilnya, Samantha. "Tolong aku, Oliver. Tolong aku temukan Vernon." "Kenapa?" "Karena dia anak kita." Anak dari donor spermanya kala itu. Pic Source: https://unsplash.com/@kj2018 Edited with Photoshop CS2
Ku Jaga Rasa Ini Lewat Do\'a
483      345     3     
Short Story
Mozha, gadis yang dibesarkan dengan pemahaman agama yang baik, membuatnya mempunyai prinsip untuk tidak ingin berpacaran . Namun kehadiran seorang laki -laki dihidupnya, membuat goyah prinsipnya. Lantas apa yang dilakukan mozha ? bisakah iya tetap bertahan pada prinsipnya ?
Mengejarmu lewat mimpi
1868      722     2     
Fantasy
Saat aku jatuh cinta padamu di mimpiku. Ya,hanya di mimpiku.
Mencari Virgo
444      309     2     
Short Story
Tentang zodiak, tentang cinta yang hilang, tentang seseorang yang ternyata tidak bisa untuk digapai.
One-Week Lover
1153      666     0     
Romance
Walter Hoffman, mahasiswa yang kebosanan saat liburan kuliahnya, mendapati dirinya mengasuh seorang gadis yang entah dari mana saja muncul dan menduduki dirinya. Yang ia tak tahu, adalah fakta bahwa gadis itu bukan manusia, melainkan iblis yang terlempar dari dunia lain setelah bertarung sengit melawan pahlawan dunia lain. Morrigan, gadis bertinggi badan anak SD dengan gigi taring yang lucu, meng...
Life
255      174     1     
Short Story
Kutemukan arti kehidupan melalui kalam-kalam cinta-Mu
Take It Or Leave It
4197      1560     2     
Romance
"Saya sadar...." Reyhan menarik napasnya sejenak, sungguh ia tidak menginginkan ini terjadi. "Untuk saat ini, saya memang belum bisa membuktikan keseriusan saya, Sya. Tapi, apa boleh saya meminta satu hal?" Reyhan diam, sengaja menggantungkan ucapannya, ia ingin mendengar suara gadis yang saat ini akhirnya bersedia bicara dengannya. Namun tak ada jawaban dari seberang sana, Aisyah sepertinya masi...
Perverter FRIGID [Girls Knight #3]
1143      489     1     
Romance
Perverter FIRGID Seri ke tiga Girls Knight Series #3 Keira Sashenka || Logan Hywell "Everything can changed. Everything can be change. I, you, us, even the impossible destiny." Keira Sashenka; Cantik, pintar dan multitalenta. Besar dengan keluarga yang memegang kontrol akan dirinya, Keira sulit melakukan hal yang dia suka sampai di titik dia mulai jenuh. Hidupnya baik-baik saj...