Read More >>"> Gurun Pujaan Hujan (Perkara Sebelum Sore (Bagian 2)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Gurun Pujaan Hujan
MENU
About Us  

“Kita datangi saja mereka, dan sampaikan maksud kita baik-baik. Kau orang ‘bersih’ di sini?” Kata Eoni seraya menggandeng tanganku dan menariknya.

“Tunggu, Eoni.” Tak selang lama, aku melihat mobil jeep dengan plat luar kota melaju ke arah desa, di kejauhan aku mengamati Pak Jayadi dan Mas Aji juga melihat ke objek yang sama. Ke arah mobil.

Aku segera berhitung dengan keadaaan, dan aku putuskan untuk urung menitipkan supra sakit ini.

“Tidak Eoni, tidak usah, aku merasakan ketidakberesan di sini. Apa kau lihat mobil jeep yang barusan lewat?” Tanyaku memastikan, aku tak mungkin melihat benda sebesar itu sendirian.

Eoni pun mengangguk, jelas saja ia melihat.

“Aku kira, yang ada di sini tak hanya kita. Aku takut ketika bergabung ke sana dan ada orang yang melihat kita, mereka mengira kita ada di sisi yang sama dengan Pak Jayadi dan Mas Aji. Kau tentu tahu tentang perkara harta candi yang sampai sekarang masih misterius, kabar itu kembali menguap akibat kecurigaan beberapa anggota tim terhadap mereka berdua. Aku tak ingin cepat-cepat mengambil kesimpulan, tapi supaya kita aman, lebih baik jaga jarak terlebih dahulu dengan mereka agar kita tidak dikira ikut-ikutan juga dalam aksi terlarang kemarin.” Jelasku pada Eoni.

Tak sempat berdiskusi lebih lama lagi, entah dari arah mana Bonu dan beberapa pemuda desa datang dan menepuk bahu kami, “Eh Bang Nadif, dan Eoni juga, sedang apa di mari?”

Wajah kami langsung kaku, dugaan yang barusan aku ucapkan ternyata benar, tidak hanya aku dan Eoni yang ada di jalan ini. Bonu terlihat santai dan tidak membawa apa-apa.

Bagaimana jika Bonu ternyata mata-mata yang entah berada di pihak siapa yang kemudian ditugasi untuk melakukan atau mengamati sesuatu di waktu sekarang ini?

Pikiran Eoni juga sepertinya sama, wajahnya juga tidak kalah terkejut.

“Nona kenapa seperti shock sekali bertemu kami? Jangan-jangan kalian berdua sedang berkencan ya?” Nada bicaranya seperti menggoda kami, entah benar-benar menggoda atau sekedar akting saja.

“Eh tidak, tidak, Eoni hanya mengantarku ke tukang cukur.” Sergapku segera.

Gadis di sampingku mukanya bersemu merah dan terlihat agak menunduk, entah apa maksudnya tapi parasnya menjadi bertambah manis seribu persen secara instan kalau sedang malu-malu begini.

“Tidak, kami tidak berkencan.” Eoni terlihat cepat menguasai dirinya sendiri.

“Ah syukurlah, aku lega. Berarti peluang untukku masih ada, kalau hanya Bang Nadif saja saingannya, aku kira aku bisa lah yaa, menikung, menyalip dan memotong lintasannya. Aku rasa aku lebih tinggi, kuat dan keren dari Bang Nadif, bukan begitu Nona?” Bonu menggoda kami lagi.

Kali ini aku rasa Bonu orang yang ‘bersih’ juga, meskipun aku ada sedikit keyakinan kalau ia tidak sepolos dan sebaik yang aku kira tapi aku rasa ia orang yang baik, jika pun ia mata-mata, sepertinya ia berada di pihak yang aku inginkan.

Jika benar dugaanku, maka ia adalah aktor yang canggih.

Eoni tertawa, setidaknya itu terlihat jelas dari barisan gigi putihnya yang rapi, iya ia tertawa bukan tersipu seperti saat denganku tadi. Ini menjadi tanda yang lumayan baik bagiku.

“Mau cukur rambut di mana?” Tanya Bonu.

“Di pinggiran pasar, aku pernah melihatnya. Kata Bu Nada kalu cukur rambut di situ murah dan potongannya bagus.”

“Ah, Bang. Jam segini tentu saja sudah tutup. Mending nanti aku saja yang potongin, gratis. Kalo bayar bisalah pakai traktir makan.” Ucapnya sambil tertawa.

“Ide bagus.” Kata Eoni.

Aku meliriknya, kenapa juga dia bilang begitu.

“Tapi masalahnya sekarang bukan itu.”

“Lalu?”

“Motor milik Pak Kadus rewel sekali ini. Entah apa maunya, dari tadi mogok…” Aku menjelaska serinci mungkin apa yang terjadi dan apa yang telah aku otak-atil pada motor ini.

“Begini saja, karena aku masih ada urusan, lebih baik Bang Nadif dan Eoni pulang dulu, panggilkan ponakannya Pak Kadus, ia pandai masalah begini. Setahuku motor ini juga sering dia otak-atik. Masalah potong rambut bisa nanti atau besok.”

Setengah jam lebih kami berbincang alhasil kami pulang dengan jalan kaki.

~~~

Aku pulang dengan rambut masih utuh, itu membuat Guna bertanya-tanya. Lima jam aku pergi tapi tidak mendapat apa-apa, “…jadi kau habis dari mana dan melakukan apa saja dengan Eoni, Bang?” tanyanya heran.

Aku sebenarnya malas menjelaskan, tapi apa boleh buat, dia sama repotnya dengan ibu-ibu serba tahu seolah ia berhak tahu urusan tiap-tiap manusia di seluruh dunia. Aku menjelaskan pelan-pelan, secara detail dan sebenar-benarnya agak ia tak terus-menerus memotong ucapanku,

“Rambutku memang utuh, dan aku pulang juga tidak bawa jajan atau kue yang kau pesan, tapi aku dapat kabar kejadian yang mungkin bisa kau pertimbangkan.” Jelasku.

Aku sengaja memperpanjang kalimat supaya ia penasaran dan memperhatikan betul apa yang aku ucapkan. Pada beberapa bagian aku sengaja melakukan penekanan pada setiap kalimatku, terutama beberapa bagian tentang kekagetanku melihat Pak Jayadi dan Mas Aji, kemudian Bonu yang datang tiba-tiba dan lain sebagainya.

Aku menceritakannya secara lengkap, tuntas tanpa tertinggal satu kejadian pun.

“Kita harus membicarakan ini pada Pak Wicak, Bang. Kita tidak mau hal yang lebih buruk. Jangan-jangan mereka sedang merencanakan sesuatu yang lain. Jangan sampai kita kecolongan lagi.” Saran Guna, dan aku setuju.

“Baik, nanti, setelah aku potong rambut ya!”

Guna menepuk jidat, kesal dengan urusan potong rambutku yang tidak kelar-kelar.

“Jangan lupa ajak Sabang juga, dia perlu tahu tentang ini.” Teriakku sambil berlalu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love Arrow
376      243     2     
Short Story
Kanya pikir dia menemukan sahabat, tapi ternyata Zuan adalah dia yang berusaha mendekat karena terpanah hatinya oleh Kanya.
Kutunggu Kau di Umur 27
3321      1580     2     
Romance
"Nanti kalau kamu udah umur 27 dan nggak tahu mau nikah sama siapa. Hubungi aku, ya.” Pesan Irish ketika berumur dua puluh dua tahun. “Udah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun. Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah berharap menikah dengan Aks...
SI IKAN PAUS YANG MENYIMPAN SAMPAH DALAM PERUTNYA (Sudah Terbit / Open PO)
4030      1532     8     
Inspirational
(Keluarga/romansa) Ibuk menyuruhku selalu mengalah demi si Bungsu, menentang usaha makananku, sampai memaksaku melepas kisah percintaan pertamaku demi Kak Mala. Lama-lama, aku menjelma menjadi ikan paus yang meraup semua sampah uneg-uneg tanpa bisa aku keluarkan dengan bebas. Aku khawatir, semua sampah itu bakal meledak, bak perut ikan paus mati yang pecah di tengah laut. Apa aku ma...
The Hallway at Night
3753      1921     2     
Fantasy
Joanne tak pernah menduga bahwa mimpi akan menyeretnya ke dalam lebih banyak pembelajaran tentang orang lain serta tempat ia mendapati jantungnya terus berdebar di sebelah lelaki yang tak pernah ia ingat namanya itu Kalau mimpi ternyata semanis itu kenapa kehidupan manusia malah berbanding terbalik
Premium
GUGUR
3481      1677     9     
Romance
Ketika harapan, keinginan, dan penantian yang harus terpaksa gugur karena takdir semesta. Dipertemukan oleh Kamal adalah suatu hal yang Eira syukuri, lantaran ia tak pernah mendapat peran ayah di kehidupannya. Eira dan Kamal jatuh dua kali; cinta, dan suatu kebenaran yang menentang takdir mereka untuk bersatu. 2023 © Hawa Eve
Love is Possible
104      98     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Buku Harian
614      381     1     
True Story
Kenapa setiap awal harus ada akhir? Begitu pula dengan kisah hidup. Setiap kisah memiliki awal dan akhir yang berbeda pada setiap manusia. Ada yang berakhir manis, ada pula yang berakhir tragis. Lalu bagaimanakah dengan kisah ini?
Salted Caramel Machiato
9048      3721     0     
Romance
Dion seorang mahasiswa merangkap menjadi pemain gitar dan penyanyi kafe bertemu dengan Helene seorang pekerja kantoran di kafe tempat Dion bekerja Mereka jatuh cinta Namun orang tua Helene menentang hubungan mereka karena jarak usia dan status sosial Apakah mereka bisa mengatasi semua itu
Peri Untuk Ale
3626      1887     1     
Romance
Semakin nyaman rumah lo semakin lo paham kalau tempat terbaik itu pulang
Di Antara Mereka
3730      1655     3     
Romance
Mengisahkan seorang cewek dan cowok yang telah lama bersahabat Mereka bernana Gio dan Mita Persahabatan mereka di tahun ke dua tidaklah mudah Banyak likaliku yang terjadi hingga menyakiti hati Keduanya sempat saling menjauh karena suatu keterpaksaan Gio terpaksa menjauhi Mita karena sang Ibu telah memilihkan kekasih untuknya Karena itu Mita pun menjauhi Gio. Gio tak dapat menerima kenyataan itu d...