Read More >>"> Gurun Pujaan Hujan (Bulan Bundar (Bagian 3)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Gurun Pujaan Hujan
MENU
About Us  

Anehnya malam itu diskusi dilakukan bukan di rumah Pak Kadus seperti biasa, namun di basecamp putri, dan di sana hanya ada Pak Wicak, Mas Aji, Pak Wijaya, Bu Dhena, Bu Nada, Pak Subhan, Eoni dan beberapa arkeolog senior lain. Tidak seperti diskusi biasanya, yang isi forumnya adalah semua anggota tim dan juga relawan ekskavasi yang paham studi kasus.

Tanda tanya di kepalaku semakin besar karena hanya aku dan Eoni yang diikutkan dalam diskusi tertutup ini, maksudku mengapa yang lain tidak diajak, seperti Sabang atau Gembi, atau rekan sesama arkeolog walaupun masih junior, sama sepertiku.

“Aku terus terang tidak mengerti, mengapa hal ini terjadi pada penelitian kali ini. Tak ada bencana, tak ada huru-hara, tapi situs kita porak poranda.” Pak Wicak membuka kata.

Aku masih menerka-nerka kemana arah pembicaraan malan ini, aku tak ingin terlalu terbawa suasana hingga kehilangan diri sendiri.

Aku pun menebak-nebak, mengapa Eoni yang bukan seorang arkeolog ikut serta kemari? Apa mungkin dia mengetahui sesuatu? Atau mungkin ia diajak karena ia cukup tahu dan mungkin lebih banyak tahu mengenai situs ini dari pada aku? maklum, karena Eoni sudah terjun lebih dulu, tepatnya sejak tahun lalu di ekskavasi yang pertama.

Ya, mungkin karena itu.

Eoni mengambil duduk disebelahku, jika saja keadaan lebih baik, hal itu jelas membuat dadaku mengembang bukan main, tapi sayangnya kami kemari bukan untuk bersenang-senang.

“Aku sedikit menaruh curiga dengan salah satu rekan satu tim kita.” Jelas Pak Wicak.

Otakku segera mengeluh, sepertinya aku mengerti mengapa aku ada di sini.

“Kita tahu, penjarahan mengenai barang peninggalan purbakala bukan satu dua kali saja terjadi, tapi masyarakat luas belum banyak yang tahu atau peduli. Belum lagi pasar-pasar gelap yang memperjual-belikan barang semacam ini sangat menggiurkan. Masyarakat yang menemukan benda-benda sejenis secara tidak sengaja juga tidak mau melaporkannya kepada pihak yang berhak karena alasan pribadi dan lain sebagainya. Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan semakin mempersulit pekerjaan kita-kita ini. Belum lagi kenyataan bahwa banyak barang sejarah kita yang banyak dibawa oleh bangsa asing saat penjajahan dulu.” Pak Wicak menghentikan bicaranya, seolah ia memang lelah dengan kata-katanya sendiri.

Aku paham betul, Pak Wicak sudah terjun ke bidang ini selama 26 tahun, tentu sudah banyak asam garam yang ia lalui.

“Dan kita kembali direpotkan oleh permasalahan pelik semacam ini. Hari ini bolder terakhir sudah berhasil diangkat dari lubang galian yang menimpa candi, tapi beberapa masih ada yang tersisa di bagian tengah tubuhnya, ada lubang besar di sana dan jika diangkat begitu saja ditakutkan akan merusak struktur bagunan candi yang pada dasarnya sudah hilang atapnya. Asumsiku, aksi penimbunan kemarin itu pasti ada tujuannya, tidak mungkin pelaku seniat itu memindahkan batu-batu besar dar tempat lain ke dalam situs galian hanya sekedar iseng-iseng saja. Pasti ada tujuan besar yang mereka sedang jalankan. Kemungkinan… kemungkinan mereka mengincar sesuatu yang berharga dan satu-satunya. Benda itu adalah intan berlian yang ada di dalam tubuh candi…”

“Tunggu, tapi dari mana mereka tahu? Maksudku pelaku penjarahan bagaimana bisa tahu? Ini situs baru, dan belum lama ditemukan. Kabar di kalangan sesama arkeolog pun belum semua dengar, bagaimana orang luar seperti mafia atau gembong penjarah bisa tahu dan bahkan mengerti tentang harta candi?” Mas Aji memotong kalimat Pak Wicak yang belum selesai.

Perlahan aku juga memikirkan hal yang sama, aku saja tidak tahu kalau di dalam candi itu ada hartanya.

“Sebentar, biar aku menyelesaikan kalimatku,” Pak Wicak seperti sudah biasa dengan sanggahan tiba-tiba seperti ini, “Sebuah candi baru yang masih belum tersentuh pemugaran selalu misterius, mulai dari siapa pendirinya, untuk apa tujuan dibuatnya dan pernah ada kejadian apa sehingga ia bisa hilang dari muka bumi, terpendam. Tidak semuanya, tapi beberapa candi memang memiliki ‘isian’ berupa harta benda untuk menghidupkan candi di masa lalu. Pembuatnya memasukkan tujuan tertentu ke dalam tubuh si candi itu. Seperti nyawa baginya. Artinya jika harta benda yang masih terpendam kemudian diambil, maka hilanglah nyawa candi dan matilah sudah.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love Arrow
376      243     2     
Short Story
Kanya pikir dia menemukan sahabat, tapi ternyata Zuan adalah dia yang berusaha mendekat karena terpanah hatinya oleh Kanya.
Kutunggu Kau di Umur 27
3321      1580     2     
Romance
"Nanti kalau kamu udah umur 27 dan nggak tahu mau nikah sama siapa. Hubungi aku, ya.” Pesan Irish ketika berumur dua puluh dua tahun. “Udah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun. Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah berharap menikah dengan Aks...
SI IKAN PAUS YANG MENYIMPAN SAMPAH DALAM PERUTNYA (Sudah Terbit / Open PO)
4031      1532     8     
Inspirational
(Keluarga/romansa) Ibuk menyuruhku selalu mengalah demi si Bungsu, menentang usaha makananku, sampai memaksaku melepas kisah percintaan pertamaku demi Kak Mala. Lama-lama, aku menjelma menjadi ikan paus yang meraup semua sampah uneg-uneg tanpa bisa aku keluarkan dengan bebas. Aku khawatir, semua sampah itu bakal meledak, bak perut ikan paus mati yang pecah di tengah laut. Apa aku ma...
The Hallway at Night
3754      1921     2     
Fantasy
Joanne tak pernah menduga bahwa mimpi akan menyeretnya ke dalam lebih banyak pembelajaran tentang orang lain serta tempat ia mendapati jantungnya terus berdebar di sebelah lelaki yang tak pernah ia ingat namanya itu Kalau mimpi ternyata semanis itu kenapa kehidupan manusia malah berbanding terbalik
Premium
GUGUR
3481      1677     9     
Romance
Ketika harapan, keinginan, dan penantian yang harus terpaksa gugur karena takdir semesta. Dipertemukan oleh Kamal adalah suatu hal yang Eira syukuri, lantaran ia tak pernah mendapat peran ayah di kehidupannya. Eira dan Kamal jatuh dua kali; cinta, dan suatu kebenaran yang menentang takdir mereka untuk bersatu. 2023 © Hawa Eve
Love is Possible
104      98     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Buku Harian
614      381     1     
True Story
Kenapa setiap awal harus ada akhir? Begitu pula dengan kisah hidup. Setiap kisah memiliki awal dan akhir yang berbeda pada setiap manusia. Ada yang berakhir manis, ada pula yang berakhir tragis. Lalu bagaimanakah dengan kisah ini?
Salted Caramel Machiato
9048      3721     0     
Romance
Dion seorang mahasiswa merangkap menjadi pemain gitar dan penyanyi kafe bertemu dengan Helene seorang pekerja kantoran di kafe tempat Dion bekerja Mereka jatuh cinta Namun orang tua Helene menentang hubungan mereka karena jarak usia dan status sosial Apakah mereka bisa mengatasi semua itu
Peri Untuk Ale
3627      1887     1     
Romance
Semakin nyaman rumah lo semakin lo paham kalau tempat terbaik itu pulang
Di Antara Mereka
3730      1655     3     
Romance
Mengisahkan seorang cewek dan cowok yang telah lama bersahabat Mereka bernana Gio dan Mita Persahabatan mereka di tahun ke dua tidaklah mudah Banyak likaliku yang terjadi hingga menyakiti hati Keduanya sempat saling menjauh karena suatu keterpaksaan Gio terpaksa menjauhi Mita karena sang Ibu telah memilihkan kekasih untuknya Karena itu Mita pun menjauhi Gio. Gio tak dapat menerima kenyataan itu d...