Read More >>"> Gurun Pujaan Hujan (Bukan Kesalahan di Masa Lalu (Bagian 3)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Gurun Pujaan Hujan
MENU
About Us  

Tak terhitung sudah berapa kali Pak Bah memuji kopi buatan ibuku. Dan setelah ini pasti ia akan memujinya lagi.

“Kopi buatan ibumu memang yang terbaik, kalau saja tidak diberi secara cuma-cuma aku rela merogoh kocek dalam-dalam untuk ini.”

Pak Leo terlihat mengangguk setuju.

“Bagaimana kabar seseorang yang bernama Pram, yang dua tahun lalu menelpon Mr. Arief? Apa benar ia ayah kandung Nadif yang dulu hilang itu?” Tanya Pak Leo tiba-tiba. Ini akan jadi pembahasan yang serius.

“Nihil,” Pak Bah yang menjawab cepat, “Orang itu sangat susah dicari dan sangat meragukan keberadaannya, lagi pula ia ada di pedalaman Sulawesi yang sangat mustahil untuk dijangkau oleh telepon seluler. Aku tak mau kita sudah jauh-jauh ke sana ternyata tidak menghasilkan apa-apa.”

Pak Bah pernah mengatakan hal yang serupa padaku, namun aku sedikit tidak setuju dengan kalimat Pak Bah yang terakhir, karena sesungguhnya aku mau-mau saja pergi jauh bahkan ke ujung dunia untuk mencari ayah kandungku itu.

Seperti yang telah aku jelaskan di awal, aku punya dua ayah dan dua ibu, dan mereka adalah pasang yang berbeda, satu pasang orang tua angkat dan satunya orang tua kadung yang belum pernah aku temui. Sungguh sayang aku tidak punya kesempatan untuk melihat sepasang itu, bukan tidak, melainkan belum.

Ibu Eni tempat aku pulang adalah sosok ibu yang aku kenal sejak aku bisa mengingat segalanya, dan Ibu Alina adalah sosok ibu yang dikenalkan oleh Ibu Eni sebagai ibu kandungku. Ibu Alina dan Ayah Pram dikabarkan sudah meninggal sejak aku masih lahir. Namun dua tahun yang lalu ada seseorang lelaki yang menelpon Mr. Arief dan menjelaskan bahwa dirinya adalah Pram, salah seorang rekan kerjanya di masa lalu.

“Sangat banyak Pram di dunia ini.” Ucap Pak Bah.

Tapi Pram yang aku cari hanya satu, ucapku dalam hati.

“Dan telepon itu hanya datang sekali pada Arief tanpa ada kelanjutan berita. Setelah dihubungi berulang kali, nomornya sudah tidak aktif…”

“Sekarang sudah aktif namun dengan pengguna yang berbeda.” Sambungku. Aku tentu tidak diam saja setelah menerima kabar dari Mr. Arief yang menemukan seseorang dengan ciri-ciri dan nama yang mirip dengan ayah kandungku.

Nomor telepon yang sama terus aku  hubungi tidak sekali dua kali.

Pernah diangkat dua kali, namun tidak ada suara yang menyambutku di dua panggilan itu, setelahnya tidak ada panggilan yang pernah tersambung lagi, nomor tidak aktif. Dan terakhir aku mencoba menghubungi enam bulan yang lalu ternyata sudah bukan orang yang aku tuju, nomor telepon itu sudah jadi milik orang lain.

“Tapi, Pak. Aku dulu bekerja bersama dengan Mr. Arief LPRN” ~Lembaga Penelitian dan Riset Negara. “Kami pernah mengenal seorang yang bernama Pram itu, kami pernah satu projek namun beda penempatan. Tak lebih dari lima kali aku melihatnya. Tapi dari bisik-bisik sesama pekerja waktu itu, Pram semasa mahasiswa adalah seorang aktivis yang senang mengkritisi pemimpin masa itu.”

Pak Bah seperti biasa, matanya bergerak ke arah lain namun pikiran dan hatinya sangat memperhatikan. Beberapa kali ia terlihat membetulkan kaca matanya yang menandakan ia tengah berpikir keras.

“Memang, waktu itu banyak sekali kasus orang hilang yang sampai sekarang tidak kembali, dan kemungkinan besar mereka telah tiada karena peristiwa penculikan, pembunuhan dan penghilangan manusia itu sudah terjadi lebih dari dua puluh tahun yang lalu. Memang tidak semua aktivis dan kaum kontra penguasa memperoleh perlakuan yang sama, ada sebagian dari mereka yang kembali. Namun kebanyakan tidak.”

Cukup sampai di situ, kiranya aku sudah bosan mendengar kisah ini berkali-kali. Tidak hanya Pak Leo, Mr. Arief juga pernah menceritakan kisah serupa dengan versi lebih panjang, lebih dalam dan tentu saja lebih tragis.

Sepi mengambang di langit-langit teras Pak Bah menghalangi hangatnya kebulan asap kopi dan rokok yang menghambur ke sana kemari.

“Mungkin ada baiknya hal ini kita bincangkan lain kesempatan. Ngomong-ngomong, Dip. Bagaimana kelanjutan kisahmu gadis yang kau ceritakan terakhir itu? jadi?”

Astagaaa, keluhku dalam hati. Kenapa topik ini yang Pak Bah pilih untuk mengubah arah pembicaraan.

Selalu saja setiap pertemuan ada kalanya Pak Bah menanyakan perkara gadis, “Tidak, Pak Bah.” Aku menggeleng, entah mengapa setiap aku ceritakan seorang gadis pada Pak Bah, hubunganku dengannya selalu tidak berhasil.

“Ah, bagaimana kau ini. Setiap datang aku tanyai jawabannya sama terus, tidak.. tidak.. kapan kau mau kenalkan ibumu dengan seorang gadis.” Pak Bah terkekeh, aku tahu ia tidak serius, sekedar memecah suasana agar sedikit cair dengan membercandaiku.

“Belum nemu yang pas saja, Pak Bah.”

“Mau cari yang bagaimana, kau ini. Perempuan cantik pasti banyak bertebaran di mana-mana, masa iya tidak ada yang nyantol. Apa lagi kamu sudah lulus kuliah ini lho.” Pak Leo ikut bersumbangsih mengomporiku.

“Yang cantik memang banyak, tapi bukan itu yang aku cari, Pak Leo.”

“Ya.. lalu yang bagaimana?”

“Yang istimewa.” Aku terkejut mendengar ucapanku sendiri, entah tercetus ide dari mana dua kata tadi. Tapi saat itu juga aku merasa sepakat dengan diriku sendiri, ya! yang istimewa.

“Anak muda,” Pak Bah menepuk pundakku, “Jika kau serius dengan ucapanmu tadi, mungkin hal yang akan aku katakan selepas ini akan berguna bagimu.”

Aku memperhatikannya lamat-lamat.

“Aku tak mengerti bagaimana defisini ‘istimewa’ bagimu, tapi mudah-mudahan ‘istimewa’ itu bukan lah hal yang muluk-muluk. Karena untukku, ia yang istimewa adalah ia yang tidak pernah pergi.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love Arrow
376      243     2     
Short Story
Kanya pikir dia menemukan sahabat, tapi ternyata Zuan adalah dia yang berusaha mendekat karena terpanah hatinya oleh Kanya.
Kutunggu Kau di Umur 27
3321      1580     2     
Romance
"Nanti kalau kamu udah umur 27 dan nggak tahu mau nikah sama siapa. Hubungi aku, ya.” Pesan Irish ketika berumur dua puluh dua tahun. “Udah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun. Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah berharap menikah dengan Aks...
SI IKAN PAUS YANG MENYIMPAN SAMPAH DALAM PERUTNYA (Sudah Terbit / Open PO)
4030      1532     8     
Inspirational
(Keluarga/romansa) Ibuk menyuruhku selalu mengalah demi si Bungsu, menentang usaha makananku, sampai memaksaku melepas kisah percintaan pertamaku demi Kak Mala. Lama-lama, aku menjelma menjadi ikan paus yang meraup semua sampah uneg-uneg tanpa bisa aku keluarkan dengan bebas. Aku khawatir, semua sampah itu bakal meledak, bak perut ikan paus mati yang pecah di tengah laut. Apa aku ma...
The Hallway at Night
3753      1921     2     
Fantasy
Joanne tak pernah menduga bahwa mimpi akan menyeretnya ke dalam lebih banyak pembelajaran tentang orang lain serta tempat ia mendapati jantungnya terus berdebar di sebelah lelaki yang tak pernah ia ingat namanya itu Kalau mimpi ternyata semanis itu kenapa kehidupan manusia malah berbanding terbalik
Premium
GUGUR
3481      1677     9     
Romance
Ketika harapan, keinginan, dan penantian yang harus terpaksa gugur karena takdir semesta. Dipertemukan oleh Kamal adalah suatu hal yang Eira syukuri, lantaran ia tak pernah mendapat peran ayah di kehidupannya. Eira dan Kamal jatuh dua kali; cinta, dan suatu kebenaran yang menentang takdir mereka untuk bersatu. 2023 © Hawa Eve
Love is Possible
104      98     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Buku Harian
614      381     1     
True Story
Kenapa setiap awal harus ada akhir? Begitu pula dengan kisah hidup. Setiap kisah memiliki awal dan akhir yang berbeda pada setiap manusia. Ada yang berakhir manis, ada pula yang berakhir tragis. Lalu bagaimanakah dengan kisah ini?
Salted Caramel Machiato
9048      3721     0     
Romance
Dion seorang mahasiswa merangkap menjadi pemain gitar dan penyanyi kafe bertemu dengan Helene seorang pekerja kantoran di kafe tempat Dion bekerja Mereka jatuh cinta Namun orang tua Helene menentang hubungan mereka karena jarak usia dan status sosial Apakah mereka bisa mengatasi semua itu
Peri Untuk Ale
3626      1887     1     
Romance
Semakin nyaman rumah lo semakin lo paham kalau tempat terbaik itu pulang
Di Antara Mereka
3730      1655     3     
Romance
Mengisahkan seorang cewek dan cowok yang telah lama bersahabat Mereka bernana Gio dan Mita Persahabatan mereka di tahun ke dua tidaklah mudah Banyak likaliku yang terjadi hingga menyakiti hati Keduanya sempat saling menjauh karena suatu keterpaksaan Gio terpaksa menjauhi Mita karena sang Ibu telah memilihkan kekasih untuknya Karena itu Mita pun menjauhi Gio. Gio tak dapat menerima kenyataan itu d...