Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Apa yang kau lakukan itu tidak pernah menjadi masalah.  Yang menjadi masalah adalah berapa lama kau harus melakukannya. Coba saja angkat segelas air dengan tanganmu lurus di depanmu atau di samping tubuhmu. Sama sekali tidak susah. Siapa saja dapat melakukannya, termasuk anak kecil. Tapi, pernahkah kau mencoba untuk melakukannya selama satu hari? Atau bahkan selama satu jam saja? Cobalah dan kau akan mengerti maksudku. Segala sesuatu akan jadi sulit bila kau tidak tahu kapan itu akan berakhir. Tapi segalanya akan dapat ditahan bila kau tahu itu hanya sementara.

              Kurang dari sebulan lagi semester musim  gugur ini akan berakhir dan setelahnya Anna bukan lagi mahasiswi Foothill. Itu hal yang pertama hadir di benakku saat aku bangun dan yang kupikirkan terakhir sebelum aku tidur. Dan hari-hariku tiba-tiba menjadi begitu terang walaupun matahari sudah sering bersembunyi sebagai persiapan datangnya musim dingin.

              Aku sering berpapasan dengannya di kampus. Itu sebenarnya bukan hal yang kebetulan walaupun Anna berpikir demikian. Aku sudah hafal jadwal kelasnya jadi mudah saja bagiku untuk “berpapasan” dengannya. Bahkan dalam dua menit aku akan berpapasan dengannya lagi. Tepat seperti yang kuharapkan, itu dia! Dia baru keluar dari kelas terakhirnya hari itu. Matanya melebar ketika melihatku berjalan ke arahnya. Atau apakah itu hanya imajinasiku saja? Aku sudah menantikan pertemuan ini sepanjang hari. Ia tersenyum. Dan seluruh tubuhku seolah membalas senyuman itu. Ia selalu punya dampak seperti itu pada diriku.

              “Hai, Profesor Lee,” katanya.

              “Oh, hai, Anna,” kataku, berpura-pura itu adalah sebuah kebetulan yang manis. “Mau minum teh? Kecuali bila kau masih ada kelas lagi,” kataku. Padahal aku tentu saja tahu dia tidak ada kelas lain lagi.

              “Boleh. Aku tidak ada kelas lagi,” katanya. Dan seraya ia berjalan di sampingku, aku merasa tidak ada hal di dunia ini, apapun juga, yang dapat menjadi berantakan. Segalanya akan baik-baik saja.

              Ada dua tempat minum kopi (yang juga menyediakan teh) di Foothill. Keduanya bernama KJ’s Cafe. KJ yang lebih besar dan lebih ramai terletak di dekat gedung Administrasi, yang lebih kecil dan lebih sepi terletak di dekat salah satu tempat parkir. Kali ini kami pergi ke tempat yang lebih kecil. Kami belum sampai pada tahapan di mana aku dapat dengan leluasa mengajaknya pergi keluar kampus dengan mobilku. Naik mobil bersama ke tempat lain itu seperti menyatakan bahwa kami memang bersama-sama dan aku takut ia belum siap untuk itu. Aku sendiri sangat siap dan menginginkan itu lebih dari apapaun. Tapi aku juga sadar bahwa jika aku sampai kehilangan pekerjaan ini, aku tidak tahu harus ke mana.

              “Jadi, bagaimana persiapan untuk ujian akhir yang tinggal sebentar lagi?” tanyaku setelah kami berdua duduk dengan teh kami masing-masing. Hanya ada satu murid lain di tempat itu.

              “Beres, Prof,” katanya. Aku mengeluarkan selembar print out komputer dari salah satu mapku dan meletakkannya di hadapannya.

              “Program internship musim panas di Apple,” kataku. Tidak ada salahnya berjaga-jaga, bukan? Dengan begini, jika pamanku atau ada dosen lain yang masuk ke sini dan melihat kami bersama, aku jadi punya bukti bahwa aku hanya sedang membantu seorang murid mencari program magang. Anna memandang print out itu.

              “Menarik, Prof. Tapi ...” ia berkata.

              “Ini bahkan magang yang dibayar!” potongku.

              “Ya, aku tahu. Tapi ... aku akan pulang liburan musim panas nanti,” katanya.

              Itu lagi. Sebuah dinding tebal tinggi di hadapanku yang tadinya kukira tidak ada. Mungkin memang seperti itu, saat kau sedang begitu bahagia karena satu hal, kau lupa hal yang lain. Dan hal yang kau lupa biasanya akan kembali menghantammu di saat yang tidak kausangka-sangka.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Too Sassy For You
1565      706     4     
Fantasy
Sebuah kejadian di pub membuat Nabila ditarik ke masa depan dan terlibat skandal sengan artis yang sedang berada pada puncak kariernya. Sebenarnya apa alasan yang membuat Adilla ditarik ke masa depan? Apakah semua ini berhubungan dengan kematian ayahnya?
Sebuah Jawaban
410      297     2     
Short Story
Aku hanya seorang gadis yang terjebak dalam sebuah luka yang kuciptakan sendiri. Sayangnya perasaan ini terlalu menyenangkan sekaligus menyesakkan. "Jika kau hanya main-main, sebaiknya sudahi saja." Aku perlu jawaban untuk semua perlakuannya padaku.
Phased
6282      1838     8     
Romance
Belva adalah gadis lugu yang mudah jatuh cinta, bukan, bukan karena ia gadis yang bodoh dan baperan. Dia adalah gadis yang menyimpan banyak luka, rahasia, dan tangisan. Dia jatuh cinta bukan juga karena perasaan, tetapi karena ia rindu terhadap sosok Arga, abangnya yang sudah meninggal, hingga berusaha mencari-cari sosok Arga pada laki-laki lain. Obsesi dan trauma telah menutup hatinya, dan mengu...
Premium
Bertemu Jodoh di Thailand
5304      1778     0     
Romance
Tiba saat nya Handphone Putry berdering alarm adzan dan Putry meminta Phonapong untuk mencari mesjid terdekat karena Putry mau shalat DzuhurMeskipun negara gajah putih ini mayoritas beragama buddha tapi ada sebagian kecil umat muslimnya Sudah yang Sholatnya Sudah selesai yang Sekarang giliran aku yaaku juga mau ibadah ke wiharakamu mau ikut yang Iya yangtapi aku tunggu di luar saja ya Baikl...
Tepian Rasa
1409      700     3     
Fan Fiction
Mencintai seseorang yang salah itu sakit!! Namun, bisa apa aku yang sudah tenggelam oleh dunia dan perhatiannya? Jika engkau menyukai dia, mengapa engkau memberikan perhatian lebih padaku? Bisakah aku berhenti merasakan sakit yang begitu dalam? Jika mencintaimu sesakit ini. Ingin aku memutar waktu agar aku tak pernah memulainya bahkan mengenalmu pun tak perlu..
Take It Or Leave It
6380      2041     2     
Romance
"Saya sadar...." Reyhan menarik napasnya sejenak, sungguh ia tidak menginginkan ini terjadi. "Untuk saat ini, saya memang belum bisa membuktikan keseriusan saya, Sya. Tapi, apa boleh saya meminta satu hal?" Reyhan diam, sengaja menggantungkan ucapannya, ia ingin mendengar suara gadis yang saat ini akhirnya bersedia bicara dengannya. Namun tak ada jawaban dari seberang sana, Aisyah sepertinya masi...
Sebuah Musim Panas di Istanbul
417      300     1     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
Kepak Sayap yang Hilang
124      116     1     
Short Story
Noe, seorang mahasiswa Sastra Jepang mengagalkan impiannya untuk pergi ke Jepang. Dia tidak dapat meninggalkan adik kembarnya diasuh sendirian oleh neneknya yang sudah renta. Namun, keikhlasan Noe digantikan dengan hal lebih besar yang terjadi pada hidupnya.
Kenangan Masa Muda
7044      1945     3     
Romance
Semua berawal dari keluh kesal Romi si guru kesenian tentang perilaku anak jaman sekarang kepada kedua rekan sejawatnya. Curhatan itu berakhir candaan membuat mereka terbahak, mengundang perhatian Yuni, guru senior di SMA mereka mengajar yang juga guru mereka saat masih SMA dulu. Yuni mengeluarkan buku kenangan berisi foto muda mereka, memaksa mengenang masa muda mereka untuk membandingkan ti...
Seiko
640      478     1     
Romance
Jika tiba-tiba di dunia ini hanya tersisa Kak Tyas sebagai teman manusiaku yang menghuni bumi, aku akan lebih memilih untuk mati saat itu juga. Punya senior di kantor, harusnya bisa jadi teman sepekerjaan yang menyenangkan. Bisa berbagi keluh kesah, berbagi pengalaman, memberi wejangan, juga sekadar jadi teman yang asyik untuk bergosip ria—jika dia perempuan. Ya, harusnya memang begitu. ...