Loading...
Logo TinLit
Read Story - Buku Harian Ayyana
MENU
About Us  

Hatiku sudah berdebar sedari tadi. Dan waktu berputar sangatlah terasa lambat. Aku mondar-mandir di kamarku, menunggu Reyhan datang menjemput. Tiba-tiba ponselku bergetar. Ada pesan masuk.

Gue di luar, Ayy!

Bibirku langsung menimbulkan lengkungan kecil.

Tenang, Ayyana. Lo musti tenang. Ini bukan kencan, okey? Aku terus berusaha menenangkan perasaanku.

Ponselku terus bergetar. Bahkan beberapa kali juga Reyhan melakukan panggilan telepon.

Bawel!

Aku mengirim pesan itu pada Reyhan lalu bergegas keluar kamarku. Saat aku tiba di ruang tamu, aku begitu terkejut kala melihat Reyhan sudah nangkring di sana bersama Papa dan Ibu. Mereka nampak sangat asyik sekali mengobrol.

Sial! Perasaanku semakin tak enak hati saja melihat kedekatan mereka. Apalagi baru kali ini ada cowok yang dengan santai bertemu dengan orang tuaku. Waktu jalan sama Radit kebetulan, Ibu dan Papa memang sedang tak ada di rumah.

Aku melangkah cepat ke arah mereka.

“Ayy, udah siap?” tanya Reyhan yang langsung menengok ke arahku. Aku menghela napas berat.

“Lo ngapain pake masuk segala?”

“Lah, sayang, kalau temennya ke sini harus masuk dulu lah, kenalin sama Papa sama Ibu.” Ucap Papa sambil menepuk-nepuk punggung Reyhan yang sedang duduk tepat di samping kanannya.

“Apalagi kalau temennya ganteng kaya gini ya, Pah.” Ibu melirik kepadaku. Aku tahu dari sorot matanya Ibu sedang menggodaku.

“Gantengan Reyhan atau Papa, Bu?” ucap Papa yang juga turut menggodaku.

Huft!

“Papa sama Ibu kalau mau muji-muji orang itu salah alamat!” aku berkata sewot. Sedangkan Ibu dan Papa hanya bisa saling melirik penuh kepuasan.

“Jadi mau jalan sekarang atau gimana nih?” tanyaku pada Reyhan yang kayaknya masih betah nempel sama Papa dan Ibu.

“Om dan Tante beneran gak akan ikut?” ucap Reyhan.

What? Apasih ini anak! Gak jelas banget!

Ibu dan Papa menggeleng. “Kalian aja berdua. Masa kita gangguin orang yang lagi ‘kencan’ sih?” ucap Ibu usil. Sambil menekankan sedikit kata ‘kencan’ tadi.

“Ih, Ibu! Kita itu cuma nonton!”

Reyhan terkekeh. “Ya udah Om, Tante. Reyhan izin dulu ajak anaknya jalan-jalan ya.”

“Hati-hati. Om nitip tuan putri ya,”

Huft! Bahkan di depan Reyhan pun, Papa bilang aku tuan putri. Sebal!

***

“Lo mau ngajakin gue jalan, pake motor gede ini?” tanyaku. Reyhan mengangguk.

“Emang kenapa?”

“Kita naik taksi aja! Gue gak suka naik motor gede!”

“Loh? Kemarin aja lo gak masalah kok naik motor gue?”

“Kemarin kan terdesak, Rey. Kalau sekarang beda!”

“Jadi lo maunya naik mobil, gitu?”

“Bukan! Gue gak suka naik motor gede, Rey! Gak nyaman. Gue mendingan di ajak naik motor bebek atau sepeda aja deh, daripada naik motor itu!”

“Jadi gimana? Gue terlanjur bawa yang ini, Ayy!”

“Naik taksi, atau kita gak jadi jalan?!”

Reyhan menghela napas panjang. “Oke, kita naik taksi. Tuan putri.”

“Apaan sih lo?” aku menyeka wajah Reyhan yang kali ini berlaku so manis di hadapanku. “Ayo!”

“Rey!” tiba-tiba, suara Papa terdengar, keluar dari rumah. “Nih!” aku nampak tak paham saat Papa memberikan kunci motor vespa-nya pada Reyhan.

“Apa ini Om?” Reyhan nampak tak mengerti dengan tingkah laku Papaku.

“Kamu bisa naik vespa kan?” kata Papa sambil mengedipkan sebelah matanya. Senyuman Reyhan seketika itu juga merekah. Sedangkan aku masih tak mengerti apa yang sebenarnya sedang ada di pikiran kedua cowok itu.

“Papa apaan sih? Gak jelas banget.”

“Udah sana jalan. Have fun ya.” Kata Papa yang kembali masuk ke dalam rumah.

Aku menghela napas lagi. Mungkin sudah untuk kesekian kali. Reyhan lalu menyerbu ke motor Papaku yang terparkir tepat di halaman depan, berdampingan dengan motornya.

Aku mengambil helm yang di sodorkan Reyhan padaku. Sedangkan Reyhan sudah ada di depan jok motor vespa kesayangan Papa.

“Ini pertama kalinya sih, gue naik vespa.”

“Heh! Seriusan lo?”

“Udah tenang aja, tuan putri. Serahkan semuanya sama pengawal kerajaanmu!”

Gak jelas banget, tapi manis- eh buset gue ngomong apaan sih?! Sadar, Ayyana, sadaaarrrrr!

Aku naik di jok belakang motor Vespa Papa. Rasanya aku kaku sekali dengan kedua tanganku harus bagaimana. Tapi tiba-tiba Reyhan menarik tanganku, melingkarkannya di perutnya. Lalu dia berkata,

“Pengawal kerajaan gak akan biarkan tuan putri jatoh dari atas kuda. Pegangan. Ok?”

Dan aku hanya bisa mengangguk kecil, sambil berusaha mengulum senyumanku agar tak kelihatan sama Reyhan.

Sepanjang perjalanan, Reyhan banyak berbicara. Gak jelas! Tapi aku merasa senang karena setidaknya, dia tak membiarkan suara lalu-lalang kendaraan lebih mendominasi kebersamaan kita. Dia tak membiarkan suara klakson lebih menarik dari kedekatan kita. Dia seakan mampu mengubah dunia yang bising ini menjadi sebuah dunia yang memang patut untuk didengarkan. Dia bisa membuat dunia yang kini didominasi dengan kepalsuan menjadi dunia yang indah dan berwarna. Reyhan. Dia mampu melakukannya.

“Kamu kok jutek banget sih, Ayy?” tanya Reyhan dengan nada suara yang agak berteriak. Dan aku agak terhentak saat dia mengatakan kata, kamu.

“Aku gak jutek kok!” dan sialnya, kenapa seorang Ayyana malah membalas dia dengan kata aku, bukan gue. Aneh kan?

“Jangan jutek-jutek, Ayy. Nanti aku kabur!”

“Bodo amat!”

“Eh, gak akan deng. Pengawal istana kan harus selalu ngelindungi tuan putri-nya.”

Aku tersenyum. Dan sudah pasti Reyhan tak akan bisa melihat senyumanku. Karena aku sedang ada di balik punggungnya sekarang.

“Kita mau nonton apa?” tanya Reyhan.

“Apa aja!” ucapku. Yang penting sama kamu- lanjutku berkata dalam hati.

Siang ini sangat terik, tapi entah mengapa rasanya sangat sejuk buatku.

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (12)
  • _hildnov

    seruuuuu, alur cerita di awal bikin penasaran. dengan gaya bahasa yang mengikuti jaman jadi asikk bangettt bacanya.

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2
  • nararuma

    Hallo jangan lupa komen nya yaaa dan like juga . Terimakasih

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 1
Similar Tags
SORRY
21124      3236     11     
Romance
Masa SMA adalah masa yang harus dipergunakan Aluna agar waktunya tidak terbuang sia-sia. Dan mempunyai 3 (tiga) sahabat cowok yang super duper ganteng, baik, humoris nyatanya belum untuk terbilang cukup aman. Buktinya dia malah baper sama Kale, salah satu cowok di antara mereka. Hatinya tidak benar-benar aman. Sayangnya, Kale itu lagi bucin-bucinnya sama cewek yang bernama Venya, musuh bebuyutan...
Dandelion
495      319     1     
Inspirational
Masa lalu yang begitu menyakitkan, membuatnya terpuruk. Sampai pada titik balik, di mana Yunda harus berjuang sendirian demi sebuah kesuksesan. Rasa malas dan trauma dari masa lalu ditepis demi sebuah ambisi yang begitu berat. Memang, tidak ada yang bisa mengelak dari masa lalu. Namun, bisa jadi masa lalu itu merupakan cambukan telak untuk diri sendiri. Tidak masalah pernah terpuruk dan tertin...
Metamorf
148      122     0     
Romance
Menjadi anak tunggal dari seorang chef terkenal, tidak lantas membuat Indra hidup bahagia. Hal tersebut justru membuat orang-orang membandingkan kemampuannya dengan sang ayah. Apalagi dengan adanya seorang sepupu yang kemampuan memasaknya di atas Indra, pemuda berusia 18 tahun itu dituntut harus sempurna. Pada kesempatan terakhir sebelum lulus sekolah, Indra dan kelompoknya mengikuti lomba mas...
Interaksi
519      360     0     
Romance
Ada manusia yang benar benar tidak hidup di bumi, sebagian dari mereka menciptakan dunia mereka sendiri. Seperti halnya Bulan dan Yolanda. Bulan, yang terlalu terobsesi dengan buku novel dan Yolanda yang terlalu fanatik pada Korea. Dua duanya saling sibuk hingga berteman panjang. Saat mereka mencapai umur 18 dan memutuskan untuk kuliah di kampus yang sama, perasaan takut melanda. Dan berencana u...
Take It Or Leave It
6122      1985     2     
Romance
"Saya sadar...." Reyhan menarik napasnya sejenak, sungguh ia tidak menginginkan ini terjadi. "Untuk saat ini, saya memang belum bisa membuktikan keseriusan saya, Sya. Tapi, apa boleh saya meminta satu hal?" Reyhan diam, sengaja menggantungkan ucapannya, ia ingin mendengar suara gadis yang saat ini akhirnya bersedia bicara dengannya. Namun tak ada jawaban dari seberang sana, Aisyah sepertinya masi...
Toko Kelontong di Sudut Desa
5548      1955     3     
Fantasy
Bunda pernah berkata pada anak gadisnya, bahwa cinta terbaik seorang lelaki hanya dimiliki oleh ayah untuk anaknya. Namun, tidak dengan Afuya, yang semenjak usia tujuh tahun hampir lupa kasih sayang ayah itu seperti apa. Benar kata bundanya, tetapi hal itu berlaku bagi ibu dan kakeknya, bukan dirinya dan sang ayah. Kehidupan Afuya sedikit berantakan, saat malaikat tak bersayapnya memutuskan m...
Aku Benci Hujan
7204      1887     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Cinta Semi
2457      1011     2     
Romance
Ketika sahabat baik Deon menyarankannya berpacaran, Deon menolak mentah-mentah. Ada hal yang lebih penting daripada pacaran. Karena itulah dia belajar terus-menerus tanpa kenal lelah mengejar impiannya untuk menjadi seorang dokter. Sebuah ambisi yang tidak banyak orang tahu. Namun takdir berkata lain. Seorang gadis yang selalu tidur di perpustakaan menarik perhatiannya. Gadis misterius serta peny...
Zona Elegi
522      340     0     
Inspirational
Tertimpa rumor tak sedap soal pekerjaannya, Hans terpaksa berhenti mengabadikan momen-momen pernikahan dan banting setir jadi fotografer di rumah duka. Hans kemudian berjumpa dengan Ellie, gadis yang menurutnya menyebalkan dan super idealis. Janji pada sang nenek mengantar Ellie menekuni pekerjaan sebagai perias jenazah, profesi yang ditakuti banyak orang. Sama-sama bekerja di rumah duka, Hans...
Negeri Tanpa Ayah
15084      2508     1     
Inspirational
Negeri Tanpa Ayah merupakan novel inspirasi karya Hadis Mevlana. Konflik novel ini dimulai dari sebuah keluarga di Sengkang dengan sosok ayah yang memiliki watak keras dan kerap melakukan kekerasan secara fisik dan verbal terutama kepada anak lelakinya bernama Wellang. Sebuah momentum kelulusan sekolah membuat Wellang memutuskan untuk meninggalkan rumah. Dia memilih kuliah di luar kota untuk meng...