Read More >>"> Story Of Chayra (Enam belas) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Story Of Chayra
MENU
About Us  

Katanya seseorang yang baik itu datangnya hanya sekali seumur hidup.  Mungkin dahulu aku pernah menyia-nyiakan seseorang tersebut sehingga, saat ini aku pun sulit menemukan orang baik seperti dia lagi.

 

---

 

Chayra membuka mata saat posisi tubuhnya masih berada di atas sofa. Matanya kembali memejam ketika seseorang membuka pintu basecamp. Terdengar suara sepatu yang dilepaskan oleh sang pemilik setelah itu, ia berjalan mendekati Chayra. Ia membuka sebuah bungkusan plastik yang berisi makanan.

Alditya seseorang itu, ia memperhatikan wajah Chayra dengan sangat lekat. Sampai-sampai hembusan napasnya terasa dikulit wajah Chayra. Chayra yang saat itu berpura-pura tidur pun seketika langsung mengerjabkan kedua mata. Sebab Chayra tahu bahwa ia sedang diperhatikan oleh seseorang, membuatnya merasa risih.

"Ka—Kak Alditya?" ucap Chayra. Alditya yang menyadari bahwa Chayra sudah tersadar langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Chayra.

"Eh--Udah sadar lo," sahut Alditya kikuk. "Ini gua beliin lo makanan. Mana tau lo lapar."

Chayra bangun dari tidurnya, ia kini duduk di sofa. Alditya pun segera menempatkan diri duduk di samping Chayra.

"Oh iya, tadi gua beli beras kencur. Lo minum ya!"

"Hah?" Chayra terperangah dibuatnya.

Tidak mau menunggu Alditya langsung mengambilkan sebuah gelas yang tersedia di basecamp Lingkar Pena. Menuangkan sedikit beras kencur yang ia beli dari ibu-ibu tukang jamu yang tidak sengaja ia lihat saat mampir di minimarket. Raut wajah ibu tersebut tampak lelah dan jamu yang dijual masih banyak Alditya merasa iba. Ia pun kemudian, membeli beras kencur dari ibu tersebut.

"Nih diminum. Katanya minum betas kencur bisa menghilangkan rasa sakit kepala, lho!" ucap Alditya, sambil menyodorkan gelas yang telah terisi oleh jamu beras kencur. Dengan ragu Chayra menerimanya.

"Tenang gak gua kasih racun kok," ucap Alditya terkekeh.

'Sejak kapan beras kencur jadi obat buat orang habis pingsan?' batin Chayra bertanya-tanya. Namun, Chayra ingin menghargai pemberian seseorang padanya.

Chayra meminum jamu beras kencur tersebut sedikit demi sedikit yang pada akhirnya jamu tersebut habis tidak tersisa ia minum. Chayra terus menatap Alditya. Ia tidak habis pikir bahwa ternyata Alditya baik juga ya? Di balik sifatnya yang menyebalkan terdapat hati yang baik.

"Jangan liatin gua terus dong ah. Gua tau gua cogan kok!" cibir Alditya.

Chayra yang tersadar pun langsung merubah raut wajahnya menjadi sinis. Alditya yang melihat perubahan pada raut wajah Chayra langsung tertawa terbahak-bahak dan Chayra hanya bisa terdiam.

Setelah meminum beras kencur pemberian Alditya. Chayra memakan sebuah roti sobek yang lagi-lagi diberikan oleh Alditya. Entah mengapa manusia yang satu itu menjadi baik tiba-tiba.

"Abis lo makan gua antar lo pulang ke rumah."

Chayra hampir saja tersedak akibat mendengar ucapan Alditya untung saja ada air mineral yang tersedia dihadapanya.

"Rumah?"

"Iya Rumah. Rumah lo di Bekasi, 'kan?" tanya Alditya untuk memastikan.

"Iya," ucap Chayra singkat.

Tunggu bagaimana bisa dia tahu?

"Ya udah yuk, kita berangkat sekarang. Keburu malam."

"Engga usah saya bisa pulang sendiri, kak."

"Gua ada helm dua. Ribet bawanya." dalih Alditya.  "Udah yuk!"

Alditya berdiri dari tempat duduknya dan mengambil sebuah kunci motor dari atas meja yang terletak di dekat pintu. Chayra masih terdiam, ia masih mengunyah satu roti sobek terakhirnya. Sebelum akhirnya meminum air mineral agar roti tersebut segera masuk ke dalam perutnya.

"Ayo!" ajak Alditya. Ia mengeratkan jaket denim biru yang ia kenakan.

Chayra tidak dapat memfokuskan diri. Pikiran serta hatinya masih bertanya-tanya mengapa Alditya bisa baik padanya? Namun, sebuah tangan membuyarkan lamunan Chayra. Alditya memeriksa kening Chayra. Memastikan apakah Chayra demam atau tidak.

"Lo sakit?" Chayra hanya mengelengkan kepala.

"Beneran?" Alditya mendekatkan wajahnya dengan wajah Chayra melihat raut wajah Chayra. Chayra tersentak, ia pun mendorong tubuh Alditya agar segera menjauh.

"Sorry."

"Ya udah yuk?"

"Saya bisa pulang sendiri. Saya gak apa-apa kok, kak." tolak Chayra.

***

 

Chayra berjalan di belakang tubuh Alditya jarak keduanya cukup jauh. Chayra memutuskan untuk berjalan lambat menghindar agar beberapa mahasiswa yang ia temui tidak menatapnya.

"Lama banget jalannya kaya siput!" ucap Alditya. Ia menghentikan langkahnya untuk menunggu sejenak Chayra.

Chayra yang mendengar hal tersebut malah bersungut kesal. Ia kemudian berjalan cepat menuju menuju anak tangga tanpa memedulikan Alditya. Sontak Alditya pun memanggil Chayra. Namun, Chayra tidak ingin mendengar. Akhirnya Alditya bergegas berlari menyejajarkan langkah kakinya. Karena merasa diikuti oleh Alditya. Kali ini Chayra yang berjalan dengan cepat dan kemudian meninggalkan Alditya begitu saja.

"Dasar tidak jelas!" gerutu Chayra.

Alditya melangkahkan kaki ke parkiran motor kampus. Menuju sebuah motor matik berwarna hitam. Andrian mengenakan helm bogo yang ia letakkan di atas kaca spion motornya. Tidak lupa mengambil sebuah helm bogo lain dari dalam bagasi motornya. Ia gantungkan pada sebelah lengannya.

Alditya melajukan motornya mencari Chayra yang sudah berjalan meninggalkannya. Ketika Alditya melihat Chayra, ia pun menghentikan laju motornya tepat di samping Chayra.

"Ayo naik!"

Chayra menolehkan kepalanya. Ia terhenyak ketika mendapati Alditya telah dihadapanya.

"Engga kak, makasih. Saya bisa pulang sendiri."

Tetapi, Alditya tetap berusaha menawarkan Chayra. Ia tidak akan berhenti sebelum Chayra menerima tawaran tumpangnya. Ia terus mengejar Chayra dengan motornya.

"Ayo!" ucap Alditya.

"Engga, makasih kak." Chayra masih kekeh dengan pendiriannya.

"Ayolah cepetan," rengek Alditya tiba-tiba. Ia menarik-narik lengan hoodie yang Chayra kenakan. Seperti anak kecil yang meminta permen kepada mamanya.

"Engga."

"Ish, ayooo."

Kemudian, beberapa mahasiswa yang sedang lewat tepat di depan mereka langsung memandangi mereka. Pandangannya tajam dan menelisik. Merasa terusik pada akhirnya Chayra pun menerima ajakan pulang bersama Alditya.

Bukan karena kasihan namun, lebih kepada menghindari tatapan tajam dan aneh para mahasiswa yang tidak sengaja melihat tingkah Alditya. Mungkin dalam benak mereka. Alditya sedang membujuk kekasihnya yang sedang marah padanya. Chayra mengedikkan bahu.

"Oke." Alditya terlihat senang mendengar ucapan Chayra.

Ia pun segera memberikan helm bogo kepada Chayra. Chayra mengenakan helmnya dan mengaitkan pengait helm. Sesekali ia membenarkan helm yang ia kenakan karena, helm terasa sangat longgar di kepalanya. Seakan kepalanya dimakan oleh helm. Setelah itu, Chayra menaiki motor Alditya.

"Sudah?" tanya Alditya memastikan apakah Chayra sudah menaiki motor atau belum. Sebab terasa sangat ringan sekali, ia seperti tidak membawa seseorang.

"Udah."

Alditya pun melajukan motornya menuju gerbang keluar kampus. Chayra meletakkan tas ranselnya di tengah-tengah tubuhnya dan Alditya. Sebagai batas agar tubuhnya tidak terlalu dekat dengan Alditya.

Setelah Alditya membayar parkir kini, laju motor Alditya mulai cepat membelah jalanan Jakarta yang terlihat penuh dengan kemacetan. Sudah jadi hal umum dan bisa kemacetan bagi orang-orang Jakarta, begitu pun dengan Alditya dan Chayra.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Doctor My Soulmate
74      65     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
Warisan Kekasih
777      534     0     
Romance
Tiga hari sebelum pertunangannya berlangsung, kekasih Aurora memutuskan membatalkan karena tidak bisa mengikuti keyakinan Aurora. Naufal kekasih sahabat Aurora mewariskan kekasihnya kepadanya karena hubungan mereka tidak direstui sebab Naufal bukan seorang Abdinegara atau PNS. Apakah pertunangan Aurora dan Naufal berakhir pada pernikahan atau seperti banyak dicerita fiksi berakhir menjadi pertu...
Kala Saka Menyapa
10838      2627     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
Di Antara Mereka
4462      1810     3     
Romance
Mengisahkan seorang cewek dan cowok yang telah lama bersahabat Mereka bernana Gio dan Mita Persahabatan mereka di tahun ke dua tidaklah mudah Banyak likaliku yang terjadi hingga menyakiti hati Keduanya sempat saling menjauh karena suatu keterpaksaan Gio terpaksa menjauhi Mita karena sang Ibu telah memilihkan kekasih untuknya Karena itu Mita pun menjauhi Gio. Gio tak dapat menerima kenyataan itu d...
IDENTITAS
668      451     3     
Short Story
Sosoknya sangat kuat, positif dan merupakan tipeku. Tapi, aku tak bisa membiarkannya masuk dan mengambilku. Aku masih tidak rela menjangkaunya dan membiarkan dirinya mengendalikanku.
Ketika Kita Berdua
32966      4472     38     
Romance
Raya, seorang penulis yang telah puluhan kali ditolak naskahnya oleh penerbit, tiba-tiba mendapat tawaran menulis buku dengan tenggat waktu 3 bulan dari penerbit baru yang dipimpin oleh Aldo, dengan syarat dirinya harus fokus pada proyek ini dan tinggal sementara di mess kantor penerbitan. Dia harus meninggalkan bisnis miliknya dan melupakan perasaannya pada Radit yang ketahuan bermesraan dengan ...
Serpihan Hati
10267      1701     11     
Romance
"Jika cinta tidak ada yang tahu kapan datangnya, apa cinta juga tahu kapan ia harus pergi?" Aku tidak pernah memulainya, namun mengapa aku seolah tidak bisa mengakhirinya. Sekuat tenaga aku berusaha untuk melenyapkan tentangnya tapi tidak kunjung hialng dari memoriku. Sampai aku tersadar jika aku hanya membuang waktu, karena cinta dan cita yang menjadi penyesalan terindah dan keba...
Moment
292      253     0     
Romance
Rachel Maureen Jovita cewek bar bar nan ramah,cantik dan apa adanya.Bersahabat dengan cowok famous di sekolahnya adalah keberuntungan tersendiri bagi gadis bar bar sepertinya Dean Edward Devine cowok famous dan pintar.Siapa yang tidak mengenal cowok ramah ini,Bersahabat dengan cewek seperti Rachel merupakan ketidak sengajaan yang membuatnya merasa beruntung dan juga menyesal [Maaf jika ...
Dialog Tanpa Kata
12292      3630     19     
Romance
Rasi mencintai Sea dalam diam Hingga suatu hari Sea malah dinikahi oleh Nolan kakak dari Rasi Namun pernikahan Sea dan Nolan yang terlihat aneh Membuat Rasi bebas masuk ke kehidupan Sea Bahkan selalu menjadi orang pertama saat Sea membutuhkan bantuan Akankah Sea berpaling pada Rasi atau lagilagi perasaan Rasi hanya sebuah dialog dalam hati yang tak akan pernah terucap lewat kata Sea pada Rasi Ras...
The Second Lady?
423      303     6     
Short Story
Tentang seorang gadis bernama Melani yang sangat bingung memilih mempertahankan persahabatannya dengan Jillian, ataukah mempertahankan hubungan terlarangnya dengan Lucas, tunangan Jillian?