Semesta mempertemukan orang-orang denganmu untuk memberikan kisah yang mungkin tidak selalu indah untuk dikenang, namun memberikan sebuah pelajaran yang berarti pada hidupmu.
---
Chayra berjalan menyusuri lorong kampus sebelum akhirnya ia sampai di halte bus. Ia memandangi setiap kendaraan yang lewat sebelum akhirnya memberhentikan sebuah metromini.
Chayra masuk ke dalam metromini yang tidak terlalu ramai. Hari ini ia memutuskan untuk menaiki metromini bukan bus transjakarta sebab, ia merasa lelah dan ingin duduk. Di jam padat seperti ini jika menaiki bus transjakarta, pasti dirinya tidak bisa mendapatkan tempat duduk.
Chayra memandangi kota Jakarta dari balik kaca jendela bus. Bagi beberapa orang kemacetan adalah hal yang menyebalkan, namun bagi Chayra hal tersebut adalah menyenangkan dan menenangkan. Karena, saat kemacetan berlangsung ia dapat melihat kendaraan, gedung-gedung pencakar langit serta langit yang berubah warna menjadi jingga. Selain itu, ia pun bisa tidur lebih lama di dalam bus.
Saat Chayra sedang asik mengamati kendaraan dan gedung pencakar langit yang dihiasi langit senja. Seseorang menepuk bahunya, Chayra refleks mendonggakkan kepala.
"Geser," ucap seorang cowok dengan rambut sebahu dan masker yang menutupi wajahnya.
Chayra bergeser sedikit untuk memberikan cowok tersebut tempat duduk. Dan cowok tersebut pun duduk di sampingnya. Ujung mata Chayra melirik cowok yang sekarang sedang mengenakan earphone pada sebelah telinganya.
Merasa ada yang memperhatikan, cowok tersebut menoleh ke arah Chayra. Untung saja Chayra dengan cepat mengalihkan pandangannya pada kaca jendela bus.
Suasana bus pun mulai ramai, kondektur bus pun menarik ongkos kepada penumpang. Setelah membayar Chayra duduk menyandarkan kepalanya di kaca jendela bus. Mata Chayra tampak sayu, sesekali ia menguap dan tidak lama kemudian ia tertidur.
Belum sampai lima menit dirinya memejamkan mata, ia terkantuk besi tempat duduk di depannya. Chayra meringis mengusap dahinya yang terasa sakit. Chayra mengedarkan menatap cowok di sampingnya, untung saja cowok tersebut asik bermain ponsel sehingga ia tidak melihat Chayra yang terkantuk besi. Atau mungkin saja ia tahu, tetapi pura-pura tidak tahu.
Gadis cantik bernama Chayra itu ingin rasanya cepat-cepat sampai di rumahnya supaya ia bisa kembali tidur di kamar tercintanya. Akibat ia bangun terlalu pagi mengejar bus agar tidak terlambat kuliah yang diadakan pukul setengah delapan.
Mata Chayra tampaknya sudah tidak bisa diajak berkerja sama lagi. Pada akhirnya Chayra pun tertidur dengan kepala terkatuk-katuk ke depan, belakang, kanan dan kiri. Tanpa sadar dirinya pun bersandar pada bahu cowok di sampingnya.
***
Ujung mata Alditya menitik kepada gadis di sampingnya yang sedang tertidur bersandar dipundaknya dengan nyaman. Ia tertawa kecil, menganggu sebenarnya tapi ia tidak tega untuk membangunkannya. Jadi, dengan terpaksa Alditya membiarkan gadis tersebut bersandar dengan nyaman dipundaknya. Setidaknya sampai bus ini keluar dari jalan tol.
Setelah perjalanan yang cukup lama dikarenakan kemacetan, akhirnya bus yang ia naiki keluar dari tol Pasar Rebo. Dan tiba-tiba saja Alditya terpikirkan untuk menjahili gadis di sampingnya. Ia merogoh saku jaketnya mengambil ponselnya dan membuka kamera.
Crek!
Dan saat itu pun juga gadis yang duduk di sampingnya terbangun. Alditya dengan sigap menarik ponselnya dan segera membuka aplikasi game mobile legend. Jantung Alditya berdegup kencang pasalnya, ia takut jika gadis tersebut mengetahui kalau ia mengambil potretnya secara diam-diam.
Mata Chayra terbuka, ketika sebuah suara terdengar seperti seseorang sedang memotretnya. Chayra terdiam beberapa detik sebelum akhirnya, ia menyadari bahwa ia sedang bersandar pada seseorang.
Saat itu, Chayra melihat ke arah cowok di sampingnya. Ia tampak sedang asik bermain game di ponsel pintarnya. Chayra langsung membenarkan posisi duduknya dan merapikan rambutnya. Mata coklat itu kini, menatapnya dalam diam tidak menunjukkan emosi atau raut wajah kesal.
"Maaf ... Maaf ... Gua ga sengaja," tutur Chayra, namun cowok tersebut hanya diam. Chayra mengulangi ucapannya sampai tiga kali takut jika cowok tersebut tidak mendengar perkataannya.
Cowok itu tetap diam. Sampai akhirnya cowok itu berdiri dan menghentikan laju bus untuk turun. Chayra pun segera mengikuti langkahnya. Di pinggir jalan raya, Chayra masih berusaha meminta maaf pada cowok tersebut. Tetapi, cowok tersebut masih mengabaikannya.
Apa ini karma yang dikirimkan Tuhan padanya akibat sering mengabaikan Tafila? Namun jika benar adanya, ini terlalu konyol.
Kini, Chayra hanya bisa mematung. Menatap punggung tegap yang semakin jauh karena jarak. Chayra hanya bisa berharap semoga saja semesta berbaik hati padanya agar ia tidak dipertemukan kembali oleh cowok aneh dan menyebalkan itu.
---
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen ya:) untuk mendukung karya ku.
Terima kasih