Devan Julio Widarta yang selalu dikenal Sherin sebagai suami yang dingin dan kurang berperasaan itu tiba-tiba berubah menjadi begitu perhatian dan bahkan mempersiapkan kencan untuk mereka berdua. Sherin Adinta Dikara, seorang wanita muda yang melepas status lajangnya pada umur 25 tahun itu pun merasa sangat heran. Tapi disisi lain, begitu senang. Dia merasa mungkin akhirnya tiba saat dia bisa merasakan manisnya kehidupan pernikahan seperti kata orang-orang.

Namun tampaknya takdir berkata lain. Di hari yang sangat dinantikannya itu, justru dia menerima sebuah pesan misterius. Pesan itupun yang menuntunnya pada seutas kebenaran yang tak pernah dia duga sebelumnya. Layaknya sedang berfatamorgana, Kedamaian yang baru saja dia cicipi itu hilang tanpa sisa. Hari-hari yang damai itu rasanya sudah terlalu jauh dari jangkauan.

Namun itu tidak cukup untuk membuatnya menyerah. Untuk mendapatkan kembali kehidupan damai yang diimpikannya, Sherin bertekad menggali kebenaran itu tanpa ada yang tertinggal. Sherin terus berusaha sendirian tanpa berhenti. Walau tanpa disadari olehnya, entah sejak kapan suaminya, Devan, ikut terlibat dalam jeratan benang takdir ini.

Lalu apakah mereka bisa melewatinya? Atau justru mereka akan terjerat layaknya pion dalam catur kehidupan yang disebut-sebut dengan takdir? Sebenarnya kebenaran seperti apa yang menunggu mereka di ujung perjalanan?