Loading...
Logo TinLit
Read Story - Story Of Chayra
MENU
About Us  

Langkah kaki Chayra baru saja berhenti tepat di depan Gedung yang bertuliskan aula teater. Aula tersebut sekarang digunakan untuk acara training Lingkar Pena. Dua orang mahasiswa cowok dan cewek yang terlihat dengan wajah sangar dan seperti ingin memakan manusia. Mereka berdiri tegak di depan pintu masuk aula. 

Kedua mahasiswa yang mengenakan name tag bertuliskan panitia keamanan yang dikalungkan pada lehernya tersebut. Menatap nyalang pada Chayra yang berdiri tepat di depan pintu aula.

Jantung Chayra berdegup kencang pasalnya jam sudah menunjukkan pukul lima sore sementara itu, ia baru saja sampai. Sedangkan acara training dimulai pukul setengah lima sore.

"Jam berapa ini? Kenapa baru datang?" bentak Siska kepada Chayra. Nama yang Chayra lihat jelas pada name tag yang ia kenakan.

"Maaf kak, saya baru sele—" Siska memutar bola matanya malas. Ia malas mendengar alasan yang Chayra katakan. "Saya ga peduli apa alasan lo. Squat Jump sepuluh kali sekarang!" 

"Tap—"

"Gak ada tapi-tapi!" Dengan terpaksa Chayra menjalani hukuman tersebut. 

Saat Chayra sedang menjalani hukumannya. Dari kejauhan terlihat seorang cowok dengan rambut sebahu yang tampak tidak asing baginya. 

"Heh Alditya, kenapa lo baru datang?" 

Mata bulat Chayra menatap cowok tersebut. Alditya menaikkan sebelah alis dan menunjuk dirinya sendiri. 

"Gua?" tanya Alditya. 

"Ya lo, lah! Masa kucing!" ucap Siska. 

"Oh, sorry ... Sorry ..." ucap Alditya yang menyugar rambut panjangnya. Dan masuk ke dalam aula dengan santai tanpa salah dan mendengarkan gerutuan Siska. 

"Alditya! Lo tuh ya bukannya jadi contoh!" teriak Siska. 

"Iya elah santuy."

"Alditya, Dit!" gerutu Siska sambil menghentakkan ke dua kakinya. 

"Sabar ... Sabar Sis," ucap Bara, cowok yang menemani Siska bertugas. 

"Sabar ... Sabar!" sergah Siska. Bara hanya bisa menatap dalam diam tidak berani menjawab. 

Siska mendelik ke arah Chayra yang sejak tadi memperhatikannya. "lo, kenapa liat-liat. Udah Squat Jump-nya emang?" Siska menatap Chayra dengan tatapan nyalang. 

"Sudah kak."

Siska menganggukkan kepalanya. "Ya udah sana cepat masuk, ngapain masih di sini?!" 

"I—iya kak." Chayra segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam aula. 

Chayra mengeluh kesal pada suasana hari ini yang tidak begitu bersahabat dengan dirinya. Dimulai dari diadakannya kuis dadakan, sehingga ia hanya bisa pasrah dengan hasil nilai yang keluar nanti. 

Kemudian, dosen mata kuliah Klimatologi yang memberikan tugas yang harus dikumpulkan hari ini juga yang membuat Chayra terlambat datang training. Dan sekarang ia baru saja berurusan dengan kakak kelas yang sangat galak seperti Singa. 

Chayra berjalan ragu memasuki aula yang sudah ramai tersebut tiba-tiba seorang cowok mendekatinya. Dengan suara berat ia bertanya pada Chayra. 

"Kelompok berapa Dek?"

Chayra menatap cowok tersebut. Senyum Chayra tidak bisa disembunyikan. Cowok dihadapanya itu membuat Chayra gila, pasalnya wajah cowok itu sangat ganteng dengan alis tebalnya. Namun, dengan cepat Chayra mengalihkan pandangannya dan menjawab pertanyaan cowok tersebut dengan terbata. 

"A—anu, saya kelompok satu Kak."

"Oh, kelompok satu. Di sana ya di barisan kiri. Cepat duduk sana, sebelum ketahuan petugas yang lain. Kalau ketahuan kamu bisa kena hukum lagi!" 

Chayra menganguk mengerti. Ia segera duduk pada barisan paling belakang. Sementara itu, cowok yang Chayra tidak ketahui namanya karena tidak ada tanda pengenal yang ia kenakan terkekeh melihat tingkah Chayra. 

***


Suara sirine ambulan terdengar nyaring. Seluruh peserta training berdiri, mereka segera bersiap-siap melakukan yel-yel. Chayra yang baru saja datang pun juga mengikuti. 

"Semangat sore ... Semangat Lingkar Pena!" Seluruh peserta meneriaki kalimat tersebut dengan kedua tangan mengepal ke udara. 

Setelah melakukan yel-yel mereka kembali duduk. Saat ingin duduk Chayra ditegur oleh Siska, kakak panitia keamanan yang tadi memarahinya. Siska menyebut Chayra lelet tidak cepat berdiri ketika suara sirine berbunyi. 

Belum sampai lima menit para peserta duduk, suara sirine kembali dibunyikan. Lalu, para peserta kembali meneriaki "Semangat sore ... Semangat Lingkar Pena!" 

"Kurang keras!" ucap Bara si petugas keamanan. 

"Semangat sore ... Semangat Lingkar Pena!" 

"Kurang keras saya bilang. Begini saja sudah capek? Bagaimana kalau kalian nanti sudah resmi menjadi anggota Lingkar Pena? Ayo lebih keras dan semangat!" 

"Ayo sekali lagi!" Bara kembali membunyikan suara sirine dari speaker yang ia bawa. 

"Semangat sore ... Semangat Lingkar Pena!" Para peserta kali ini kembali menyahut dengan nada yang keras dan terkesan seperti nada marah dan kesal. Setelah itu, mereka dipersilahkan duduk. 

Setelah semua para panitia puas dengan kelakuan iseng dari Bara. Andrian sang ketua Lingkar Pena berdiri di tengah-tengah panggung sederhana yang disediakan. Andrian memperkenalkan diri kepada peserta baru anggota Lingkar Pena. 

"Selamat malam, selamat datang di traning Lingkar Pena. Saya Andrian Geogasi selaku ketua Lingkar Pena akan menyampaikan materi serta peraturan yang harus kalian taati."

Penyampaian materi serta peraturan yang harus dilakukan ketika training disampaikan oleh ketua Lingkar Pena bernama Andrian. Seluruh peserta mendengarkan dengan serius. 

Setelah Andrian selesai menyampaikan materi dan peraturan. Andrian pun mengenalkan beberapa mentor yang akan mendampingi peserta. Dimulai dari kelompok satu hingga kelompok lima belas. 

Mata Chayra terus menatap pada mentor kelompoknya yang baru saja duduk dan memperkenalkan diri. Tampaknya semesta hari ini memang sedang tidak bersahabat dengannya. Ia hari ini kembali harus dipertemukan oleh manusia aneh dan menyebalkan itu. Manusia yang tempo hari menuduhnya berpacaran di tempat umum. Kini, cowok dengan rambut panjang sebahu, mata sipit, hidung mancung, kulit sawo matang itu berada dihadapanya!

"Adam Alif." ucap Alditya yang sedang mengecek daftar hadir. 

"Saya kak," tutur seorang cowok yang tepat pada barisan ke empat. 

"Berlian Biru Muda?"

"Saya ... Saya kak!" ucap seorang cewek berrambut bergelombang tepat dihadapan Alditya. 

"Benandita?"

"Saya kak!" Alditya menatap sekilas kemudian, memberikan tanda ceklis pada daftar nama yang ia bawa. 

"Chayra Ainin Qulaibah?" 

"Hadir kak." Chayra melambaikan tangannya dari belakang. Namun, tampaknya Alditya tidak mendengar serta melihatnya. 

"Chayra Ainin?" Chayra kembali melambaikan tangannya. 

"Chayra ada?"

Chayra pun berdiri dari tempat duduknya dan berkata, "Saya kak!" 

Alditya menatap tajam pada Chayra, ia sedikit menarik napasnya. 

"Lo udah suaranya kecil, badan kecil. Kenapa duduk di belakang? Cepat maju duduk di depan!" titah Alditya penuh penekanan. 

Bibir Chayra mengerut setengah kesal. Beberapa teman sekelompoknya pun segera mundur dan memberikan tempat untuk Chayra duduk. 

Setelah Chayra duduk tepat dihadapan Alditya. Ia menyipitkan matanya menatap cowok tersebut. Chayra merasa kesal mengapa harus dipertemukan dengan cowok menyebalkan ini kembali. Detik itu pun juga Chayra memutuskan memasukkan nama Alditya ke dalam daftar hitamnya. Daftar hitam orang-orang yang harus dihindari agar hari-hari Chayra yang indah tidak menjadi kacau.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sherwin
380      257     2     
Romance
Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya
Dessert
1058      556     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Rembulan
1236      697     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Tetesan Air langit di Gunung Palung
450      313     0     
Short Story
Semoga kelak yang tertimpa reruntuhan hujan rindu adalah dia, biarlah segores saja dia rasakan, beginilah aku sejujurnya yang merasakan ketika hujan membasahi
Ghea
480      317     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Listen To My HeartBeat
592      361     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...
Elevator to Astral World
2863      1451     2     
Horror
Penasaran akan misteri menghilangnya Mamanya pada kantornya lebih dari sedekade lalu, West Edgeward memutuskan mengikuti rasa keingintahuannya dan berakhir mencoba permainan elevator yang dikirimkan temannya Daniel. Dunia yang dicapai elevator itu aneh, tapi tak berbahaya, hingga West memutuskan menceritakannya kepada saudara sepupunya Riselia Edgeward, seorang detektif supernatural yang meny...
Janji-Janji Masa Depan
15781      3629     12     
Romance
Silahkan, untuk kau menghadap langit, menabur bintang di angkasa, menyemai harapan tinggi-tinggi, Jika suatu saat kau tiba pada masa di mana lehermu lelah mendongak, jantungmu lemah berdegup, kakimu butuh singgah untuk memperingan langkah, Kemari, temui aku, di tempat apa pun di mana kita bisa bertemu, Kita akan bicara, tentang apa saja, Mungkin tentang anak kucing, atau tentang martabak mani...
Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
1459      930     0     
Inspirational
"Doa kami ingin terus bahagia" *** Kasih sayang dari Ibu, Ayah, Saudara, Sahabat dan Pacar adalah sesuatu yang kita inginkan, tapi bagaimana kalau 5 orang ini tidak mendapatkan kasih sayang dari mereka berlima, ditambah hidup mereka yang harus terus berjuang mencapai mimpi. Mereka juga harus berjuang mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang yang mereka sayangi. Apakah Zayn akan men...
Redup.
722      429     0     
Romance
Lewat setiap canda yang kita tertawakan dan seulas senyum yang kerap dijadikan pahatan. Ada sebuah cerita yang saya pikir perlu kamu dengarkan. Karena barangkali saja, sebuah kehilangan cukup untuk membuat kita sadar untuk tidak menyia-nyiakan si kesayangan.