Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bee And Friends 2
MENU
About Us  

Besoknya, Bee masih bad mood. Bergantian Khalisya yang datang mengunjunginya. Dia sudah tahu apa yang dialaminya kemarin. Berceletuk,"Bang Vitto yang ngasih tahu. Aku sudah tahu semuanya."

Bee sangat tahu jika ketiga teman imajinasinya saling terhubung satu sama lain. Ada suatu permasalahan kerap di antara mereka akan memberitahu yang lain. Mereka bertiga—Khalisya sangat tahu bagaimana seluk-beluk dari keluarga temannya ini. Mulai dari ibunya cerewet dan memberi petuah (Ceweretnya mirip Molly Weasley dan kucing betina berwarna biru, Nicole Watterson), ayahnya memliki sifat bertapamental dan sifat malasnya mirip sekali dengan karakter kelinci berbulu pink, Richard Watterson. Dee, adik kembarnya yang sama keras kepala dan selalu berpihak padanya. Apalagi ada orang yang tidak disukainya, langsung secara frontal kepada orang langsung. Terlebih dirinya dan saudara-saudara lain. Punya sesama hobi membaca buku, menggambar, dan menulis seperti dirinya. Sama-sama kembar pun selalu ada kesukaan dan perbedaan. Misalnya film.

"Aku ngerti kamu sebenarnya iri sama adik sepupumu. Tapi buktikan, rasa irimu itu bisa digantikan dengan bagaimana caranya kamu berhasil—sukses! Berusaha, agar bisa membuktikannya! Jangan menyerah, Bee! Kamu pasti bisa! Bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan, kamu raih selama ini! Tentu saja soal cowok. Ada kok suatu hari ada cowok yang menganggumi dirimu. Bukan soal wajah semata, tetapi menganggumi prestasimu!" Khalisya memberikan semangat seperti Vitto memberi penghiburan seperti kemarin.

"Ya."

"Jangan kalah sama mereka!" tambah Khalisya.

Gadis lolita dan imut bertambah usia tersebut semakin hari semakin dewasa sifatnya. Mereka bertiga lebih pengertian terhadapnya.

"Ke," panggil Bee.

"Apa?"

Bee menceritakan kelanjutan beragumentasi hebat dengan ibunya kemarin. Ibunya bilang, jika dirinya sama sekali tidak punya teman.

"Percuma punya media sosial. Meskipun begitu, teman yang kamu bilang enggak mungkin datang. Buktinya kamu sampai sekarang enggak punya teman karena sifat egoismu."

"Kok bisa mamamu ngomong begitu ke kamu?"

"Enggak tahu."

Ia melanjutkan ceritanya. Ibunya media sosial itu tidak penting. Alih-alih media sosial kata ibunya enggak berguna. Bagi dirinya sendiri amatlah penting. Penting? Amat penting karena adanya media sosial, ia bisa berkenalan dengan seorang penulis—beberapa penulis dan Bookstuber (YouTuber penggemar penyuka buku yang me-review buku bacaannya yamg dibacanya kepada suicriber-nya).

Keren bukan? Bukannya sombong, berkenalan dengan mereka menurutnya sudah keren. Dirinya sendiri saja tidak percaya. Dari ketidakkepercayaan, ia makin giat menulis dan sharing dalam hal dunia kepenulisan. Temannya bukan hanya penulis dan penggemar buku. Melainkan, seorang komikus. Biarpun komiskus lokal, karyanyaq bisa tembus ke penerbit besar. Hebat, bukan? Malah, ia lebih suka berteman seperti orang-orang semacam itu walau ada beberapa teman penulisnya, yang menulis itu dijadikan pekerjaan sampingan. Ia juga berkenalan di salah satu aplikasi yang telah bergabung dalam sebuah grup hingga kini.

Aku bersyukur bisa berkenalan dan berteman dengan orang-orang seperti mereka, batinnya.

"Keren itu, Bee!" kagum Khalisya."Selain teman penulis dan komikus, ada lagi?" tanyanya.

"Ada. Teman dari manca negara."

"Kamu kan enggak bisa bahasa Inggris?"

"Memang aku enggak bisa bahasa Inggris," akunya jujur."Yang bisa bahasa Inggris cuma Dee doang."

Dee, adik kembar Bee. Hanya berbeda satu menit sewaktu lahir. Ya, adik kembarnya pintar berbahasa Inggris, bukan, memang suka sekali bahasa Inggris. Dulu sewaktu SD, kelas 4 SD, adiknya mendapatkan peringkat tiga. Di SMA, kelas 2-IPA, sang adik mewakili SMA-nya. Mengharuskan pergi bersama temannya 2-IPS yang jago bahasa Inggris, ke salah satu kampus di Malang, sebutnya saja Universitas Islam Negeri atau dikenal dengan UIN. Universitas berbasis islam yang terkenal akan agama islam dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Sama halnya Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM yang sama bagusnya. Namun, keduanya pulang dengan tidak lolos karena kalah saing salah satu SMA Negeri, SMK Gondang Legi. Sebagai saudara kembar, Bee bangga terhadap adiknya. Ia masih ingat betul sampai sekarang.

"Woow, tapi, kalau soal matematika dia enggak bisa?"

"Mirip sepertiku. Sama-sama goblok dalam hal hitung-hitungan," kata Bee.

Khalisya tertawa.

"Walau bodoh, kamu memiliki imajinasi yang hebat," pujinya."Dan kami sangat tahu, kamu sangat menyayangi kami bertiga dan karakter lainnya yang kamu buat."

"Aku sangat sayang pada semua karakter yang aku ciptakan. Yang enggak terima kalau kalian ada yang mengejek. Aku benci itu."

Kembali ke soal Bee tidak punya teman.

"Kamu itu aslinya punya teman, Bee. Apa orangtuamu tahu, kamu punya teman?"

"Tahu. Aku pernah bercerita ke orangtuaku. Responsnya biasa saja."

"Mereka percaya?"

"Enggak tahu, ya? Responsnya biasa saja, tuh."

Keluarganya, terutama ayah dan ibunya tahu Bee memiliki seorang teman. Ia memiliki beberapa teman yang letaknya jauh. Ada yang dari Jogja, Semarang, Bondowoso, Jombang, Padang, Jakarta, Bekasi, Kalimantan Timur, Medan, Jember dan Lampung. Bila perkataan ibunya ia tidak memiliki seorang teman, secuil pun tidak punya. Jangan salahkan dirinya. Aslinya dirinya PUNYA! Keluarganya hanya tidak tahu, tidak mengerti, antara tidak percaya sebenarnya siapa ia berteman. Mempunyai teman saja bersyukur, apalagi yang tidak mempunyai teman? Pilih mana coba? Ibarat seorang gadis culun, gampang tidak percaya diri, kuper dan tidak mempunyai pacar alias jomblo ngenes bertahun-tahun. Sebenarnya Bee lelah. Namun, semangat dan dukungan dari teman-teman dikenalnya semua dari media sosial yang membuatnya maju. Sewaktu Bee mencoba mengirimkan naskah ke sebuah penerbit besar. Di pertengahan bulan Maret, mencoba mengirimkan naskah ceritanya yang ditulisnya ke penerbit. Beberapa pernah dituliskannya di sebuah SMS di handpone kecil kepada tantennya dengan berbagai masalahnya.

Tante Lyda lagi ngapain? Aku lagi nulis. Tante, Dedek sakit panas. Kemarin malam rewel kata ibu. Tante, aku rindu banget sama Tante! Tiap hari malah! Apa aku masih belum bisa move on dari Tante? Aku berpikir mungkin saja. Tante, aku mau nyoba ngirim naskah ke penerbit mayor lagi. Tapi penerbitnya lain. Doakan ya, Te, semoga kali ini, naskahku bisa lolos dan tembus! πŸ˜ƒ Soalnya, dari kemarin hujan. Deras pula. Semoga besok kalo ke warnet, enggak hujan dan panas terus.

Terkirim:
13:25:49
10-09-2022
Pengiriman telah gagal
Tante Lidyawati
085xxxx

Ada lagi chat yang ia tulis selain di handpone Nokia C-30-nya. Ia menuliskannya di handpone OPPO A33W berwarna putih bekas milik ibunya. Menulisksn chat di sebuah pesan karena aplikasi WhatssAp-nya sudah tidak ada lagi. Ia memakai handpone bekas itu hanya menulis, mendengarkan lagu, dan bermain internet.

Min, 26/6/2022

Tante, sebentar lagi suamimu datang. Caca bawa cowoknya. Te, aku ngelihat cowoknya biasa aja tuh. Bukannya aku beda-bedain lho, ya. Bukan bedain secara fisik. Menurutku, masih gantengan temenku penulis yang dulu pernah aku ceritain di whatsApp dulu. Hehehe. Pasti Tante di sana pikirannya sama kayak aku. Della pun pikirannya sama kayak aku. Yah, gimana lagi, namanya dimabuk cinta. Soalnya Caca pulang sebentar ke sini karena ya itu suamimu mau pulang. Dan, aku tegaskan, maaf, mereka bukan anakmu lagi, melainkan anaknya suamimu. Karena mereka sudah berubah. Berubah dalam hal kelakuan dan sifatnya.

Dikirim pada 11.02

Tante, aku mau ngasih tau, Ibu tadi masuk kamar, ngomong kalo aku harus waktunya menikah. Aku tau, Te, di umurku aku harus waktunya menikah. Seperti yang aku ceritain kemarinnya itu, mana ada cowok yang suka sama aku? 😞 Boro-boro yang ada nyenengin eh malah enggak ada. Aku sama temen-temenku terutama temen cowok, enggak galak, enggak judes, enggak jual mahal. Apa yang sebenernya salah? Apakah aku bisa nemuin jodohku itu lewat tulisan? Sama halnya novel? Aku tau, Te, aku emang enggak sepintar Caca, enggak secantik dia yang langsung dapet cowok. Emang, dia temennya banyak, sering bergaul. Tapi aku yakin, pasti Allah mengirimkan jodoh yang LEBIH BAIK walau aku enggak pacaran. Omongannya Ibu bikin aku kepikiran. Aku yakin, jodohku itu mungkin jauh, siapa tau dia datang dan menyatakan rasa sukanya padaku.

Dikirim pada 21.37

Jum, 27/6/2022

Tante, sekarang dua anakmu—Caca sama Tony sudah enggak keruan lagi! Karena Caca sudah punya pacar. Namanya si Sultan. Entahlah... Tony katanya sudah ngerokok gara-gara pengaruh temen-temennya yang pernah dibawa ke rumah DAM. Soal kucingnya Caca, Loly, mau dikasih ke temennya. Kalo anaknya dititipin ke Tante Mamanya. Biar tau, biar ngerasain rasanya ngerawat binatang, terutama kucing! Terus, anaknya Nenek Lilik yang namanya Ayu—mau nikah bulan depan. Lah wong boro-boro tadi mampir ke rumah. Katanya Ibu, aku disuruh datang ke rumahnya waktu hari H-nya. Kata Ibu lagi, biar aku ketularan entar bisa nikah. Beh, beh, beh, Te, kadang kalo Ibu sudah ngomongin pasangan, jodoh, nikah sekalipun—aku ngerasa jengah! Aku tau, umurku sudah waktunya untuk mencari pasangan. Tapi, apa ada, Te, cowok yang suka sama aku, biarpun aku ini cewek lugu, culun sama pendiam? 😞

Dikirim pada 15.40

Min, 19/6/2022

Tapi aku akan buktikan ke mereka kalo aku BISA sama membuktikannya dengan cara yang manis, balasan yang manis, yang membuat mereka matanya melek, tersadar siapa aku ini. Dan tentu saja soal kemampuanku ini yang mana aku sering latihan sampai akunya merasa bosan. Ya, akan kubuktikan dengan bermodal "TERLALU MENGKHAYAL" dan "MENULIS" bisa menghasilkan karya yang bernilai.

Dikirim pada 18.59

Lanjut, setelah berdebatan sengit tersebut, Bee memberitahu ibunya."Bu, sebenarnya aku ini punya teman. Temanku rumahnya pada jauh semuanya," katanya jengkel.

Sang ibu menjawab dengan nada menyindir,"Mana buktinya kalau kamu punya teman? Enggak ada satupun teman yang mau bertandang ke sini dan mau berteman denganmu. Selamanya, dengan sifatmu yang egois itu, enggak ada yang mau."

Bee tidak menjawab. Dalam batin, ia masih jengkel karena ibunya itu sama sekali tidak percaya omongannya. Selama ia berteman, walau sekadar berteman lewat media sosial maupun WhatssAp, selama berteman yang mengandung positif, itu tidak masalah baginya. Bukan hanya berteman atau sharing dan curhat, ia semakin getol mencari informasi penerbit buku, mencari informasinya lebih dalam. Terkadang, jika tidak tahu nama suatu penerbit, ia akan bertanya pada teman-temannya di media sosial.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Hujan Paling Jujur di Matamu
9008      2059     1     
Romance
Rumah tangga Yudis dan Ratri diguncang prahara. Ternyata Ratri sudah hamil tiga bulan lebih. Padahal usia pernikahan mereka baru satu bulan. Yudis tak mampu berbuat apa-apa, dia takut jika ibunya tahu, penyakit jantungnya kambuh dan akan menjadi masalah. Meski pernikahan itu sebuah perjodohan, Ratri berusaha menjalankan tugasnya sebagai istri dengan baik dan tulus mencintai Yudis. Namun, Yudis...
KataKu Dalam Hati Season 1
5958      1571     0     
Romance
Terkadang dalam hidup memang tidak dapat di prediksi, bahkan perasaan yang begitu nyata. Bagaikan permainan yang hanya dilakukan untuk kesenangan sesaat dan berakhir dengan tidak bisa melupakan semua itu pada satu pihak. Namun entah mengapa dalam hal permainan ini aku merasa benar-benar kalah telak dengan keadaan, bahkan aku menyimpannya secara diam-diam dan berakhir dengan aku sendirian, berjuan...
TO DO LIST CALON MANTU
1573      707     2     
Romance
Hubungan Seno dan Diadjeng hampir diujung tanduk. Ketika Seno mengajak Diadjeng memasuki jenjang yang lebih serius, Ibu Diadjeng berusaha meminta Seno menuruti prasyarat sebagai calon mantunya. Dengan segala usaha yang Seno miliki, ia berusaha menenuhi prasyarat dari Ibu Diadjeng. Kecuali satu prasyarat yang tidak ia penuhi, melepaskan Diadjeng bersama pria lain.
PROMISES [RE-WRITE]
6143      1800     13     
Fantasy
Aku kehilangan segalanya, bertepatan dengan padamnya lilin ulang tahunku, kehidupan baruku dimulai saat aku membuat perjanjian dengan dirinya,
Musyaffa
144      126     0     
Romance
Ya, nama pemuda itu bernama Argya Musyaffa. Semenjak kecil, ia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang manga artist profesional dan ingin mewujudkannya walau profesi yang ditekuninya itu terbilang sangat susah, terbilang dari kata cukup. Ia bekerja paruh waktu menjadi penjaga warnet di sebuah warnet di kotanya. Acap kali diejek oleh keluarganya sendiri namun diam-diam mencoba melamar pekerjaan s...
Secret Garden
326      273     0     
Romance
Bagi Rani, Bima yang kaya raya sangat sulit untuk digapai tangannya yang rapuh. Bagi Bima, Rani yang tegar dan terlahir dari keluarga sederhana sangat sulit untuk dia rengkuh. Tapi, apa jadinya kalau dua manusia berbeda kutub ini bertukar jiwa?
Seiko
630      473     1     
Romance
Jika tiba-tiba di dunia ini hanya tersisa Kak Tyas sebagai teman manusiaku yang menghuni bumi, aku akan lebih memilih untuk mati saat itu juga. Punya senior di kantor, harusnya bisa jadi teman sepekerjaan yang menyenangkan. Bisa berbagi keluh kesah, berbagi pengalaman, memberi wejangan, juga sekadar jadi teman yang asyik untuk bergosip riaβ€”jika dia perempuan. Ya, harusnya memang begitu. ...
ARSELA: Perjodohan si Syar'i dan Ketua Geng Motor
188      157     3     
Romance
Memiliki hutang budi dengan keluarga Dharmendra, Eira mau tidak mau menyetujui perjodohan dengan putra sulung keluarga itu, Arsel, seorang ketua geng motor tersohor di kampusnya.
START
316      214     2     
Romance
Meskipun ini mengambil tema jodoh-jodohan atau pernikahan (Bohong, belum tentu nikah karena masih wacana. Hahahaha) Tapi tenang saja ini bukan 18+ πŸ˜‚ apalagi 21+πŸ˜† semuanya bisa baca kok...πŸ₯° Sudah seperti agenda rutin sang Ayah setiap kali jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib malam. Begitupun juga Ananda yang masuk mengendap-ngendap masuk kedalam rumah. Namun kali berbeda ketika An...
Ratu Blunder
64      51     2     
Humor
Lala bercita-cita menjadi influencer kecantikan terkenal. Namun, segalanya selalu berjalan tidak mulus. Videonya dipenuhi insiden konyol yang di luar dugaan malah mendulang ketenaran-membuatnya dijuluki "Ratu Blunder." Kini ia harus memilih: terus gagal mengejar mimpinya... atau menerima kenyataan bahwa dirinya adalah meme berjalan?