Loading...
Logo TinLit
Read Story - Penumpang Di Sebelahku
MENU
About Us  

Langit berwarna abu-abu gelap saat aku keluar dari kantorerlalu begitu saja, tidak berhenti di halte bis. Di jam-jam seperti ini, kebanyakan angkot terisi penuh. Begitu juga dengan bis.

Karena itu, saat ada angkot yang berhenti di halte, aku bergegas mendekat.

“Belakang penuh, mbak,” kata sopir angkot. “Depan ya?”

Aku mengangguk, mengatakan, “Iya, Pak,” sambil membuka pintu. Tapi, laki-laki di samping pak sopir tidak mau sedikit bergeser. Jadi aku mengatakan, “Mas, tolong geser sedikit ya, saya mau duduk sini,” padanya.

“Lho, angkot ini bukan jurusan Joyoboyo[1], mbak.”

Jawaban laki-laki itu membuat aku terkejut, hingga mengedipkan mata beberapa kali. “Ah, mungkin suaraku kurang jelas sehingga dia salah dengar,” bisik benakku. Karena itu aku kembali mengatakan, “Mas, tolong geser sedikit duduknya ya, saya mau duduk di sini.”

“Mbak, angkot ini langsung ke Bungurasih[2], tidak mampir ke Joyoboyo.”

Benakku langsung mengatakan, “Waduh, mas ini budek[3].”

Aku menghela napas, sedikit mengeraskan suara saat mengatakan, “Iya, mas, saya juga ke arah Bungurasih kok. Makanya, mas geser sedikit duduknya, biar saya bisa duduk.” Aku memberinya satu senyum kecil, lalu membuka pintu lebih lebar.

Eh, laki-laki itu justru memegangi pintu dan menahannya. “Ya ampun, mbak, kan sudah saya kasih tahu, angkot ini ke Bungurasih, bukan ke Joyoboyo. Kenapa mbak masih ngeyel[4] mau naik juga?”

Aku menghela napas karena jengkel, sekaligus bingung.

Yakin tidak ada gunanya kalau aku kembali meminta laki-laki itu untuk menggeser duduknya, aku memegang pintu dengan kedua tangan, lalu menariknya membuka.

Tapi laki-laki itu kembali menarik pintu angkot, berusaha menutupnya.

Aku menatap laki-laki itu dengan alis bertaut.

Sebelum kata-kata yang menunjukkan rasa jengkel meluncur dari bibirku, sopir angkot memegang lengan kanan laki-laki itu dengan dua tangan, lalu menarik laki-laki itu mendekat kepadanya.

Lalu, sopir angkot menarik lepas tangan laki-laki itu dari pintu sambil mengatakan, “Maaf ya, mbak, mas ini, budek.”

Aku mengangguk, duduk, menutup pintu, dan mengarahkan pandanganku ke sisi kiri. Itu yang aku lakukan selama perjalanan. Aku bahkan tidak menoleh saat laki-laki di sebelahku mengatakan, “Oooo, mbak mau ke Bungurasih juga? Saya kira mau ke Joyoboyo.”

Aku hanya menghela napas panjang.

Aku baru berbicara saat angkot beberapa meter dari tempatku turun. “Pak, saya turun di halte depan ya.”

Angkot berhenti, aku menyerahkan selembar uang pada sopir angkot. “Terima kasih, pak.”

“Sama-sama, mbak.”

Aku membuka pintu saat laki-laki di sampingku berkata, “Kok turun disini, mbak? Bungurasih masih jauh lo, mbak.”

“Ya Allah.” Aku kembali menghela napas panjang.

 

[1] Salah satu terminal di Surabaya

[2] Salah satu terminal di Surabaya

[3] Tidak bisa mendengar/mempunyai gangguan pendengaran/tuli (bahasa Jawa)

[4] Memaksa (bahasa Jawa)

How do you feel about this chapter?

0 4 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Konferensi Pintu Toilet
361      227     0     
Short Story
kisah seorang tunas kelapa di bumi perkemahan negeri orang, dan tentang penantian yang berujung...(silahkan baca storynya ya...)
KENTUT ALULA
367      231     0     
Short Story
Cerita lucu tantang aku, alula, dan kentutnya yang membawa tawa.
PALSU
1015      641     7     
Short Story
Fake! Kira-kira kayak apa sih kepalsuan yang aku hadapi? Ehh, salah deng! Bukan aku yang menghadapi, tapi dia. Hehe... Seorang kekasih yang tak sadar akan hal itu.
Over panik
377      240     1     
Short Story
Kalian semua pasti pernah merasakan yang namanya panik. Gara gara kepanikan yang tidak terkontrol menciptakan perilaku yang kurang wajar.
Lagi tersesat! : Gajelas
421      268     1     
Short Story
Aduh! Adekku sama temen deketku yang entahlan udah balik ke rumah. Dan yang paling ngagetin, mereka udah bikin aliran BAMBANGISME, official banget di gazebo kebun. Pantesan pagi segarku hawa hawanya jadi sesak. NB: Nama masing masing karakter samaran ya wkwk
Kentut Pembawa Petaka
419      287     1     
Short Story
Kentut bocah ini sangat berbahaya, nampaknya.
Diskon Tilang
406      273     0     
Short Story
Siapa pernah kena tilang dan dendanya dapat diskon?
Gara-gara Televisi
2030      974     47     
Short Story
Topan yang Sopan
522      356     2     
Short Story
Beruntung, ketika insiden itu hendak terjadi, aku berada cukup jauh dari Topan. Sialnya, ketika insiden itu barusan terjadi, mendadak aku malu sendiri, hanya dengan melihat Topan mempermalukan dirinya sendiri.
Tas nyangkut
392      259     2     
Short Story