HARI WISUDA FINA
Seminggu berlalu, sinar mentari masih tetap sama menyapa di pagi hari. Kicauan burung bercampur dengan suara kendaraan yang berlalu tak begitu asing lagi di telinga masyarakat di zaman ini. Hari ini adalah hari wisuda Fina setelah seminggu sebelumnya ia telah ujian dan dalam waktu seminggu itu pula ia dan Firman semakin akrab dan mesra meskipun kemesraan itu hanya dalam bentuk rangkaian kalimat dalam chat.
Sejak pagi setelah sholat subuh Fina telah mempersiapkan segalanya, mulai dari pakaian dan makeup. Tentu saja Fina bukanlah wanita yang pandai berdandan apalagi merias wajah sendiri alias makeup. Maka dari itu dua hari yang lalu ia mencari orang yang pandai merias wajah. Tentu dengan bantuan media sosial ia dengan cepat mendapatkan orang yang menawarkan jasa makeup wisuda.
"Kakak cantik deh, walaupun cuma pakai lipstik dan sedikit bedak juga pasti cantik karena wajahnya memang cantik." Puji wanita yang merias wajah Fina.
"Ahh... Jadi maluu... Ini baru makeup wisuda loh bagaimana yah kalau aku makeup pengantin? Hahaha..." Tawa Fina yang sedikit menahan tidak terlalu membuka bibirnya.
"Kakak mau pengantin? Daripada cari yang lain mending yang makeup aku aja kak, kalau kakak cantik ini aku beri diskon deh.. hehehe..." Rayu si wanita tukang makeup.
"Yahh itu pun kalau jadi... Siapa tau sang jodoh berubah pikiran, tapi benar kan aku dapat diskon?" Tanya Fina.
"Iyaa serius Kak! Kalau sama Lyla Makeup tenang aja dijamin cantik bagai bidadari... Aku juga punya teman wedding organizer loh Kak, pokoknya tema, pakaian dan katering semua lengkap tinggal bayar aja." Kata Lyla si wanita tukang makeup itu.
"Waahh lengkapnyaa... Tapi kayaknya aku cuma mau nikahan yang sederhana aja deh, yang penting sah aja dulu urusan kemewahan dan pesta belakangan, hehehe..." Ucap Fina.
"Aduhh bahagiaanyaa jika menjadi suaminya kakak ini... Jaman sekarang ini mana ada cewek yang mau dinikahi tanpa mahar yang banyak dan acara yang mewah, bahkan tak tanggung-tanggung si calon mempelai pria harus ngutang dan jual warisan demi acara pernikahan yang hanya berlangsung sehari." Kata Lyla sambil merias wajah Fina.
Setelah beberapa saat akhirnya selesai juga makeup Fina. Tampak dari cermin ia begitu cantik nan anggun.
"Tuhh kan... Kakak memang cantik." Puji Lyla.
Tak henti-hentinya Fina tersenyum melihat dirinya begitu cantik. Setelah mengenakan gaunnya ia menuju ruang keluarga untuk memperlihatkan kedua orangtuanya. Ini tak seperti biasanya kedua orangtuanya terdiam menatap Fina.
"Anak Ibu sekarang sudah besar dan begitu cantik." Ucap Ibu Fina yang begitu bangga dengan mata sedikit berkaca-kaca.
"Mirip seperti Ayahnya kan Bu? Buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya, hahaha..." Kata Ayah Fina yang menggoda Ibunya.
Setelah semua sudah siap mereka pun berangkat ke aula kampus tempat wisuda Fina.
Pada pukul 06.45 mereka tiba di lokasi. Mereka pun berjalan menuju aula tersebut, tak lama dari arah sebelah kanan Firman muncul dan bersalaman dengan kedua orangtua Fina. Tampak dari wajah Fina begitu malu karena kehadiran Firman.
"Pagi Ibu, Bapak..." Sapa Firman sambil berjabat tangan.
"Ehh nak Firman, sama siapa nak? Anakmu mana?" Tanya Ibu Fina.
"Dia ke sekolah Bu, baru saja aku antar." Jawab Firman.
"Nak Firman coba lihat Fina, cantik kan? Mirip seperti Ayahnya kan?" Tanya Ayah Fina yang bercanda.
"Masih saja bilang begitu, jangan dengarkan dia nak." Kata Ibu Fina.
Fina begitu malu hanya bisa tersenyum tanpa berkata. Firman menatapnya dengan senyum.
"Iya Fina memang cantik, perpaduan Ibu dan Ayahnya. Iya kan Fina?" Gombal Firman.
Fina hanya bisa tersenyum kemudian melotot ke arah Firman sambil mencubit tangannya.
Setelah percakapan singkat itu mereka masuk ke dalam ruangan. Di tempat yang terpisah mereka duduk. Fina berada di barisan mahasiswa yang memakai seragam dan toga. Sementara itu Firman dan kedua orangtuanya berada di barisan kursi tamu dan undangan. Mereka menunggu untuk melihat Fina melangkah naik ke atas panggung.
Setelah beberapa jam akhirnya selesai juga acara wisuda tersebut. Kini saatnya berfoto. Beberapa orang menawarkan jasa foto dengan tempat atau latar khusus untuk foto wisuda bersama keluarga. Dengan rasa gembira Fina mengajak kedua orangtuanya untuk berfoto.
"Firman... Sini nak... Ikut foto.." Teriak Ibu Fina.
"Iya Bu, aku disini saja..." Jawab Firman.
Ayah Fina kemudian menghampiri Firman dan berbisik, "Kalau kamu tidak mau ikut foto dengan kami tidak apa tapi foto berdua dengan Fina mau kan?"
"Iya aku mau." Balas Firman dengan berbisik.
Kemudian mereka berdua tertawa sambil berjalan ke arah Fina.
Ayah Fina memberi kode ke Istrinya yang artinya biarkan mereka berdua untuk foto. Kemudian kedua orangtua Fina meninggalkan mereka dan menuju ke arah parkiran mobil.
Dengan sedikit malu beberapa kali mereka berdua berfoto. Kemudian setelah itu mereka berbincang-bincang sambil berjalan menuju parkiran mobil.
"Kak Firman, nanti malam aku ada acara malam ramah tamah yang diadakan kampus. Aku punya undangan buat kakak. Hmmm... Kak Firman mau gak?" Ucap Fina yang malu.
"Hmm.... Iya deh... Jadi malam ini aku jemput kamu setelah aku antar Nana ke rumah neneknya." Jawab Firman.
Setibanya di parkiran mereka berpamitan. Tak lupa Firman meminta izin ke orangtua Fina untuk menjemput Fina malam nanti. Kedua orangtua Fina setuju bahkan ia mengundang Firman untuk datang ke rumahnya jika acara ramah tamah itu telah selesai.
"Sekali lagi selamat yah Fina, akhirnya kamu bisa wisuda." Kata Raihan sambil tersenyum yang berdiri tak jauh dari Firman.
@Rifad ohh, oke...oke
Comment on chapter FINA [DUA]sama ya, dengan ceritaku yang Rahasia Toni, tokokhku juga terserang leukimia.
mampir2 juga ya, ke cerita terbaruku :D