Loading...
Logo TinLit
Read Story - 1 Kisah 4 Cinta 2 Dunia
MENU
About Us  

TERIMAKASIH TELAH MENCINTAIKU [FINA]

Entah apa yang harus ku katakan, perasaan ini membuatku sangat bahagia. Di hari wisuda ku hadir kedua orangtua yang masih lengkap dan juga ditambah oleh kehadiran orang yang akhirnya bisa merebut hatiku dan tentu saja kehadiran Raihan. Aku tau kok kamu juga hadir disaat hari wisuda ku. Tak perlu mengucapkan banyak kata cukup kamu lihat jika aku sangat senang dan semoga kamu juga ikut senang yah...

Malam ini aku akan menghadiri acara malam ramah tamah. Sebuah acara singkat yang menurutku biasa saja namun yang menjadi luar biasa ketika aku bisa membawa pasangan. Untuk itu aku harus mempersiapkan diri.

Berhubung karena aku adalah wanita yang tidak tau berdandan maka malam ini aku dibantu oleh Ibu untuk berdandan. Untuk malam ini aku tidak memilih untuk menggunakan gaun dan tak pula aku memakai makeup yang tebal. Cukup makeup seadanya yang penting ada warnanya bagiku sudah cukup. Untuk masalah pakaian aku sempat bingung namun aku ingat jika beberapa hari yang lalu ketika aku dan Firman ke sebuah toko untuk membeli pakaian ujian ternyata waktu itu aku dapat hadiah baju dari Firman. Maka dari itu aku memakai baju tersebut. Berhubung karena kampusku itu berlabel Muslim maka baju yang biasa disebut model gamis yang berwarna hijau tosca itu pun menjadi pilihanku.

Setelah mengenakan baju, aku melihat ke arah cermin sambil ku pakai jilbabnya. Alangkah senangnya aku ketika melihat diriku yang tampak kurus. Ini pertama kalinya aku memakai baju seperti ini apalagi ke acara kampus. Tapi biarlah yang penting cocok buat kita itu tidak masalah, yang jadi masalah itu ketika kita sudah tau tidak cocok tapi tetap dipaksakan.

Malam ini aku juga banyak mendapatkan ceramah dari Ibu. Katanya aku harus sedikit kalem dan banyak diam karena kalau lepas kontrol biasanya aku ketawanya paling keras begitu pula dengan teriaknya. Dalam bersikap, baik itu cara duduk yang sopan aku masih diingatkan karena terkadang kalau aku mau duduk langsung duduk saja, karena kalau di rumah aku duduknya pakai kaki diangkat satu sambil mecabut kuku jempol kaki terkadang sambil makan dan paling parah ketika ketahuan atau tertangkap mata sama Ibu habis cabut kuku biasanya jiwa refleks ku langsung mencium bau kuku tersebut. Hehehe...

Setelah beres dengan berdandan dan belajar petuah dari Ibu aku menunggu Firman datang menjemputku. Setelah ku intip dibalik tirai jendela kamarku memang benar suara mobil itu adalah suara mobil Firman. Seketika aku berlari keluar kamar kemudian Ibu geleng-geleng kepala sambil mengeluarkan beberapa kata bijaknya. Sepatah katapun tak sempat ku dengarkan karena aku berlari begitu ribut.

Ayahku yang berada di ruang tengah sambil menonton hanya menatapku berlalu melaluinya. Pada akhirnya Firman tiba di depan pintu rumah. Sebelum membuka pintu, aku mengatur nafas dulu mencoba menenangkan diri dan bersikap anggun.

"Ehh Kak maaf lama." Kataku sambil membuka pintu dengan lembut.

"Aku baru saja mau mengetuk pintu." Kata Firman.

"Silahkan masuk Kak." Pintaku padanya.

"Gak usah, nanti aku kelamaan duduk, makan, nonton dan tidur, hahaha.." Tawa Firman yang bercanda.

Kemudian dari arah belakang Ibu muncul.

"Eh nak Firman masuk dulu nak, kok kamu biarkan berdiri di depan pintu sih Fina!" Kata Ibu.

"Kami buru-buru Buu... Nanti telat ke acaranyaa..." Kataku sambil memakai sendal yang lumayan ribet cara pakainya.

"Iya Bu tidak usah lagian kami sudah mau berangkat." Kata Firman.

Kemudian Ayahku juga muncul dari balik tembok.

"Hati-hati yah nak, jangan suka lari-lari. Pura-pura tidak lelah itu juga melelahkan loh. Hahaha..." Tawa Ayah yang menggoda ku.

Kami kemudian berpamitan dan berangkat ke lokasi. Aku bagaikan seorang ratu yang mau naik ke atas mobil harus dibukain pintu. Dengan sangat hati-hati aku masuk ke dalam mobil untuk menghindari benturan kecil yang bisa mengundang teriak dariku. Akhirnya kami berangkat dengan sangat senang.

Di dalam perjalanan, sekitar 10 menit pertama kami hanya saling diam. Entah harus memulai dari mana. Aku tak punya bahan untuk memulai pembicaraan. Namun kemudian secara bersamaan kami mengeluarkan kata.

"Kak Firman."
"Finaa..."

"Ehh kakak aja dulu... Hehehe..." Pintaku.

"Ahh kamu aja dulu, aku belakangan." Kata Firman.

"Aduhh... Aku harus bilang apa?" Ucapku dalam hati.

"Hmmm... Begini Kak, Ehh... Bagaimana kabar Nana? Apakah dia sehat-sehat saja?" Di pikiranku hanya terlintas nama Nana.

"Oh iyaa... Aku hampir lupa, tadi Nana bilang katanya mau foto bareng sama kamu kalau kalian ketemu."

"Ohh begitu yah kak, aku jadi kangen sama Nana..."

Hampir sepanjang perjalanan kami membicarakan Nana dan di akhir Firman berkata sesuatu padaku.

"Fina malam ini kamu begitu cantik. Kelihatan kalem, akhir-akhir ini kamu juga sedikit lebih pendiam. Kamu kayak anak remaja yang lagi jatuh cinta. Hehehe..." Rayu Firman padaku.

"Hehehe... Mungkin perasaan kakak aja, aku tetap seperti ini kok. Kalau dibilang remaja mungkin aku sudah bukan remaja lagi tapi kalau dibilang jatuh cintaaa.... Hmmm... Iyaa..." Kemudian aku tertawa malu sambil menutup bibir menghadapkan wajah ke tiupan AC mobil.

"Ahh yang benar? Kamu jatuh cinta sama siapa? Sama aku yah? Hahaha..." Kata Firman.

"Memang iya..." Jawabku singkat namun merasa malu.

"Kalau aku juga cinta sama kamu, bagaimana dong?" Tanya Firman.

"Kakak jawab aja sendiri, kalau berani tanya ke orangtuaku." Jawabku dengan wajah sedikit meledek.

"Siapa takuut, kalau itu gampang yang penting kamu mau." Balas Firman meledek.

"Mau apa?"

"Mau jadi Istriku, dari awal sudah aku katakan jika aku ingin menjadikanmu Istri dan Ibu untuk anak dan anak-anak kita nanti. Apakah kamu bersedia?" Jawab Firman serius dan bertanya kepadaku.

"Yaa tuhaann... Apa yang harus aku katakan? Entah ini perasaan bahagia atau sedih sih, jujur aku bahagia tapi entah mengapa aku terharuuu... Tetap seperti biasa Fina!! Jangan mengeluarkan air mata nanti bedakmu luntur!!" Ucapku dalam hati.

"Akuu... Bersedia Kak, aku mau menjadi Istri dari Kak Firman dan aku mau menjadi Ibu dari anak Kak Firman. Hehehe..."

"Aduhh ngomong apa sih aku ini, tapi jawabanku ini sudah benar! Akuu maluuu tapiii senang juga sih..."

Tak lama kemudian kami pun sampai dan akhirnya pembicaraan pernikahan itu kami tunda sejenak.

Bagiku acara ramah tamah ini tidak lagi penting. Mendengar sambutan, menonton tarian, dan pembicaraan orang-orang mulai membosankan bagiku. Lagian hampir semua teman seangkatanku sudah lebih dulu sarjana. Hanya ada beberapa saja yang sempat aku temani bercerita, bercanda dan bernostalgia. Kemudian diakhir acara kami berfoto bersama. Aku tak sabar untuk pulang agar bisa kembali berdua bersama Firman untuk melanjutkan pembicaraan yang tertunda tadi.

"Hey Fina! Itu pacarmu yah? Cakeepnyaa, kenalin dong." Bisik seorang teman.

"Ehh Finn, itu kakak duda tampan yang waktu itu kan?" Bisik Mirna.

"Hai Fina, malam ini kamu cantik, beda dari biasanya, kali ini kamuu cantik full feminim full..." Kata teman pria yang satu organisasi denganku.

Entah harus bilang apa kepada mereka, sebenarnya aku malu. Aku hanya bisa menjawab sambil berbisik kepada mereka dan kepada Mirna aku mencubit tangannya karena pertanyaannya. Beberapa teman juga sudah mengerti dan seolah ikut bahagia melihatku terlepas dari rasa galau akibat kisah masa laluku. Mereka takkan pernah tau jika semua yang ku lalui ini tidaklah muda namun sebenarnya asyik dan penuh mistis.

Aku selalu bersyukur dan berterimakasih kepada sang pencipta karena diberikan teman-teman yang begitu sayang dan mencintaiku. Begitupula dengan kedua orangtua ku dan juga cinta Firman yang tulus serta rasa cinta Nana. Tak lupa rasa cinta Raihan yang ikut bahagia dengan bahagiaku. Terimakasih semuanya. Terimakasih telah mencintaiku!

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • yurriansan

    @Rifad ohh, oke...oke
    sama ya, dengan ceritaku yang Rahasia Toni, tokokhku juga terserang leukimia.

    mampir2 juga ya, ke cerita terbaruku :D

    Comment on chapter FINA [DUA]
  • Rifad

    @yurriansan di Fina Bagian II dijelaskan kok, dia sakit akibat penyakit leukimia ☹️

    Comment on chapter FINA [DUA]
  • yurriansan

    wah udah sampai end.
    aku baru baca sampi chapter 6. aku lagi mencari sebab kematian Raihan, aku miss atau memang belum dijelasin, ya? :D

    Comment on chapter RAIHAN [DUA]
Similar Tags
Dialog Hujan
563      400     3     
Short Story
Tak peduli orang-orang di sekitarku merutuki kedatanganmu, aku akan tetap tersenyum malu-malu. Karena kau datang untuk menemaniku, untuk menenangkanku, untuk menyejukkanku. Aku selalu bersyukur akan kedatanganmu, karena kau akan selalu memelukku di dalam sepiku, karena kau selalu bernyanyi indah bersama rumput-rumput yang basah untukku, karena kau selalu menyebunyikan tangisku di balik basahmu.
Gunay and His Broken Life
8140      2466     0     
Romance
Hidup Gunay adalah kakaknya. Kakaknya adalah hidup Gunay. Pemuda malang ini telah ditinggal ibunya sejak kecil yang membuatnya secara naluri menganggap kakaknya adalah pengganti sosok ibu baginya. Hidupnya begitu bergantung pada gadis itu. Mulai dari ia bangun tidur, hingga kembali lagi ke tempat tidur yang keluar dari mulutnya hanyalah "kakak, kakak, dan kakak" Sampai memberi makan ikan...
SIREN [ RE ]
627      348     5     
Short Story
nyanyian nya mampu meluluhkan hati. namanya dan suara merdunya mengingatkanku pada salah satu makhluk mitologi.
Rasa Cinta dan Sakit
500      270     1     
Short Story
Shely Arian Xanzani adalah siswa SMA yang sering menjadi sasaran bully. Meski dia bisa melawan, Shely memilih untuk diam saja karena tak mau menciptakan masalah baru. Suatu hari ketika Shely di bully dan ditinggalkan begitu saja di halaman belakan sekolah, tanpa di duga ada seorang lelaki yang datang tiba-tiba menemani Shely yang sedang berisitirahat. Sang gadis sangat terkejut dan merasa aneh...
Chahaya dan Surya [BOOK 2 OF MUTIARA TRILOGY]
11479      2115     1     
Science Fiction
Mutiara, or more commonly known as Ara, found herself on a ship leading to a place called the Neo Renegades' headquarter. She and the prince of the New Kingdom of Indonesia, Prince Surya, have been kidnapped by the group called Neo Renegades. When she woke up, she found that Guntur, her childhood bestfriend, was in fact, one of the Neo Renegades.
Love Invitation
571      402     4     
Short Story
Santi and Reza met the first time at the course. By the time, Reza fall in love with Santi, but Santi never know it. Suddenly, she was invited by Reza on his birthday party. What will Reza do there? And what will happen to Santi?
Hidden Words Between Us
1402      628     8     
Romance
Bagi Elsa, Mike dan Jo adalah dua sahabat yang paling disayanginya nomor 2 setelah orang tuanya. Bagi Mike, Elsa seperti tuan putri cantik yang harus dilindunginya. Senyum dan tawa gadis itu adalah salah satu kebahagiaan Mike. Mike selalu ingin menunjukkan sisi terbaik dari dirinya dan rela melakukan apapun demi Elsa. Bagi Jo, Elsa lebih dari sekadar sahabat. Elsa adalah gadis pertama yang ...
Awal Akhir
709      452     0     
Short Story
Tentang pilihan, antara meninggalkan cinta selamanya, atau meninggalkan untuk kembali pada cinta.
Moment
318      273     0     
Romance
Rachel Maureen Jovita cewek bar bar nan ramah,cantik dan apa adanya.Bersahabat dengan cowok famous di sekolahnya adalah keberuntungan tersendiri bagi gadis bar bar sepertinya Dean Edward Devine cowok famous dan pintar.Siapa yang tidak mengenal cowok ramah ini,Bersahabat dengan cewek seperti Rachel merupakan ketidak sengajaan yang membuatnya merasa beruntung dan juga menyesal [Maaf jika ...
Kafa Almi Xavier (update>KarenaMu)
734      432     3     
Romance
Mengapa cinta bisa membuat seseorang kehilangan akal sehatnya padahal prosesnya sesederhana itu? Hanya berawal dari mata yang mulai terpikat, lalu berakhir pada hati yang perlahan terikat. °°°°##°°°° Berawal dari pesan berantai yang di kirim Syaqila ke seluruh dosen di kampusnya, hingga mengakibatkan hari-harinya menjadi lebih suram, karena seorang dosen tampan bernama Kafa Almi Xavier....