Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Si Kembar
MENU
About Us  

Aku sangat bahagia Wonshik membelikanku semua lukisan yang aku pilih tadi. Bahkan Wonshik berjanji padaku untuk bertemu dengan pelukisnya. Pikiranku salah selama ini yang menganggap Wonshik jahat. Kenyataannya Wonshik adalah sosok cowok yang baik dan sopan. Selama jalan denganku tidak pernah sedikit pun Wonshik berbuat jahat padaku. Sudah banyak yang dia lakukan dan belikan padaku. Selain lukisan-lukisan itu dia juga memberikanku kalung dan membayar semua belanjaan Lulu. Jika aku membuka hatiku dengannya,apakah Jackson tidak akan marah padaku. Padahal Jackson baru saja meninggalkanku tetapi aku membuka hatiku untuk cowok lain.

"La,kok diam aja? Kenapa? Loe lapar?", tanya Wonshik membuyarkan lamunanku

"Nggak kok,hanya sedikit lelah saja", ujarku berbohong

"Mau kita mampir ke kafe dulu? Sekedar makan cemilan, atau mau langsung ke hotel?"

"Hotel? Gua nginap di rumah tante namanya Aunty Sarah. Boleh kita mampir ke kafe dulu,sekalian gua mau beli makanan buat Aunty Sarah"

" Oh,kirain gua nginap di hotel sama Lulu. Jangan lupa beli buat Lulu juga nanti dia ngambek lagi kalau nggak dibeliin juga"

"Wonshik,sekali lagi gua minta maaf soal kelakuan Lulu ya. Bisa-bisanya dia minta loe bayarin semua"

"Mau sampai kapan loe minta maaf terus,khan gua udah bilang tadi,nggak masalah,toh nanti Lulu juga bakal jadi adik ipar gua. Udah jangan dipikirin ya", sahut Wonshik sambil memegang tanganku. Biasanya aku langsung marah Wonshik memegang tanganku,tetapi kini aku membiarkannya.

Akhirnya kami sampai ke salah satu kafe. Kata Wonshik ini adalah kafe favoritnya. Semua makanan dan minuman disini enak semua. Aku membiarkan Wonshik yang memilih makanan dan minuman yang kita makan disini dan yang nanti kita take away.

"Kafenya bagus,gua suka"

"Iya,kafe disini emang beda dengan kafe pada umumnya. Makanya seperti yang tadi gua bilang ini kafe favorit gua"

"Sepertinya ini juga bakal jadi kafe favorit gua. Selain itu makanan dan minumannya juga enak. Makasih banyak ya Wonshik"

"Syukurlah loe juga suka. Tadinya gua kira loe nggak bakal suka,karena kafe ini sangat tradisional sekali"

"Justru gua suka. Bosan kalau kafe berbau modern terus", sahutku tersenyum

"Loe kalau senyum tambah cantik La. Jangan marah ya,gua bilang gitu bukan mau gombal tetapi itu nyata"

"Hahahahaha,iya,siapa yang bakal marah"

"Habis,sebelum-sebelumnya loe pasti marah kalau gua bilang seperti itu"

"Iya,habis loe dulu nyebelin sih"

"Jadi sekarang gua udah nggak nyebelin lagi khan?", goda Wonshik padaku

"Kata siapa? Masih kok"

"Wuaduh,berarti gua belum berhasil dong", sahut Wonshik dengan wajah sedih

"Berhasil gimana?"

"Nggak jadi deh,mending kita fokus makan aja"

"Ih,kok gitu"

"Nanti aja kalau sudah waktunya aja,waktu dimana loe sudah membuka hati buat gua", ujar Wonshik dan itu membuatku kaget

Aku memilih diam dan tidak menanggapi perkataan Wonshik karena jujur aku bingung harus menjawab apa. Ingin rasanya aku membuka hati untuk Wonshik tetapi aku tidak mau membuat Jackson kecewa karena Jackson baru saja pergi meninggalkanku selamanya. Aku mau membuka hatiku untuk Wonshik jika sudah siap seratus persen melupakan Jackson.

"Akhirnya kita sampai juga di rumah Aunty Sarah"

"Ayo,loe masuk dulu,kenalan sama Aunty Sarah"

"Besok aja deh La,sudah malam. Salam aja buat Aunty Sarah"

"Oke deh,janji ya besok loe bakal datang lagi"

"Iya janji,besok gua bakal datang lagi"

"Makasih untuk hari ini. Hati-hati di jalan"

"Iya La,nanti kalau gua sampai boleh gua telpon khan"

"Iya,boleh kok"

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Hatimu jinak-jinak merpati
585      393     0     
Short Story
Cerita ini mengisahkan tentang catatan seorang gadis yang terlalu berharap pada seorang pemuda yang selalu memberi kejutan padanya. Saat si gadis berharap lebih ternyata ...
SERENA (Terbit)
18223      3302     14     
Inspirational
Lahir dalam sebuah keluarga kaya raya tidak menjamin kebahagiaan. Hidup dalam lika-liku perebutan kekuasaan tidak selalu menyenangkan. Tuntutan untuk menjadi sosok sempurna luar dalam adalah suatu keharusan. Namun, ketika kau tak diinginkan. Segala kemewahan akan menghilang. Yang menunggu hanyalah penderitaan yang datang menghadang. Akankah serena bisa memutar roda kehidupan untuk beranjak keatas...
RAIN
673      451     2     
Short Story
Hati memilih caranya sendiri untuk memaknai hujan dan aku memilih untuk mencintai hujan. -Adriana Larasati-
PEREMPUAN ITU
544      379     0     
Short Story
Beberapa orang dilahirkan untuk membahagiakan bukan dibahagiakan. Dan aku memilih untuk membahagiakan.
Let Me Go
496      362     4     
Short Story
Today, I Come Back!
3966      1370     3     
Romance
Alice gadis lembut yang sebelumnya menutup hatinya karena disakiti oleh mantan kekasihnya Alex. Ia menganggap semua lelaki demikian sama tiada bedanya. Ia menganggap semua lelaki tak pernah peka dan merutuki kisah cintanya yang selalu tragis, ketika Alice berjuang sendiri untuk membalut lukanya, Robin datang dan membawa sejuta harapan baru kepada Alice. Namun, keduanya tidak berjalan mulus. Enam ...
Cerita Cinta Di Sekolah
559      378     0     
Short Story
Sebuah cerita anak SMP yang sedang jatuh cinta dan berakhir menjadi sepasang kekasih. Namun, ada seseorang yang mencoba menerornya. Dan secara tidak langsung, orang tersebut bermaksud untuk mengganggu hubungan kisah asmaranya.
Love Rain
20756      2781     4     
Romance
Selama menjadi karyawati di toko CD sekitar Myeong-dong, hanya ada satu hal yang tak Han Yuna suka: bila sedang hujan. Berkat hujan, pekerjaannya yang bisa dilakukan hanya sekejap saja, dapat menjadi berkali-kali lipat. Seperti menyusun kembali CD yang telah diletak ke sembarang tempat oleh para pengunjung dadakan, atau mengepel lantai setiap kali jejak basah itu muncul dalam waktu berdekatan. ...
Bulan dan Bintang
489      361     0     
Short Story
Bulan dan bintang selalu bersisian, tanpa pernah benar-benar memiliki. Sebagaimana aku dan kamu, wahai Ananda.
My Lovelly Doll
612      432     3     
Short Story
\"Diam dan memendam menunggu saat terbaik untuk menciptakan momen terindah.\"