Loading...
Logo TinLit
Read Story - Noterratus
MENU
About Us  

Istana Pangeran Arold sangat berbeda dengan istana Dewi Daisy. Istana itu penuh dengan alat-alat peperangan yang menempel di didingnya. Sepanjang lorong yang mereka lewati mereka menemukan berbagai macam peralatan perang dari yang terlihat umum maupun yang terlihat unik dan langka.

“Kenapa Pangeran Arold disebut pangeran? Bukan Dewa?” Azalea bertanya tidak mengerti. Sebenarnya sedari tadi dia sudah memikirkan pertanyaan itu, hanya saja dia takut untuk mengutarakannya. Dia takut membuat kesalahan di negeri orang lain.

“Karena dia memang masih pangeran, belum di angkat menjadi Dewa sebenarnya,” jawab Krissan dengan tenang seperti biasanya.

Azalea menghentikan langkahnya. Dia menatap Krissan dengan seksama. Dia semakin yakin jika Krissan adalah bagian dari rencana jahat orang bersosok hitam yang membuat seluruh warga sekolah membeku. Tapi dia tidak boleh gegabah, dia harus bermain tenang. Dia tidak ingin mati di negara yang tidak dikenalnya ini. Dia harus kembali ke negerinya lebih dulu.

“Apa kita akan berjalan disini terus menerus. Dari tadi tidak ada belokan atau ujungnya. Apa kita tersesat?” tanya Azalea sambil meraba-raba salah satu patung berwujud kuda dengan lapisan emas di depannya. Dia terpesona akan indahnya patung itu. Dengan mata yang terbuat dari kristal murni, serta rambutnya yang berasal dari sutra selembut kualitas teratas sudah berhasil membuatnya terpesona.

Azalea mengelus rambut kuda itu. Tanpa disangkanya sendiri, itu adalah alat untuk membuka jalan menuju tempat Pangeran Arold berada. Azalea masuk ke dalamnya. Seperti tadi, Krissan mengekorinya. Bisa dibilang petualangan ini hanya dirinyalah yang beraksi, sedangkan Krissan hanya sebagai penonton atau orang yang hanya menemaninya kesana kemari.

“Ternyata kalian secepat itu menemukan pintu masuknya. Aku kira kalian akan berputar-putar lebih lama di sana.” Suara seorang laki-laki remaja menggema di ruangan itu. Barulah dia memunculkanwujudnya di tengah-tengah ruangan bersamaan dengan lampu yang menyala terang secara bersamaan. Membuat mata kedua orang itu silau.

“Bisakah kamu menunjukkan jalan ke mana kami harus menuju tahap selanjutnya?” kali ini Krissan yang angkat bicara. Laki-laki itu terlihat jengah dengan apa yang ada di depannya. Seorang laki-laki remaja dengan rahang tegas mirip Krissan dan hidung mancungnya yang sama persis berhasil membuat Azalea menyandingkan kedua wajah mereka. memang benar-benar terlihat mirip. Yang berbeda hanya rambut mereka. Pangeran arold memiliki rambut berwarna putih dan lurus. Sedangkan Krissan mempunyai rambut berwarna hitam legam dan sedikit bergelombang.

“Ohh. Kau sungguh tidak sopan.” Pangeran Arold berujar santai tapi sarat akan makna. “Apa kita harus langsung memulainya? Padahal aku ingin bermain-main dulu. Kau tahu, seperti anak remaja pada umumnya. Aku sangat menyukai segala hal tentang permainan. Apa...”

“Suah cukup!! Kita mulai saja. Apa yang akan kamu berikan untuk tantangan ini?” geram Krissan dengan marah. Dia tidak suka melihat Azalea ditatap remeh oleh anak remaja itu.

“Baik. Baik. Kamu sangat tidak sabaran,” kesal Pangeran Arold sambil mengerucutkan bibirnya.

“Aku akan bertanya. Hanya satu pertanyaan saja dan kamu harus menyebutkan alasannya. Jika alasanmu kuat, kamu bisa melanjutkan perjalananmu menuju ke tempat ayahku berada. Dia yang menyimpan buku itu sebenarnya. Tapi tidak, sebenarnya ibuku yang menyimpannya. Dan hanya ibuku yang tahu itu dimana.” Pangeran Arold melirik sinis ke arah Krissan. Wajahnya terlihat sangat muak dengan kehadiran orang itu. Jika bukan karena neneknya-Dewi Daisy yang menyuruhnya. Dia tidak akan mau melakukan hal ini.

“Kenapa kamu mau menyelamatkan seluruh penghuni sekolah?”

Azalea tidak perlu membutuhkanwaktu lama untuk berpikir. Dia suda sangat mantab dengan jawaban yang akan dia utarakan. Sepanjang perjalanan dia memikirkannya, maka ketika Pangeran Arold memberinya pertayaan itu dia sudah bisa menjawabnya dengan siap.

“Karena aku menyayangi mereka. Meskipun kebanyakan dari mereka membenciku atau tidak menyukaiku tapi aku selalu merasa mereka sebenarnya melindungiku. Hanya saja aku terlalu menyayangi mereka sampai-sampai aku lupa bahwa sebuah kekerasan bukanlah senuah bentuk kasih sayang. Tapi aku memang benar-benar menyayangi mereka seperti aku menyayangi diriku sendiri.”

“Menyayangi diri sendiri? yang ada aku melihatmu membenci dirimu sendiri. Berarti kamu juga membenci mereka.” Pangeran Arold menjawab dengan penuh intimidasi. “Sayangnya jawabanmu salah besar. Kamu dan temanmu akan masuk ke dalam penjara bawah tanah. Selamat berjuang!”

Setelah mengucapkan kalimat itu. Lantai yang dipijaki Azalea dan Krissan menghilang. Mereka terjatuh ke dalam lubang di bawahnya yang mengantarkan mereka langsung ke penjara bawah tanah.

Melihat lantai kembali menutup, membuat Pangeran Arold bernapas lega. Jika dia semakin melihat kedua orang itu, bisa dibayangkna seperti apa dirinya nanti. Beruntung dia tidak perlu berlama-lama berurusan dengannya. 

“Akhirnya selesai juga,” gumamnya sambil merenggangkan tangannya.

***

“Apa kamu bodoh menjawab sesuatu hal yang tidak masuk akal seperti itu? Kapan kamu mau jujur dengan apa yang kamu rasakan sebenarnya?” bentak Krissan dengan marah. Dia tidak suka terjebak diantara reruji besi yang mengungkung mereka. apalagi suasananya temaram dengan lampu kuno seadanya.

Azalea hanya bisa menunduk pasrah sambil memeluk dirinya sendiri. Dia tahu sudah tidak ada waktu lagi. Ini hari kedua mereka menjelajah mencari buku Noterratus. Dia juga sudah gagal menjawab pertanyaan Pangeran Arold. Apalagi besok adalah hari terkahir mereka untuk menemukan buku Noterratus itu. Azalea sangat sedih jika mengingat hal itu. Dia bahkan tidak mendengarkan gerutuan Krissan yang menyumpah serapahi jawabannya. 

Azalea berdiri dari duduknya. Matanya menelisik ke arah dinding yang berada di belakangnya. Dia mengamati setiap ukiran yang ada di dinding. Ukirannnya sangat unik dan terlihat susah untuk diukir dengan tangan. Tapi tidak menutup kemungkinan itu adalah ukiran tangan. Pengamatan Azalea berlanjut lagi. Kali ini dia melihat ukiran acak yang tidak beraturan. Dia menggesernya tapi tidak bisa. Dia mencoba menggerakkan permata kecil yang berada di sisi pembatas ukiran. Dan ketika permata itu berubah tempat, ukiran itu bergerak rapi ke tengah. Azalea menikmati hal itu. Dia kemudian melakukan hal yang sama dengan ke enam batu permata yang lain. setelahnya semua ukiran itu bergerak rapi dan menyusunnya dengan teratur. Azalea terkesiap dengan ukiran yang ada di sana. Ada tiga nama. Dan Azalea sangat kaget dengan itu semua.

Ukiran itu tiba-tiba bersinar menyilaukan mata. Azalea menutup matanya. Cahaya terang itu menghilang begitu saja setelah beberapa saat. Dia membuka matanya. Di sekelilingnya hanya ada nuansa putih tanpa warna. Bahkan pakaian hitam yang dia pakai berubah warnanya menjadi putih. Azalea menatap sekeliling kembali. Dimana-mana hanya putih yang mengelilinginnya. Kepalanya terasa pusing ketika semua teka-teki yang berusaha dia sambungkan dengan semua ini. Dan itu membuatnya memekik kesakitan.

Tags: tlwc19 fantasy

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
25 September
405      275     2     
Short Story
Sekelumit cerita tentang seorang wanita yang merasa ada hal yang aneh dengan kekasihnya. Manisnya cerita mereka malah ditaburi peristiwa menyeramkan di luar nalar. Lalu apa yang terjadi di tanggal 25 September? Ikuti kisahnya dan temukan jawabannya !! Hati-hati dengan orang terdekatmu.
Sisi Lain Tentang Cinta
790      444     5     
Mystery
Jika, bagian terindah dari tidur adalah mimpi, maka bagian terindah dari hidup adalah mati.
Aria's Faraway Neverland
3804      1251     4     
Fantasy
"Manusia adalah Tuhan bagi dunia mereka sendiri." Aria adalah gadis penyendiri berumur 7 tahun. Dia selalu percaya bahwa dia telah dikutuk dengan kutukan ketidakbahagiaan, karena dia merasa tidak bahagia sama sekali selama 7 tahun ini. Dia tinggal bersama kedua orangtua tirinya dan kakak kandungnya. Namun, dia hanya menyayangi kakak kandungnya saja. Aria selalu menjaga kakaknya karen...
PENGAGUM RAHASIA DARI KAMAR 111
464      344     3     
Short Story
Vayla tiba-tiba mendapat kiriman buket bunga dan cokelat dari seorang pengagum rahasia. Rupanya dia bukan sekedar pengagum rahasia biasa. Sebab dia mampu menuntun Vayla untuk melihat rahasia terbesar hidupnya. Rahasia tentang kisah hidupnya yang berakhir mengenaskan.
Kebaikan Hati Naura
641      363     9     
Romance
Naura benar-benar tidak bisa terima ini. Ini benar-benar keterlaluan, pikirnya. Tapi, walaupun mengeluh, mengadu panjang lebar. Paman dan Bibi Jhon tidak akan mempercayai perkataan Naura. Hampir delapan belas tahun ia tinggal di rumah yang membuat ia tidak betah. Lantaran memang sudah sejak dilahirikan tinggal di situ.
Jikan no Masuku: Hogosha
4063      1421     2     
Mystery
Jikan no Masuku: Hogosha (The Mask of Time: The Guardian) Pada awalnya Yuua hanya berniat kalau dirinya datang ke sebuah sekolah asrama untuk menyembuhkan diri atas penawaran sepupunya, Shin. Dia tidak tahu alasan lain si sepupu walau dirinya sedikit curiga di awal. Meski begitu ia ingin menunjukkan pada Shin, bahwa dirinya bisa lebih berani untuk bersosialisasi dan bertemu banyak orang kede...
Mic Drop
875      510     4     
Fan Fiction
Serana hanya ingin pulang. Namun, suara masa lalu terus menerus memanggilnya, dan tujuh hati yang hancur menunggu untuk disatukan. Dalam perjalanan mencari mic yang hilang, ia menemukan makna kehilangan, harapan, dan juga dirinya sendiri. #bangtansonyeondan #bts #micdrop #fanfiction #fiction #fiksipenggemar #fantasy
Si Pecandu Warna Biru
432      288     2     
Short Story
Niana, Mahasiswa semester 4 jurusan DKV atau Desain Komunikasi Visual, akhirnya sadar bahwa takdir yang bergulir, pertemuan yang singkat dan fantasi tak berujung itu memang ada. Pertemuan yang terjadi di tengah guyuran hujan deras dengan seorang lelaki tidak disangka akhirnya membuat Ryani percaya akan hal itu.
Nanako
1065      724     5     
Short Story
Kalau bagi anak-anak desa yang tinggal dekat sungai, hantu kappa mungkin mengerikan. Tapi bagi kami--penjaga pondok tua Kakek di gunung, Nanako nyata.
TeKaPe (Tentang Kayla dan Pengintai)
338      223     1     
Short Story
Kematian Kayla malah membuat Gilang dan Rara terseret kedalam kasusnya yang masih menjadi misteri. Sebenarnya apakah yang menjadi penyebab kematian Kayla? Benarkah karena bunuh diri? Atau seperti dugaan polisi yang menyatakan bahwa Kayla tak sengaja jatuh dari lantai 4? Apa mungkin seperti dugaan keluarga Kayla yang meyakini bahwa Kayla dibunuh?