Rio POV
Baiklah. Kali ini, aku mendapatkan E-Mail dari seseorang. Dalam E-Mailnya, dia menggunakan inisial "Dr. V". Dialah pembunuh yang sedang kucari saat ini. Dia juga terkenal sebagai seorang pencuri ulung. Banyak sekali barang-barang yang sudah berhasil dicurinya. Beruntung sekali aku, karena bisa mendapat E-Mail darinya.
Isinya adalah:
Halo, Rio! Aku adalah Dr. V, orang yang selama ini dicari oleh Polisi. Aku akan melakukan sebuah pencurian lagi. Kali ini, aku akan melakukannya di Museum Kota.
Aku ingin ada seseorang benar-benar yang bisa menghalangiku. Dan kurasa hanya kau yang bisa melakukannya, Rio. Aku akan memberimu 2 bilangan. Buatlah deret Fibonacci menggunakan bilangan ini. Kau akan mendapatkan sebuah bilangan yang jika diterjemahkan menjadi benda yang akan kucuri nantinya.
Bilangan itu adalah 19 dan 26.
Semoga berhasil!!!
Catatan: Jika masih belum ketemu, tambahkan dengan 1089. Jika masih belum ketemu juga, tambahkan lagi dengan 26^ 1 19^-0.
Dr. V
Aku pun segera membuat deret ini. Jika dibuat deret akan menjadi seperti ini:
19, 26, 45, 71, 116, 187, 303, 490, 793, 1.283
Jika semuanya dijumlahkan, akan di dapatkan angka 3333. Tentu saja tidak ada kata yang bisa diterjemahkan. Sesuai perintahnya, aku lalu menambahkannya dengan 1089. Dan hasilnya adalah 4422. Masih belum cocok juga ternyata. Aku lalu menambahkannya dengan 2719. 2719 aku dapatkan dari 26 1 19 0. 26 1 menjadi 27. Dan 19 0 menjadi 19. Jika kedua bilangan ini dirapatkan akan didapatkan 2719. Dan saat dijumlahkan, hasilnya adalah 7141.
Lalu kita terjemahkan menjadi ke huruf menjadi kata "Gada". Dan itulah benda yang akan dicuri oleh Dr. V. Yang aku tahu, Gada itu adalah salah satu senjata kuno milik Kerajaan Majapahit yang telah lama hilang. Gada itu lalu ditemukan oleh seorang petani di sawah miliknya. Kemudian Gada itu diserahkan kepada negara sebagai benda bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Akupun segera menghubungi Polisi. Mereka pun segera bergegas menuju museum kota untuk melakukan penjagaan. Gada itu dipajang tepat ditengah-tengah museum. Jadi polisi lebih mudah untuk mengawasinya. Aku juga turut serta menjaga Gada itu. Museum pun terpaksa ditutup lebih awal. Semua sistem keamanan diaktifkan secara menyeluruh.
Disaat seperti itu, aku mendapat e-mail masuk lagi. Ini pasti dari Dr. V juga. Isinya sebuah gambar jam menunjukkan pukul 11:25. Lalu aku melihat jam tanganku. Pukul 11:15. Itu artinya, 10 menit lagi dia akan melakukan pencurian gada ini.
XXX
10 menit kemudian.....
Terdengar suara alarm dari museum bagian belakang, tempat perpustakaan. Sekelompok polisi segera menuju kesana. Tersisa beberapa orang saja lagi yang menjaga termasuk aku. Kemudian, terdengar suara alarm lagi dari ujung lorong kanan museum. Semua polisi yang bersamaku tadi langsung pergi kesana.
Kini hanya tinggal aku saja yang menjaga gada itu. Para polisi masih belum kembali hingga sekarang. Saat itulah aku melihat seseorang. Dia bertubuh tinggi sama sepertiku, memakai jaket mantel, masker hitam, topi, dan kacamata hitam.
Dia mencoba mengambil gada itu dengan sebuah alat yang berada ditangan kirinya. Alat itu mengeluarkan beberapa lengan capit yang memegang berbagai macam peralatan. Yang sempat aku lihat adalah pisau serbaguna, api las, lup, pahat, obeng, dan bor mini.
Aku mencoba menghalanginya dengan menggunakan ketapel yang aku miliki. Biasanya aku menggunakan batu kecil, kapur atau karet penghapus untuk pelurunya. Tapi aku lupa membawanya hari ini. Jadi terpaksa aku menggunakan pisau bedah milik ayahku. Kebetulan, hari ini aku membawa beberapa pisaunya yang sudah tidak terpakai lagi.
Setelah beberapa kali menembak, aku berhasil mengenai alat itu. Alat itupun mengeluarkan asap. Dia menjerit kesakitan karena alat itu masih ada ditangannya. Suaranya seperti seorang wanita. Aku masih belum bisa melihat wajahnya secara jelas.
Tapi ternyata dia berhasil mengambil gada itu dan segera memasukkannya ke mantelnya. Dia pun bergegas keluar menuju pintu keluar museum. Aku tidak menyangka bahwa dia berhasil membobol sistem keamanan disini dengan sempurna. Padahal tempat ini adalah yang tempat teraman dikota ini.
Aku kini menyadari bahwa semua sistem keamanan sudah dimatikan. CCTV, Metal Detector, Pemadam Api Otomatis, Pelepas Gas Beracun, Pendeteksi Asap, Kamera Inframerah, Pin Kode, Laser, Pemindai Kartu Nama, Sinyal Inframerah untuk Alarm pengunci, Sensor Gerak dan perangkat keamanan yang lainnya telah dimatikan. Dia lalu menaiki sebuah bus bertingkat berwarna merah.
Aku mencoba mengejarnya, tetapi dia sangat cepat. Tetapi aku berhasil mencatat nama dan nomor plat bus itu. Nama bus itu adalah Fajar Satu. Dan nomor platnya adalah B 86798 B.
Aku pun segera mencari cara agar bisa mengejarnya. Untunglah, saat itu aku melihat polisi yang sedang berpatroli. Aku segera meminta bantuannya. Dia segera memberikan tumpangan kepadaku. Dan tak lama kemudian kami berhasil mengejar bus itu. Aku segera masuk kedalamnya.
Aku lalu menyuruh supir untuk menghentikan bus itu dan menutup semua pintu yang ada agar tidak ada yang bisa keluar. Disana aku menemukan 4 orang yang memiliki ciri-ciri sama persis. Mereka memakai pakaian yang sama dan aktivitas yang sama, sedang membaca koran dan menandai berita tertentu dengan sebuah pensil.
Seingatku tadi, dia kidal. Karena saat mencuri, dia memegang gada itu dengan tangan kiri. Dan alat tadi juga berada ditangan kirinya. Aku mulai memeriksa mereka dari kejauhan. Aku melihat orang yang duduk dekat jendela deretan kursi ketiga dari supir bus menggunakan tangan kanan, namun dia tampak kesulitan dalam menandai korannya.
Aku mencoba mendekati dan duduk disampingnya. Aku melihat ada bekas abu rokok di mantelnya. Aku ingat bahwa si pencuri sempat merokok sebelum memulai aksinya. Meskipun aku masih belum bisa melihat wajahnya keseluruhan, namun aku yakin inilah sang pencuri.
Dan satu hal lagi, di bawah dagunya aku bisa melihat ada bekas keringat dan warna kulit yang agak memerah. Aku langsung meringkus dia. Dan ketika aku membuka topi dan kacamatanya, aku melihat....... Vina! Ya, dia memang Vina. Sahabatku yang telah lama hilang.
Aku begitu terkejut dengan keadaannya saat ini. Bagaimana bisa orang yang dulu kukenal begitu baik pada orang lain, kini berubah menjadi sangat jahat? Saat meringkusnya, aku ingin bertanya tentang masa yang telah dilaluinya selama ini. Namun, polisi segera berdatangan dan membawanya ke kantor polisi.
Aku sungguh tidak menyangka dia pelakunya. Apa yang terjadi pada dia selama 5 tahun ini? Bagaimana bisa dia menjadi sejahat ini? Ketika dia digeledah untuk mencari barang bukti dan peralatan yang dia gunakan, ternyata barang itu sudah tidak ada lagi. Padahal, sangat jelas sekali aku melihat dia mengambil gada itu menggunakan alat yang dia miliki.
Hakim lalu menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Vina karena kasus kejahatannya yang begitu banyak. Dan di hadapan media massa, dia mengakui dirinya sebagai Dr. V dan V.
Tunggu? V? Bukankah dia yang sering memberi kami tugas sulit bahkan hampir mustahil untuk dilakukan? Tidak kusangka, ternyata dialah orangnya. Bahkan dengan kecerdasanku, aku masih belum tahu siapa dia yang sebenarnya. Apa yang sebenarnya terjadi padanya?
Wow. Ada penulis crime fiction juga. Mampir ke ceritaku dong. Yang Puggy Humphry series. Mind Box sama Bloody Mary.
Comment on chapter Multi POV