Vina POV
Ya, benar. Dia masih belum tahu. Dia tidak pernah tahu masa laluku. Masa laluku yang begitu kelam dan suram. Masa lalu yang telah membuat kehidupanku hancur. Semuanya karena dia.
Dia, sahabat masa kecilku. Saat masih SD, kami berdua adalah sahabat karib. Namun kini, dia adalah musuh terbesarku. Ya, dia adalah Rio Dewantara, detektif yang telah memisahkan Aku dengan kedua orang tuaku.
Ayahku adalah seorang ketua gangster kejahatan yang terkenal di kota ini. Nama gangsternya adalah Gagak Hitam. Nama ini dipilih karena menyimbolkan tentang sebuah kelompok besar yang bekerja di sisi kegelapan atau kejahatan. Ayahku itu sangatlah hebat. Kemampuan yang dia miliki sangatlah unik dan juga berbahaya. Dia adalah seorang pencuri tercepat di dunia saat ini.
Dia bahkan tidak membutuhkan hipnotis (walaupun sebenarnya bisa) di saat berhadapan dengan korbannya. Hanya dengan mengandalkan kecepatan, kelincahan, dan ketangkasan tangan saja, dia sudah dapat mengambil berbagai macam benda berharga dari tubuh si korban.
Kelompok gangster pimpinannya terkenal sangat sadis, kejam dan brutal. Berbagai macam kejahatan telah mereka lakukan selama ini. Mulai dari perampokan, pembunuhan, pencurian, penculikan, kekerasan terhadap anak-anak dan wanita, terror, pengedar barang ilegal, penjualan organ tubuh manusia, pelanggaran pajak dan lainnya.
Mereka tidak segan-segan untuk membunuh setiap orang yang berani menghentikan mereka. Bahkan, pihak kepolisian seakan-akan sudah menyerah dan pasrah untuk menangani kasus kelompok ini.
Berikutnya adalah Ibuku. Ibuku adalah seorang pembunuh bayaran termahal di negaraku. Dan tentunya juga di kotaku. Dia itu mempunyai kemampuan untuk menyamarkan diri dan menghilangkan jejak yang sangat luar biasa, sehingga polisi tak pernah berhasil menangkapnya.
Dia juga memiliki kemampuan untuk menirukan suara orang lain sampai semirip mungkin. Kemampuan ini dia gunakan saat sedang melakukan penyamaran agar tidak diketahui oleh orang lain.
Kemampuan-kemampuan istimewa inilah yang membuat mereka berdua menjadi buronan paling dicari di negara ini. Koreksi, sebenarnya buronan negara di seluruh dunia. Ya, itu semua karena mereka sering melakukan kejahatan lintas kota, provinsi, bahkan sampai antar negara dan benua.
Selama ini, mereka tidak pernah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Namun saat dia datang, semuanya tiba-tiba berubah. Itu semua karena dia. Dialah yang telah berhasil menangkap dan memenjarakan ayahku beserta seluruh anggota kelompoknya. Sedangkan ibuku berhasil kabur. Namun setelah berhasil ditemukan oleh polisi, dia memutuskan untuk bunuh diri.
Ayahku sendiri setelah divonis hukuman penjara seumur hidup, dia mendadak menjadi stress dan akhirnya gila sampai sekarang. Karena dialah, keluargaku hancur. Karena dialah, hidupku menjadi seburuk ini.
Aku juga dikenal sebagai ahli kunci. Pernah aku iseng mencoba membobol rumahku sendiri. Dengan menggunakan alat sederhana, dengan mudahnya aku membuka kunci gembok pagar rumah. Alat itu terbuat dari pembungkus baterai bekas dan kertas karton. Lalu dilapisi dengan lakban bening. Bentuknya seperti ini.
Alat ini lalu dimasukkan kedalam sela gembok dan diputar ke arah dalam. Gembok pun akan terbuka. Ada juga yang menggunakan kawat dan penjepit kertas. Untuk jendela, biasanya dia menggunakan linggis, pisau dan obeng. Sebenarnya, bisa juga menggunakan semprotan air keras yang biasa dipakai di aki. Namun kalau memakai ini, kerusakannya cukup parah.
Pernah juga aku mencoba membobol pintu mobil yang terkunci. Dengan menggunakan bola tenis yang sudah dilubangi, aku berhasil membukanya. Bola tenis dilubangi sesuai ukuran dari lubang kunci mobil. Lalu kita pasang ke lubang kunci dan pencet bola tenis itu. Maka kunci mobil akan terbuka.
Dan aku juga pernah membuka resleting koper tanpa merusaknya. Aku hanya menggunakan pulpen biasa. Ketika resleting sudah tertutup rapat, pulpen ditekan pada bagian yang tertutup. Ini akan membuat resleting terbuka. Dan ini bisa ditutup kembali hanya dengan menggesernya kembali ke ujung lalu dikembalikan ke posisi awal.
Sebenarnya bisa juga menggunakan silet atau cutter. Tapi kerusakan yang ditimbulkan cukup terlihat dan membutuhkan waktu yang lebih lama jika menggunakan yang tumpul.
Aku, Vina Handayani, bersumpah jika suatu saat nanti Aku bertemu dengannya, akan Aku pastikan bahwa Aku adalah orang terakhir yang dilihat olehnya di dunia sebelum dia mati ditanganku. Aku mengira tugas ini akan semudah seperti Aku mencuri barang-barang yang berharga dari orang lain. Ternyata itu tak semudah yang Aku kira.
Meskipun aku mewarisi kemampuan kedua orang tuaku, tetap saja misi ini sangatlah sulit. Buktinya saja, sekarang aku masih berada di dalam penjara. Hanya karena saat aku mencoba lari dari kejaran kepolisian, secara kebetulan dia berhasil menangkapku. Aku memang seorang buronan di kota ini.
Sebelum hari itu, tidak ada seorang pun yang tahu identitasku yang sebenarnya. Namun, kini aku menjadi orang yang paling di benci dikota ini. Termasuk orang itu, dia juga ikut membenciku.
Aku, Vina Handayani, adalah seorang pencuri ulung di kota ini. Aku juga adalah seorang pembunuh yang sebenarnya tak punya alasan untuk membunuh seseorang. Aku mempunyai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang lain, yaitu Manipulasi Teknologi. Kekuatan ini adalah penggabungan dari Kekuatan Listrik, Logam, dan Magnet.
Dengan kekuatan ini, aku bisa dengan mudah mengendalikan dan merusak peralatan dari logam. Dan dengan kekuatan ini juga, aku menciptakan senjata yang mematikan. Namanya The Iron. Iron terbuat dari berbagai jenis logam, yang membuatnya menjadi sangat kuat.
Iron mampu berubah menjadi alat dan senjata apapun. Senjata ini masih tersimpan di dalam ruang rahasia rumahku. Mudah saja untuk memanggilnya. Hanya dengan 10x tepukan, maka dia akan datang kepadaku.
Tapi, belum saatnya untuk memanggil dia. Aku masih punya banyak waktu. Baik, jika aku sudah keluar dari penjara, hal pertama yang aku lakukan adalah menculik keluarga dan tim Rio. Lalu dia akan datang dan memohon kepadaku agar membebaskan mereka.
Saat itulah, aku akan menantang dia duel. Tempatnya adalah di Monumen Tugu Api. Sedang keluarga dan timnya akan disekap di ruang bawah tanah milikku. Aku tidak peduli kepolisian berhasil membebaskan mereka. Yang penting para polisi tidak ikut campur dalam urusanku.
Saat itu, akan aku pastikan dia tidak akan pernah melihat dunia ini lagi untuk selamanya. Tunggu saja kau, Rio! Detektif Rio=Death=Yes!
Rio POV
Hai. Uhukk, uhuk. Maaf, teman-teman. Sejak peristiwa penangkapan Vina, entah kenapa aku terserang penyakit flu. Mungkin aku terlalu memikirkannya, sehingga bahkan aku tak bisa tidur selama beberapa hari. Jujur saja, aku tidak menyangka dia adalah pelakunya.
Dia adalah sahabat baikku sejak SD. Kami berpisah saat kelulusan. Dia pindah kekota lain. Sejak saat itu, kami tidak pernah saling berhubungan lagi. Baru setelah peristiwa ini, aku bisa bertemu dengannya lagi.
Dia benar-benar berbeda dari yang dulu. Vina yang kukenal sebagai orang yang cerdas, periang dan suka menolong orang lain, kini sudah berubah. Dia terlihat pemurung dan emosional sejak berada di penjara. Dan mengenai Gada itu, kami kehilangan jejaknya. Gada itu tidak pernah bisa ditemukan lagi.
Uhukk, uhuk. Hehh, mengenai kasus sebelumnya, aku sudah menemukan jawabannya. Seperti dugaanku, dia menggunakan robot peniru untuk melancarkan seluruh aksinya. Pada awalnya dia membajak siaran TV. Lalu dia menyebarkan robot penirunya ke seluruh daerah yang dibajak siarannya. Dan, kalian tahu sendiri kelanjutannya.
Dia juga pernah berkata bahwa barang bukti berupa korek api yang dia tinggalkan, ternyata itu semua hanya keisengan. Dia hanya ingin mengujiku saja. Dokumen Dr. V sudah berhasil kubuka seluruhnya. Total halamannya ada 26. Sisa isinya adalah kumpulan kasus yang pernah dia alami.
Namun, dia hanya memilih kasus yang ada hubungannya denganku. Dan sebenarnya aku juga membuat buku kumpulan kasusku sendiri. Namanya The Antology Of Case. Aku lalu membandingkannya dengan dokumen Dr. V.
(Rio: Uhukk, uhuk. Uhukk, uhuk. Author: Kau yakin ingin melanjutkannya, Rio? Rio: Ya, Author. Kau juga yang menyuruhku, kan? Aku harus melaksanakan tugasku dengan sebaik-baiknya. Author: Baiklah. Silahkan lanjutkan, Rio. Rio: Terima kasih, Author.)
Ada beberapa kasus yang sama, yaitu di part 0, 1, 4, dan 7. Saat aku tahu itu, aku segera menemuinya. Dan kalian tahu apa yang dia katakan? Dia berkata bahwa dia masih ingin berteman denganku. Itulah kenapa dia mengumpulkan kasus yang berhubungan denganku.
Uhukk, uhuk. Aku mencoba menganalisa angka ini, 0147. Ternyata ini menunjuk pada angka tempat dia di penjara. Dia adalah tahanan nomor 147. Dan ketika aku membuka dokumen Master Of Code di halaman 147, aku menemukan sebuah gambar. Gambar ini berisi nama-nama hari dalam bahasa Inggris dan Jepang.
Uhukk, uhuk. Baiklah. Akan ku simpan ini nanti. Kepolisian menugaskanku sebagai Psikolog pribadinya. Aku lalu bertanya tentang banyak hal kepadanya. Salah satunya adalah kenapa dia berubah menjadi penjahat seperti ini. Dia hanya menjawab, kalau ingin tahu hal itu, silahkan tanya pada Dokter Arya.
Dokter Arya adalah salah satu penjahat di kota yang kini bekerja sebagai sipir penjara disini. Dia pernah menjadi anak buah Vina. Aku segera bertanya kepadanya. Dokter Arya menjawab, Vina menjadi seperti itu karena aku telah menghancurkan keluarganya. Akulah yang telah menangkap dan memenjarakan ayahnya. Sedangkan ibunya mati karena bunuh diri.
Kini aku tahu apa yang dia rasakan. Dia dendam padaku dan ingin membunuhku. Beberapa hari kemudian, aku mendapat kabar mengejutkan. Dia berhasil keluar dari penjara tanpa terdeteksi oleh siapapun.
Semua ruang sel dipenjara itu memiliki sebuah jendela dilangit-langit selnya yang tinggi. Namun itu terlalu tinggi untuk digapai dan juga dilindungi teralis besi yang kuat. Jika mencoba menggali terowongan untuk kabur lewat bawah tanah juga tidak mungkin. Karena itu terlalu jauh dan akan memakan waktu yang sangat lama.
Lalu, bagaimana bisa dia kabur? Melihat dari bukti yang disampaikan sipir penjara, aku menyimpulkan dia menggunakan timbunan tanah bekas galian untuk naik keatas jendela itu. Dan untuk menghancurkan teralisnya, dia menggunakan sup panas yang dia dapat dari makan siangnya. Lebih tepatnya membuat teralis itu berkarat. Dia menyiramkan sup itu ke teralisnya setiap hari.
Sebelumnya, untuk mengalihkan perhatian dan juga agar lebih leluasa beraksi, dia mematikan seluruh aliran listrik di penjara ini dengan menghancurkan generator penjara. Dia menggunakan alat yang dia ciptakan sendiri. Dia bahkan juga ikut membebaskan anak buahnya, yang ternyata adalah Dokter Arya.
Uhukk, uhuk. Dia sudah memulainya. Dia akan membunuhku. Dan dia juga akan membunuh keluarga dan timku. Aku harus segera bertindak!
Wow. Ada penulis crime fiction juga. Mampir ke ceritaku dong. Yang Puggy Humphry series. Mind Box sama Bloody Mary.
Comment on chapter Multi POV