Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  


“Sekarang. Bagaimana jika aku membunuh kalian dengan senjata milik teman kalian ini?”

Glen berlari menerjang  ke arah orang yang memegang pedang besar dengan kedua tangannya. 


Melihat Glen yang berlari ke arahnya dengan kecepatan tinggi, pria itu segera mengayunkan pedangnya secara horizontal hendak menebas Glen.


“Terlalu lambat.” Glen menghindar serangan itu dan berlari melewati  orang itu. 


Segera, orang tadi melepaskan pedangnya dan  hanya dapat  memegang perutnya. Darah serta organ tubuh terburai keluar tidak mampu dibendung dengan kedua tangannya itu. Orang itu telah tertebas pedang Glen hampir setengah perutnya. Tidak perlu waktu lama, orang itu ambruk dan mati. 


Tanpa membuang waktu Glen  segera menyerang orang lagi.


Kali ini Glen langsung berhadapan dengan 3 orang pemegang pedang.


Click Clang .. suara aduan pedang terjadi diantara mereka. 


Walaupun sedang berhadapan dengan 3 orang sekaligus, tapi Glen sama sekali tidak seperti orang yang didesak melainkan malah sepeti yang tengah berada diatasnya angin.


Serangan dari ketiga orang itu dengan mudah dapat dibaca dan ditangkis oleh Glen. 
Satu persatu dari ketiga orang itu tumbang ke tanah dengan darah segar yang memancar dari mereka. 


Tidak memerlukan waktu lama, orang terakhir dari ketiga orang tadi tumbang dengan 2 buah luka sabetan pedang didadanya.  Sementara Glen sendiri hanya menderita luka gores yang tidak terlalu dalam.


“Ah sial, Pedang ini begitu tumpul dan memerlukan tenaga lebih untuk menebas mereka. Sepertinya memang lebih cocok aku menggunakan ini.” Glen mengatakan itu sembari berjalan ditengah hunusan pedang musuh. Dia membuang pedang mirip goloknya kemudian mengambil pedang yang menancap dikepala orang bertudung.

“Apa-apan orang itu? Apa dia itu monster? ” Salah satu orang berbaju hitam mengatakan hal itu ketika melihat teman-temannya dikalahkan dengan mudah.


“ARRRRGGGG” Sebuah suara mengerikan mengaum dengan kerasnya mengagetkan orang-orang yang tengah mengepung Glen.


“Apa lagi sekarang?” Ujar salah seorang orang berbaju hitam yang memiliki ikat kepala dikepalanya.


Terlihat dari arah belakang ada sesosok makhluk besar yang mengeluarkan asap hijau dari tubuh bagian bawah serta kepalanya. Makluk itu tengah berdiri dengan kedua tangan terdapat tali yang menjuntai ke bawah karena telah putus.


“KURANG AJAR..” Orxsia berteriak lantang.

Jlebb 

Namun, sebuah tombak menusuk perut Orxsia dan memotong perkataannya.


“Mati kau monster!” Salah seorang pria berbaju hitam nekat menusuk perut Orxsia menggunakan tombaknya.

Namun, tanpa  memperdulikan tombak yang menusuk perutnya. Orxsia berteriak dengan amarahnya,


“BERANI... BERANINYA KALIAN MEMBUATKU MENGECEWAKAN MASTER LAGI...” 


Setelah dia berteriak, kemudian dia memegang dan mencabut tombak yang menancap diperutnya. 


Orang yang menyerang Orxsia itu berusaha menahan tombaknya. Namun sayang,  kekuatan Orxsia terlalu besar. Dengan kekuatannya pula, Orxsia mengangkat orang yang masih memegang tombak itu kemudian membantingnya dengan keras ke tanah. 

BUMM

Begitu kerasnya bantingan yang dilakukan Orxsia membuat Armor orang itu penyok ke dalam dan membuat tubuh orang itu remuk. Badannya bergetar sebentar, kemudian tidak bergerak lagi sementara darah keluar dari mulut dan hidungnya. Dia tewas.

“Hiiii!!” 

Melihat hal itu, bukan hanya orang-orang berbaju hitam, bahkan Glen pun berteriak terkejut.


Tubuh Orxsia benar-benar telah membesar dan tampak mengerikan dengan mata merah darah. 


Keringat dingin mengucur dari punggung Glen dan Orang-orang itu, ketika melihat kengerian yang ditampakkan oleh kemarahan orsxia.


Kini, Orxsia memegang tombak dari orang yang baru ia bunuh tadi dengan tangan kanannya.


Tanpa membuang waktu lama Orxsia segera menerjang orang yang ada didepannya. Dia mengayunkan tombaknya ke arah orang berpakaian hitam yang sedang memegang pedang. Dengan panik dan ketakutan orang itu berusaha menahan ayunan tombak itu menggunakan pedangnya. Namun..
Crackk...


Naas, karena besarnya kekuatan yang diberikan Orxsia, Pedang itu seketika patah dan hancur berkeping keping. 


Dengan hancurnya pedang itu,  otomatis tombak itu langsung menghantam dada yang berlapis armor logam. Oleh karena besarnya kekuatan kinetik yang diberikan oleh Orxsia kepada ayunan tombaknya membuat orang itu terhempas ke belakang sejauh 8 m. Tombak itu menghantam dan membuat armor orang itu penyok ke dalam. Beberapa tulang orang itu patah akibat hempasan itu, terutama dibagian dadanya yang terhantam tombak tadi. 

Armor yang penyok itu menekan dadanya dan membuat tulang-tulang rusuk orang itu patah sehingga menusuk organ dalamnya.  Ketika orang itu berhenti mengelinding, darah segar mengalir keluar dari mulut serta hidungnya. Tubuhnya bergetar sesaat kemudian berhenti total yang menandakan dia telah mati.


Tidak berhenti sampai disitu, Orxsia kemudian melemparkan tombaknya kearah orang-orang berpakaian hitam  dengan kecepatan yang mengerikan. 

SLASSHH… JLEBB

​​​Tombak itu melesat dengan kencangnya dan berhenti saat telah menancap ditanah. 


Tapi, yang membuat mata merinding bukanlah kecepatan tombak itu, melainkan apa yang menempel di tombak itu.


Terlihat dua orang berbaju hitam tengah meronta-ronta  berusaha melepaskan diri mereka dari tombak itu. Aliran darah menetes dari tombak itu dan bercucuran ditanah dibawahnya. 


Sayang, tombak itu menancap begitu dalam dan kokoh ditanah sehingga apa yang mereka lakukan seolah-olah adalah hal yang percuma. Namun, tidak ada hal lain yang dapat mereka lakukan kecuali terus-menerus meronta kesakitan dan berusaha melepaskan diri. 

Seiring berjalannya waktu, perlahan-lahan rontaan mereka  berkurang dan terus berkurang, sampai akhirnya tubuh mereka mulai lemas dan tidak bergerak lagi. Dengan tubuh menjuntai  dan  darah yang terus-terusan menetes ke bawah, mereka mati.


Melihat pemandangan mengerikan ini, Glen dan orang-orang yang lain cuma bisa diam mematung.


Tubuh mereka seolah mengetahui bahwa sebuah hal paling  menakutkan sedang terjadi. 


Perlahan Orxsia berjalan santai ke arah Glen. Dia tidak menghiraukan Orang berbaju hitam disamping kanan dan kirinya.


Orang berbaju hitam pun hanya bisa memandang ketakutan ke arah Orxsia yang berjalan didepan mereka. Tubuh mereka gemetaran dan keringat dingin mengalir dipunggungnya. Tidak ada satupun dari orang-orang itu yang mau menyerang monster seperti Orxsia. Mereka bahkan sudah tidak memiliki semangat untuk melarikan diri.


“Anjir.. serem, kau begitu serem Orxsia... Cara membunuh mu begitu kejam dan menakutkan... Apa. Kenapa kau kemari?? ” Glen  memikirkan itu saat melihat Orxsia membunuh orang-orang itu dan bergerak menuju ke arahnya.

Saat Orxsia sampai didepan Glen, kemudian dia bersujud.


“Maafkan saya Master! Saya tidak dapat melindungi Nona Luxiria, Saya telah mengecewakan Anda lagi. Saya pantas dihukum mati.” Orxsia mengatakan itu dengan posisi bersujudnya.


“Ehh.. Tidak-tidak... Kurasa ini bukan saat yang tepat untuk membahas ini. Nanti saja kita bahas. Sekarang bangunlah, kita masih punya kerjaan!” Glen yang masih ketakutan dan belum sepenuhnya menenangkan dirinya, berkilat dengan mengatakan hal demikian. Kemudian ketika dia melihat pemandangan disekitarnya, muncul seberkas ide dikepalanya.


“Baiklah Tuan.” Orxsia kemudian bangkit.


Glen mencoba menenangkan dirinya. Setelah tenang, dengan menghirup nafas yang dalam  dia kemudian berteriak,

“DENGAR KALIAN SEMUA!! AKU AKAN MENGHITUNG SAMPAI TIGA. JATUHKAN SENJATA KALIAN ATAU MATI!! BAGI SIAPA SAJA YANG MASIH MEMEGANG SENJATA, MAKA KEMATIAN YANG AKAN MENIMPANYA!! Orxsia bersiaplah!!” Glen berteriak lantang mengancam mereka untuk menjatuhkan senjata mereka.


Sekarang orang yang berpakaian hitam hanya tersisa sekitar 14 orang.


“Satu!”

Reflek 5 orang yang menjaga para warga segera menjatuhkan senjata mereka.


“Dua!"  

4 orang termasuk orang yang memakai ikat kepala di kepalanya segera menjatuhkan senjata.   Sedangkan 5  orang lain masih binggung akan apa yang terjadi dan belum menjatuhkan senjata.


“Tiga!”

Dengan kecepatan yang tinggi Glen segera menerjang ke arah orang yang masih menggenggam perisai kayu ditangannya. Glen menebas  orang itu  menjadi dua bahkan sebelum orang itu dapat bereaksi. 


Tidak hanya orang itu, bahkan orang disampingnya yang masih memegang pedang ditangannya langsung ditebas juga oleh Glen tanpa memberikan jeda dia untuk bertahan.


Melihat hal ini, Ketiga orang yang masih membawa senjata langsung melempar senjata mereka dan berlutut ketakutan. Lain halnya dengan orang-orang yang berlutut tadi, ada 2 orang yang tadinya menjaga para warga  berusaha melarikan diri dengan tergesa-gesa. 

“Orxsia, kejar dan hancurkan kaki mereka! KALIAN BERLUTUTLAH!! Atau kalian ingin bermain tikus dan kucing bersamaku? Kalian pasti tidak ingin tahu bukan, bagaimana nasib tikus setelah tertangkap!!” Glen memerintahkan Orxsia untuk menangkap orang-orang yang lari tadi, kemudian mengancam para penjahat itu.


Mendengar ancaman yang penuh tekanan yang disuarakan oleh Glen, mereka segera berlutut. Mereka tahu bahwa ucapan dari Glen tidaklah bisa dianggap main-main, seperti apa yang barusan dia lakukan saat dia mengancam mereka. Kini, mereka semua telah menyerah dan berlutut tidak berdaya.


Melihat bahwa musuhnya telah menyerah, Glen segera memerintahkan mereka untuk membuka ikatan para warga dan Kemudian giliran mereka yang diikat. Mereka dikumpulkan dengan terduduk ditengah desa.


Tidak lama setelah mereka selesai diikat, Orxsia datang sembari memanggul 2 orang berbaju hitam. 2 orang itu bernasib sangat sial, kaki mereka benar-benar telah dihancurkan oleh Orxsia sesuai dengan perintah Glen.


Walaupun ada satu kaki yang tidak hancur, tapi itu sangatlah tidak tepat apabila dikatakan baik-baik saja. Kaki itu telah dipatahkan oleh Orxsia sehingga Kaki itu  berputar kearah sebaliknya. 


Sesampainya Orxsia didepan Glen, Dia kemudian menjatuhkan kedua orang itu ke tanah. Kedua orang itu hanya bisa menangis dan mengerang kesakitan. Para anggota kelompok nya yang melihat itu hanya bisa diam ketakutan, mereka takut apabila mereka akan bernasib sama dengan kedua orang ini. 


Keadaan yang telah menguntungkan mereka tadi, kini berbalik 180 derajat. Mereka yang merupakan Predator yang mengatur nasib korbannya, sekarang malah menjadi korban itu sendiri.


“Kerja bagus Orxsia! Sekarang, apa yang akan kita lakukan kepada mereka?”


“Tu-Tuan Glen, Terima kasih banyak telah menolong kami!” Kepala Desa berlutut sembari mengucapkan terima kasih dengan tulus, orang-orang desa yang telah diselamatkan Glen pun mengikuti langkah yang ditunjukkan oleh kepala Desa.


“Heh.. Apa-apaan ini? Apakah dia ketularan Orxsia setelah lama bergaul dengannya?” Glen memikirkan hal itu ketika melihat mereka berlutut kepadanya.


“Tidak masalah. Aku melakukan ini karna ingin membalas kebaikanmu selama ini. Saat ini aku masih tidak punya uang, jadi bisakah kau anggap ini impas ? Yah kalaupun tidak, nanti akan kupikirkan cara nya agar bisa mendapatkan uang.”


“Tidak Tuan, Apa yang Anda lakukan saat ini lebih dari uang yang kami butuhkan, Anda telah menyelamatkan nyawa kami, Jadi ini lebih dari impas!”


“Begitu ya, Baiklah. Sekarang, bagaimana nasib mereka? Apakah perlu untuk kubunuh mereka?”

 
“Hiiiii” Mereka (orang berpakaian hitam) yang mendengar hal itu hanya bisa menjerit ketakutan.


“Tidak perlu Tuan, kami hendak mengirim pesan kepada Kerajaan untuk membawa mereka ke penjara diibukota, mungkin mereka akan datang 2 hari lagi paling lama.Untuk sementara, kita bisa menahan mereka digudang.” 


Mendengar pernyataan kepala Desa, orang-orang yang terikat itu menghembuskan nafas lega.


“Begitu kah? Baiklah kalau begitu. Aku serahkan kepadamu.” 


Para penjahat itupun digiring menuju ke Gudang Desa. Mereka hanya bisa pasrah dan tidak berniat melakukan perlawanan, karna sebelumnya Glen telah mengancam mereka lagi  “Jika mereka melakukan perlawanan walaupun sedikit, jangan ragu untuk memotong kaki mereka”.


Setelah selesai membawa Luxiria kembali ke kamarnya. Glen sendiri sekarang sedang sibuk mengobati Para penduduk yang terluka serius dengan mantra penyembuhannya. Karena banyaknya warga yang terluka, akhirnya banyak juga tanaman obat yang dibutuhkan. Maka dari itulah, Glen menyuruh Kedua Elf teman Luxiria dan para pemuda Desa untuk mencari tanaman herbal dihutan. 

Glen sekarang menjadi semakin ahli dalam memanjatkan mantra penyembuhannya, bahkan kini level sihir penyembuh nya telah sampai diLevel 3. Satu persatu orang-orang  berusaha disembuhkan oleh Glen, tidak terkecuali para penjahat yang kakinya telah diremukan oleh Orxsia tadi.
 
Sementara itu, para pria dewasa sibuk menggali kuburan dan mengurusi mayat-mayat yang berserakan dimana-mana. Mereka tahu jika tidak segera diurusi, mayat-mayat itu akan menyebarkan penyakit ataupun dalam keadaan terburuk akan berubah menjadi zombie, oleh sebab itu penanganan secara cepat perlu dilakukan.


Setelah Glen selesai mengobati seluruh orang yang terluka, Glen memutuskan untuk segera beristirahat  karena dia merasa telah kehabisan Mana akibat terlalu banyak memanjatkan mantra penyembuhannya serta kelelahan akibat pertarungan yang telah dia hadapi.


Para warga Desa mempersilahkan Glen untuk beristirahat duluan, sementara mereka sibuk untuk membereskan puing-puing dan mayat yang masih berserakan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Nina and The Rivanos
10226      2470     12     
Romance
"Apa yang lebih indah dari cinta? Jawabannya cuma satu: persaudaraan." Di tahun kedua SMA-nya, Nina harus mencari kerja untuk membayar biaya sekolah. Ia sempat kesulitan. Tapi kemudian Raka -cowok yang menyukainya sejak masuk SMA- menyarankannya bekerja di Starlit, start-up yang bergerak di bidang penulisan. Mengikuti saran Raka, Nina pun melamar posisi sebagai penulis part-time. ...
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
6981      1608     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...
Perjalanan Move On Tata
484      329     0     
Short Story
Cinta, apasih yang bisa kita katakan tentang cinta. Cinta selalu menimbulkan rasa sakit, dan bisa juga bahagia. Kebanyakan penyakit remaja sekarang yaitu cinta, walaupun sudah pernah merasakan sakit karena cinta, para remaja tidak akan menghilangkan bahkan berhenti untuk bermain cinta. Itulan cinta yang bisa membuat gila remaja.
CEO VS DOKTER
259      215     0     
Romance
ketika sebuah pertemuan yang tidak diinginkan terjadi dan terus terulang hingga membuat pertemuan itu di rindukan. dua manusia dengan jenis dan profesi yang berbeda di satukan oleh sebuah pertemuan. akan kah pertemuan itu membawa sebuah kisah indah untuk mereka berdua ?
Mr. Kutub Utara
344      264     2     
Romance
Hanya sebuah kisah yang terdengar cukup klasik dan umum dirasakan oleh semua orang. Sebut saja dia Fenna, gadis buruk rupa yang berharap sebuah cinta datang dari pangeran berwajah tampan namun sangat dingin seperti es yang membeku di Kutub utara.
A D I E U
2147      856     4     
Romance
Kehilangan. Aku selalu saja terjebak masa lalu yang memuakkan. Perpisahan. Aku selalu saja menjadi korban dari permainan cinta. Hingga akhirnya selamat tinggal menjadi kata tersisa. Aku memutuskan untuk mematikan rasa.
LOVE IN COMA
562      409     7     
Short Story
Cerita ini mengisahkan cinta yang tumbuh tanpa mengetahui asal usul siapa pasangannya namun dengan kesungguhan didalam hatinya cinta itu tumbuh begitu indah walaupun banyak liku yang datang pada akhirnya mereka akan bersatu kembali walau waktu belum menentukan takdir pertemuan mereka kembali
The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS]
21834      2436     10     
Mystery
Rhea tidal tahu siapa orang yang menerornya. Tapi semakin lama orang itu semakin berani. Satu persatu teman Rhea berjatuhan. Siapa dia sebenarnya? Apa yang mereka inginkan darinya?
Oscar
2263      1090     1     
Short Story
Oscar. Si kucing orange, yang diduga sebagai kucing jadi-jadian, akan membuat seorang pasien meninggal dunia saat didekatinya. Apakah benar Oscar sedang mencari tumbal selanjutnya?
Wilted Flower
288      216     3     
Romance
Antara luka, salah paham, dan kehilangan yang sunyi, seorang gadis remaja bernama Adhira berjuang memahami arti persahabatan, cinta, dan menerima dirinya yang sebenarnya. Memiliki latar belakang keluarga miskin dengan ayah penjudi menjadikan Adhira berjuang keras untuk pendidikannya. Di sisi lain, pertemuannya dengan Bimantara membawa sesuatu hal yang tidak pernah dia kira terjadi di hidupnya...