Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kala Saka Menyapa
MENU
About Us  

Dan mungkin aku satu-satunya wanita yang beruntung atau malah sebaliknya karena tidak bisa merasakan sensasi bermain di ruang tertutup miliknya?

Yang jelas aku bersyukur. Keadaanku saat masuk dan keluar tidak jauh berbeda. Masih rapih. Dia tidak menyentuh, tidak bermacam-macam padaku.

"Kok bisa?" tak mengerti Sisca.

"Bisa apa?" tanyaku masih jengkel padanya.

"Bisa gak digagahi pak Saka di ruangannya?" herannya. "Lo enggak menggugah buat disantap kali ya. Gak bikin panas bergairah gitu."

Jangan salahkan jika mataku sudah merotasi tak tertahan. Ucapannya itu asal bunyi, minta dicaci maki saja.

Tapi saat ini aku sedang tidak nafsu berdebat. Ada hal yang harus ku pikirkan, tentang Saka yang ternyata seperti mengenalku lebih jauh.

Masa dia tahu minuman favoritku. Lemon tea, hanya sebatas itu seleraku. Aku menyukainya bahkan tergila-gila pada minuman tersebut. Menyegarkan pokoknya jika meneguknya.

Dia juga berpendapat tentang passionku, seakan dia tahu latar belakang cita-citaku.

"Saya kira kamu akan masuk dunia kesehatan. Itu kan passionmu bukan? Hitung-hitungan di akuntansi buatmu pusing, gak cocok." ujarnya kemarin.

"Sebenarnya dia siapa sih?" heranku. Perasaan Saka tidak ada dalam sejarah masa laluku.

"Ciye yang cemburu." heboh Sisca menanggapi tak nyambung.

"Ngomong apa sih lo? Gak nyambung!" sambarku.

"Kebanyakan pria itu sukanya yang lebih muda, yang seger-seger, seksoy gitu ya, Ra." lanturnya lagi. "Lo kayaknya bakal kalah saing kalo sama dia."

Sisca menunjuk arah mobil di samping. Bukan hanya mobilnya yang mentereng dan mulus tapi orang di dalamnya pun begitu.

Jelas bukan Saka yang ku maksud. Saka biasa saja, ada yang lebih menarik dari padanya.

Seseorang yang kemarin menangis pilu tapi tak sempat Saka kejar. Jika aku jadi wanita itu jelas aku akan ngambek, tidak lembek begitu.

Mudah memaafkan. Baru kemarin bertengkar sudah terlihat akrab lagi, bermesra-mesraan segala.

Sebenarnya apa yang Saka berikan sampai begitu mudah meluluhkan kekesalan sang pasangan?

Apa karena servicenya di kasur?

"Biasa aja woy!!" tegur Sisca cengengesan. "Lo cemburu sampai begitunya."

"Gue gak cemburu anjir!" tegasku sejujurnya.

"Gak cemburu kok mukanya begitu. Kayak gak sudi gitu!" goda Sisca. "Ok, santai biar gue bantuin lo!"

Gelagat Sisca perlahan buatku tak tenang. Dia itu orangnya gila, bertindak tanpa berpikir.

Buat apa coba dia membuka jendela kaca mobil lalu mengetuk jendela mobil sebelah? Malu-maluin.

Mungkin wanita di samping Saka sedang menggerutu dalam benak karena telah diganggu.

"Eh, Pak Saka selamat sore. Dunia sempit ya ternyata. Kita ketemu lagi di pertigaan lampu merah." senyum Sisca berbasa-basi.

"Baru pulang juga?" tanya Saka seraya menusuk arahku duduk.

"Iya nih Pak. Tapi ada sedikit kendala." ujar Sisca memelas.

Jujur dari sini rasa amanku mulai terancam. Aku berani bertaruh nyawa kalau sampai Sisca tidak berbuat konyol.

Dia kan hobinya menyiksaku. Sangat suka melihatku bersama Saka. Padahal mulutku hampir berbusa memperingati, jika itu dulu.

Dulu aku mengagumi Saka, tapi tidak dengan sekarang! Ngerti khilaf kan?

"Aku ada keperluan mendadak yang tidak bisa ditinggalin. Sementara Kara juga lagi dikejar waktu, kalo berkenan boleh enggak Pak Saka anter Kara sampai tujuan?" tipu muslihat Sisca.

Aku memicing sebal arah Sisca. Apa aku bilang, dia itu teman yang paling tidak reccomended dalam hidup.

Dan Saka begitu bego mempertimbangkan permintaan konyol Sisca. Aku yang hendak menyela karena tidak enak pada wanita muram di samping Saka langsung terdiam karena didahuli olehnya.

"Boleh deh. Tapi anter dulu Chelsea ke depan ya. Gak jauh kok. Itu pun kalo  tidak keberatan." kata Saka.

"Ya jelas enggak lah. Iya kan Ra?" tanya Sisca menjijikan. "Udah sana keluar."

Aku menganga seketika, takjub sekali pada Sisca si wanita yang mungkin lebih licin dari belut. Bisanya-bisanya dia mengusirku yang memangku nama kepemilikan STNK mobil ini.

Lebih takjub lagi pada Saka. Dia sama sekali tidak meminta izin dahulu pada kekasihnya, main setuju-setuju saja.

Yang jadi korban lagi-lagi aku. Dia yang disebut Chelsea tak pernah lepas menatapku horor. Dia seperti sedang mengidentifikasiku untuk dijadikan santapannya.

"Bee, jangan pulang malam-malam awas!" kata Saka terdengar posesif. "Kalo enggak nanti pulangnya dijemput aja, gak usah minta dianter temanmu."

Sebelum menjawab, Chelsea melihatku di belakang kursi penumpang lewat kaca mobil atas.

Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu tentangku. Mungkin tentang aku yang membuatnya was-was bisa berlama-lama dengan kekasihnya.

"Iya deh boleh, jemput aja. Setelah ini enggak usah mampir kemana-mana lagi. Langsung pulang aja!" pintanya ketus.

.

.

.

***

Katanya kasih seorang ibu tidak akan pernah luntur sedikit pun. Tapi aku rasa teorinya berbohong.

"Kalo sampe Same kenapa-napa habis kamu, Ra! Cepet pulang, jangan ngelayap mulu!" sengit Ibu.

Lihat saja, ibuku baru menyemprot habis-habisan karena cucu semata wayangnya telat aku jemput.

Semenjak Samella berojol, aku diduakan. Padahal aku ini anak bungsu yang kata banyak orang selalu dimanja berlebih.

"Kenapa? Ada sesuatu yang terjadi?" tanya Saka hati-hati.

Hampir saja mulutku kebablasan mengumpat. Aku lupa pada Saka di sampingku.

Iya, ujungnya aku duduk bersebelahan dengan Saka di depan. Dia merasa jadi supir kalau aku tetap di belakang.

Pasti kalau Chelsea tahu, mata sinisnya akan membunuhku.

"Mmb, aku turun aja di depan." kataku merasa tidak perlu diantar pulang. "Udah ditungguin bos besar."

"Loh, emang kamu buru-buru itu mau ke,," dia menunjuk satu bangunan bercat merah muda berjudul 'tukang pijat dan karoke' sambil alisnya mengangkat sebelah. "Mau ngapain? Kerja di sini?"

Astaga! Kenapa aku tidak lihat-lihat dulu. Tahu sendiri kan jasa pijat di Indonesia sudah lekat dipandang buruk. Ada plus-plus nya gitu.

Dan aku baru saja berbica pada rajanya. Aku yakin dia sedang berpikir macam-macam.

"Kamu kerja di sini?" ulangnya lagi.

"Enggak lah!" tolakku.

"Huh." dia mengembus napas lega. "Syukur lah."

"Saya tidak sudi berbagi dengan yang lain." ujarnya lagi.

Aku menatapnya aneh. Tidak jelas sekali tingkahnya. Biarlah, tidak penting ini. Aku abaikan saja.

Yang jelas, aku tidak boleh terlupa pada satu ucap rasa terimakasih sebelum benar-benar turun dari mobilnya.

Tapi, belum sempat tersampaikan dia sudah melajukan mobilnya. Aku kan belum turun, baru selesai melerai sabuk pengaman.

"Kok jalan?" heranku.

"Tujuanmu kan bukan ke situ." ucapnya.

"Enggak apa-apa. Aku tidak jadi ke tempat semula jadi mau langsung pulang aja." jelasku.

"Ya sudah saya antar." katanya.

"Ngerepotin, gak usah. Banyak taxi ini." bantahku.

"Kebiasaan!" komentarnya tanpa mau menuruti.

Jalan bersamanya terhitung perdana hari ini. Tak ada interaksi lain sebatas hanya di kelas.

Jadi apa maksud dia mengatakan seolah-olah paham betul sesuatu yang menjadi ritualku.

"Kebiasaan?" tanyaku. "maksudnya?"

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Hati Yang Terpatahkan
2180      988     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
Gloomy
608      400     0     
Short Story
Ketika itu, ada cerita tentang prajurit surga. Kisah soal penghianatan dari sosok ksatria Tuhan.
THE LIGHT OF TEARS
19660      4228     61     
Romance
Jika mencintai Sari adalah sebuah Racun, Sari adalah racun termanis yang pernah Adam rasakan. Racun yang tak butuh penawar. Jika merindukan Sari adalah sebuah kesalahan, Sari adalah kesalahan terindah yang pernah Adam lakukan. Kesalahan yang tak perlu pembenaran. Jika menyayangi Sari adalah sebuah kegelapan, Sari adalah kegelapan yang hakiki yang pernah Adam nikmati. Kegelapan yang tak butuh pene...
Tanpo Arang
55      46     1     
Fantasy
Roni mengira liburannya di desa Tanpo Arang bakal penuh dengan suara jangkrik, sinyal HP yang lemot, dan makanan santan yang bikin perut “melayang”. Tapi ternyata, yang lebih lemot justru dia sendiri — terutama dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitar villa keluarga yang sudah mereka tinggali sejak kecil. Di desa yang terkenal dengan cahaya misterius dari sebuah tebing sunyi, ...
Strange and Beautiful
4803      1311     4     
Romance
Orang bilang bahwa masa-masa berat penikahan ada di usia 0-5 tahun, tapi Anin menolak mentah-mentah pernyataan itu. “Bukannya pengantin baru identik dengan hal-hal yang berbau manis?” pikirnya. Tapi Anin harus puas menelan perkataannya sendiri. Di usia pernikahannya dengan Hamas yang baru berumur sebulan, Anin sudah dibuat menyesal bukan main karena telah menerima pinangan Hamas. Di...
Memorieji
7785      1646     3     
Romance
Bagi siapapun yang membaca ini. Ketahuilah bahwa ada rasa yang selama ini tak terungkap, banyak rindu yang tak berhasil pulang, beribu kalimat kebohongan terlontar hanya untuk menutupi kebenaran, hanya karena dia yang jadi tujuan utama sudah menutup mata, berlari kencang tanpa pernah menoleh ke belakang. Terkadang cinta memang tak berpihak dan untuk mengakhirinya, tulisan ini yang akan menjadi pe...
Snazzy Girl O Mine
543      342     1     
Romance
Seorang gadis tampak berseri-seri tetapi seperti siput, merangkak perlahan, bertemu dengan seorang pria yang cekatan, seperti singa. Di dunia ini, ada cinta yang indah dimana dua orang saling memahami, ketika dipertemukan kembali setelah beberapa tahun. Hari itu, mereka berdiam diri di alun-alun kota. Vino berkata, Aku mempunyai harapan saat kita melihat pesta kembang api bersama di kota. ...
Shymphony Of Secret
693      446     1     
Romance
Niken Graviola Bramasta “Aku tidak pernah menginginkan akan dapat merasakan cinta.Bagiku hidupku hanyalah untuk membalaskan dendam kematian seluruh keluargaku.Hingga akhirnya seseorang itu, seseorang yang pernah teramat dicintai adikku.Seseorang yang awalnya ku benci karena penghinaan yang diberikannya bertubi-tubi.Namun kemudian dia datang dengan cinta yang murni padaku.Lantas haruskah aku m...
Melawan Takdir
1815      886     5     
Horror
Bukan hanya sebagai mahkota pelengkap penampilan, memiliki rambut panjang yang indah adalah impian setiap orang terutama kaum wanita. Hal itulah yang mendorong Bimo menjadi seorang psikopat yang terobsesi untuk mengoleksi rambut-rambut tersebut. Setelah Laras lulus sekolah, ayahnya mendapat tugas dari atasannya untuk mengawasi kantor barunya yang ada di luar kota. Dan sebagai orang baru di lin...
BELVANYA
347      241     1     
Romance
Vanya belum pernah merasakan jatuh cinta, semenjak ada Belva kehidupan Vanya berubah. Vanya sayang Belva, Belva sayang Vanya karna bisa membuatnya move on. Tapi terjadi suatu hal yang membuat Belva mengurungkan niatnya untuk menembak Vanya.