Delapan bulan kemudian.
Ayahku mendampingiku masuk ke ruangan, kami saling tersenyum. Tiga bulan lalu kami bertemu kembali, aku coba menerima semua kenangan pahit yang telah terukir dan bersiap mengukir kenangan baru yang lebih indah. Ibu dan nenekku terlihat sangat cantik mengenakan kebaya berwarna biru senada.
Dan disanalah Banyu Deska Wiseta pria yang kucintai sepenuh hati mengulurkan tangannya. Wajahnya yang tampan begitu berseri-seri memandangiku, ia menggenggam tanganku dan mengiringiku berjalan keatas pelaminan.
“Karena kalau berjalan disampingmu aku pasti ingin menggenggam tanganmu.”
Aku selalu mengingat kata-kata itu setiap ia menggenggam tanganku.
***
“Momon, Hurry up!” Jessica memanggil Salman.
Salman segera menghampiri dan menggandeng Jessica dengan mesra, ya dia benar-benar membiarkan dirinya di jajah oleh Nona Kangguru kami. Mereka berdua tersenyum sumringah naik keatas pelaminan, dan langsung memeluk kami dengan erat. Dengan heboh Jessica memberikan handphonenya pada Kevin yang juga menghadiri pernikahan kami meminta diabadikan moment ini.
“OMG! Rasanya seperti baru kemarin kita mendapatkan julukan Satu koma Satu di seantero sekolah.” Ucapnya mengenang masa lalu.
“Oh enggak Satu koma Satu lagi dong Jejess.” Sela Salman.
“Iya sekarang tambah lo jadi Sepuluh koma Satu!” Ucap Banyu sambil melirik Jessica yang sudah bertambah dua kali lipat berat badannya sejak mengandung anak pertama mereka.
“Cari mati lo! Ngomong gitu kegue…”
Serentak aku dan Salman melerai keduanya. Ah, setidaknya ada yang bantu melerai.
TAMAT
***Terimakasih bagi yang sudah membaca, tolong tinggalkan kritik, saran dan like nya sebagai tanda cinta