Sejak Athena sampai di sekolah, cuaca langit di luar memang sedang mendung. Sampai pelajaran pertamanya mulai juga masih gelap, bahkan bertambah gelap. Hal itu membuat suhu dalam ruang kelas menjadi menurun membuat Athena merapatkan jaketnya dan meletakkan kepalanya di atas meja. Suasana seperti ini memang sangat mendukung untuk tidur. Apalagi pelajaran bahasa Indonesia, gurunya sama sekali tidak peduli dengan apa yang dilakukan satu kelas.
“Kemarin langsung pulang atau jalan-jalan sama Karel?” tanya Elang.
Athena menegakkan tubuhnya dan menatap Elang sambil cemberut. “Gue kayak orang bego nunggu satu jam di sekolah.”
“Lah, iya. Kemaren Karel bawa Elena ke rumah sakit,” sahut Ciko.
Elang menoleh. “Sepupu lo kenapa?” tanya Elang.
“Tifus. Makanya hari ini gak masuk,” jawab Ciko sambil melirik meja kosong di sebelahnya.
Elang kembali menatap Athena. “Terus kemaren lo pulangnya gimana?”
Athena mendelik. “Ares.”
“Ares?!” tanya Ciko terkejut.
“Lo pulang sama Ares?” tanya Elang yang tidak heboh seperti Ciko.
Athena mengangguk-angguk. “Dia ngebut kenceng banget, untung aja gue selamat sampe tujuan.”
“Kok bisa sama Ares?” tanya Ciko penasaran.
“Gue liat dia lewat di depan gue, terus gue minta anter pulang. Walaupun bujuknya harus panjang kali lebar kali tinggi, tapi akhirnya dia mau,” jelas Athena.
“Wah,” ujar Ciko kagum.
“Ada yang aneh?” tanya Athena bingung.
“Ares gak pernah terlibat sama cewek. Itu cewek yang suka sama dia didiemin semua. Eh, bagus kalo didiemin, nyesek sih yang digalakin dia,” tandas Ciko.
“Oh,” jawab Athena singkat sambil mengeluarkan buku tulis dan pulpen dari tasnya.
Athena mulai mencatat apa yang gurunya tulis di papan tulis. Unsur ekstrinsik dan intrinsik cerita pendek, materi yang sudah diulang berkali-kali.
“Lo ngapain?” tanya Elang heran.
“Lo punya mata?” tanya Athena.
“Maksud gue, ngapain dicatat?” ralat Elang.
Athena menoleh sebelum kembali sibuk mencatat. “Jangan bikin gue serem deh. Lo kesambet?” tanya Elang sambil mencolek-colek pipi Athena.
Athena kembali menoleh dan melayangkan tatapan tajamnya pada Elang. “Kenapa…” Athena memberi jeda sebelum melanjutkan, “hatiku cenat-cenut tiap ada kamu.”
“Kesambet nih orang,” ujar Ciko seram.
“Dia mah gak tau malu,” sahut Elang.
“Jawab gue dong! Gue ulang nih ya,” ujar Athena. “Kenapa… hatiku cenat-cenut tiap ada kamu.”
“Karna… sa trakan berpindah karna su sayang.”
"Bocah ngapa yak... bocah ngapa yak," timpal Ciko.
Seketika tawa Athena dan Elang meledak.
***
“Sayang apa kabar denganmu, cobalah kamu telpon diriku, ku rindu dengan suara indahmu karna dirimulah semangat hidupku,” nyanyi Athena kencang sambil iseng mencolek dagu Elang yang dibalas tatapan ngeri Elang dan Ciko.
“Sayang dengarlah permintaanku, jaga hatimu untukku. Sayang dengarlah bisikan hatiku karna ku sayang kamu…” lanjut Athena.
“Iya, gue kalah. Urat malu lo kayaknya udah putus,” dengus Elang mengaku kalah.
“Urat malu gue emang udah putus,” ucap Athena. “Es krim gue seminggu penuh ya!” ingat Athena ceria.
Elang berdecak malas. “Duit gue… eh, tapi gak apa-apa, masih banyak,” ucap Elang sombong.
Guru pelajaran terakhir mereka keluar lebih cepat sehingga satu kelas menjadi rusuh dan sibuk dengan kegiatan masing-masing, sebagian ada yang memutuskan untuk pulang dan sebagian menunggu bel pulang sekolah berbunyi.
Athena mendengus. “Mulai hari ini ya? Sekalian anter gue pulang. Hehe,” kata Athena sambil menampilkan cengirannya.
Belum sempat Elang menjawab, Karel dan Archer masuk ke dalam kelas menghampiri meja Athena dan Elang. Athena yang tadinya menampilkan cengiran lebarnya hanya menatap Karel datar.
Athena kembali menoleh ke Elang. “Ya ya ya?” rengek Athena.
“Athena, kemaren gue nganter adiknya Ciko, sori,” kata Karel benar-benar merasa bersalah.
Athena menatap Karel datar. “Hemm, oke.”
“Gue anter deh hari ini ya?” tanya Karel.
“Hari ini gue pulang sama Elang,” ucap Athena lalu menoleh ke Elang, “ya, kan?”
“Eh?”
“Es krim gue, gak mau tau!” ancam Athena.
Ceritanya ngegemesin.. bakal baca sama ending kok pasti haha...
Comment on chapter Enigma | 01Karakter Athena yang unik.. keren lah hahaha
Baca cerita aku juga ya, kalo mau hehe
Semangat terus!