Loading...
Logo TinLit
Read Story - Enigma
MENU
About Us  

Athena dan Elang sedang berada di kedai es krim. Pulang sekolah tadi, Athena terus memaksa Elang padahal Elang masih menjalankan masa hukuman dari ibunya. Tapi setelah Elang pikir-pikir, berhubung ibunya sedang tidak ada di rumah hari ini mungkin dia tidak akan ketahuan.

Tidak ada yang berbicara karena Elang sedang memperhatikan Athena, sementara Athena sedang sibuk memakan es krimnya seperti anak kecil.

“Lo terpesona sama gue? Udah puas belom ngeliatinnya?” tanya Athena masih terus sibuk dengan es krimnya.

“Terus gue harus ngapain? Bengong?” tanya Elang kesal. “Lap nih mulut lo, makan kayak anak kecil,” ujar Elang sambil memberikan tisu yang langsung digunakan Athena untuk mengelap mulutnya.

“Santai dong,” kata Athena sambil menampilkan cengiran lebarnya.

“Temen gue mau lo tolak atau gimana?” tanya Elang.

“Dih. Kemaren aja gue di sekolah satu jam. Salah gue lagi kalo gue kesel?” tanya Athena.

“Ada alesan, bukannya gak ada alesan.”

“Lagian gue pindah sekolah bukan buat pacaran,” ucap Athena malas.

“Terus buat apa?” pancing Elang.

Athena berdecih. “Udah gue bilang, bukan urusan lo.”

“Abis lo aneh. Siapa yang pindah sekolah di tengah semester kayak gini?” tanya Elang heran.

“Gue,” jawab Athena singkat sambil menunjuk dirinya sendiri.

 

***

 

Bel pulang sekolah sudah lewat sekitar sepuluh menit, tapi Athena dan Elang masih berada di dalam kelas. Elang hanya menemani Athena yang sibuk mengerjakan tugas matematikanya karena malas jika dijadikan tugas rumah, lagipula hanya tersisa beberapa nomor saja.

 “Belom selesai? Nanti gue kasih contekan, elah, tenang aja,” kata Elang masih duduk di samping Athena.

“Tolong ya, gue lagi rajin. Jangan toxic gitu deh,’ jawab Athena kesal.

“Karel dateng itu,” kata Elang.

Athena buru-buru membereskan alat tulis dan kertas-kertasnya. “Hai,” sapa Athena pada Karel saat sudah selesai memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.

Karel tersenyum. “Udah selesai?” tanya Karel.

“Sekarang gue ditinggal,” dengus Elang.

Elang berjalan melewati Athena dan Karel. Athena dan Karel sama-sama menertawai Elang yang sudah keluar dari kelas.

Tadi pagi Karel menawarkan untuk mengantar Athena pulang dan disetujui Athena karena kakaknya tidak bisa menjemput lagi.

“Tadi ngapain masih di kelas?” tanya Karel membuka pembicaraan.

“Kalo gak selesai dijadiin PR,” jawab Athena.

Karel terkekeh. Mereka berjalan ke arah tempat parkir motor. Karel naik ke atas motornya dan menghidupkan mesinnya, baru setelah itu Athena naik ke atas motor Karel juga. Mereka mampir ke salah satu mall yang terletak tidak jauh dari sekolah. Tadi pagi memang Karel memang mengajak Athena untuk mampir ke mall dulu, dan Athena setuju saja.

Setelah sampai, Athena dan Karel masuk ke dalam tempat bermain. Mereka mencoba beberapa macam permainan sebelum berhenti di tempat permainan bola basket.

“Mau main ini?” tanya Karel.

“Ayo,” ajak Athena. “Kalo lo kalah, lo wajib, kudu, harus beliin gue es krim.”

“Kalo lo kalah?” tanya Karel.

Athena berpikir sejenak. “Gue traktir lo es krim juga,” jawab Athena sambil menampilkan cengiran lebarnya.

Karel terkekeh. “Oke.”

Athena dan Karel memulai permainannya dalam waktu bersamaan. Sesekali Karel melirik skor Athena dan cukup terkejut saat melihat angkanya. Babak pertama selesai, Athena mendapat seratus lima puluh, sementara Karel hanya seratus. Athena menampilkan senyum kemenangannya. Babak kedua, ketiga dan keempat berakhir dengan skor Athena yang lebih unggul.

“Gue menang,” seru Athena ceria.

“Lo pemain basket di sekolah lama lo?” tebak Karel. “Lima ratus tiga kayaknya terlalu mustahil buat lo.”

“Yep, gue anggota tim basket di sekolah lama gue, tapi biasanya jadi cadangan doang. Jadi gue mainnya di tempat main kayak gini,” jelas Athena.

“Mau gue kenalin ke ketua tim basket di sekolah?” tawar Karel.

“Nggak deh. Gue lebih tertarik sama es krim gue,” ingat Athena sambil menampilkan cengiran lebarnya yang membuat Karel terkekeh.

“Segitu sukanya lo sama es krim?” tanya Karel sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum.

 

***

 

“Kenapa pulang jam segini?” tanya Allard—kakak Athena yang berdiri sambil berkacak pinggang di depan pintu rumahnya.

Athena berdecih. “Jangan sok peduli.”

“Lo siapa?” tanya Allard beralih pada Karel yang berdiri di belakang Athena.

“Eh. Karel, temennya Athena,” jawab Karel tergagap.

“Lo…” ucap Allard menggantung sambil menyipitkan matanya, “gak bawain gue martabak gitu? Sebagai pelicin?” sambung Allard sembari tertawa terbahak-bahak.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Citranicha

    Ceritanya ngegemesin.. bakal baca sama ending kok pasti haha...
    Karakter Athena yang unik.. keren lah hahaha

    Baca cerita aku juga ya, kalo mau hehe
    Semangat terus!

    Comment on chapter Enigma | 01
Similar Tags
102
2343      949     3     
Mystery
DI suatu siang yang mendung, nona Soviet duduk meringkuh di sudut ruangan pasien 102 dengan raga bergetar, dan pikiran berkecamuk hebat. Tangisannya rendah, meninggalkan kesan sedih berlarut di balik awan gelap.. Dia menutup rapat-rapat pandangannya dengan menenggelamkan kepalanya di sela kedua lututnya. Ia membenci melihat pemandangan mengerikan di depan kedua bola matanya. Sebuah belati deng...
Reandra
2044      1144     67     
Inspirational
Rendra Rangga Wirabhumi Terbuang. Tertolak. Terluka. Reandra tak pernah merasa benar-benar dimiliki oleh siapa pun. Tidak oleh sang Ayah, tidak juga oleh ibunya. Ketika keluarga mereka terpecah Cakka dan Cikka dibagi, namun Reandra dibiarkan seolah keberadaanya hanya membawa repot. Dipaksa dewasa terlalu cepat, Reandra menjalani hidup yang keras. Dari memikul beras demi biaya sekolah, hi...
WEIRD MATE
1595      769     10     
Romance
Syifa dan Rezeqi dipertemukan dalam kejadian konyol yang tak terduga. Sedari awal Rezeqi membenci Syifa, begitupun sebaliknya. Namun suatu waktu, Syifa menarik ikrarnya, karena tingkah konyolnya mulai menunjukkan perasaannya. Ada rahasia yang tersimpan rapat di antara mereka. Mulai dari pengidap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), pengguna narkoba yang tidak diacuhkan sampai kebencian aneh pa...
Bertemu di Akad
4218      1199     1     
Romance
Saat giliran kami berfoto bersama, aku berlari menuju fotografer untuk meminta tolong mendokumentasikan dengan menggunakan kameraku sendiri. Lalu aku kembali ke barisan mahasiswa Teknik Lingkungan yang siap untuk difoto, aku bingung berdiri dimana. Akhirnya kuputuskan berdiri di paling ujung barisan depan sebelah kanan. Lalu ada sosok laki-laki berdiri di sebelahku yang membuatnya menjadi paling ...
The pythonissam
389      305     5     
Fantasy
Annie yang harus menerima fakta bahwa dirinya adalah seorang penyihir dan juga harus dengan terpaksa meninggalkan kehidupanannya sebagai seorang manusia.
Chasing You Back
415      292     1     
Romance
Sudah 3 tahun, Maureen tidak pernah menyerah mengejar pangeran impiannya. Selama 3 tahun, pangeran impiannya tidak mengetahui tentangnya. Hingga suatu saat, Pangeran Impiannya, Josea Josh mulai mendekati Maureen? Hmmm ..
Cinta Tak Terduga
5303      1676     8     
Romance
Setelah pertemuan pertama mereka yang berawal dari tugas ujian praktek mata pelajaran Bahasa Indonesia di bulan Maret, Ayudia dapat mendengar suara pertama Tiyo, dan menatap mata indah miliknya. Dia adalah lelaki yang berhasil membuat Ayudia terkagum-kagum hanya dengan waktu yang singkat, dan setelah itupun pertemanan mereka berjalan dengan baik. Lama kelamaan setelah banyak menghabiskan waktu...
Nafas Mimpi yang Nyata
288      234     0     
Romance
Keinginan yang dulu hanya sebatas mimpi. Berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar mimpi. Dan akhirnya mimpi yang diinginkan menjadi nyata. Karna dengan Usaha dan Berdoa semua yang diinginkan akan tercapai.
Furimukeba: Saat Kulihat Kembali
495      344     2     
Short Story
Ketika kenangan pahit membelenggu jiwa dan kebahagianmu. Apa yang akan kamu lakukan? Pergi jauh dan lupakan atau hadapi dan sembuhkan? Lalu, apakah kisah itu akan berakhir dengan cara yang berbeda jika kita mengulangnya?
House with No Mirror
479      360     0     
Fantasy
Rumah baru keluarga Spiegelman ternyata menyimpan harta karun. Anak kembar mereka, Margo dan Magdalena terlibat dalam petualangan panjang bersama William Jacobs untuk menemukan lebih banyak harta karun. Berhasilkah mereka menguak misteri Cornwall yang selama ini tersembunyi?