Athena berjalan di samping Alara yang sibuk mengoceh tentang sekolahnya. Gosip diantara murid sampai guru, semuanya Alara bicarakan. Athena mau tidak mau mendengarkan apa yang Alara bicarakan sambil berjalan ke taman belakang sekolah, itu juga terpaksa padahal Athena sangat lapar.
“Jadi di sekolah ini ada lima geng yang lo harus hindari, kecuali lo gak berniat berubah,” kata Alara yang membuat Athena mengernyitkan dahinya.
“Maksudnya berubah?”
“Gue punya temen di sekolah lama lo, katanya lo populer. Gak suka menindas malah baik, kecuali kalo ada orang yang cari masalah sama lo. Lo memperlakukan orang sesuai dengan perlakuan orang ke lo.”
“Dia terlalu muji gue. Siapa namanya?” tanya Athena penasaran.
“Lo gak bakal tau,” ucap Alara tersenyum kecut, tapi Athena tidak melihatnya.
Athena menggendikkan bahunya. “Jadi siapa lima geng yang harus gue hindari?”
“Pertama, populer yang high class, gengnya Fara dan kawan-kawan. Mereka punya tampang, duit dan banyak kenalan di sekolah lain,” jelas Alara.
Athena menguap, dia sama sekali tidak tertarik dengan yang namanya Fara dan seberapa banyak kenalannya di sekolah lain. “Terus?”
“Populer yang pinter, Mentari dan kawan-kawan. Mentari ini suka sama Karel, mungkin lo tau yang namanya Karel. Mentari suka banget sama yang namanya nilai, sebenernya itu yang bikin Karel gak suka sama dia, semua temennya fake.”
“Gue gak tau siapa Karel,” jawab Athena masih belum tertarik.
“Ketiga, ini yang pinter aja. Keiko dan Sasa. Mereka berdua sering cari perhatian ke guru. Jadi kalo lo ngelakuin sesuatu yang gak boleh ketahuan guru, jangan sampe mereka tau, mereka suka ngelapor, biasa, cari muka.”
Athena masih belum tertarik.“Tenang aja. Gue gak ceroboh.”
“Biang gosip. Sapphire dan kawan-kawan. Kalo lo punya sesuatu yang bisa jadi gosip hangat satu sekolah, jangan sampe kedengeran sama mereka. Gosip lo bisa tersebar cepet banget.”
“Gue gak berniat bikin gosip, tenang aja.”
“Terakhir. Ares, Alaric, Elang, Ciko, Archer, dan Karel.”
“Elang? Elang yang tadi di kantin? Elang yang satu kelas gue? Ciko temennya Elang?” tanya Athena heran.
“Iya. Tadi yang lo tendang kakinya, itu Ares,” jawab Alara. “Ares, Elang, Archer. Keluarga mereka gabung buat bangun sekolah ini.”
“Wah. Gak nyangka gue, Elang yang kayak gitu ternyata populer. Gue kira dia orang tersingkirkan.”
“Kalo Elang orang tersingkirkan, kenapa lo bisa temenan sama dia?”
“Karena gue ngeliat semua cewek di kelas gue freak. Udah gue amati, dari lima belas cewek di kelas, termasuk gue, empat belasnya freak, pastinya kecuali gue,” ucap Athena. “Menurut hasil pengamatan gue pas tiga hari pertama gue sekolah di sini, empat orang di kelas gue kecanduan K-pop, empat orangnya lagi kecanduan anime, tiga orang lagi kumpulan anak mami, dua orang lagi suka banget sama yang namanya belajar, dan satu lagi dijauhi karena terlalu freak.”
“Kenapa akhirnya sama Elang?”
“Karena tempat kosongnya di sebelah Elang. Terus gue kira Elang biasa-biasa aja, gak populer tapi juga gak freak. Empat hari kemaren, gue sama sekali gak mau narik perhatian jadi anak baru. Baru hari ini, itu juga gara-gara Ares nabrak gue,” ucap Athena sambil berdecak kesal karena usahanya untuk tidak terlihat gagal.
“Sialan! Gue nyari lo sampe keliling satu sekolah, taunya di sini!” maki Elang yang tiba-tiba muncul dari belakang Athena.
Athena menoleh, Elang sudah menarik topi jaketnya untuk berjalan mengikuti Elang saat Athena baru saja ingin menjawab Alara.
“Gue balik dulu, kapan-kapan kita makan di kantin bareng, gue yang traktir!” seru Athena pada Alara.
Athena masih berjalan mundur karena Elang menarik topi jaketnya. “Apaan sih lo?! Lepas gak?!” ujar Athena sambil memelototi tangan Elang sembari terus berusaha mensejajari langkah Elang dengan berjalan mundur.
Ceritanya ngegemesin.. bakal baca sama ending kok pasti haha...
Comment on chapter Enigma | 01Karakter Athena yang unik.. keren lah hahaha
Baca cerita aku juga ya, kalo mau hehe
Semangat terus!