Suasana kantin sedang sepi, lebih tepatnya kosong karena hanya ada Athena dan penjual makanan di kantin. Athena duduk di salah satu meja di kantin setelah membeli es krim. Athena menganggap dirinya punya trauma tersendiri dengan pelajaran kimia sehingga dia memutuskan untuk bolos saja, memang konyol alasannya.

Athena memakan es krimnya sambil melamun yang membuat dia tidak sadar saat Archer sudah duduk di hadapannya.

“Bengong aja, awas kesambet,” kata Archer yang membuat Athena tersentak kaget.

“Gila! Lo bikin gue kaget!” sentak Athena. “Untung es krim gue gak jatuh.”

“Lagian lo ngelamun. Awas ngelamun terus nanti kesambet,” balas Archer.

Athena berdecak lalu menjilat es krimnya.

“Ngapain di sini?” tanya Archer.

“Males di kelas,” jawab Athena.

“Pelajaran?” tanya Archer.

“Kimia. Lagi ada eksperimen, tapi gue gak berperan sebagai beban di kelompok, jadi daripada gue ganggu Elang, Ciko dan Elena, mending gue makan es krim.”

Archer terkekeh.

“Mumpung lo di sini, mau kepo dong,” kata Athena. Athena memajukan tubuhnya. “Lo, Ares, Alaric kenapa berantem sama Elang, Ciko, Karel? Kata Ares gara-gara cewek, siapa yang berantem sih?” tanya Athena penasaran.

“Lah. Ares yang berantem sama Elang,” jawab Archer.

Athena mengerutkan keningnya. “Gara-gara?”

“Lo.”

“Gue kenapa?” tanya Athena.

“Dua orang itu berantem gara-gara lo,” jelas Archer.

“Ares kan gak suka gue,” elak Athena.

“Tau dari?” tanya Archer membuat Athena terdiam.

“Lo jadian sama Elang, tapi Ares gak suka ngalah secara dia anak tunggal yang keluarganya harmonis. Ares gak tau kata ngalah.”

Athena menurunkan tangannya yang masih menggenggam es krim. “Ares gak dateng bawain gue es krim lagi.”

“Aneh… Ya udah, gue cuman mau bilang jangan jadi kayak gue, lo udah nerima Elang kan?” ucap Archer.

“Kayaknya gue tau kenapa hampir semua cewek di sekolah ini tergila-gilanya sama lo,” ucap Athena menggantung. “Lo enak buat dijadiin temen ngobrol.”

“Hati-hati jadi suka sama gue,” kata Archer sambil terkekeh.

“Dih, gue muji loh,” balas Athena kesal. “Jangan-jangan… lo yang suka sama gue,” ujar Athena menatap Archer dengan tatapan menyelidik sambil mengarahkan telunjuknya ke arah Archer di hadapannya.

“Hemm…” ucap Archer sambil pura-pura berpikir. “Boleh juga, mungkin gue bakal narik Ciko biar bisa berbelah jadi tiga gitu kan,” balas Archer tersenyum miring.

Athena berdecak sebelum mendekatkan tangannya ke mulut dan menjilat es krimnya yang sudah mulai mencair.

“Orangtua Elang cerai gara-gara bokapnya selingkuh,” kata Archer. “Mungkin dia bakal ngikut jejak gue kalo lo berakhir sama Ares,” lanjut Archer sambil mengedikkan bahunya.

Athena terdiam.

“Intinya, pilih salah satu, jangan jadi kayak gue,” ucap Archer sambil bangkit berdiri.

“Hemm, tapi lo juga bantuin biar mereka gak berantem lagi lah,” balas Athena setelah mendongakkan kepalanya.

“Pasti,” jawab Archer. “Jangan suka sama gue,” canda Archer sebelum melangkah menjauh.

“Elang gak akan tau kok kalo kita backstreet,” seru Athena dengan nada bercanda yang hanya dibalas dengan lambaian tangan Archer tanpa menoleh.