Athena bingung dengan Elang, sebenarnya yang salah itu Athena atau Elang. Akhir pekan Athena lewat begitu saja, sama sekali tidak ada kata maaf dari Elang, bahkan chat saja tidak. Lalu tadi pagi saat Athena masuk ke dalam kelas, Athena hanya mendapati tas Elang di meja sebelahnya. Tidak ada tanda-tanda kemunculan Elang sampai bel istirahat pertama berbunyi. Sepanjang pelajaran pertama itu juga, setengah sesinya digunakan Athena untuk tidur.
Athena baru saja keluar dari kelasnya untuk ke kantin saat matanya menangkap kerumunan orang yang berdiri di depan kelas yang berada di seberang kelasnya. Beberapa murid yang penasaran berjalan melewati lapangan basket yang saat ini tidak dipakai, hal itu juga membuat Athena sedikit tertarik untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
Pintu kelas sekolahnya memang terbuat dari kaca sehingga Athena bisa melihat ke dalam. Athena terdiam saat matanya melihat Elang dan kawan-kawan berada di dalam kelas itu dengan siswa yang Athena kenal sebagai ketua OSIS sekolahnya, Ari. Elang dan Karel memukuli Ari, sementara Alaric dan Archer berusaha menahan Elang dan Karel, Ciko yang sibuk berteriak menyuruh berhenti, dan Ares yang berdiri di sudut ruangan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku. Wajah Athena berubah pucat, Athena berbalik untuk berjalan menjauh dari sana, saat itu juga Ares membuka pintu kelas itu dan berjalan keluar.
Athena berjalan cepat ke kantin, dia membuka kulkas es krim dan mengambil sebungkus kemasan es krim. Athena berjalan mendekati penjualnya untuk membayar.
“Biar saya yang bayar,” ucap Ares yang muncul dari belakang Athena dan menyerahkan selembar uang lima puluh ribu. Ares menoleh. “Ganti es krim lo hari jumat.”
Athena menatap Ares datar. “Thanks.”
Ares tidak menjawab ucapan Athena dan berniat untuk berjalan menjauh dari situ, saat Athena tiba-tiba bertanya. “Itu… yang dipukul Elang sama Karel… gak akan mati kan?”
Ares terkekeh. “Menurut lo aja.”
Athena menarik lengan seragam Ares dan berjalan ke arah meja kosong yang berada tidak jauh dari mereka. Athena duduk, sementara Ares mendengus malas sebelum akhirnya duduk di hadapan Athena.
“Itu… Elang gak akan dikeluarin dari sekolah kan?”
“Ngapain nanya Elang? Orang yang ngatain lo cewek barbar kemaren, Elang kan?” tanya Ares.
Athena tersenyum kecut. “Nanya doang.”
Athena membuka bungkus es krimnya, lalu mulai menjilat es krimnya. Es krim yang sama seperti yang jatuh saat dia menabrak Ares.
“Kejadian kayak gini udah yang kesekian kalinya. Paling habis ini Elang disuruh pulang, besok belajarnya di luar kelas.”
“Karel juga?” tanya Athena.
Ares menaikkan sebelah alisnya. “Jangan sampe Elang berantem sama Karel gara-gara lo,” ucap Ares.
“Emang gue ngapain?” tanya Athena bingung.
“Itu es krim lo lumer,” kata Ares lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh.
“Masa Karel sama Elang berantem gara-gara es krim gue lumer?”
Ceritanya ngegemesin.. bakal baca sama ending kok pasti haha...
Comment on chapter Enigma | 01Karakter Athena yang unik.. keren lah hahaha
Baca cerita aku juga ya, kalo mau hehe
Semangat terus!