Warna-warni lampu taman menyinari rentetan bunga mencolok disekitar air mancur menghiasi indahnya malam. Tempat singgah yang cocok bagi muda-mudi yang berniat mengukir kenangan sebelum takdir mereka berkata lain. Semilir angin di akhir musim semi membuat para pengunjung ingin saling berbagi kehangatan dengan pasangan mereka. Air mancur setinggi 15 kaki yang diberi seberkas cahaya terang menambah suasana romantis taman itu.
“Terimakasih sudah mentraktirku.” Tutur Taehyung menunjukkan cengirannya.
“Aku tidak mentraktirmu. Oppaku yang memberikan secara cuma-cuma.” Balas Hyun Jin menggenggam erat tangan Taehyung terfokus dengan air mancur di depannya.
“Itu ‘kan karena ada kau tadi di cafe.” Hyun Jin tak menjawab perkataan Taehyung. Ia terlalu menikmati indahnya malam sebelum musim semi berubah menjadi musim dingin yang menyebalkan. Hyun Jin tidak suka mengenakan baju tebal setiap ia bepergian. Terlalu ribet dan berat katanya. Badannya yang mungil dan kurus susah membawa pakaian berlapis-lapis seperti wafer kesukaannya.
Taehyung memerhatikan gadis mungil itu lamat-lamat karena kedua matanya tak kunjung berkedip. Terlintas dalam pikiran Taehyung kalau kekasihnya itu bukanlah manusia, atau bisa saja alien yang numpang lahir dari dalam rahim manusia. Taehyung tersadar setelah bosan menatap Hyun Jin, ia lebih cantik ketika diam dibanding mengoceh hal yang sulit dimengerti. Terkadang ada beberapa pembicaraan Hyun Jin yang tidak Taehyung mengerti. Itu membuat Taehyung semakin yakin kalau Hyun Jin adalah alien. Ia mengarahkan pandangannya pada orang-orang di sekitar. Pandangannya berhenti pada sepasang kekasih dimana sang pria memasukkan tangan kekasihnya ke dalam kantong mantelnya. Ia menyunggingkan senyum, terbesit ide manis di otaknya.
“Ah.. dinginnya.” gumam Taehyung seraya memasukkan tautan tangannya dan tangan Hyun Jin ke dalam mantel. Hyun Jin terlonjak kaget dengan perilaku Taehyung yang menurutnya jarang sekali peka dengan keadaan sekitar.
“Kau kenapa, Tae? Kau sakit?”
“Tidak. Hanya saja tanganmu dingin.” Ia memasang senyum kotaknya.
“Romantis sekali. Diajari siapa?” Hyun Jin menahan tawanya saat sadar Taehyung mencoba menjadi orang yang romantis.
“Tidak. Aku tidak mencoba romantis.”elak Taehyung kalah telak.
“Sini aku ajari kalau begitu.” Hyun Jin sedikit terkekeh mendekatkan tubuhnya pada tubuh Taehyung. Taehyung berdiri kaku mencoba tak bergerak, jantungnya saja yang bergerak bebas untuk saat ini. Hyun Jin menarik pinggang Taehyung mencoba memeluknya.
“Nah, begini baru hangat.” tutur Hyun Jin merasa nyaman dalam pelukan Taehyung. Kehangatan yang Hyun Jin akan selalu rindukan. Ia berharap kehangatan itu akan mudah ia temui di hari mendatang.
“H-hyun Jin ah..” Taehyung tak bernapas mendapati Hyun Jin berada di pelukannya.
“Terimakasih sudah membuatku hangat.” Ucap Hyun Jin sangat manis setelah melepaskan pelukannya. Hyun Jin berjinjit menggapai wajah Taehyung dan..
Cup!