aku berjalan tertatih menuju kantin. ah, memalukan sekali !! saat kebanyakan anak-anak di kantin memperhantikanku. ini semua karena kejadian ekskul sabtu kemarin. tapi seenggaknya sakitnya sedikit berkurang karena mas veri selalu mengompres pergelangan kakiku dengan kantong es batu. nita mengambil tempat duduk yang tak jauh dari pintu kantin, itu agar aku tidak berjalan terlalu jauh.
"mau makan apa lo, prin-cess??" tanya nita sambil berlagak kemayu. hahaha, sungguh ini adalah friend service terbaik !.
"nasi goreng aja, please" jawabku santai. aku melihat randy di depanku memangku tanganya sambil melihatku dan nita.
"apa-apaan ini? eksploitasi teman ini namanya" randy terlihat manyun. kami berdua tertawa bersama.
"tenang aja yang, ini sementara. setelah ni anak sembuh, gue bakal pastiin dia jadi friend service buat kita" nita menepuk bahu randy, diiringi dia yang mengacungkan jempol sembari mengangguk setuju.
aku hanya nyengir melihat kelakuan mereka berdua, sialan..
nita meninggalkanku, diikuti oleh randy yang selalu menempel kemanapun nita pergi. dasar pasangan lovey dovey, aku tertawa kecil melihat tingkah mereka berdua.
"hai.." ardion memecahkan pandanganku, dia melambaikan tanganya di depan wajahku.
aku terkejut melihat ardion yang kini duduk didepanku sambil melipat tanganya. bibirnya yang tipis dan melengkung indah itu tersenyum tepat di depanku.
"oh.. hai juga"
"kaki lo udah nggak papa?" ardion melihat kakiku
"lumayan lah.. kak veri selalu kompres kaki gue, jadi ya.. agak mendingan" jawabku, btw si randy sama nita kok ga bali-balik sih.
ardion mengangguk dan merapatkan bibirnya,
"beruntung ya, lo punya kakak yang care"
"iya"
aku mulai gugup, dion tak berhenti melepaskan pandanganya kepadaku sejak sepuluh menit yang lalu. tatapanya yang tajam benar-benar mengingatkanku pada mas veri.
"o iya, minggu besok lo ada waktu nggak?"
"enggak.. kenapa emang?"
"tim basket cowok mau tanding di DBL arena, gue harap lo liat tim kita"
"oke,, gue usahain ya" jawabku.
"o iya.. minta nomor hape lo dong.. gue mau masukin lo ke grup chat" ardion mendorong hapenya ke arahku. aku meraihnya dan menekan layarnya yang ternyata di password.
"passwordnya 020202" ardion tanpa ragu mengatakanya kepadaku
aku tersenyum kecil, apa-apaan ini, setelah minta nomor hapeku, di juga menunjukkan password hapenya.
"2 februari 2002, tanggal lahirku. tanggalnya cantik ya, kaya lo" kata ardion, gilaaaa.. gue melting.
aku menyerahkan hapenya, lalu dia memasukkanya di kantong sakunya lalu berdiri.
"udah, gitu aja.. jangan lupa minggu ntar. ntar gue misscall" ardion lalu beranjak pergi meninggalkanku, udah gitu doang?
tak lama kemudian nita dan randy datang dengan senyum liciknya.
"Cieeee... ada yang pdkt nih" ledek randy sambil meletakkan piring nasi goreng pesananku.
"Dia minta nomor lo?" Tanya nita duduk disampingku.
"Iya.. dia mau masukin gue ke grup chat ekskul sih."
Nita menyipitkan matanya,
"Gue mencium bau modus.. ckckck..."
"Trus hari minggu gue disuruh liat tim cowok maen di DBL" lanjutku
"Whuaa.. kita aja nggak wajib dateng kok" kata nita heran. Dia lalu menyantap nasi gorengnya.
"Pasti dia pengen nunjukin kehebatanya" sahut randy.
Nita menyetujui pernyataan randy.
"Bener kamu yang"
"Lo jadian ajalah sama dia.. lo ga pengen, setelah liat kita pacaran, sayang-sayangan. Masa jadi obat nyamuk terus" randy melingkarkan tanganya ke bahu nita
Jleebbb... gila nih anak ngomongnya mak jleb.
"Cih... bilang aja lo ga mau gue gangguin"
Nita dan randy pun nyengir.
"Hehehe..."