Pagi-pagi sekali, suasana kampus menjadi hingar bingar. Suara check sound terus menggema, tak seperti hari-hari biasa. Suaranya bahkan sampai ke simpang, jalan masuk kampus. Ajar yang baru mau sampai, menoleh ke arah kampusnya dari pinggir jalan. Rutinitas setahun sekali. Saat calon mahasiswa baru berkumpul untuk mengikuti kegiatan orientasi.
Ia sampai dan memarkir, namun bukan di tempat parkir. Ajar membawanya ke belakang gedung kampus dekat kantin. Tidak jauh dari tempat pembakaran sampah. Dulu pernah ada orang yang menaikkan sepedanya ke pohon. Ada juga yang menjungkirkan sepedanya dengan setang ke bawah dan roda ke atas. Entah itu ejekan, atau keisengan semata. Hal itu terjadi berkali-kali dan terus ia tangani berkali-kali pula. Tanpa bertanya, tanpa mencari tau, tanpa mengeluh dan segenap ke-tanpa-an lainnya.
Pernah suatu ketika, sepedanya yang diparkirkan di tempat parkir itu hilang. Ia melihat ke pohon dan sekeliling parkiran, terus mencari. Beberapa orang ia tanyai. “Liatkah kau sepedaku, gam?”, Beberapa dari mereka tidak tau, ada pula yang tertawa geli.
Di sanalah sepeda itu disembunyikan. Belakang gedung belajar kampus. Tepatnya lokasi pembakaran sampah. Sebuah lubang dengan diameter yang luas. Sepedanya dilempar ke lubang sampah itu. Memang kejam. Ajar mencoba menariknya ke pinggir lubang, meraihnya dengan kayu karena lubang itu masih panas karena tumpukan sampah yang baru dibakar tadi pagi. Lama, sampai peluhnya bercururan.
Ketika sepedanya berhasil diangkat dari lubang itu, kondisinya buruk. Ban-nya bocor karena terbakar. Bangku duduk depan dan belakangnya pun cacat. Busanya hangus dimakan api sampai besi tulangnya tampak. Lantas ia mengambil se-ember air dan mendinginkannya.
Sepeda itu selalu membawanya setiap hari. Namun hari itu menjadi terbalik. Sejauh 21 Km, Ia berjalan bisu menggiring sepedanya. Semenjak itu pula, lahan parkiran menjadi tempat yang tidak aman. Dan gedung belakang kampus adalah tempat yang layak. Sejauh sepedanya di sana, perlakuan zalim itu tidak pernah terjadi lagi. Sampai itu menjadi salah satu rutinitas pagi, sebelum masuk perkuliahan.