Kinara yang sekarang sudah berbeda dari Kinara yang dulu. Kinara yang sekarang sudah lebih baik dalam hal bersosialisasi. Kinara sudah tidak merasa takut lagi untuk berbicara pada orang lain. Arul yang melihat adanya perubahan pada sikap Kinara pun ikut tersenyum. Kini Kinara, Arul dan juga Lilian sedang berada di kelas. Mereka sedang menunggu bel masuk berbunyi.
"Eh Liliput! Gue penasaran deh. Sebenernya ada hubungan apa sih di antara Kinara sama Kevan? Kok akhir-akhir ini gue sering liat si Kevan terus mandangin Kinara?"
"Lo ga tau aja, diem-diem si cowok rese itu perhatian sama temen kita yang satu ini. Malah gue sempet mergokin dia nemenin Kinara nunggu dijemput di pos satpam?!"
"Gue curiga, kayaknya apa yang kita pikirin itu bener deh."
"Iya gue juga"
Mendengar Lilian dan Arul yang membicarakan tentang dirinya dan juga Kevan, Kinara hanya bisa menghembuskan napas kasar. Kenapa juga harus dia yang jadi bahan pembicaraan??
"Kalian ini, kenapa harus aku yang jadi bahasan???"
Melihat Kinara yang merasa malu, Lilian dan Arul pun tertawa. Mereka berdua sepertinya jadi akrab setelah ada bahan ejekan untuk Kinara dan juga Kevan.
"Itu dia panjang umur!!" Ucap Arul semangat ketika melihat Kevan baru saja datang.
Kevan yang merasa kalau yang dimaksud Arul itu dirinya pun hanya memandang malas pada Arul. Dia tetap berjalan dengan tetap memasang wajah datarnya seperti biasa. Namun saat Kevan melewati meja Kinara, Kevan menatap Kinara sebentar lalu duduk di kursinya.
"Tuh kan bener apa kata gue?!" Teriak Lilian dan Arul bersamaan.
**
Hari itu berlalu begitu cepat, hingga sekarang sudah waktunya untuk pulang..
Kali ini Kinara kembali menunggu ayahnya di pos satpam seperti biasa. Kedua temannya, Arul dan Lilian entah ke mana. Mereka bilang kalau Kinara harus pulang lebih dulu, sebab mereka ada urusan. Begitu kata mereka. Dan seperti biasa pula, Kevan menghentikan motornya di depan Kinara. Jelas saja Kinara terkejut. Karena lagi-lagi Kevan datang secara tiba-tiba. Dan tanpa turun dari motornya, Kevan hanya melepas helm-nya.
"Ayah lo bakalan dateng buat jemput lo kan?" Tanya Kevan. Kinara hanya mengangguk.
"Mau gue temenin?"
Kinara tetap diam, sementara pandangannya dia buang ke mana pun asal bukan ke arah Kevan. Karena jika Kinara menatap Kevan, rasanya jantung Kinara akan loncat.
"Gue anggap diem lo sebagai jawaban YA." Kevan pun turun dari motornya dan langsung berdiri di samping Kinara. Dia tidak habis pikir, kenapa susah sekali untuk menolak Kevan?
"Nanti malem, lo ada acara ga?"
Lagi lagi Kinara diam. Kevan sempat bingung, dia tidak tahu harus melakukan apa lagi supaya Kinara mau meresponnya. Hingga pada akhirnya..
"Gue mau ngajak lo jalan. Lo mau?" Refleks Kinara menatap Kevan tidak percaya.
"Gue anggap itu YA." Kevan tersenyum sebelum kembali menaiki motornya dan juga memakai helmnya. "Nanti malam jam 7, gue jemput ke rumah lo." Katanya.
Setelah itu Kevan pergi melajukan motornya.
Apa Kevan tidak tahu apa yang Kinara rasakan??? Detak jantung Kinara seperti sedang berdisko! Kinara bahkan belum mengatakan apapun. Tetapi Kevan malah langsung menyimpulkan semuanya. Astaga..
"Ciiieeeeeee" Kinara tersentak kaget ketika Lilian dan Arul tiba-tiba saja muncul dan mengagetkannya.
"Ciee Kinara"
"Diajak jalan sama Kevan nih yeee"
"Apa sih??"
"Tuh kan salting.. ciee Kinara.."
**
Malam ini Kinara sedang berada di dalam kamarnya. Menghabiskan malam minggunya dengan belajar seperti biasa.
Malam minggu ya? Pikirnya.
Bahkan Kinara baru sadar kalau malam ini adalah malam minggu. Dan seakan diingatkan dengan perkataan Kevan padanya tadi siang, Kinara melihat ke arah jam dinding.
Jam 7 kurang lima menit
Kinara berpikir, untuk apa dia memikirkan perkataan Kevan yang sudah jelas kalau itu hanya sebuah candaan? Kinara tahu itu. Lagi pula sekarang sudah hampir jam 7, dan tidak ada tanda-tanda Kevan akan datang. Jadi, lebih baik Kinara lanjut belajar.
Namun handphone Kinara terdengar sangat berisik. Jadilah Kinara mengambilnya, untuk sekedar melihat notifikasi apa yang sampai bisa membuat handphone Kinara yang tadinya sepi seperti kuburan, kini berubah menjadi ramai seperti di pasar. Dan saat Kinara melihatnya, ternyata ada banyak pesan yang dikirim Lilian untuknya. Terdapat lebih dari lima belas pesan -sepertinya, namun isi semua pesannya itu sama.
Lilian: Ciee yang mau malmingan sama doi..
Kinara kaget melihatnya. Dan ketika Kinara hendak membalas pesan dari Lilian, untuk memberitahukan bahwa tidak ada apa-apa diantara Kinara dan Kevan. Tetapi pintu terbuka dan menampakkan wajah cantik bundanya.
"Sayang, di luar ada teman kamu." Kinara membelalakkan matanya.
"Siapa?" Dalam hati Kinara hanya berharap kalau yang datang itu bukan Kevan, melainkan Lilian. Tetapi itu tidak mungkin Lilian, sebab tadi dia baru saja mengiriminya pesan.
"Yang kemarin pulang bareng sama kamu. Bunda lupa siapa namanya." Kirana tersenyum. Ia merasa sangat senang. Sebab sekarang Kinara sudah benar-benar berubah. Dan sepertinya Kinara juga disukai oleh seseorang, temannya yang datang malam ini.
"Katanya kalian ada janji malam ini? Tapi kok kamu belum siap?" Tenggorokan Kinara tercekat. Susah sekali sepertinya untuk berbicara. Dan itu membuat Kirana salah mengartikan sikapnya.
Kirana melihat dalam kaca pandangannya kalau putrinya itu sedang merasa malu dan butuh waktu yang lama untuk berdandan. Sementara Kinara sendiri merasa tidak tahu harus melakukan apa?
"Jangan lama ya, kasihan nanti temen kamu nunggunya kelamaan."
Setelah pintu tertutup, Kinara juga menutup buku yang dibacanya. Kinara kelimpungan, sebab dia tidak tahu harus apa. Tapi yang jelas, Kinara hanya perlu bersiap dan keluar. Lalu bicara pada Kevan kalau Kinara tidak ingin pergi dengannya malam ini. Setidaknya Kinara perlu berganti pakaian tidurnya menjadi pakaian santainya.
Sementara di ruang tamu, Kevan ditemani oleh kedua orang tua Kinara. Danu dan Kirana. Dalam hati Kevan dia merasa, berasa mau lamaran. Begitu katanya.
"Jadi kalian sudah ada janji malam ini untuk keluar bersama?" Tanya Danu.
"Iya om"
"Kalau tante sih boleh-boleh aja. Tapi, kamu harus janji sama tante. Jaga Kinara baik-baik dan jangan sampai terjadi apa-apa pada Kinara." Ucap Kirana.
"Om sejujurnya tidak ingin jika Kinara keluar malam-malam. Tapi, ya sudahlah.. om ijinkan kalian. Tapi ingat, Jaga Kinara Baik-baik." Danu sejujurnya sedikit cemas. Tetapi dia bisa apa kalau Kinara sendiri ingin pergi bersama Kevan? Bahkan mereka sudah membuat janji, kan? Pikirnya.
"Saya janji akan jaga Kinara dengan baik kok, Om, tante. Dan saya berani jamin, tidak akan ada yang berani menyakiti Kinara sedikitpun."
"Baiklah, om percaya sama kamu."
Akhirnya Kevan bisa tersenyum lega. Sejujurnya Kevan sendiri takut tidak dapat ijin dari kedua orang tua Kinara. Mengingat Kinara sangat dijaga ketat oleh mereka, terutama oleh ayahnya. Tapi syukurlah, mereka mengijinkan Kinara keluar bersamanya.
"Kamu coba panggilin Kinara sekali lagi, kasihan Kevan sudah lama nunggu."
Kirana pun kembali pergi menuju kamar Kinara. Dan betapa terkejutnya Kirana ketika melihat putrinya sedang berdiri di depan cermin dengan pakaian santainya? Yang dimaksud Kirana adalah dress rumahan.
"Sayang, masa mau keluar kamu pakai baju ini?" Kirana mencari pakaian yang lebih layak digunakan untuk keluar malam. Dress lengan panjang bermotif bunga yang panjangnya di bawah lutut.
"Pake ini, supaya kelihatan lebih cantik."
"Tapi-"
"Kevan sudah terlalu lama menunggu, kasihan. Cepetan ganti ya.." Kirana pun berlalu begitu saja dari hadapan Kinara. Dia nampak senang ketika tahu kalau ada seseorang yang mengajak Kinara jalan malam ini. Dan mungkin tidak ada salahnya jika Kinara menerima ajakan Kevan. Tapi hanya sekali ini saja, tidak lain kali. Begitu pikirnya.
**
Kevan terpukau melihat penampilan Kinara malam ini. Menurutnya, Kinara terlihat sangat cantik. Dress itu terlihat sangat cocok dipakai oleh Kinara.
"Cantiknya putri ayah"
"Putri bunda juga dong, yah."
Kinara tidak berani untuk menatap Kevan, sungguh. Tapi berbeda dengan Kevan yang tak sedetik pun pandangannya teralihkan dari Kinara. Jantungnya berdetak tak berirama.
"Ayo" Kevan memberikan telapak tangannya ke hadapan Kinara, berharap agar Kinara mau menyambutnya. Tetapi Kinara mengabaikannya.
"Ayah, bunda.. aku pergi dulu ya."
"Hati-hati sayang" ucap Danu dan Kirana bersamaan.
"Kalau gitu saya pergi dulu om, tante."
Baru saja Kevan berbalik, tapi Danu kembali memanggilnya.
"Kevan???" Kevan kembali berbalik, menatap ke arah Danu dengan tatapan 'Ada apa?'
"Jangan pulang lebih dari jam sembilan!" Kevan terkejut. Jam sembilan? Batinnya. Tapi walaupun begitu, Kevan tetap mengiyakan perintah dari calon mertuanya. Eh ayah dari calon pacarnya maksud Kevan.
Petualang yang bukan petualang
2063
928
2
Fantasy
Bercerita tentang seorang pemuda malas bernama Ryuunosuke kotaro yang hanya mau melakukan kegiatan sesuka kehendak nya sendiri, tetapi semua itu berubah ketika ada kejadian yang mencekam didesa nya dan mengharuskan dia menjadi seorang petualang walupun dia tak pernah bermimpi atau bercita cita menjadi seorang petualang. Dia tidaklah sendirian, dia memiliki sebuah party yang berisi petualang pemul...
Antara Jarak Dan Waktu
15010
2452
3
Romance
Meski antara jarak dan waktu yang telah memisahkan kita namun hati ini selalu menyatu.Kekuatan cinta mampu mengalahkan segalanya.Miyomi bersyukur selamat dari maut atas pembunuhan sang mantan yang gila.Meskipun Zea dan Miyomi 8 tahun menghilang terpisah namun kekuatan cinta sejati yang akan mempertemukan dan mempersatukan mereka kembali.Antara Jarak Dan Waktu biarkan bicara dalam bisu.
Bandung
24903
3095
6
Fan Fiction
Aku benci perubahan, perubahan yang mereka lakukan. Perubahan yang membuat seolah-olah kami tak pernah saling mengenal sebelumnya - Kemala Rizkya Utami
Kamu&Dia
263
205
0
Short Story
Ku kira judul kisahnya adalah aku dan kamu, tapi nyatanya adalah kamu dan dia.
Kumpulan Quotes Random Ruth
2089
1101
0
Romance
Hanya kumpulan quotes random yang terlintas begitu saja di pikiran Ruth dan kuputuskan untuk menulisnya...
Happy Reading...
A & O
1662
795
2
Romance
Kehilangan seseorang secara tiba-tiba, tak terduga, atau perlahan terkikis hingga tidak ada bagian yang tersisa itu sangat menyakitkan.
Namun, hari esok tetap menjadi hari yang baru. Dunia belum berakhir. Bumi masih akan terus berputar pada porosnya dan matahari akan terus bersinar.
Tidak apa-apa untuk merasakan sakit hati sebanyak apa pun, karena rasa sakit itu membuat manusia menjadi lebih ma...
Broken Wings
1300
777
0
Inspirational
Hidup dengan serba kecukupan dan juga kemewahan itu sudah biasa bagiku. Jelas saja, kedua orang tuaku termasuk pengusaha furniture ternama dieranya. Mereka juga memberiku kehidupan yang orang lain mungkin tidak mampu membayangkannya.
Namun, kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan adanya kekayaan. Mereka berhasil jika harus memberiku kebahagian berupa kemewahan, namun tidak untuk kebahagiaan s...
Miss Gossip
3807
1605
5
Romance
Demi what?!
Mikana si "Miss Gossip" mau tobat.
Sayang, di tengah perjuangannya jadi cewek bener, dia enggak sengaja dengar kalau Nicho--vokalis band sekolah yang tercipta dari salju kutub utara sekaligus cowok paling cakep, tajir, famous, dan songong se-Jekardah Raya--lagi naksir cewek. Ini hot news bangeddd. Mikana bisa manfaatin gosip ini buat naikin pamor eskul Mading yang 'dig...
Late Night Stuffs
1749
835
2
Inspirational
Biar aku ceritakan.
Tentang tengah malam yang terlalu bengis untuk membuat pudar, namun menghentikan keluhan dunia tentang siang dimana semua masalah seakan menjajah hari.
Juga kisah tentang bintang terpecah yang terlalu redup bagi bulan, dan matahari yang membiarkan dirinya mati agar bulan berpendar.