Loading...
Logo TinLit
Read Story - Garden
MENU
About Us  

Ini Korea

 

Sisa waktuku disini hanya menghitung hari,aku menyiapkan sesuatu yang nantinya bisa menjadi kenang-kenangan untuk Won dan Joon Seong. Mereka adalah orang yang selalu membantuku dalam segala hal saat aku berada disini,jadi aku harus menyiapkan sesuatu yang special untuk aku tinggalkan. Aku terkenal ulet dan telaten dalam membuat kerajinan tangan. Ku racik kerajinan tangan dari barang bekas dan rencananya akan ku hias kamar Won dengan beberapa hiasan ini. Karena Won adalah orang yang rapi dan cukup disiplin. Aku hanya menghias kamar ini dengan beberapa lampion dari botol kaca dan sedikit hiasan dinding dari kertas. Ku harap dia tidak akan marah jika aku melakukan ini pada kamarnya. Tapi sebentar,aku merasa ada yang aneh dengan kamar ini. Ada yang sedang mengintaiku di balik gorden jendela,karena ketakutan aku segera berlari mencari Won. Dia masih belum keluar dari persembunyiannya walau pintu kayu ini sudah ku ketuk berkali-kali. Memangnya apa yang sedang dia lakukan di dalam? Aku tahu dia sedang berada di rumah,tapi kenapa dia tidak membuka pintu.

"What happened? Ada apa?" Akirnya dia menampakkan diri,aku segera menarik tangannya dan membawa dia ke kamarku. Jangan berpikir yang tidak-tidak sahabat,aku hanya tidak bisa berkata saat panik seperti ini. Aku menunjuk ke arah jendela yang membuatku ketakutan. Won hanya menatapku kebingungan lalu bergegas memeriksa apa yang sejatinya terjadi. Suasana menegang beberapa saat sebelum Won membuka isi di balik kain itu.

"Meong.. "

"Aaaarrrrrgggghhhhtttt" Aku berlari meloncat keatas kursi seiring dengan kucing yang juga berlari kearahku. Kali ini aku lebih takut dan kebingungan melihat hewan berbulu lentik nan terlihat cemerlang itu. Aku sangat takut dengan hewan satu ini,dia masih saja belum beranjak meninggalkan aku. Sementara aku mengisak meraung,Won hanya berdiri dan mematung saja. Hampir lima menit kami dalam keadaan seperti ini,mungkin dia tidak tahan melihatku sehingga dia beranjak untuk membawa kucing itu keluar. Lagi pula darimana asal hewan itu. Hampir satu tahun aku tinggal disini aku belum melihat dia sebelumnya.

"just cats Hanya kucing"

"But I'm afraid the cat Tapi aku takut kucing" Masih dengan isakan aku mengucap kata itu. Dia mengendus kesal menuju kulkas dan memberiku sedikit air. Dia masih menghembuskan nafas berkali-kali. Aku tidak peduli dia kesal atau tidak,aku hanya masih gemetar.

"What do you do? do you going to sell? Apa yang kamu lakukan? Apa kamu akan berjualan?" Dia menunjuk kamarnya yang berantakan dengan benda-benda yang sedang kubuat. Hancur sudah rencanaku,aku ingin memberinya kejutan tapi justru sekarang sudah terbongkar begitu saja.

"I'm making crafts to decorate your room before I back to Indonesia Aku sedang membuat kerajinan tangan untuk menghias kamarmu sebelum aku pergi" Dia beranjak menuju kamarnya itu,memeriksa barang-barang buatan tanganku dan berdiam sejenak. Aku masih memperbaiki tekanan batinku.

"Before you go, let's go on vacation. To busan, Daegu or Jeju. Where are you want? But i think we must go to Busan,there was a mosque. you will like Sebelum kamu pergi,ayo kita berlibur. Ke busan,Daegu atau jeju. Kamu mau kemana? Tapi sebaiknya kita ke Busan di sana ada masjid,kamu pasti akan suka" Tawaran yang menggiurkan,sebenarnya aku ingin pergi ke pulau cantik Jeju,tapi karena Won sudah tahu apa yang aku suka jadi aku menurut saja. Dia memintaku untuk mengemas beberapa barang,dia juga sudah menyiapkan segala hal untuk liburan kami kali ini. Hari ini kami menempuh perjalanan jauh dengan tujuan utama Namsan-dong, Geumjeong-gu, Busan.

"Busan is harbor city. So Busan is famous for seafood market. In Korean war, 1949~1952, Busan is only one city that didn't attacked. In that season, many people came in Busan for refuge.

Busan people are strong the right Character. Busan population is high, so the right party likes Busan citizen. Busan adalah kota pelabuhan. Jadi Busan terkenal untuk pasar makanan laut. Dalam perang Korea 1949 ~ 1952, Busan hanya satu kota yang tidak diserang. Pada musim itu, banyak orang datang di Busan untuk berlindung.

orang Busan kuat Karakter yang tepat. Populasi Busan tinggi, sehingga pihak yang tepat menyukai warga Busan." Won menceritakan sekilas tentang Busan kepadaku,dia juga menceritakan sedikit tentang sejarah berdirinya masjid di Busan. Sepertinya dia berbakat menjadi "Tour Guide"__hehehe__. Aku jadi tidak sabar untuk menjalankan ibadah di masjid itu. Kata Won di Busan kita akan menemui orang yang ramah dan baik. Entah berapa lama perjalanan yang kami rasakan,Won membuatku tenang di tempat dengan segala cerita yang dia lontarkan.

Kami menuju tempat istirahat untuk mengumpulkan tenaga. Won juga membuat daftar perjalanan kami besok. Dia memilih penginapan yang cukup bagus. Aku terheran-heran,berapa banyak uang yang dikeluarkan hanya untuk hal seperti ini. Bagiku dia terlalu boros,pasti banyak yang dia gunakan hanya untuk hari ini. Membayar tarif kendaraan,tarif hotel dan apapun yang kami beli sepanjang jalan tadi. Belum lagi kalau diingat,Won juga memenuhi semua kebutuhanku. Kembali pada hari itu,hari saat dia membeli semua benda untuk menghapus kesedihanku. Sebenarnya siapa dia? Apa dia petugas yang mencetak uang?. Ku basahi tubuh ini dengan air yang dingin dan menyengat,lambat laun aku sudah terbiasa dengan udara di Negara ini. Walau terasa sangat dingin tapi aku meikmati semua yang ada,masih sama seperti saat aku di Malang. Ukuran mandiku adalah setengah jam. Jangan tanyakan apa saja yang aku lakukan didalam sana,yang jelas aku mandi seperti orang normal pada umumnya. Setelah setengah jam di dalam kamar mandi,aku akan memanjakan diri dengan aroma lotion dan menggunakan baju yang cukup tebal.

Ranjang tidur di hotel ini sangat nyaman dan empuk,hampir sama dengan kamar Won. Berbicara tentang Won,aku masih penasaran siapa dan apa sebenarnya dia. Bukankah saat itu dia bilang dia menjalankan usaha Ayahnya? Apa sebenarnya pekerjaan Ayahnya?. Memikirkan hal itu membuat perutku berbunyi nyaring. Kenapa Won tidak mengunjungiku? Apa yang dia lakukan di kamar sebelah? Apa dia tidak lapar? Mungkin sebaiknya aku yang mengajaknya makan malam. Tapi kalau aku yang mengajaknya,itu berarti aku yang harus membayar. Aku yakin uangku tidak akan cukup,Won akan memilih menu yang dia suka dan harganya pasti mahal. Ku raih benda berwarna hitam pekat di meja.

Where are you? no one here Kamu dimana? Rumahmu kosong (20:00)

let's have dinner together, my mother come and make delicious dishes Aku ingin mengajakmu makan malam dirumah,Ibuku datang dan membuat masakan lezat (20:03)

I want to introduce you to my parents Aku ingin memperkenalkanmu pada kedua orang tuaku (20:10)

Won brought you to Busan?Won membawamu ke Busan? (20:30)

Enjoy your vacation. call me after returning, Nikmati liburanmu,setelah kembali segera hubungi aku (20:35)

when did you come back to seoul? i want to tell something Kapan kamu kembali ke Seoul? Ada yang ingin aku bicarakan(20:49

~Joon Seong

Joon Seong,kenapa dia mengirim pesan beruntun seperti ini? Apa sebenarnya yang ingin dia bicarakan?. Dia bahkan mengajakku makan malam bersama keluarganya,aku melewatkan makan malam gratisku. Yaa Allah rasanya melilit sekali perut ini.

Are you a sleep? If it has not, come up to the top. I'm here apa kau sudah tidur? Jika belum naiklah ke atab,aku di sini

~Gomiho

Apa yang dia lakukan di atab. Kedua orang ini semakin terasa aneh. Joon Seong seperti itu,dan Won juga seperti ini. Tanpa membalas pesan satupun,aku beranjak menuju atab gedung. Aku penasaran apa yang mahluk itu lakukan di atas sana. Perlahan angin malam membelai setiap helai kain yang aku gunakan. Jilbabku mengembang terhempas terpaannya. Won terlihat sangat tenang duduk di alas yang dia siapkan,dia juga menyiapkan mangkok dan gelas. Mungkin dia hendak mengajakku menikmati makan malam yang berbeda disini. Sikapnya memang sulit di tebak,terkadang dibalik sikapnya yang cuek dan dingin dia menjelma menjadi orang yang romantis dan manis.

"Won...." Suaraku mengalun lembut tertepa hempasan angin malam yang terasa syahdu.

Dia hanya memberi isyarat agar aku mendekat. Aku hanya menurut saja,dia memintaku untuk duduk disampingnya. Dan menyodorkan semangkuk makanan yang entah aku tidak mengerti apa namanya.

"Bibimbap, you hungry right? Bimbimbap,Kau lapar kan?" Ternyata dia tahu kalau aku lapar.

Makanan ini Bimbimbap namanya. Ini semacam nasi campur. Nasi putih dengan aneka lauk pauk dan sayuran serta saus sambal. Cara makannya adalah dengan mengaduk semua bahan ini agar tercampur. Bahkan itu juga Won yang melakukannya untukku. Aku belum memakan makanan ini sebelumnya. Disini sangat indah,taburan bintang bisa kita lihat dengan jelas. Aneka warna kembang api juga menambah indahnya suasana kala malam semakin pekat. Dia mengucapkan kata-kata dengan bahasanya,aku rasa dia sedang berbicara dengan diri sendiri. Tanpa menghiraukan apa yang dia katakan,aku hanya melahap makanan yang dia suguhkan. Dia tidak tahu betapa aku sudah menahan rasa lapar sedari tadi.

Setelah menikmati makanan dan suguhan malam yang cantik,kami mengakiri malam dengan beristirahat di kamar masing-masing. Won sengaja memesan kamar bersebelahan,agar jika terjadi sesuatu dia bisa dengan cepat untuk datang. Itu yang dia ucapkan saat aku protes dengan keputusannya. Kenapa sedetik saja dia tidak membiarkan aku jauh dari pandangannya. Aku sangat bosan melihat mahluk berwajah yang bisa dibilang ya cukup menarik sih ^_^

            Pagi ini setelah mengawali hari dengan Sholat Subuh sesuai waktu setempat. Aku berniat merapikan diri,setidaknya aku mandi walau airnya pasti membuatku beku. Sebelumnya air wudhu tadi sudah berhasil membuatku merinding dan menggigil. Suara bel dari luar terdengar jelas di daun telingaku,itu pasti Won tidak ada yang lain. Dan jawabannya memang benar,setelah aku membuka pintu sungguh wajah Won yang aku lihat.

"Are you ready? Kau sudah siap jalan?"

"This early? Sepagi ini?"

"Hmmm" dia hanya mengatupkan bibir dan membuat sebilah suara saja. Sebenarnya mau kemana sepagi ini,bahkan matahari saja belum terbit. Lagi pula apa dia sudah mandi?

"But,still cool Tapi masih dingin" segala protesku ternyata sudah di antisipasi olehnya.

Dia menyampirkan baju tebal dengan aksen bulu-bulu di ujung. Ini jaket korea yang banyak di buru di indonesia beberapa saat lalu. Jaket dengan kupluk bulu-bulu,aku terlihat seperti orang aneh. Yaa Allah,mau ku letakkan dimana mukaku ini?. Karena memang tidak ada alasan untuk tidak pergi,Won segera melajukan kendaraan mewah kami menuju tempat tujuan. Dan di sinilah aku terbelalak. Won mengajakku melihat matahari terbit di sebuah pantai yang indah. Keindahannya membuatku tercengang. Subhanallah aku tidak bisa berkata apapun lagi. Ini adalah kali pertamanya aku melihat matahari terbit di pantai. Aku melihat Won tersenyum lepas menyambut matahari,senyum itu akan menarik mata semua orang. Dia memang memenuhi daftar sempurna untuk ukuran laki-laki. Seandainya dia adalah Ardan,seandainya aku disini menikmati udara dan keindahan ini bersama Ardan. Hatiku tidak berhenti terbang saat membayangkan semua itu.

"do you like it? Kau suka?" Won menghancurkan semua lamunanku,memang tidak baik melamunkan sesuatu yang tidak pasti. Astagfirullah

Haeundae Beach and Dongbaek Park itulah nama tempat yang kami kunjungi saat ini. Pantai nomor 1 di Busan dan tempat ini menjadi happening pada saat summer tiba. Pantai ini memiliki pasir putih yang berstruktur kasar yang berasal dari aliran Chuncheon dan kulit kerang yang terkikis secara alami oleh angin dari waktu ke waktu. Menyentuh bagaimana rasanya pasir di pantai terkenal ini,bermain dengan air pantai membuatku tidak menyesal karena tidak mandi tadi pagi. Won membuatku merasa seperti turis yang sedang berkunjung ke Negara orang. Tapi memang itu yang sebenarnya terjadi,aku adalah orang asing disini,jadi sudah pasti aku adalah turis __hehehe__ Keterangan dari nara sumber,berbagai kegiatan budaya dan festival diadakan sepanjang tahun.

Kita juga bisa melihat pusat kebudayaan dan perpustakaan di pantai yang terkenal ini. Tidak jauh dari Haeundae Beach terdapat sebuah taman, yaitu Dongbaek Park yang menjadi salah satu situs wisata di Busan. Kami memutuskan untuk berganti pakaian sejenak,aku bingung karena Won sudah menyiapkan segalanya. Dia menyiapkan pakaian ganti kami berdua. Setelah itu kami beranjak menuju Dongbaek Park. Banyak view-view yang menarik terdapat di tempat ini. Tentu aku dan juga Won tidak ingin melewatkan keindahan taman ini. Kami menikmatinya seperti menikmati minuman segar di musim panas.

Terasa sangat nyaman dan mengasikkan. Selain itu aku kami seperti pasangan,bergantian untuk memotret juga berpose bersama. Tentu saja kami mempertimbangkan jarak kami,sewajarnya dan tetap memakai aturan. Tidak hanya disini,kami masih beranjak untuk memburu keindahan pantai lainnya. Menurut keterangan Won. Pantai yang akan kami kunjungi adalah Gwangalli Beach. Pantai ini tidak kalah menarik dari pantai sebelumnya. Pantai ini menjadi tempat yang diminati oleh nelayan setempat untuk menangkap ikan. Berbeda dari sebelumnya,di sini tersedia penyewaan perahu layar. Selain itu, pantai ini menyediakan fasilitas untuk bermain ski air, jet ski, selancar angin, dan olahraga air yang menarik lainnya. Aku harus mencoba yang mana dulu? Tidak terbayangkan bagaimana indahnya saat aku menikmati ini dengan perahu atau fasilitas lain bukan? Tapi aku rasa aku hanya akan berani mencoba perahu layar saja. Sebagai orang yang gemar olahraga,rupanya Won berani untuk mencoba bermain ski air. Wow.. aku terpanah dengan keahliannya itu,dia sangat bersahabat dengan air. Dia benar-benar terlihat hebat dengan apa yang dia jalani saat ini. Aku terkagum melihat keahliannya.

"Do you want to try? Kamu mau coba?"

"no, i phobia seawater. But actually I wanted to try, but I'm afraid  tidak,aku phobia air laut. Tapi sebenarnya aku ingin coba,tapi aku takut sendiri" Dia terlihat berpikir sejenak,memandang kesudut arah dan kemudian.

"emm,,, maybe we could try emm,,, mungkin kita bisa coba" Dia menunjuk ke arah sebuah benda yang belum aku mengerti sebelumnya. Aku hanya tahu itu adalah benda yang mampu di tunggangi oleh dua orang. Tanpa menunggu jawabanku,Won sudah bergegas dan memintaku untuk mengenakan pakaian sesuai anjuran. Dia menghentikan petugas saat hendak membantuku untuk menggunakan pakaian yang tersedia. Dia sendiri yang membantuku menggunakannya,dia bilang.

"I'm afraid he touch you Aku takut dia menyentuhmu" ada lima buah tanda tanya diatas kepalaku,tapi dia menghapus segera dan memintaku untuk segera turut serta menunggangi Jet Ski bersamanya.

Aku duduk manis di belakangnya dan dia mengambil alih kendali laju dari benda ini. Dia tidak melaju cukup pesat,karena hawatir aku akan bertindak ceroboh dan mengakibatkan skandal sekecil apapun. Ternyata sangat menegangkan,aku sempat bergidik ketakutan. Hingga akirnya Won memintaku untuk sedikit bersikap santai,dia juga menghentikan laju jet ini di tengah genangan air yang tidak bisa di takar dengan tangan.

"open your eyes, touch the water buka matamu,sentuh airnya"

"no,I'm afraid of fall down tidak, aku takut terjatuh"

"I'm take care of you, relax please. Inhale slowly and pass aku menjagamu,bersantailah sedikit. Tarik nafas perlahan dan hempaskan"

Setelah memastikan aku sudah memiliki keberanian. Won kembali melajukan kendaraan ini. Benar apa yang dia katakan,jika aku menikmatinya semua akan terasa menyenangkan. Kami bermain jet ski hingga puas,setelah itu kembali kedaratan. Tempat ini sangat indah dan menyenangkan. Terkadang diadakan pula festival seni, juga terdapat pusat kebudayaan, museum, teater untuk drama dan film, galeri seni, serta beberapa toko dengan merk fashion dari Korea dan luar Korea yang terkenal. Seandainya kami datang di bulan Oktober, diadakan festival kembang api internasional yang dipancarkan dari Gwangan Bridge dan memberikan view yang sangat menarik di malam hari. Gwangan Bridge adalah jembatan yang beralamat yang membentang lebih dari 7,4 km, jembatan gwangan bridge di klaim menjadi jembatan terbesar di lautan korea selatan. Tapi karena kami tidak bisa menikmati keindahan malamnya,Won mengajakku untuk melewatinya saja. Won bilang,jembatan ini akan memancarkan keindahannya jika kami melewatinya dengan sepedah kayuh. Kami akan mengayuh sepedah bersama dan semilir anginnya membuatku merasa terbang ke udara. Jembatan Gwangan Bridge ini di bangun pada tahun 1994 dan selesai pada tahun 2002, memang jembatan ini sempat di buka pada bulan september-oktober 2002 untuk pergelaran asian games, akan tetapi di tutup kembali dan di buka untuk umum pada tahun 2003. Jembatan yang panjang nya mencapai 7.480m (24.340 kaki) ini menghabiskan biaya yang cukup fantastik sekitar 789.9 miliar won(mata uang korea),Jembatan ini di lengkapi juga dengan lampu lampu yang artistik. Yang dapat menampilkan cahaya yang sangat indah pada malam hari nya. Karena itulah, Won tidak membawaku kembali ke penginapan. Dia ingin membuatku merasakan indahnya jembatan ini di malam hari. Dan hasilnya,aku benar-benar terpesona. Aku merasa tidak ada tempat seindah ini sebelumnya. Won dan juga aku saling bergantian untuk berfoto,kami harus mengabadikan kenangan di tempat seindah ini  bukan?

            Malam semakin larut,kami memutuskan untuk kembali ke hotel dan melanjutkan aktifitas besok pagi. aku penasaran sekali,apa lagi yang akan Won siapkan untuk liburan besok? Liburan bersamanya membuatku lupa akan kembali ke Indonesia. Aku merasa akan berada disini selamanya. Karena dibuat selalu penasaran dengan apa yang akan dia buat besok-besok dan selanjutnya. Dia selalu membuatku penasaran,penasaran dengan sikapnya dan semua yang dia buat.

-----o0o-----

            Seperti biasa aku akan memulai pagi dengan dua rakaat dan melantunkan beberapa lembar ayat Al-Qur'an. Dan juga masih sama seperti sebelumnya,Won selalu datang setiap aku selesai melakukan aktifitas pagiku. Dia seperti orang yang hafal dengan kegiatanku. Kali ini dia membiarkanku untuk membersihkan diri sebelum berangkat menyusuri wisata di kota Busan. Aku yakin wisata hari ini  tidak akan jauh dari yang namanya laut dan airnya. Karena sebelumnya Won pernah bercerita kalau Busan terkenal dengan hasil laut. Jadi sudah pasti tempat liburan kami kali ini tidak akan jauh dari yang namanya laut. Kami memulai dengan berjalan santai menuju salah satu kedai kopi. Dia tahu aku kedinginan selepas mandi pagi,dia juga yang membawa sarung tangan untuk membalut tanganku. Aku semakin merasa seperti orang Korea asli__hehehe__. Setelah itu,kami memulai perjalanan kami. Perjalanan untuk menghibur diri atau menghabiskan uang? Aku rasa itu tidak ada bedanya. Won pasti menghamburkan banyak uang untuk ini semua.

"Won, what's this place? Won,tempat apa ini?"

"Taejongdae Park, actually I want to introduce you to the islands in Busan. But because I don't want any woman screaming amid the sea, we should come here Taejongdae Park,sebenarnya aku ingin memperkenalkanmu pada pulau-pulau di Busan. Tapi karena aku tidak ingin ada wanita yang menjerit di tengan air laut,sebaiknya kita kesini saja" Dia menyindirku,iya benar dia sedang menyindirku saat ini. Kemarin aku memang sudah menjerit dan menjambak rambutnya saat jet ski yang kami tunggangi melaju sangat pesat. Itu bukan sepenuhnya kesalahanku bukan? Itu kesalahannya karena sudah menarik gas semaunya sendiri.

"I hope you like it. This is almost the same as Oryukdo Island, islands formed from rocks. Here is also famous for its rocky coast, same with your head Aku harap kamu suka. Ini hampir sama dengan Oryukdo Island,gugusan kepulauan yang terbentuk dari bebatuan. Disini juga terkenal dengan pantai berbatu,sama juga dengan kepalamu"

"Auw" dia menyentil kepalaku dengan jari kasarnya itu.

Laki-laki ini benar-benar minta dibunuh. Apa dia merasa sudah memilikiku sehingga dia bisa memperlakukan aku seenaknya sendiri?. Aku mengalunkah langkahku menikmati suasans disini. Benar apa kata Won,disini pantai berbatu. Ada barisan hutan pinus yang berjajar rapi dan membuat aksen sangat cantik. Berbeda dari tempat sebelumnya,disini membuatku harus bertanya banyak pada Won untuk tahu ini itu. Seperti anak Sekolah Dasar yang sedang tour.

"What is that? Apa itu?"

"Sinseon Rock, any people say there are gods and goddesses were happy to come over there to relax Sinseon Rock,kabarnya ada dewa dan dewi yang senang datang kesitu untuk bersantai"

"then I'm the goddess kalau begitu aku dewinya" Aku meloncat bagai merpati dan berpose unik. Won hanya tersenyum dan mengabadikan poseku di tempat yang menyegarkan ini.

"That stone Mangbuseok, a woman who was waiting for her husband who had been taken away to Japan Itu batu Mangbuseok,seorang wanita yang sedang menunggu suaminya yang telah dibawa pergi ke Jepang"

"Why are brought to Japan? Kenapa dibawa ke Jepang?"

"so, should have been brought to Indonesia? apa harusnya di bawa ke Indonesia?"

Aku memalingkan mukaku. Orang yang satu ini mematahkan semangatku untuk ingin tahu leih banyak lagi. Kami bersantai disini untuk beberapa saat. Membaur dengan para pengunjung lain yang juga sedang menikmati pemandangan disini. Kami berlama-lama disini,entah kenapa hatiku merasa sangat puas dan gembira. Aku melupakan kepulanganku ke Indonesia. Selepas dari sini kami bertolak menuju Yongsudang Park. Merupakan taman dari gunung Yongdu (Yongdusan) yang bentuknya menyerupai kepala naga yang muncul dari laut. Taman yang terletak di kaki gunung Yongdu menawarkan pemandangan yang menarik dengan view menghadap ke laut. Jika di Seoul terdapat Namsan Tower, maka di Busan terdapat Busan Tower yang berada di taman ini. Aku merasa seperti melihat monas disini. Viewnya benar-benar menakjubkan.

"many beautiful place here Disini banyak tempat yang indah"

"How about Indonesia? Bagaimana dengan Indonesia?"

"Indonesia is also no less beautiful. We have a lot of islands because we country with the largest archipelago in the world. More than thirteen thousand islands. Because of that,we had a lot of culture and beautiful places. If you plan to travel around in the Indonesia, you need more than four years Indonesia juga tidak kalah indah. Kami memiliki banyak pulau karena kami Negara dengan kepulauan terbesar di dunia. Lebih dari tiga belas ribu pulau. Karena itu kami punya banyak budaya dan juga tempat-tempat yang indah. Kalau kamu berencana untuk mengelilingi wisata di indonesia,kamu memerlukan waktu lebih dari empat tahun untuk itu" Aku menyodorkan jari-jariku tepat di hadapan wajah lawan bicaraku hingga dia terkejut. Wajahnya cukup unik saat terkejut begini. Masih dengan ekspresinya yang dingin itu dia menekuk satu jariku dan aku menimpalinya dengan senyum ringan saja. Aku sangat bersemangat untuk menceritakan Negaraku kepada orang ini.

"If I can't surround Indonesia in four years, should I move there forever? Jika aku tidak bisa mengelilingi Indonesia dalam waktu empat tahun,haruskah aku pindah kesana selamanya?"

"Do you like Indonesia? Do you know Indonesia? Apa kamu suka Indonesia? Apa kamu tahu seperti apa Indonesia?"

"I know Aku tahu" dia terdiam sejenak untuk itu,mataku sudah menyelidik. Benarkah dia tahu seperti apa Indonesia?

"from the map Dari peta" Lanjutnya. Yaa Allah,apa aku sedang berhadapan dengan "Dora" atau mungkin dia ayahnya "Dora"?

"Indonesia very pretty country. Many people are attracted by their beauty, culture, and everything in Indonesia. But the Indonesian people are not aware of it. Many of them think negatively about Indonesia and admire to other countries. Maybe because of that, some great people from Indonesia to live successfully in someone else's country. They are very famous in many countries of others. while in their own country, no one knows about them. The youth we always cultivate an attitude to love Indonesia, so that our country a peaceful and beautiful could be known by other countries Indonesia negara yang sangat cantik. Banyak orang yang tertarik dengan keindahannya,budayanya dan segala yang ada di Indonesia. Tapi orang Indonesia tidak menyadari akan hal itu. Banyak yang beranggapan negatif tentang Indonesia dan lebih mengagumi negara lain. Mungkin karena itulah,sebagian orang hebat dari Indonesia hidup sukses di negara orang lain. Mereka banyak terkenal di negara orang lain,sedangkan di Negara sendiri nama mereka bahkan tidak di kenal sama sekali. Para Pemuda kami selalu menumbuhkan sikap untuk mencintai Indonesia,agar negara kami yang damai dan indah bisa menjadi lebih di kenal oleh negara lain"

"I know about Indonesia, a little. I ever been there. I also falling in love with one of the girls Indonesia Aku tahu sedikit tentang Indonesia,aku pernah kesana. Aku juga jatuh hati pada salah satu gadis Indonesia"

Mataku tertuju padanya,dan seperti inilah kedua mata kami bertemu. Dia segera beranjak dari tempatnya,dan mengajakku kembali ke penginapan kami. Menyisakan rasa penasaran di kelopak hatiku. Won yang selalu berada dalam benakku adalah seorang Won yang sedingin itu bisa jatuh cinta. Aku tidak pernah membayangkan hal itu. Rasanya hatiku tergelitik,aku tidak tahu seberapa serius dia dengan ucapannya. Hanya simpan itu dalam pikiran saja dan tanyakan suatu hari nanti. Kali ini aku hanya menurut untuk mengikuti langkahnya. Besok adalah hari terakir kami berlibur di Busan. Segala perasaan sudah aku rasakan. Aku sangat bahagia beberapa hari ini. Won membuatku berani bermain air di laut. Dia membuatku riang dan melepas segala keresahan. Walau penuh tanda tanya,dia selalu mengerti dan menjagaku. Segala sikapnya tidak pernah di tebak,tapi dia cukup menyenangkan dan hangat akir-akir ini. Aku senang bisa mengenalnya,dia membuatku tidak pernah merasa kesulitan menghadapi apapun.

Awalnya aku tidak bisa membayangkan,akan jadi apa aku hidup di Negara orang. Tidak satupun orang yang aku kenal disini. Sempat mengeluh karena harus bertemu dengan jenis manusia seperti Won. Tapi aku sudah terbiasa dan bahkan sekarang sangat senang bisa menghabiskan hari-hari bersamanya. Untuk beberapa hari lagi,hanya menghitung hari. Setelah aku mendapatkan gelar di akir masa pendidikanku. Aku akan kembali ke Negaraku dan bertemu dengan Laili. Dia pasti bersedih karena harus menunda kelulusannya. Namun bagaimanapun,aku sangat bersyukur dia sudah sadar dan sembuh. Aku juga sudah merindukan kedua orang tuaku,Safaraz,paman dan juga bibi. Juga seseorang yang sangat merdu suaranya,Ardan. Berharap,setelah aku kembali nanti. Aku mendapat jalan untuk bisa menunjukkan perasaanku padanya. Aku tidak ingin cintaku terisolasi begitu lama.

            Seperti beberapa hari sebelumnya,setelah mengakiri malam dan mengawali hari dengan dua rakaat dan beberapa lembar alunan ayat suci Al-Qur'an. Aku segera membuka pintu kamar penginapan mewah ini. Won sudah berada di depan pintu,itu bisa aku pastikan. Mungkin sudah menjadi kebiasaan baginya,aku tidak tahu kenapa kehadiran Won selalu tepat setelah aku menyudahi semua kegiatan pagiku. Setelah semua di kemas,kami segera beranjak untuk keluar dari tempat ini. Aku mencoba merekam dan menerawang semua yang ada di sini. Tidak ada kemungkinan aku bisa kembali ke tempat ini lagi. Karena itu aku mencoba mengingat semua dalam memori kepalaku. Setelah mengembalikan kunci kamar kepada petugas,kami menyusuri jalan menuju tempat yang sudah Won pilih. Sebagai turis,aku menurut saja pada tour guide__hehehe__. Ku biarkan jilbab pink fanta ini bergoyang mengikuti alur angin kota Busan. Sembari mata merekam semua pemandangan yang bisa ku nikmati disisi kiriku. Disela hembusan angin Busan yang lembut,terdengar suara Won bercakap dengan seseorang diujung telephone. Suaranya seperti biasa,hanya seperti orang yang selalu berpikir keras dan dingin membeku.

"Lai,," Aku mengalihkan pandanganku ke sumber suara. Kenapa dengan wajahnya? Dia tidak seperti semula. Bahkan kami berhenti di tepi jalan.

"Sorry, we must back to Seoul now Maaf,kita harus kembali ke Seoul sekarang" Kata yang terlontar dari wajah yang sangat menyesal. Won,dia sedang sedih karena ada masalah di Seoul atau karena gagal menikmati liburan di hari terakir ini?

"any problem ? Apa ada masalah ?"

"Sorry, I let you down Maaf, aku membuatmu kecewa"

"You've made me happy kamu sudah membuatku bahagia beberapa hari ini"

"But...tapi..."

"no problem, I also must a lot of rest before returning to Indonesia. Let's go home, I'll make a very tasty dish. You don't need to pay for my cooking like here. Their cuisine is not like my cooking, right? tidak masalah,aku juga harus banyak beristirahat sebelum kembali ke Indonesia. Mari kita pulang,aku akan membuat masakan yang sangat lezat. Kamu tidak perlu membayar untuk masakanku seperti disini. Masakan mereka tidak seenak masakanku kan?"

"Yes..iya.."

"hahaha,, why so pushy? you be lie,right hahaha,,kenapa terdengar memaksa? kamu pasti bohong"

"No..tidak"

"then,you have to pay kalau begitu kamu harus membayar"

"you cook with love, why are asked to be paid? kamu memasak dengan cinta,kenapa minta dibayar?"

"I don't cook with love, I cooked with spices and kitchen utensils aku tidak memasak dengan cinta,aku memasak dengan bumbu dan peralatan dapur"

Perdebatan ringan terjadi dan itu sangat menyenangkan. Terkadang Won bisa menjadi orang yang sangat menyenangkan untuk hal-hal sekecil ini. Aku hanya tidak ingin membuat dia semakin tegang dengan keadaan jika memang dia sedang menghadapi sebuah masalah di Seoul. Dia hidup sebatang kara dengan berbagai persoalan di dunia kerja dan perkuliahan. Hidupnya sangat keras,mungkin karena itu dia menjadi orang yang sulit menunjukkan ekspresi. Aku bisa mendengar dengan jelas apa yang dia katakan dengan bahasa aslinya saat kami menikmati bibimbap dia atas gedung malam itu,walau kepalaku masih berusaha keras mengartikan maksud dari kata-katanya. Aku hanya berharap dia menjalani hidupnya dengan baik.

            Sesampainya di Seoul,Won hanya mengantarku untuk pulang  ke rumah dan beristirahat. Sementara dia kembali bergelut dengan aktifitasnya. Mungkin memang benar,dia sedang mengahadapi masalah besar. Dia terlihat tegang dan terburu-buru. Aku hanya bisa mendoakan agar setiap masalah yang dia hadapi bisa terselesaikan dengan baik,aku hanya harus beristirahat tanpa terlarut untuk berpikir keras tentang kehidupan Won. Setidaknya aku harus memikirkan kehidupanku juga.

Ayah dan Ibu pasti sudah tidak sabar untuk menyambut kedatanganku. Akir-akir ini Safaraz sangat sulit untuk di hubungi,dia sedang disibukkan dengan segudang aktifitasnya. Keponakanku yang satu itu sangat aktif dalam berbagai hal,dia menjadi salah satu tokoh yang sangat di gandrungi di kampung dan dimanapun dia berkecimpung. Tampangnya yang cukup menarik perhatian para gadis itulah yang menjadikan dia banyak dikenal. Selain itu otaknya cukup encer,juga dia sangat pandai di berbagai hal. Ardan juga kelihatannya sibuk,tidak sekalipun dia menghubungiku setelah Laili terbangun. Dan juga Laili,dia sedang sibuk dengan tugasnya. Dia tidak bisa menyelesaikan pendidikannya tahun ini. Karena hampir satu tahun terlelap dalam koma,dia harus menyelesaikan pendidikan tahun depan. Semua orang menjalani kehidupannya sesuai jalan masing-masing,juga dengan pemikiran masing-masing. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita,kita hanya patut untuk mensyukurinya dan menjalani dengan hati lapang. Agar seberat apapun kesulitan yang kita hadapi,semua akan terasa ringan. Karena Allah maha tahu,pasti semua umatnya di berikan segala sesuatu sesuai dengan kemampuan masing-masing. Juga semua kesulitan selalu ada jalan.

Sudah hampir dua hari aku tidak menemukan Won,entah apa yang sedang dia lakukan diluar sana. Dia hanya menghubungiku lewat pesan singkat sesekali. Dia hanya mengingatkan untuk beristirahat dan makan tepat waktu. Sementara setiap aku bertanya dimana dia berada,dia hanya menjawab dengan satu kata "aku akan kembali" aku tidak bertanya kapan dia akan kembali. Aku hanya tahu dia ada dimana dan sedang apa? Kenapa dia tidak pulang?. Aku menyiapkan makanan kesukaannya pagi ini. Aku harap dia pulang dan menghabiskan apa yang aku masak. Bagaimanapun aku ingin dia baik-baik saja dan juga ingin mendengar cerita tentang masalah yang sedang dia hadapi jika memang dia ingin membaginya untukku. Dia kembali pada titik awal dia berasal,dingin dan misterius. Beberapa waktu terakir aku sudah bisa melihat dia menjadi orang yang hangat dan menyenangkan. Suara bel berbunyi saat aku sedang menanak air diatas kompor,aku harap itu Won. Aku sedang menyiapkan minuman hangat untuknya,diluar pasti sedang dingin. Tapi harapanku kendur dan pecah seketika saat aku mengetahui empu dibalik pintu.

"Joon Seong"

"?????annyeonghaseyoSelamat pagi Lai" harusnya aku tahu meski tidak membuka pintu. Jika memang itu Won,dia pasti langsung masuk tanpa harus membunyikan bel. Tapi bagaimanapun aku harus menyambut tamu dengan perlakuan baik.

Ku persilahkan Joon Seong untuk masuk dan duduk di kursi dapur seperti biasa. Dia membawa beberapa ubi jalar untuk di olah. Pria setampan Joon Seong ternyata doyan ubi jalar. Bahkan di Indonesia,orang makan tempe mendoan saja sudah dibilang kuper dan lain-lain. Kenapa Joon Seong justru sangat gemar dengan ubi jalar yang tenar dengan statusnya bisa bikin kita kentut lebih sering___hehehe___.

"How about your vacation,have fun? Bagaimana liburanmu,apa menyenangkan?"

"yes, So Fun ya,sangat menyenangkan" Kenapa perbincangan menjadi sangat kaku seperti ini. Joon Seong seperti orang yang sedang menjaga jarak denganku. Tidak seperti biasa saat dia suka bercerita ini dan itu. Aku juga sedang memikirkan hal lain saat ini. Aku tidak bisa mengalihkan pikiranku untuk hal lain. Apa yang terjadi? Kenapa Won tidak segera kembali? Apa yang sedang dia lakukan?

"Joon Seong, can I ask you something? Joon Seong,boleh aku bertanya sesuatu?"

" What is  that? Apa yang ingin kamu tanyakan?"

"Actually, what's your job? Sebenarnya apa pekerjaan yang kalian?" Dia terlihat berpikir sejenak,tatapannya menerawang jauh. Sejenak kemudian tatapannya menyelidik,membuatku ingin beranjak mundur.

"My father was a owner of agensi Entertainment in Korea. Because of that,I can make you to meet some artists here Ayahku pemilik salah satu Agensi Entertainment Korea. Karena itu aku bisa mempertemukanmu dengan para artis" Subhanallah,jadi karena itu aku bisa bertemu dengan artis-artis saat berada di dekat Joon Seong. Aku hampir menahan nafas. Orang yang berada dihadapanku ini ternyata bukan orang sembarangan,tapi dia juga bukan penampakan. Setelah tahu kenyataan ini,aku harus bersikap seperti apa kepadanya. Yang jelas aku merasa bersalah,memperlakukan anak orang terhormat dengan sangat biasa.

"Won?"

"he's owner the biggest dept. stores in Korea. Actually Won don't want you to know, but since you already know behave mediocre dia pemilik dept. store terbesar di Korea. Sebenarnya Won tidak ingin kamu tahu,tapi karena kamu sudah tahu bersikaplah biasa saja" Aku tidak habis pikir,selama ini Won selalu menemaniku dan tiba-tiba menghilang di saat-saat tertentu. Dia selalu bilang ada sedikit urusan,ternyata dia menjalankan usaha yang tidak main-main. Dia dibantu oleh orang kepercayaan Ayahnya,tapi tetap saja dia sangat sibuk. Sikapnya yang dingin dan misterius serta sulit untuk melempar senyum,ternyata karena dia banyak tertekan dengan urusan pekerjaan yang bisa dibilang sangat sulit. Dia bukan mahasiswa biasa sepertiku,dia seseorang yang sudah memiliki karier cemerlang. Pantas saja dia bisa dengan mudah memberiku ini dan itu,atau jangan-jangan semua barang yang kami beli di pusat pembelanjaan waktu itu adalah miliknya sendiri. Saat itu memang aku dibuat heran karena merasa seperti tamu agung,sehingga hanya ada kami berdua dan beberapa pegawai saja. Aku merasa sangat gugup kali ini,merasa serba salah lantaran kenyataan yang luar biasa ini. Aku merasa konyol,merasa sangat tidak masuk akal. Aku menyiapkan karya tangan dari bahan bekas untuk menghias kamarnya,tapi dia adalah pemilik dept. store. Barang buatanku hanya lelucon,bagaimana bisa aku berpikir dia akan menerima barang pemberianku yang terbuat dari barang bekas?. Rasanya otakku meluber kemana-mana.

"Lai, do you like Won ? Lai,kamu menyukai Won?" Aku tersentak mendengar pertanyaan itu. Bagaimana bisa dia berpikir demikian,sedangkan aku tidak sekalipun berpikir untuk itu.

"just a friend. I've been attracted to someone in Indonesia Hanya sebatas teman. Aku sudah tertarik dengan seseorang di Indonesia"

Kami terdiam beberapa saat,hingga akirnya dia melihat sesuatu yang berbeda di kamar Won yang sedang jadi hunianku. Aku merasa malu tapi dia terus melontarkan pujian. Hingga akirnya,suasana tegang kami menghilang begitu saja. Berganti dengan canda tawa kami. Joon Seong orang yang humoris,dia selalu menciptakan suasana penuh tawa. Dia juga tertarik untuk mempelajari cara membuat kerajinan tangan dari bahan bekas seperti yang sudah aku siapkan. Dia benar-benar sangat pandai mencairkan suasana.

"Ah..do you know I was a collector, do you have something to be for me the collection? Something that should be typical of Indonesia Ah.. asal kamu tahu aku adalah kolektor,apa kamu punya sesuatu yang bisa untuk aku koleksi? Sesuatu itu harus khas Indonesia" Aku teringat uang sakuku. Sekalipun aku tidak mengurangi uang sakuku,segera aku mencari dimana dompet berada dan menyodorkan selembar uang ratusan ribu.

"How about this? This is the rupiah, the original Indonesian money bagaimana dengan ini? ini adalah rupiah,uang asli Indonesia"

"really? Wooaahh cool. Well,, this you also have to have a genuine korea money benarkah? Wooaahh keren. Nah,, ini kamu juga harus punya uang asli Korea"

"free for me,it's true? So how much money in exchange? benarkah ini gratis untukku?kalau di tukar jadi berapa rupiah?"

"Don't think to spend the money. I just gave you it Jangan berpikir untuk membelanjakan uang itu. Aku hanya bisa memberimu itu" Aku hanya tersenyum. Sementara dia sangat menyukai kerajinan tangan yang ku buat. Aku juga memperingatkannya untuk tidak menjual barang itu. Padahal kalau harus di jual mungkin tidak akan laku__hehehe__

            Seharian menghabiskan waktu dengan Joon Seong membuatku sedikit melupakan kehawatiranku terhadap Won. Beberapa kali aku mengirim pesan tidak satupun yang dibalas. Apa dia sangat sibuk? Dia terkena masalah besar lantaran beberapa hari selalu menemaniku?. Melihat hamparan bintang yang berkedip membuatku teringat akan sesuatu.

????????????????, ????????. ??????????????????????. ???, ????????, ?????????????. ??????????????? ??????????????? ?????????????, ?????????????????????. ?????????? naega ijhyeo jil sueobsneun chueog-eul mandeulgo sip-eo , dangsin eul joh-ahabnida. nan hangsang hangsang yeop eseo misoleul hal su dangsin-eul dolbwa hago sipda. eoneu nal , dangsin-i eodie issdeun , han ulineun gat-eun haneul eulbogo issda. naega dangsin-eul geuliwo hal su issseubnikka? dangsin-eul saeng-gag hago dangsingwa hamkke huimang ? dangsin-eul wihae ganeunghan doego nan hue, naneun dangsin-i ihaehal su-issneun eon-eolo malhal su issseubnida. naneun dangsin-eul salanghabnida Aku menyukaimu,aku ingin membuat kenangan yang tidak bisa dilupakan. Aku ingin selalu menjagamu dan selalu bisa tersenyum di sampingmu. Suatu hari dimanapun kamu berada,selama kita menatap langit yang sama. Bolehkah aku merindukanmu? Memikirkanmu dan berharap untuk bisa bersamamu? Setelah menjadi yang layak bagimu,aku akan mengatakan itu dengan bahasa yang bisa kamu mengerti. Aku mencintaimu

Aku hanya mengunyah bibimbap dengan lahap tanpa peduli apa yang dia katakan. Lapar membuatku tidak mau tahu. Tapi aku sadar,dia menatap langit dengan sangat lekat kemudian mengalihkan pandangannya padaku dan melempar sebilah senyum. Apa ucapan itu untukku? Apa maksud dari kata-kata itu?. Bila benar itu dia ucapkan untukku,apa tidak salah jika aku berpikir bahwa dia menyukaiku? Tidak boleh terjadi,Ayah akan membunuhku jika aku menaruh hati pada Won. Bagaimanapun juga dia non muslim,Ayah tidak akan setuju. Beliau menginginkan imam yang seiman dengan kami.

"Where is Joon Seong? Dimana Joon Seong?" Won,orang ini seperti hantu. Muncul semaunya sendiri,sejak kapan dia berada di kursi itu? Kenapa aku  tidak melihatnya?

"go home. Where are you go? Why didn't reply my message? Sudah pulang,kamu darimana saja. Kenapa tidak membalas pesanku?"

"do you open the parcel? Kamu sudah buka bingkisannya?" tetap dengan gaya yang sama,dia tenang dan dingin membuatku gemas ingin melempar bola api hingga mengenai kepalanya agar sikap dinginnya itu leleh dan hangat. Aku tidak mengerti apa yang dia maksud,dia mengalihkan topik perbincangan.

"I put on the table. Joon Seong grab your attention,so you can't see whose coming aku meletakkan di meja. Sepertinya Joon Seong merebut perhatianmu hingga tidak dapat melihat orang lain" Apa yang dia maksud? Apa tadi dia sudah datang dan melihat aku bercanda tawa dengan joon Seong? Dia tidak menyapa dan membuat orang bertanya-tanya tentang keberadaanya.

Aku tidak mengatakan apapun hanya diam dan kembali menatap langit. Bintang lebih menenangkan dari pandangannya. Ini adalah malam terakirku di Korea,besok saat pagi menyapa aku akan menempuh perjalanan untuk kembali ke Indonesia. Aku ingin menikmati malam dengan santai,sementara Won juga hanya diam tanpa mengucap sepatah katapun. Kami melengkapi keheningan malam ini. Menyadari semua ini tidak akan terulang,segala yang aku rasakan selama setahun ini akan terhapus sejak besok pagi.

            Pagi terasa berbeda dari biasanya. Entah kenapa aku merasa sangat berat untuk kembali,seolah ragu dan aku rasa ada yang salah dengan perasaanku. Aku sangat takut untuk kembali ke Indonesia. Lalu apa yang aku takutkan,sedangkan disana aku bertemu dengankedua orang tuaku dan akan menjalani hari-hari seperti sebelum aku datang ke Negara ini. Joon seong mengirim pesan tidak bisa menemaniku ke bandara lantaran ada urusan yang harus diselesaikan. Tidak heran,karena memang dia orang penting. Seletah menyelesaikan pendidikannya,dia pasti akan lebih sibuk. Aku sudah menyelesaikan pendidikanku disini. Kami semua menutup masa pendidikan dengan perayaan dan penyerahan simbol berakirnya pendidikan kami beberapa hari lalu,tepat sebelum perjalanan menuju Busan. Won bilang,aku juga bisa merayakan pesta wisuda di kampus Malang bersama keluargaku. Semua sudah di atur,aku hanya menjalani sesuai rencana saja.

Sebelum aku benar-benar pergi,seperti biasa aku akan merekam semua yang telah ku nikmati selama satu tahun terakir dengan memori otakku. Aku tahu,kedatanganku kemari adalah hal yang sangat mustahil dantidak akan muncul dalam benak semua orang. Dari awal kedatanganku yang harus bertabrakan dengan seseorang,hingga masuk rumah sakit. Berjalan di tengah malam karena kehabisan kamar dan tinggal di rumah Won. Orang aneh yang menabrakku di bandara. Kemudian berjalan-jalan ringan dengan Joon Seong dan menemukan Lee Jae Jin dan menerima pemberian darinya. Serta dinginnya saat mencari Lee Jong Suk hanya untuk memberikan baju batik Laili. Si gadis gila yang tertidur sangat lama di ranjang rumah sakit,dan terbangun saat Lee Jong suk mengenakan pakaian pemberiannya itu. Semua seperti hal yang tidak masuk akal dan entahlah aku harus berkata apa?

            Won sudah berada di hadapanku,dia hanya menyuguhkan senyuman kecil. Setelah membantuku mengemas semua barang milikku,dia mempersilahkan aku untuk berada disampingnya untuk menunggangi kendaraan mewah andalan. Dia adalah pemilik dept.store terbesar di Korea. Aku tidak pernah menduga akan kenyataan ini. Langkah kakiku terasa berat dan ragu walau sudah berada di bandara. Kedua bola mata kami saling beradu pandang,aku merasa takut untuk kembali ke Indonesia. Seolah ada sesuatu yang menggerikan terjadi disana. Keberangkatanku hanya tinggal menghitung detik,aku harus mendandani perasaan ini. Won membuka syal yang dia kenakan sedari pagi kemudian mengalungkannya di leherku. Sembari melilitkan syal dia kembali berucap dengan bahasa yang mungkin sulit untuk di cerna. Apa mungkin itu adalah mantra. Wajahnya sangat serius saat berkata-kata.

"?????, ?????. ???, ???????. ????????????, ?????????????????????????? geongang-eul yuji , jal salgoissda. an apeun , ul gyeolko gyeolko seulpeun . naneun dangsin-i ul gyeong-u ol geos-ida , geulaeseo dangsin-i na-ege gidae haji anhneun gyeong-u geugeos-eulhaji anhseubnida Jaga kesehatan,hiduplah dengan baik. Jangan pernah sakit,jangan pernah bersedih dan jangan pernah menangis. Aku akan datang jika kamu menangis,jadi jangan lakukan itu jika kamu tidak mengharapkan kedatanganku" Aku hanya diam menatapnya,dia masih memancarkan mata tajamnya.

"??? yagsog ? janji?"Skak mat,aku mengerti apa maksudmu. Kamu menanam perhatian lebih padaku,benarkan? Sepertinya dia tidak akan mengira aku bisa mencerna bacaan mantranya ini. Matanya membulat hingga mau loncat,sedangkan aku hanya menahan senyum.

"?, ???? neon, ihaega?Kamu mengerti bahasaku?" Aku hanya mengangguk saja. Kali ini dia ketakutan,seperti orang melihat hantu.

"???, ????? geuligo, geu bam-e neomu Lalu,malam itu kamu juga" sekali lagi aku hanya mengangguk ringan dan melempar senyum. Sementara kata-kata itu keluar terbata-bata.

"???, ????? won annyeong , jasin-eul bogo Selamat tinggal Won,jaga dirimu" aku melepasnya dengan senyum kali ini,sementara dia masih kebingungan dengan ekspresinya. Dia tidak melepas pandangannya dariku,hanya tersenyum lebar merasa gagal membuatku bingung dengan bahasa mantranya itu.

"???????, ??????????????????????????????? miso haji maseyo , dangsin-i na-ege geuleon aleumdaun miso leul juneun gyeong-ue dangsin-i gaja haji anhseubnidaJangan tersenyum,aku tidak akan melepasmu jika kamu memberiku senyum seindah itu"Setengah berteriak dia mengucap kata itu,sementara aku terus dan terus melangkah.

"??? jeongmal?Benarkah?" Aku masih tidak bisa berhenti tersenyum,sangat lucu melihat Won terkejut seperti itu. Dia tertangkap basah. Aku melambaikan tangan sekuat mungkin. Sedangkan dia terlihat memperbaiki wajahnya yang masih terlihat malu. Kemudian melepasku dengan senyum dan lambaian tangan. Aku merasa sangat ringan sekarang,entah kenapa ketakutanku sedikit berkurang. Apa yang akan Indonesia suguhkan untukku sehingga perasaanku benar-benar seperti ombak? Bagaimanapun aku kembali,dan sambutlah kedatanganku kembali bumi Indonesia.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Tentang Kita
1912      814     1     
Romance
Semula aku tak akan perna menduga bermimpi pun tidak jika aku akan bertunangan dengan Ari dika peratama sang artis terkenal yang kini wara-wiri di layar kaca.
My Reason
690      452     0     
Romance
pertemuan singkat, tapi memiliki efek yang panjang. Hanya secuil moment yang nggak akan pernah bisa dilupakan oleh sesosok pria tampan bernama Zean Nugraha atau kerap disapa eyan. "Maaf kak ara kira ini sepatu rega abisnya mirip."
Enigma
1634      886     3     
Inspirational
Katanya, usaha tak pernah mengkhianati hasil. Katanya, setiap keberhasilan pasti melewati proses panjang. Katanya, pencapaian itu tak ada yang instant. Katanya, kesuksesan itu tak tampak dalam sekejap mata. Semua hanya karena katanya. Kata dia, kata mereka. Sebab karena katanya juga, Albina tak percaya bahwa sesulit apa pun langkah yang ia tapaki, sesukar apa jalan yang ia lewati, seterjal apa...
3600 Detik
2859      1067     2     
Romance
Namanya Tari, yang menghabiskan waktu satu jam untuk mengenang masa lalu bersama seseorang itu. Membuat janji untuk tak melupakan semua kenangan manis diantara mereka. Meskipun kini, jalan yang mereka ambil tlah berbeda.
Irresistible
695      501     1     
Romance
Yhena Rider, gadis berumur 18 tahun yang kini harus mendapati kenyataan pahit bahwa kedua orangtuanya resmi bercerai. Dan karena hal ini pula yang membawanya ke rumah Bibi Megan dan Paman Charli. Alih-alih mendapatkan lingkungan baru dan mengobati luka dihatinya, Yhena malah mendapatkan sebuah masalah besar. Masalah yang mengubah seluruh pandangan dan arah hidupnya. Dan semua itu diawali ketika i...
Phased
6021      1791     8     
Romance
Belva adalah gadis lugu yang mudah jatuh cinta, bukan, bukan karena ia gadis yang bodoh dan baperan. Dia adalah gadis yang menyimpan banyak luka, rahasia, dan tangisan. Dia jatuh cinta bukan juga karena perasaan, tetapi karena ia rindu terhadap sosok Arga, abangnya yang sudah meninggal, hingga berusaha mencari-cari sosok Arga pada laki-laki lain. Obsesi dan trauma telah menutup hatinya, dan mengu...
Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
7832      2197     7     
Fantasy
Once upon a time .... Seorang bayi terlahir bersama telur dan dekapan pelangi. Seorang wanita baik hati menjadi hancur akibat iri dan dengki. Sebuah cermin harus menyesal karena kejujurannya. Seekor naga membeci dirinya sebagai naga. Seorang nenek tua bergelambir mengajarkan sihir pada cucunya. Sepasang kakak beradik memakan penyihir buta di rumah kue. Dan ... seluruh warna sihir tidak men...
Kisah Alya
306      226     0     
Romance
Cinta itu ada. Cinta itu rasa. Di antara kita semua, pasti pernah jatuh cinta. Mencintai tak berarti romansa dalam pernikahan semata. Mencintai juga berarti kasih sayang pada orang tua, saudara, guru, bahkan sahabat. Adalah Alya, yang mencintai sahabatnya, Tya, karena Allah. Meski Tya tampak belum menerima akan perasaannya itu, juga konflik yang membuat mereka renggang. Sebab di dunia sekaran...
Kala Saka Menyapa
11865      2824     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
Persapa : Antara Cinta dan Janji
7838      1920     5     
Fantasy
Janji adalah hal yang harus ditepati, lebih baik hidup penuh hinaan daripada tidak menepati janji. Itu adalah sumpah seorang persapa. "Aku akan membalaskan dendam keluargaku". Adalah janji yang Aris ucapkan saat mengetahui seluruh keluarganya dibantai oleh keluarga Bangsawan. Tiga tahun berlalu semenjak Aris mengetaui keluarganya dibantai dan saat ini dia berada di akademi persa...